Anda di halaman 1dari 20

Materi Kuliah Pengantar Hukum Bisnis

Definisi : Tort pertains to large, miscelanous group of wrong that have evolved through out legal history and continue evolve today. Tort adalah merupakan berbagai macam pelanggaran yang telah mengakar dalam sistem hukum common law dan berevolusi sampai sekarang Tort adalah kesalahan dalam lapangan hukum sipil , tetapi bukan sesuatu yang lahir dari pengingkaran atau cedera janji dari sebuah kontrak dan pengadilan akan menerapkan suatu remedy Tort Law sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan dalam masyarakat dan menjamin terhadap perlindungan kepentingan individu atas bahaya yang datang dari anggota masyarakat

Tort Law memberikan perlindungan hukum terhadap berbagai kepentingan, seperti keamanan pribadi, harta benda dan kepentingan ekonomi. Perlindungan tersebut diberikan melalui system kompensasi berupa ganti rugi secara perdata. Berdasarkan teori klasik tort law, ganti rugi diberikan untuk mengembalikan penggugat kepada posisi ketika perbuatan melawan hukum itu belum terjadi.

Kasus : Amir memukul Umar, Umar harus pergi kerumah sakit, Umar akan membayar biaya pengobatannya di rumah sakit. Tujuan Tort Law : Apakah Umar harus menanggung resiko pembayaran biaya rs atau apakah Umar berhak atas kompensasi dari Amir untuk membayar biaya perawatannya ?

Hubungan antara kerugian dan penyebabnya 1. Causa in Fax (penyebab real/nyata) : Kerugian lahir karena adanya suatu perbuatan. Proximate Cause : Sejumlah kerugian yang muncul akibat penyebab utama.

2.

A.

Intervensi terhadap orang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Batery(Menyentuh tanpa persetujuan) Assault (mengancam, menakuti) Fals imprisonment (salah tangkap) Intentional infliction of mental distress (berita palsu) Defamation (merusak reputasi/fitnah) Invasion of privacy Fraud (usaha licik) B. Intervensi terhadap properti : 1. 2. 3. Trespas to land Trespas to chattels Conversion (mengganti kerugian karena kerusakan permanen)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Priviledge (hak istimewa/kepentingan publik) Consent (seizinnya/sepengetahuan korban) Disciplin Necessity(reasonable) : melanggar hak individu demi kepentingan umum. Defense of self and others (membela dri dan orang lain) Defense of property (mempertahankan hak milik dari ancaman/kerugian)

Pasal 1365 KUH Perdata : Tiap perbuatan melanggar hukum yang membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut. Pasal 1366 KUH Perdata : Setiap orang bertanggungjawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena kelalaiannya/kurang hati-hatinya. Pasal 1367 KUH Perdata : Seseorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya/disebabkan oleh barang-barang yang berada dibawah pengawasannya....

Strict Liability Pertanggungjawaban tanpa kesalahan/disebabkan karena kesalahan orang lain. Vicarious Liability Pertanggung jawaban menurut hukum seseorang atas perbuatan salah yang dilakukan orang lain. Seseorang dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatan yang dilakukan orang lain apabila telah mendelegasikan kewenangannya menurut UU kepada orang lain (delegation principle). Seorng majikan dapat dipertanggungjawabkan atas perbuatan secara fisik dilakukan oleh pekerjanya apabila menurut hukum perbuatan buruh itu dipandang sebagai perbuatan majikan (the servants act is the masters act in law.

Kata arbitrase berasal dari bahasa asing yaitu arbitrare. Arbitrase juga dikenal dengan sebutan atau istilah lain yang mempunyai arti sama, seperti : perwasitan atau arbitrage (Belanda), arbitration (Inggris), arbitrage atau schiedsruch (Jerman), arbitrage (Prancis) yang berarti kekuasaan menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan. Arbitrase di Indonesia dikenal dengan perwasitan

Frank Elkouri dan Edna Elkouri dalam bukunya How Arbitration Works 1974: Arbitration si a simple proceeding voluntarily chosen by parties who want a dispute determined by an impartial judge of their own mutual selection, whose decision, based on the merits of the case, they agreed in advance to accept as final and binding. Adalah proses penyelesaian atau pemutusan sengketa oleh seorang arbiter atau para arbiter yang berdasarkan persetujuan bahwa para pihak akan tunduk atau menaati keputusan yang diberikan oleh para arbiter yang telah mereka pilih/tunjuk. Subekti : pemutusan suatu sengketa oleh satu atau beberapa orang yang ditunjuk oleh pihak yang bersengketa sendiri diluar hakim atau pengadilan

1. Sengketa yang dapat diselesaikan lewat arbitrase menurut UU No 30 tahun 1999 pasal 5 : Bidang perdagangan dan penguasaan hak yang ada di para pihak bersengketa Menurut H.M.N Purwosucipto : Jual beli perusahaan, Perjanjian perburuhan Makelar Perjanjian penghangkutan dll
2. Yang tidak dapat UU No 30 tahun 1999 pasal 5 : Sengketa yang menurut peraturan perundangundangan tidak dapat dapat diadakan perdamaian Menurut pasal 616 Rv Penghibahan, perceraian dan sengketa rumah tangga dan hal lainya yang tidak diatur undang- undang.

Menurut Pasal 3 ayat 1 UU no 14 tahun 1970 :


Putusan arbiter hanya mempunyai kekuatan eksekutorial setelah memperoleh izin /perintah untuk dieksekusi (executoir) dari pengadilan (PN Jakarta Pusat,menurut pasal 65) Teknisnya diatur dalam UU no 30 tahun 1999 yaitu paling lambat 30 hari terhitung sejak putusan diucapkan lembar asli/salinan otentik putusan arbitrase diserahkan kepada panitera pengadilan negeri.

Keputusan arbitrase internasional dapat dilaksanakan di Indonesia dengan beberapa syarat : a. Putusan arbitrase dilakukan oleh negara yang memiliki perjanjian bilateral ataupun multilateral dengan Indonesia mengenai pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase internasional Point a diatas terbatas pada ruang lingkup hukum perdagangan Point a tersebut hanya dapat dilaksanakan di Indonesia dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum Memperoleh eksekutor dari Ketua PN Jakarta Pusat Putusan yang menyangkut NKRI memperoleh eksekutor dari MA yang selanjutnya dilimpahkan ke PN Jakarta Pusat.

b. c.

d. e.

Lembaga lembaga arbitrase Internasional


1. 2. 3. 4. 5. 6. IACAC AAA ICC EACC UNCITRAL Dll

Ciri-ciri Institusi/lembaga yang berkarakter Internasional : Internasional menurut Organisasinya Internasional menurut struktur/prosedurnya Internasional menurut faktanya.

1. 2.

3. 4. 5.

6.

7.

Peradilan Perdamaian, diluar pengadilan umum (swasta) Para pihak yang bersengketa, biasanya para pelaku bisnis yang membutuhkan waktu cepat untuk penyelesaian sengketa Kesepakatan, harus ada dan tertulis (akta kompromis) Hak yang disengketakan Wasit , tidak memihak,ahli, ditunjuk oleh pihak yang bersengketa Putusan peradilan Wasit, bersifat mengikat dan harus ditaati pihak-pihak yang bersengketa Putusan Wasit adalah Putusan terakhir (FINAL)

a. b. c. d. e.

Cakap melakukan tindakan hukum Berusia paling rendah 35 tahun Tidak mempunyai kepentingan finansial Tidak ada ikatan sedarah dengan pihak-pihak bersengketa Memiliki pengalaman serta menguasai bidangnya minimal 15 tahun. Hakim , jaksa, panitera dan pejabat peradilan lainnya tidak dapat ditunjuk menjadi arbiter.

a. b. c. d.

e.

Dijamin kerahasiaan sengketa para pihak Menghindari kelambatan karena prosedur dan administratif Para pihak dapat memilih arbiter yang mereka percaya Para pihak dapat menentukan pilihan hukum , proses serta tempat penyelenggaraannya Putusan arbiter merupakan putusan yang mengikat para pihak melalui prosedur sederhana atau langsung dapat dilaksanakan.

Pembatalan putusan arbitrase :


1.

2.
3.

4.

Surat/dokumen yang digunakan palsu Dokumen yang bersifat menetukan disembunyikan pihak lawan Putusan Mengandung unsur tipu muslihat oleh salah satu pihak Pengajuan pembatalan diajukan secara tertulis paling lambat 30 hari sejak penyerahan & pendaftaran putusan arbitrase.

Terimakasih semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai