Anda di halaman 1dari 44

Pembimbing : dr. Wida Vianita Azis SpM. M.

Kes
Kelompok I Yuli Supriatin (41101066) Widya Maulina L (41101067) Sona Andrian (41101070) Tri Subekti (41101076) Nur Azhar F (4151101039)

KETERANGAN UMUM
Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Pendidikan Pekerjaan Tgl. Periksa : Tn. J : 52 tahun : laki-laki : Cicaheum : Islam : SMP : Tukang ojek : 21 mei 2012

Anamnesis
Keluhan utama :

Rasa mengganjal di mata kiri

Anamnesis
Sejak 2 bulan yang lalu, os mengeluh terasa mengganjal pada mata kirinya seperti ada benda asing yang menghalangi dan terasa terutama bila pasien mengedipkan mata Menurut pasien, benda asing ini dirasakan semakin membesar dan mata pasien menjadi berwarna merah.

Anamnesis
Sejak 5 tahun yang lalu, pasien mengeluh mata kiri nya sering merasa gatal, merah, perih dan berair. Matanya semakin merah, karena pasien sering menggosok-gosok matanya. Keluhan seperti ini sering timbul terutama bila pasien tidak menggunakan pelindung mata saat mengendarai sepeda motor.

Anamnesis
Pasien bekerja sebagai tukang ojek Keluhan tidak didahului dengan adanya perlukaan di bagian mata. Keluhan tidak disertai dengan peradangan pada bola mata yang berlangsung lama. Pasien pun tidak pernah menggunakan lensa kontak.

Anamnesis
Riwayat dengan keluhan yang sama pada keluarga pasien tidak diketahui oleh pasien. Pasien tidak punya riwayat penyakit darah tinggi ataupun kencing manis Pasien belum pernah berobat atas keluhannya tersebut. Keluhan dirasakan sering kali berulang, sehingga pasien memutuskan untuk berobat ke poliklinik mata RS. Dustira
7

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis Tanda vital : T : 130/80 mmHg N : 80 x/menit R : 20 x/menit S : 36,7OC Status generalis lainnya dalam batas normal.
8

Pemeriksaan Fisik
Status Oftalmologis : Pemeriksaan Subjektif Visus dan Refraksi VOD : 5/5

VOS : 5/5

Pemeriksaan objektif
a. Inspeksi
OD Muscle balance Gerakan bola mata Palpebra superior Palpebra inferior Silia Aparatus lakrimalis Konjungtiva tarsalis inferior Tenang Tenang Trikiasis (-), krusta (-) Lakrimasi normal Hiperemis (-), Papil (-), Folikel (-) ortotropia Normal ke segala arah Tenang Tenang Trikiasis (-), krusta (-) Lakrimasi normal Hiperemis (-), Papil (-), Folikel (-) OS

OD Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-), injeksi siliaris (-), sekret (-), pterigium (-) Jernih, edema (-) Sedang Bulat, isokor, refleks cahaya Direk/Indirek (+/+)

OS Injeksi konjungtiva (-), injeksi siliaris (-), sekret (-), pterigium melewati limbus (+) Jernih, edema (-) Sedang Bulat, isokor, refleks cahaya Direk/Indirek (+/+)

Kornea COA Pupil

Iris Lensa

Sinekia (-) Jernih

Sinekia (-) Jernih

11

12

Pemeriksaan objektif
b. Palpasi TIO dekstra : normal TIO sinistra : normal

13

Diagnosis Banding

1. Pterigium grade II Oculi Sinistra 2. Pseudopterigium Oculi Sinistra


Diagnosis Kerja Pterigium grade II Oculi Sinistra

14

Usul Pemeriksaan

Tes Sonde

15

Penatalaksanaan
Umum - Lindungi mata dari paparan sinar matahari, debu, udara panas - Jangan menggosok mata Khusus - tetes mata Natrium Klorida (Lyteers ) 6 x 1 gtt OS - Tetes mata dexamethason 0,1% 4 x 1 gtt OS
16

Prognosis
Quo ad Vitam Quo ad Functionam : ad bonam : dubia ad bonam

17

PEMBAHASAN

18

Keterangan umum
Berdasarkan identitas, pasien seorang laki-laki berusia 52 tahun, bekerja sebagai tukang ojek, tinggal di daerah Cicaheum. Berdasarkan data epidemiologi dan prevalensi, insidensi pterigium meningkat pada daerah-daerah yang mendekati garis Khatulistiwa, hal ini berkaitan dengan radiasi sinar ultraviolet yang lebih tinggi.

19

Keterangan umum
Salah satu teori patogenesa pterigium adalah jaringan fibrovaskular yang terbentuk didaerah mata yang mengalami iritasi kronis misalnya oleh debu, angin, dan sinar ultraviolet. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan pasien sebagai tukang ojek.

20

Anamnesis
Keluhan utama : Rasa mengganjal di mata kiri Pterigium merupakan suatu gangguan pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva. Pertumbuhannya bisa ke permukaan kornea sehingga apabila pasien berkedip serasa ada yang mengganjal di mata.

21

Anamnesis
Sejak 2 bulan yang lalu, os mengeluh terasa mengganjal pada mata kirinya seperti ada benda asing yang menghalangi dan terasa terutama bila pasien mengedipkan mata Mata nya semakin merah, karena pasien sering menggosok2 matanya. Pterigium merupakan proliferasi jaringan fibrovaskuler berbentuk segitiga yang pertumbuhannya biasanya terletak di fisura interpalpebra pada daerah nasal atau temporal konjungtiva yang meluas ke kornea.

22

Anamnesis
Sejak 5 tahun yang lalu, pasien mengeluh mata kiri nya sering merasa gatal, merah, perih dan berair. Mata nya semakin merah, karena pasien sering menggosok2 matanya. Pterigium mudah meradang, dan akan memberikan penampilan klinis berupa mata merah. Secara kosmetik, biasanya pasien sering mengeluh akibat peradangan dan mata yang merah.

DD/ Mata Merah


23

Merah tidak merata

Visus normal Merah merata DD Mata Merah

Episkleritis, skleritis, pterigium, pseudopterigium, subkonjungtival haemorrage, pinguekula iritans, conjungtivitis flektinularis

Konjungtivitis akut (viral, bakteri, jamur, alergi); konjuntivitis kronis (trachoma)

Visus menurun

Keratitis, ulkus kornea, glaukoma akut, iridosiklitis akut, endoftalmitis, panoftamlitis


24

Anamnesis
Keluhan seperti ini sering timbul terutama bila pasien tidak menggunakan pelindung mata saat mengendarai sepeda motor. Banyak teori yang menerangkan patogenesis pterigium, salah satu nya diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu, paparan cahaya matahari dan angin. Pterigium sifatnya rekuran, terutama bila usia pasien antara 20-50 tahun.

25

Anamnesis
Keluhan tidak didahului dengan adanya perlukaan dibagian mata Untuk menyingkirkan DD pesudopterigium yang memiliki gejala klinis adanya riwayat kelainan pada korena sebelumnya. Contoh : Ulkus Kornea

26

Anamnesis
Keluhan tidak disertai dengan peradangan pada bola mata yang berlangsung lama. Pasien pun tidak pernah memakai lensa kontak Untuk menyingkirkan DD dengan Pannus, yang gambaran klinisnya berupa sel radang dengan pembuluh darah yang membentuk tabir pada kornea. Terdapat pada trachoma, pemakain lensa kontak yang salah, flikten, keratokunjungtivitis limbik superior dan luka bakar kornea.

27

pseudopterygium

Pterygium

Pinguekula

28

a. Gambaran histologi, b. pterigium type 1, c. pterigium type 2, d. pterigium type 3


29

Anamnesis
Riwayat dengan keluhan yang sama pada keluarga pasien tidak diketahui. Faktor genetik menjadi salah satu faktor predisposisi, yang akan berperan dalam multi proses terjadinya pterigium. Selain faktor genetik, faktor lingkungan dan infeksi virus menjadi faktor predisposisi.

30

Anamnesis
Pasien tidak punya riwayat penyakit darah tinggi ataupun kencing manis Untuk persiapan operasi

31

Pemeriksaan fisik
Status generalis TD : 130/ 80 mmhHg. Untuk kepentingan screening pre operasi. Status oftalmikus Pemeriksaan Subjektif Visus dan Refraksi VOD : 5/5 VOS : 5/5 pemeriksaan visus dalam batas normal.
32

Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan objektif : ditemukan pterigium grade II pada okuler sinistra yang menyokong diagnosa.

33

Diagnosa kerja
Pterigium grade II OS berdasarkan klasifikasinya, pada pasien ini ditemukan pterigium OS yang sudah melewati limbus, tetapi tidak melebihi 2 mm melewati kornea.

34

Klasifikasi
Grade I Grade II Grade III : hanya terbatas pada limbus : sudah melewati limbus tetapi tidak melebihi dari 2mm melewati kornea : jika telah melebihi derajat II, tetapi tidak melebihi pinggir pupil mata dalam keadaan normal (3-4mm) : jika pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

Grade IV

35

Klasifikasi

36

Usul pemeriksaan

Tes Sonde - Pada pterygium tidak dapat dilalui oleh sonde - Pada pseudopterygium dapat dilalui oleh sonde

37

Penatalaksanaan
Umum - Lindungi mata dari paparan sinar matahari, debu, udara panas - Jangan menggosok mata Khusus - tetes mata Natrium Klorida (Lyteers ) 6 x 1 gtt OS - Tetes mata dexamethason 0,1% 4 x 1 gtt OS
38

TERAPI
Kortikosteroid Pada pterigium yang ringan tidak perlu di obati. Untuk pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari

39

Indikasi operasi : 1. Pterigium telah memasuki kornea lebih dari 4 mm 2. Pertumbuhan yang progresif 3. Mata terasa mengganjal 4. Visus menurun, terus berair 5. Mata merah sekali 6. Telah masuk daerah pupil atau melewati limbus 7. Alasan kosmetik

40

Tekhnik ekstirpasi
1. 2. 3. 4. 5. Bare sclera Simple clossure Sliding flap Rotational flap Conjungtival graft

41

TERAPI
Terapi medikamentosa , dapat diberikan namun tidak dapat menghambat progesifitas pterigium: Cairan lubrikasi dengan air mata buatan atau tetes mata dekongestan untuk mengurangi keluhan iritasi Steroid tetes mata atau salep dapat diberikan untuk menekan reaksi peradangan, namun tidak dalam jangka waktu lama Tetes mata vasokonstriktor untuk mengurangi keluhan mata merah, namun perlu kontrol dalam 2 minggu Terapi konservatif : lindungi mata dari sinar matahari, debu dan udara kering dengan kacamata pelindung

42

Prognosis
Quo ad Vitam Quo ad Functionam : ad bonam : dubia ad bonam

Quo ad Vitam : ad bonam Tanda vital dan pada pemeriksaan fisik pasien ini dalam batas normal

Quo ad Functionam : dubia ad bonam Dilihat dari fungsi konjungtiva, kemungkinan baik setelah dilakukan ekstirpasi.
43

TERIMA KASIH

44

Anda mungkin juga menyukai