Anda di halaman 1dari 21

Farmakoterapi I Artritis Gout/ Pirai

YENI SUWITA 091103100

DEFINISI
Istilah gout menggambarkan spektrum penyakit meliputi

hiperurisemia, serangan kambuhny artritis akut yang berkaitan dengan kristal monosodium urat pada leukosit yang terdapat pada cairan sinovium, deposit kristal monosodium pada jaringan, penyakit ginjal interstisial, dan nefrolitiasis asam urat.
Hiperurisemia dapat merupakan kondisi yang tidak

bergejala, dengan konsentrasi asam urat serum yang meningkat. Konsentrasi asam urat yang lebih besar dari 7,0 mg/dl adalah tidak normal dan berkaitan dengan peningkatan resiko untuk gout

PENYEBAB
Serangan akut artritis gout dapat terjadi tanpa provokasi yang jelas, akan tetapi penyebb paling umum : Stress Trauma Konsumsi alkohol Infeksi Operasi Penurunan kadar asam urat serum yang cepat akibat konsumsi obat penurun asam urat. Konsumsi obat-obat tertentu yang diketahui dapat meningkatkan konsentrasi asam urat serum.

GEJALA DAN TANDA


Gejala awal dari artritis gout adalah panas, kemerahan

dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tibatiba. Persendian yang sering terkena adalah persendian kecil pada basis dari ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Serangan biasanya dimulai pada malam hari, dengan pasien terbangu ari tidurnya dengan rasa nyeri yang menyiksa. Demam dan leukositosis umum terjadi.

Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan

terbentuknya batu ginjal. Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).

PATOFISIOLOGI
Purin yang menghasilkan asam urat dapat berasal dari

tiga sumber, yaitu purin dari makanan, konversi asam nukleat jaringan menjadi nukleotida purin, dan sintesis de novo basa purin. Ketidaknormalan sistem enzim yang mengatur metabolisme purin dapat menyebabkan overproduksi asam urat. Peningkatan aktivitas fosforibosil pirofosfat (PRPP) sintesis menyebabkan meningkatkan konsentrasi PRPP , yang merupakan penentu sintesis purin dan menyebabkan produksi asam urat Asam urat dapat dihasilkan berlebih sebagai konsekuensi peningkatan pemecahan asam nukleat jaringan, seperti yang terjadi pada penyakit prolifertif.

Sekitar dua pertiga asam urat yang dihasilkan setiap hari

diekskresikan melalui urin. Sisanya dieliminasi melalui saluran gastrointestinal setelah degradasi enzimatik oleh bakteri usus. Penurunan ekskresi asam urat melalui urin menjadi di bawah kecepatan produksinya menyebabkan hiperurisemia dan peningkatan sodium urat. Individu dengan hiperurisemia yang mengekskresikan kurang dari 600mg asam urat dalam 24 jam dalam masa diet bebas purin didefinisikan underekskresi asam urat. Dalam diet reguler ekskresi lebih dari 1000mg dalam 24 jam menunjukkan overproduksi kurang dari jumlah ini kemungkinan normal.

TUJUAN TERAPI
Meningkatkan kualitas hidup penderita. Mengurangi dan menghilangkan nyeri dan inflamasi. Menurunkan sampai kadar normal asam urat.

TERAPI
Non Farmakologi

Pasien dianjurkan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi mengandung purin, contoh daging-daging organ, menghindari alkohol, dan menurunkan berat badan jika obesitas.

Obat yang digunakan untuk mengatasi gout dibedakan menjadi obat untuk penanganan serangan akut gout dan obat yang digunakan untuk penanganan jangk panjang penyakit ini. Obat jangka panjang akan menimbulkan kambuhan dalam memperpanjang manifestasi akut bila dimulai saat serangan. Serangan gout akut biasanya diobati dengan AINS dosis tinggi. Untuk pengendalian gout dalam jangka panjang (interval). Pembentukan asam urat dan purin bisa dikurangi dengan penghambat xantin-oksidase alupurinol, atau urikosurik seperti probenesid atau sulfinpirazon bisa digunakan untuk meningkatkan ekskresi asam urat dalam urin.

Farmakologi NSAIDs/AINS Dalam dosis penuh yang lazim AINS sekaligus memperlihatkan efek analgesik yang bertahan lama yang membuatnya sangat berguna pada pengobatan nyeri berlanjut atau nyeri berulang akibat radang.
Kontra indikasi : hipersensitivitas terhadap asetosal dan NSAIDs lainnya, termasuk asma, angiodema, urtikaria, pasien dengan tukak lambung aktif, rhinitis yg dipicu oleh asetosal atau NSAIDs lainnya. Efek samping : beragam tergantung tingkat keparahan. Rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, kadang pendarahan dan tukak, hipersensitivitas, sakit kepala, pusing, vertigo, tinnitus, fotosensitivitas, dan hematuria.

Peringatan : hati-hati pada usia lanjut, pada gangguan alergi, selama kehamilan dan menysui, dan gangguan koagulasi. Pada pasien gagal ginjal, payah jantung, atau gagal hati, dibutuhkan kehati-hatian, sebab penggunaan AINS bisa mengakibatkan memburuknya fungsi ginjal; dosis harus dijaga serendah mungkin, dan fungsi ginjal harus diperhatikan. AINS sebaiknya tidak diberikan kepada pasien yang mengidap tukak lambung aktif.
Interaksi: Analgetik lain, ACE inhibitor, Antasid, Antikoagulan, beta-blocker.

Kortikosteroid

MK: Kortikosteroid, dapat diberikan pada orang yang tidak dapat menggunakan NSAIDs. Menghambat enzim fosfolipase sehingga tidak dihasilkan asam arakhidonat, sehingga semua yang menyebabkan radang tidak ada.

Kontraindikasi : infeksi sistemik kecuali diberikan antibiotik sistemik, hindari vaksinasi dengan virus aktif pada pasien yang menerima dosis imunosupresif.
Efek samping : hiperglikemia dan osteoporosis terutama bagi usia lanjut. Pada dosis tinggi dapat menyebabkan nekrosis avaskular dan sindrom cushing, gangguan mental, euphoria dan miopati

Peringatan : supresi adrenal dapat terjadi pada penggunaan jangka lama dan bertahan beberapa tahun setelah pengobatan dihentikan. Pengurangan dosis yang tiba-tiba setelah penggunaan lama (lebih dari 7 hari) dapat menyebabkan infusiensi adrenal akut, hpotensi, dan kematian. Oleh karena itu, penghentiannya harus bertahap.

Interaksi : AINS, asetosal, rifampisin, antiepileptika, glikosida jantung, siklosporin, diuretik.

Kolkisin

Colchicine sering juga digunakan untuk mengobati peradangan pada penyakit gout. Kolkisin mengurangi produksi asam laktat oleh leukosit secara langsung dan dengan mengurangi fagositas sehingga mengganggu siklus deposisi kristal urat dan respon inflamasi. Indikasi : gout akut, profilaksis jangka pendek selama terapi awal dengan alupurinol dan urikosurik Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui Efek samping : mual, muntah dan nyeri pada perut, juga menyebabkan diare berat, pendarahan saluran cerna, ruam, kerusakan pada ginjal dan hati.

peringatan: pasien usia lanjut, penyakit gagal cerna, payah jantung, gagal hati, dan gagal ginjal.
interaksi : siklosporin mungkin meningkatkan resiko nefrotoksisitas dan miotoksisitas

Allopurinol

MK: Allupurinol dapat menurunkan kadar asam urat dengan cara menekan produksi asam urat. Allopurinol dan metabolit utamanya oksipurinol, merupakan inhibitor xantin oksidase dan mempengaruhi perubahan hopoxantin menjadi xantin dan xantin menjadi asam urat. Allopurinol juga menurunkan konsentrasi intraseluler PRPP. Indikasi : Profilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium oksalat di ginjal. kontraindikasi : bukan pengobatan untuk gout akut tetapi teruskan jika terjadi serangan ketika sudah memakai alupurinol, dan atasi serangan secara khusus

peringatan : gagal hati dan ginjal. Berikan kolkisin profilaktif atau AINS (bukan asetosal atau salisilat) hingga setidaknya 1 bulan setelah hiperurisemia dikoreksi.
interaksi : ACE inhibitor, Antikoagulan, sitotoksik siklosporin,

Efek samping: Ruam, demam, limfadenopati, atralgia, eosinofilia, gangguan saluran cerna, sakit kepala, vertigo, mengantuk, hipertensi, alopesia, deposit xantin diotot tanpa gejala, kerusakan hati dan ginjal pernah dilaporkan.

PROBENESID

MK : Merupakan agen pemblok tubulus ginjal. Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat serum. Indikasi: profilaksis gout (untuk mengoreksi hiperurisemia)

Kontraindikasi: riwayat gangguan darah, nefrolitiasis, porfiria, serangan gout akut, hindari asetosal/salisilat.
Efek samping: tidak sering, kadang mual dan muntah, sering buang air kecil, sakit kepala, muka merah, pusing, ruam, jarang hipersensitifitas, sindrome nefrotik, nekrosis hati, anemia aplastik.

SULFINPIRAZON

Indikasi : profilaksis gout, hiperurisemia Peringatan, kontraindikasi : dianjurkan secara rutin melakukan pemeriksaan darah, hindari pemakaian pada hiersensitivitas AINS, penyakit jantung (bisa menyebabkan retensi air dan garam) Efek samping: gangguan saluran cerna, kadang timbul alergi kulit, retensi air dan garam, jarang gangguan darah, tukak dan pendarahan di saluran cerna.

ALGORITMA PENGOBATAN UNTUK ARTRITIS GOUT


Artritis gout akut

Kontraindikasi terhadap NSAID?


Onset gejala <48 jam kolkisin Respon tidak mencukupi Jumlah sendi yg terlibaat Kortikosteroid intrartikular Parenteral atau kortikosteroid oral NSAID pilihan Respon tidak mencukupi

Anda mungkin juga menyukai