DEFINISI
suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan oleh antigen yang serupa, tidak akan terjadi penyakit.
IMUNISASI
Transmisi imunoglobulin dalam uterus dari ibu ke janin mendasari pemberian imunisasi ibu memberikan proteksi pada bayinya. Beberapa faktor yang mempengaruhi transpor antibodi: abnormalitas plasenta konsentrasi IgG total dalam darah ibu jenis vaksin waktu antara vaksinasi ibu dan persalinan usia janin saat lahir konsentrasi vaccine-specific IgG dalam darah ibu
TUJUAN IMUNISASI
Menurunkan insiden tetanus neonatarum Menekan angka kematian tetanus neonatarum menjadi separuh dari CFR (case fatality rate) sebelumnya, dengan jalan menemukan kasus dan mencari faktor risiko
Tetanus
(Tetanus Toksoid)
untuk mencegah tetanus neonatorum sebaiknya diberikan pada wanita yang tidak melengkapi 3 kali imunisasi dasar atau 10 tahun boster
Hepatitis B
Influenza
(Inaktif)
untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki > 1 pasangan seksual dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit Menular Seksual, penggunaan narkoba suntik)
vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu hamil namun sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14
Vaksin Tetanus
Vaksin yang mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi ke dalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.
Kerusakan Vaksin
Keterpaparan suhu yang tidak tepat menyebabkan umur vaksin menjadi berkurang dan vaksin akan rusak bila terpapar /terkena sinar matahari langsung
Kontraindikasi Vaksin TT
Ibu hamil atau WUS yang mempunyai gejala-gejala berat (pingsan) karena dosis pertama TT
Sifat Vaksin
Vaksin TT termasuk vaksin yang sensitif terhadap beku (Freeze Sensitive=FS) yaitu golongan vaksin yang akan rusak bila terpapar/terkena dengan suhu dingin atau suhu pembekuan
- Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan : Vaksin belum kadaluarsa Vaksin disimpan dalam suhu +2 - +8C Tidak pernah terendam air. Sterilitasnya terjaga VVM (Vaccine Vial Monitor) masih dalam kondisi A atau B - Di posyandu, vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.
Vaksin Influenza
Ibu hamil yang terinfeksi dengan virus influenza meningkatkan risiko rawat inap, komplikasi medis yang serius, dan hasil kehamilan yang merugikan. Kematian paling sering pada bayi kurang dari usia 6 bulan. Dan selama 6 bulan pertama kehidupan, tidak ada vaksin atau obat anti-virus influenza yang tersedia jadi perempuan hamil harus menerima vaksin virus influenza Vaksin influenza pada kehamilan adalah vaksin inaktif Studi tentang vaksinasi influenza >2.000 wanita hamil telah menunjukkan tidak ada efek samping untuk janin dari vaksin Vaksin influenza hidung tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena merupakan vaksin virus hidup. Pemberian pada wanita hamil trimester 2 & 3 Vaksin ini tidak boleh diberikan selama trimester pertama, karena adanya hubungan antara vaksin influenza dengan aborsi spontan.
Jenis imunisasi yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil dengan pajanan infeksi spesifik
Pneumokokus
diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita dengan risiko tinggi infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik (wanita dengan gangguan jantung, paru, atau penyakit hati; penurunan kekebalan tubuh; diabetes)
Rabies
direkomendasikan bagi mereka yang terpajan dengan rabies
Hepatitis A
belum banyak penelitian mengenai keamanan imunisasi ini selama kehamilan, namun risikonya rendah (karena vaksin berasal dari virus inaktif)
Vaksin Pneumococcal
Pneumococcal vaksin polisakarida (PPV23) diindikasikan untuk kondisi medis tertentu: risiko tinggi infeksi pneumokokus asplenia penyakit ginjal, jantung, dan paru-paru, dan imunosupresi Wanita hamil dengan kondisi tersebut juga harus menerima vaksin, sebaiknya sebelum hamil-tapi dapat diberikan kepada wanita hamil jika dia belum pernah diimunisasi, pada triwulan kedua atau ketiga.
Vaksin Rabies
Virus rabies ditularkan melalui saliva gigitan binatang yang terinfeksi. Vaksin anti rabies (diberikan sebelum paparan):
Hari 0
1 ml i.m
Hari ke-7
1 ml i.m
Hari ke-28
1 ml i.m
Pasien yang sebelumnya sudah diberikan vaksinasi tidak perlu diberikan HRIG.
Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A adalah virus yang diperoleh dari kultur sel diploid dan diinaktifkan dengan formalin. Virus inaktif Risiko gangguan pada perkembangan janin rendah. Vaksin diberikan pada wanita hamil jika ada fakor risiko antara lain: kecenderungan terpapar hepatitis A berkunjung ke daerah endemis hepatitis A Pemberian imunoglobulin sangat dianjurkan pada wanita hamil yang terpapar dengan hepatitis A, dan lebih dari 85% efektif mencegah infeksi hepatitis akut.
Vaksin Polio
Vaksin polio yang direkomendasikan pada kehamilan adalah inactivated polio vaccine (IPV). Virus ini diinaktifkan oleh formaldehid. Pemberian vaksin pada kehamilan sebaiknya dihindari dan penggunaannya dibatasi atas dasar indikasi, meskipun vaksin yang diberikan adalah vaksin inaktif. CDC membolehkan vaksinasi polio pada kehamilan jika wanita tersebut berisiko tinggi terkena infeksi polio misalnya berkunjung ke daerah endemi polio.
Varisela
tidak dianjurkan selama kehamilan karena kemungkinan infeksi varisela pada janin (vaksin merupakan virus hidup)
HPV
Wanita sebaiknya menunggu selama 3 bulan sebelum hamil setelah menerima vaksin virus hidup ini
Vaksin Varicella
Vaksin varicella adalah virus variccella-zoster hidup yang dilemahkan. Wanita yang divaksinasi seharusnya menghindari terjadinya kehamilan selama 4 minggu setelah suntikan. Jika wanita tersebut kemudian hamil dalam waktu 4 minggu diberikan conseling tentang dampak yang bisa terjadi terhadap janinnya. Vaksinasi varicella bukan indikasi untuk terminasi kehamilan.
Vaksin Varicella
Ibu hamil dengan (varicella) mengalami peningkatan risiko memiliki penyakit parah dan sebagian kecil dari mereka mungkin bayi dilahirkan dengan sindrom varicella kongenital. Wanita yang rentan terkena varicella harus menerima globulin imun varicella-zoster (VariZIG) dalam waktu 96 jam, yang dapat mencegah atau memodifikasi infeksi. Obat anti virus biasanya diperuntukkan bagi wanita hamil dengan penyakit cacar air parah. Bayi lahir dari ibu yang menderita cacar air dalam waktu 5 hari dari pengiriman juga diberikan VariZIG dalam 48 jam setelah pengiriman untuk mencegah mereka dari memiliki penyakit serius.
Vaksin HPV tidak direkomendasikan pada wanita hamil, meskipun belum ada data yang menunjukan hubungan antara vaksin dengan gangguan perkembangan janin
Jika wanita tersebut hamil setelah diberikan vaksin HPV, maka serial vaksin berikutnya diberikan setelah wanita tersebut melahirkan
Jadwal Dosis
Keterangan
Hepatitis B
Hepatitis imunoglobulin
Diberikan 3 kali, 2 terakhir ketika hamil Dua dosis Direkomendasikan pada wanita dengan risiko tinggi B Tergantung pajanan Umumnya diberikan dengan vaksin virus Hepatitis B, bayi baru lahir yang terpajan membutuhkan profilaksis Dosis tunggal IM Dosis Subkutan
Pneumokokus
Rabies
Polio
tunggal, Vaksinasi terhadap wanita risiko tinggi sebaiknya dilakukan setelah melahirkan, imunisasi sebelum kehamilan Varisela-zoster Dosis tunggal IM Imunisasi sebelum kehamilan imunoglobulin dalam 96 jam setelah pajanan Vaksin polivalen Dosis tunggal SC atau Direkomendasikan pada wanita polisakarida IM dengan risiko tinggi Vaksin virus mati Direkomendasikan pada wanita dengan risiko tinggi Virus hidup (oral) dan Oral dan subkutan Direkomendasikan untuk wanita vaksin virus inaktif hamil yang bepergian ke daerah (SK) endemis
Semua vaksin yang mengandung bakteri / virus hidup tidak dianjurkan bagi wanita hamil
Vaksin virus / bakteri mati dapat diberikan pada wanita hamil namun waktu ideal untuk pemberian tergantung dari waktu konsepsi Kehamilan tidak mengganggu efisiensi dari vaksin
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI., 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1059/MENKES/SK/IX/2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi Idanati, Rukna., 2005. TT Pregnancy. Available at http://adln.lib.unair.ac.id Fauci AS, Kasper, Longo DL et all, editors. Harrison's Internal Medicine: Introduction to the Immune System. 17th Ed. McGraw-Hill: United States of America ; 2008. Chapter 308. Gall, SA 2003. Maternal Immunization. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America, 30(4):632-636. CDC (2008). Guideing principles for development of ACIP recommendations for vaccination during pregnancy and breastfeeding. MMWR 57(21): 580. CDC (2009). Recommended adult immunization scheduleUnited States, 2009.MMWR 57(53):Q1-4. Konsensus Imunisasi Dewasa 2003. Dalam: Djauzi S, Koesnoe S, Putra BA, editor. Konsensus Imunisasi Dewasa. Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI: Jakarta;2008. hal. 4-22. Brent RL. Risks and benefits of immunizing pregnant women : the risk of doing nothing. Reproductive Toxicology 2008; 21:383-9.