Anda di halaman 1dari 12

HEALTH BELIEF MODEL (HBM) & THEORY OF REASONED ACTION (TRA) Deva Deviza, S.Sos., M.

Kes Dinas Kesehatan Prov. Bengkulu

Health Belief Model (HBM)


Termasuk dalam pendekatan intrapersonal Pendekatan yang dilakukan menekankan pada aspek kognitif atau model kognitif Digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan. Perilaku kesehatan ditentukan secara langsung oleh dua keyakinan:
Ancaman yang dirasakan (perceived threat of injury or illness) Pertimbangan keuntungan dan kerugian (benefits and costs)

Penilaian tentang ancaman ditentukan oleh: Ketidak-kekebalan yang dirasakan (perceived vulnerability) Keseriusan yang dirasakan (perceived of severity) Petunjuk untuk berperilaku (cues to action) seperti: media masa, kampanye, nasehat orang lain, penyakit dari anggota keluarga yang lain, dll Ancaman, keseriusan, ketidak-kekebalan dan pertimbangan keuntungan dan kerugian, dipengaruhi oleh: Variabel demografis: usia, jenis kelamin, latar belakang budaya Variabel sosiopsikologis: kepribadian, kelas sosial, tekanan sosial Variabel struktural: pengetahuan dan pengalaman tentang masalah

PENERAPAN
Fokus asli HBM adalah perilaku pencega-han yang berkaitan dengan dunia medis seperti check-up, screening,dan immuni-zation. Menurut HBM, perilaku imunisasi akan terjadi jika: Kemungkinan terkena penyakit tinggi Jika terjangkit, penyakit tersebut membawa akibat serius Imunisasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegahpenyakit Tidak ada hambatan serius untuk imunisasi Saat ini HBM telah diaplikasikan juga pada kebiasaan seseorang yang dikaitkan dengan perkembangan kondisi kronis seperti:Perilaku merokok, diet, olah raga, penggunaan alkohol dll.

Secara teoritis, HBM tidak terlalu baik karena didasarkan lebih pada penelitian terapan dalam permasalahan pendidikan kesehatan daripada penelitian akademis. HBM didasarkan atas beberapa asumsi yang dapat diragukan:
Setiap pilihan perilaku selalu berdasarkan pertimbangan rasional HBM tidak memberikan spesifikasi yang tepat terhadap kondisi dimana orang-orang membuat pertimbangan tertentu. HBM hanya memperhatikan keyakinan kesehatan Problem lainnya berkaitan dengan ukuran dari komponen-komponen HBM

DISKUSI

THEORY OF REASONED ACTION (TRA)


Model ini sama dengan HBM menggunakan model kognitif Merupakan teori perilaku manusia secara umum: permasalahan sosial-psikologis sampai perilaku kesehatan TRA ini menghubungkan keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak/intensi (intention), dan perilaku Intensi merupakan prediktor terbaik dari perilaku manusia Intensi ditentukan oleh sikap dan norma subyektif

Sikap merupakan hasil pertimbangan untung dan rugi dari perilaku tersebut (outcomes of the behavior) dan konsekuensikonsekuensi yang akan terjadi bagi individu (evaluation regarding the outcome) Norma subyektif mengacu pada keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggapnya penting (referent persons) dan motivasi seseorang untuk mengikuti pikiran tersebut (motivation to comply with others

opinion)

Keuntungan teori ini adalah memberi pegangan utk menganalisa perilaku dlm item yg operasional Fokus sasaran ialah prediksi dan pengertian perilaku yang dapat diamati secara langsung dan di bawah kendali seseorang. Konsep penting dalam teori ialah fokus perhatian (salience) TRA melihat keyakinan kesehatan sebagai variabel eksternal Menurut TRA persepsi kekebalan akan mempengaruhi perilaku hanya jika (a) hal ini mempengaruhi pertimbangan sikap atau norma subyektif, dan (b) pengaruh komponen ini merupakan sebuah penentu penting dari intensi

PENERAPAN
TRA telah digunakan dalam berbagai jenis perilaku sehat yang berlainan, seperti penggunaan NAPZA, perilaku makan, pencegahan AIDS dan penggunaan kondom, perilaku merokok, penggunaan alat kontasepsi, fitnes dan praktek olah raga. Norma subyektif telah diperhatikan peneliti yang tertarik pada dukungan sosial dan analisis jaringan sosial.

DISKUSI
Kehendak/Intensi dan perilaku hanya berkorelasi sedang. Orang-orang tidak selalu melakukan apa yang mereka rencanakan. Meskipun intesi mungkin prediktor yang baik, tetapi sering hambatan-hambatan mencampuri antara intensi dengan perilaku, sehingga intensi tidak selalu menuju pada perilaku. TRA tidak mempertimbangkan pengalaman sebelumnya dengan perilaku Hasil penelitian menunjukkan efek dari setiap komponen model berkurang bila perilaku atau kebisaan sebelumnya termasuk dalam model.

TRA terlalu meremehkan akibat-akibat yang jelasdari variabel eksternalterhadap pemenuhan intensi perilaku Karena terlalu mengacu pada aspek kognitif, motivasi irasional dalam membuat keputusan kurang diperhatikan TRA menawarkan beberapa keuntungan dibandingkan HBM:
Norma subyektif memberikan perspektif penting TRA juga mempertimbangankan keuntungankeuntungan dari perilaku beresiko kesehatan Keputusan melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan tidak dibatasi pertimbangan kesehatan Seseorang dapat membuat pertimbangan didasarkan atas alasan-alasan yang sama sekali berbeda

Anda mungkin juga menyukai