Anda di halaman 1dari 45

dr. Arfi, Sp.KF, M.Si.

Med

Hukum adalah peraturan tingkah laku manusia, yang diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib, yang bersifat memaksa, harus dipatuhi,dan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar peraturan tersebut (sanksi itu pasti dan dapat dirasakan nyata bagi yang bersangkutan).

Manusia memilki kepentingan Kepentingan manusia perlu dilindungi Stabilitas Ketentraman dan keseimbangan tatanan masyarakat

Peristiwa hukum adalah semua kejadian atau fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai akibat hukum, Cth : hubungan pasien dan dokter di klinik Perbuatan hukum adalah setiap perbuatan atau tindakan subjek hukum yang mempunyai akibat hukum dan akibat hukum itu dikehendaki oleh subjek hukum, cth : dokter melakukan tindakan medis Akibat hukum adalah akibat yang diberikan oleh hukum atas suatu peristiwa hukum atau perbuatan dari subjek hukum, CTH : pasien membayar biaya pengobatan, sanksi denda atau penjara kepada dokter karena melakukan malpraktek

Subjek hukum adalah segala sesuatu yang yang menurut hukum dapat memilki hak dan kewajiban, yaitu : manusia dan badan hukum Subjek hukum manusia adalah setiap orang yang mempunyai kedudukan yang sama selaku pendukung hak dan kewajiban Subjek hukum badan hukum adalah suatu perkumpulan atau lembaga yang dibuat oleh hukum dan mempunyai tujuan tertentu

Objek hukum adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat menjadi objek dalam suatu hubungan hukum terdiri dari benda atau hak yang dapat dimilki dan bernilai ekonomis

HAK adalah sesuatu yang penting bagi seseorang yang dilindungi oleh hukum atau suatu kepentingan yang terlindungi

Adanya subjek hukum baru Terjadi perjanjian yang disepakati para pihak Terjadi kerugian yang diderita oleh seseorang akibat kesalahan orang lain Karena seseorang telah melakukan kewajiban yang merupakan sarat untuk memperoleh hak Terjadinya daluarsa

Apabila pemegang hak meninggal dunia dan tidak ada pengganti atau ahli waris yang ditunjuk, baik oleh pemegang hak maupun oleh hukum Masa berlakunya hak sudah habis dan tidak dapat diperpanjang lagi Telah diterimanya suatu benda yang menjadi objek hak Karena daluarsa

Kewajiban adalah beban yang diberikan oleh hukum kepada subjek hukum Penyebab timbulnya kewajiban
Karena diperoleh suatu hak yang membebani

sarat untuk memenuhi kewajiban Berdasarkan suatu kesepakatan yang disepakati Adanya kesalahan yang menimbulkan kerugian kepada orang lain Karena telah menikmati hak tertentu sehingga harus melaksanakan kewajiban

Apabila pemegang kewajiban meninggal dunia dan tidak ada pengganti atau ahli waris yang ditunjuk, baik oleh pemegang hak maupun oleh hukum Masa berlakunya telah habis dan tidak diperpanjang Kewajiban telah dipenuhi oleh yang bersangkutan Hak yang melahirkan kewajiban telah dihapus Ketentuan undang-undang Kewajiban telah beralih atau dialihkan ke orang lain Terjadi suatu sebab diluar kendali manusia shg kewajiban tdk dapat dipenuhi

Sistem eropa kontinental Sistem common law/anglo saxon

Sistem hukum eropa kontinental menjadi modern karena pengkajian yang dilakukan oleh perguruan tinggi sedangkan sistem hukum anglo saxon dikembangkan melalui praktek prosedur hukum Pada sistem hukum eropa kontinental tidak dibutuhkan lembaga untuk mengoreksi kaidah sedang pada sistem hukum anglo saxon dibutuhkan suatu lembaga untuk mengoreksi, yaitu lembaga equaty. Pada sistem hukum eropa kontinental dikenal dengan adanya kodifikasi hukum sedangkan pada sistem hukum anglo saxon tidak ada kodifikasi. Keputusan hakim yang lalu (yurisprudensi) pada sistem hukum eropa kontinental tidak dianggap sebagai akidah atau sumber hukum sedang pada sistem hukum anglo saxon keputusan hakim terdahulu terhadap jenis perkara yang sama mutlak harus diikuti.

Pada sistem hukum eropa kontinental pandangan hakim tentang hukum adalah lebih tidak tekhnis, tidak terisolasi dengan kasus tertentu sedang pada sistem hukum anglo saxon pandangan hakim lebih teknis dan tertuju pada kasus tertentu. Pada sistem hukum eropa kontinental bangunan hukum, sistem hukum, dan kategorisasi hukum didasarkan pada hukum tentang kewajiban sedang pada sistem hukum anglo saxon kategorisasi fundamental tidak dikenal. Pada sistem hukum eropa kontinental strukturnya terbuka untuk perubahan sedang pada sistem hukum anglo saxon berlandaskan pada kaidah yang sangat kongrit.

Peradilan umum: pidana dan perdata Peradilan militer Peradilan agama Peradilan tata usaha negara

PIDANA

PERDATA

Negara vs pelaku tindak pidana Tanggung jawab pembuktian : jaksa dan penyidik Menemukan kebenaran materiel : beyond reasonable doubt Hukuman : pidana penjara, mati

Dua pihak bersengketa Tanggung jawab pembuktian : kedua pihak Menemukan kebenaran formal : preponderence of evidence Ganti rugi

PIDANA

PERDATA

Keterangan saksi Keterangan ahli Surat Petunjuk Keterangan terdakwa

Alat bukti tertulis/akta otentik Pembuktian dengan saksi Persangkaan-persangkaan Pengakuan sumpah

Sejarah manusia pengobat penderita Zaman modern hubungan kesepakatan terapeutik antara dokter dan pasien yg dilakukan dlm suasana saling percaya, diliputi emosi, harapan & kekhawatiran makhluk insani.

Pelayanan kesehatan maksimal UU RI No. 29/2004 Perlu menjalankan pelayanan kesehatan yg lbh profesional & lbh meningkatkan kesadaran etika & kesadaran hukum terhindar dari kasus dugaan malpraktek.

Bbrp tahun belakangan tuntutan & gugatan malpraktek ganti rugi yang semakin spektakuler, terutama sejak diberlakukannya UU No.8 tahun 1999 ttg perlindungan konsumen. Bagi setiap dokter, pengelola dan pemilik RS pemahaman terhadap konflik/sengketa pembuktian Konflik/sengketa : ketidaksesuaian logika atas suatu masalah antara health care receiver dan health care provider.

Hal-hal yg mungkin dpt meningkatkan tuntutan malpraktek, dilihat dari sudut pasien & dokter. Dari sudut pasien disebabkan:
krisis multidimensi masyarakat stres mudah

menuntut
kesadaran HAM

Salah paham kematian sll krn malpraktek krn

proses penyakitnya sendiri pemberitaan media cenderung negatif

Dari sudut dokter dpt disebabkan krn :


nilai masyarakat individualis & materialistik mempengaruhi dokter honor yg tinggi penggunaan teknologi & obat yg tinggi pengobatan mahal masyarakat maju & menuntut informasi >> sementara kemampuan komunikasi dokter kurang perubahan sikap dokter dari low tech high touch high tech low touch, yg idealnya adalah high tech high touch prinsip etika yang belum mantap sbg landasan praktek dokter & pelayanan pasien rumah sakit.

Malpraktek istilah umum & tidak selalu hrs berkonotasi yuridis Asal :
Arti harafiah pelaksanaan atau tindakan yang salah. Lazimnya menyatakan adanya tindakan yg salah dlm rangka pelaksanaan suatu profesi (professional misconduct)
mal salah praktek pelaksanaan atau tindakan,

malpraktek medis : tindakan tenaga medis yg salah dalam pelaksanaan profesi di bidang kedokteran. Kesalahan praktek : a. Ethical malpractice norma etika b. Yuridical malpractice norma hukum Tidak setiap ethical malpractice mrpk yuridical malpractice tapi semua yuridical malpractice pasti mrpk ethical malpractice.


A.

B.
C.

Dibagi mjd 3 kategori sesuai bidang hukum yang dilanggar : Criminal malpractice (malpraktek pidana) Civil malpractice (malpraktek perdata) Administrative malpractice

Harus memenuhi rumusan delik pidana a. Perbuatan tercela : - positive act - negative act b. Sikap batin yang salah : - kesengajaan (intentional) - kecerobohan (recklessness) - kealpaan (negligence)

Positive act : perbuatan yang jelas salah/tercela Negative act : tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan. Intentional sikap batin salah & berakibat buruk contoh : aborsi tanpa indikasi medis, euthanasia, membocorkan rahasia kedokteran, membuat VER yg tidak benar.

Recklessness Contoh : tindakan medis yang tidak lege artis, tindakan medik tanpa informed consent. Negligence : kurang hati-hati shg tidak melakukan antisipasi untuk mencegah timbul akibat buruk. Contoh : meninggalkan gunting dalam perut pasien, pasien menjadi cacat atau

Pembuktian criminal malpractice didasarkan atas : - dipenuhi tidaknya unsur pidana - tergantung jenis criminal malpractice-nya Tanggung jawab individual & personal. Tidak semua hasil pengobatan yang tidak sesuai harapan pasien atau kesalahan diagnosis merupakan criminal practice.

Jika dokter : a. tidak melakukan yang menurut kesepakatan wajib dilakukan. b. terlambat melakukan apa yang menurut kesepakatan wajib dilakukan. c. tidak sempurna dalam melakukan apa yang menurut kesepakatan wajib dilakukan d. melakukan apa yang menurut kesepakatan tidak harus dilakukan Tanggung jawab individual dan korporasi dialihkan kepada pihak lain spt : rumah sakit

Jika dokter melanggar hukum tata usaha negara. Contoh : - praktek tanpa lisensi - praktek dengan lisensi yang kadaluarsa. - melakukan tindakan medis tidak sesuai dengan lisensi. - tidak membuat rekam medik

Pembuktian criminal malpractice didasarkan atas : - dipenuhi tidaknya unsur pidana - tergantung jenis criminal malpractice-nya

Tidak setiap hasil pengobatan yg tdk sesuai dg harapan psn bukti criminal malpractice bag risiko tindakan medik Kesalahan diagnosis bukan ukuran adanya criminal malpractice byk faktor yg mempengaruhi ketepatan diagnosis (berada di luar kontrol dokter)

Pembuktian Civil Malpractice dilakukan melalui 2 cara: a. Langsung 4D (Taylor) : - Duty (kewajiban) - Dereliction of duty (penyimpangan kewajiban) - Damage (kerugian) - Direct causation (penyebab langsung)

b. Tidak langsung : mencari fakta-fakta berdasarkan doktrin Res Ipsa Loquitor membuktikan kesalahan di pihak dokter Syarat doktrin di atas dapat diterapkan : - fakta tidak mungkin terjadi jika dokter tidak lalai - fakta berada di bawah tanggung jawab dokter - Tidak ada contributory negligence

Contractual Liability akibat tidak dipenuhinya kewajiban dari hubungan kontraktual yang sudah disepakati tangung gugat atas upaya medik yang tidak memenuhi standar. 2. Vicarious Liability akibat kesalahan yang dibuat oleh sub-ordinate RS bertanggung gugat atas kesalahan dokter yang bekerja di RS tersebut. 3. Liability in Tort akibat perbuatan melawan hukum.
1.

Defensive Medicine - Type I dokter melakukan semua tes/prosedur medis termasuk yang tidak penting overtreatment biaya - Type II dokter menghindari tes / prosedur medis yang menguntungkan undertreatment Selain defensive medicine :

Tidak memberikan garansi kesembuhan Hati-hati dalam menangani kasus medicolegal trouble Tidak menggunakan metode pengobatan/obat-obatan yang ketinggalan zaman Tidak menggunakan metode pengobatan/obat-obatan yang masih bersifat eksperimental.

Informed Consent Rekam medik yang lengkap dan akurat Bila ragu-ragu, konsultasi ke dokter ahli Perlakukan pasien secara manusiawi Jalin komunikasi yang baik Bila pasien melanggar nasehat dokter harus tercatat dalam catatan medis atau membuat berita acara dengan paksa.

Jika dokter diduga telah melakukan criminal malpractice maka yang dapat dilakukan: 1. Informal defence mengajukan bukti-bukti untuk menyangkal tuduhan atau tidak menunjuk pada doktrin-doktrin tertentu 2. Formal/legal defence pembelaan yang menunjuk pada legal doctrine. a. Primary defence b. Secondary defence

Dalam pengajuan malpraktek medis dibagi berdasarkan : 1. Malpraktek di bidang etik, diajukan ke KODEKI 2. Malpraktek di bidang hukum, dibagi menjadi 3: 1. Criminal malpractice KUHP 2. Civil malpractice hukum perdata 3. Administrative malpractice pengadilan tata usaha negara.

Undang-undang yang terkait mengenai malpraktek adalah undang-undang no. 29 tahun 2004 mengenai praktik kedokteran - pasal 50, 75, dan 76.

Kelalaian menyebabkan kematian (pasal 359) Kelalaian menyebabkan luka berat (pasal 369) Membiarkan orang yang perlu pertolongan (pasal 304) Aborsi (pasal 299) Euthanasia (pasal 344) Keterangan palsu (pasal 263) dan Membocorkan rahasia kedokteran (pasal 322).

Anda mungkin juga menyukai