Anda di halaman 1dari 8

Reza Ananta Putra 10/299665/SP/24188

Thucydides merupakan salah satu pemikir penting dalam pemikiran realisme. Seringkali disebut sebagai bapak realisme karena pemikirannya yang mempengaruhi perkembangan realisme modern Publikasinya yang terkenal adalah The History of Peloponnesian War.

The

History of Pelopponesian War pada intinya menceritakan tentang peperangan yang terjadi antara Sparta dan Athena. Perang antara Athena dan Sparta disebabkan karena perkembangan kekuatan Athena yang mengkhawatirkan Sparta The growth of the power of Athens, and the alarm which this inspired in Lacedaemon, made war inevitable.

Di dalam Melian Dialogue Thucydides menjelaskan bagaimana Athena mengembangkan imperialismenya di Pulau Melos yang merupakan koloni dari Lakedaemon. Athena memberikan peringatan kepada kaum Melos untuk menyerahkan diri, namun Melos menolak. Akhirnya Athena pun menyerang Melos secara masif hingga akhirnya Melos menyerah pada Athena. Dengan situasi yang makin tidak pasti, Sparta kemudian terpaksa untuk melanggar perjanjian damai antara Athena dengan mereka dan kemudian menyerang Athena terlebih dahulu sebelum kemungkinan penyerangan Athena ke Sparta benar-benar terjadi. The Lacedaemonians voted that the treaty had been broken, and that the war must be declared, not so much because they were persuaded by the arguments of the allies, as because they feared the growth of the power of the Athenians, seeing most of Hellas already subject to them.

Negara merupakan entitas yang selalu berupaya mengejar kepentingannya. Dalam upaya mewujudkan kepentingannya, negara seringkali meninggalkan aspek moralitas. Keberadaan moralitas dianggap menghalangi upaya negara dalam mewujudkan kepentingannya. Negara akan berlomba-lomba untuk mengembangkan kekuatannya agar mencapai kesetaraan dengan negara lain. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa perdamaian bisa terwujud jika ada balance of power.

Ketakutan terhadap ancaman dari entitas yang lainnya merupakan suatu alasan mengapa mengembangkan kekuatan negara.
Adanya ketakutan terhadap ancaman kekuatan lain yang lebih besar ini seringkali disebut sebagai security dilemma. John Herz menyatakan ada enam aspek security dilemma: (1) the ultimate source of the security dilemma is anarchythe lack of a higher unity; (2) an immediate cause of the security dilemma is states uncertainty and fears about each others intentions to do harm under anarchy; (3) states means of self-helptrying to escape from the security dilemma by accumulating more and more powergenerates a cycle of power competition; (4) states attempt to escape from the security dilemma by accumulating more and more power may not increase their security at all, becoming selfdefeating and even tragic; (5) the security dilemma can cause war, but is not the cause of all wars; and (6) the dynamic of the security dilemma is a self-reinforcing vicious cycle. Sumber: Shiping Tang, The Security Dilemma: A Conceptual Analysis, <http://www.sirpa.fudan.edu.cn/picture/article/56/88/ac/7c64a8d340368df7c3 44a544924c/9f36698a-e8fb-4b06-82c8-a66c17d80ff1.pdf>, diakses pada 7 Oktober 2012

Dalam

mencapai kepentingannya, negara akan berupaya menggunakan segala cara meskipun melanggar moralitas yang ada. is the source of power.

Fear

Thucydides, The History of Peloponnesian War Steven Forde, Varieties of Realism: Thucydides and Machiavelli, The Journal of Politics, Vol. 54. No. 2 (May, 1992). Mareike Oldemeinenm, The Political Realism of Thucydides and Thomas Hobbers, < http://www.e-ir.info/2010/02/15/thepolitical-realism-of-thucydides-and-thomas-hobbes/>, diakses pada 7 Oktober 2012 Shiping Tang, The Security Dilemma: A Conceptual Analysis, <http://www.sirpa.fudan.edu.cn/picture/article/56/88/ac/7c64a8 d340368df7c344a544924c/9f36698a-e8fb-4b06-82c8a66c17d80ff1.pdf>, diakses pada 7 Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai