Anda di halaman 1dari 28

PENDAHULUAN

Kelenjar ludah kelenjar mulut - Mayor(kelenjar parotis, submandibularis, kelenjar Sublingualis -Minor ( didalam pipi, bibir, palatum)

ANATOMI KELENJAR LUDAH


1. Kelenjar Parotis
Kelenjar ludah terbesar Fossa retromandibular kiri dan kanan. Berada anterior dan inferior dari telinga Menempati cekungan pada permukaan lateral ramus asenden mandibula dan prosessus koronoid diinferior sampai prosessus zigomatik.

Anatomi
KEL. LUDAH MAYOR TERBESAR TERLETAK PRE, INFRA DAN RETRO AURIKULER ATAS SAMPAI ZIGOMA, KE ANTERIOR MENUTUPI M. MASSETER, KE BAWAH SAMPAI DI SEBELAH POSTERIOR KEL. SUB MANDIBULARIS TERDIRI DARI LOBUS, SUPERFISIAL DAN PROFUNDA YG DIHUBUNGKAN OLEH ISMUS DUKTUS EKSKRETORIUS = DUKTUS STENSEN BERMUARA DI RONGGA MULUT SETINGGI GIGI MOLAR KEDUA ATAS

Anterior
Pada cekungan otot masetter pada ramus mandibula.

Posterio
Pada cekungan prosessus mastoid dan prosessus styloid, serta otot sternocleidomastoideus

Muara
Pada papilla parotis Papilla kecil pada mukosa bukal Terletak berhadapan dengan gigi molar kedua rahang atas

Anatomi Kelenjar Ludah

Keterangan 1. Kelenjar parotis 2. Kelenjar mandibula 3. Kelenjar sublingualis

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Parotid_gland

2. Kelenjar Submandibularis
Kelenjar ini merupakan kelenjar terbesar kedua Bentuknya berupa bangunan bulat bikonveks Sebagian besar menempati trigonum submandibular Superficial yang lebih besar Keduanya mengelilingi batas posterior otot mylohyoid. Bagian superfisialnya dibungkus oleh kulit dan platysma Lateralnya oleh mandibula dan otot pterigoid medialis Inferiornya dibungkus oleh otot mylohyoid, stylohyoid dan otot digastrik Bermuara pada papilla disebelah frenulum lingualis .

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

Nervi cervicales Ansa cervicalis profunda ( Radix inferior), Ansa cervicalis profunda ( Radix superior), A. thyroidea superior, N. facialis/ Ramus marginalis mandibulae, N. facialis/ Rami buccales, Glandula submandibularis M. Masseter, M. Omohyoideus, N. transversus colli, N. occipitalis minor, Ramus communicans cum nervo facialis N. auricularis magnus, V. jugularis interna, N. Vagus, A.carotis communis, M. digastricus/ Venter posterior, Nervus facialis/ Ramus colli

3.

Kelenjar Sublingualis

Merupakan kelenjar ludah minor terkecil Duktus ekskretori adalah Bartholini Bergabung dengan submandibularis Bermuara sama pada sublingual.

Kelenjar Ludah Minor


Banyak terdapat yang lebih kecil Tersebar luas dalam mukosa mulut. Kelenjar labialis,bukalis,lingualis, palatina, dan kelenjar glossopalatina. Kelenjar ludah minor tersebut akan menambah jumlah sekresi saliva total.

INFEKSI KELENJAR LUDAH


INFEKSI KELENJAR LUDAH BAKTERIAL INFEKSI VIRUS KELENJAR LUDAH INFEKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIV CYTOMEGALO VIRUS INFEKSI KELENJAR MYCOBACTERIAL INFEKSI MYCOBACTERIAL ATYPICAL IFEKSI KELENJAR PARASITIC KELAINAN KELENJAR LUDAH IMMUNOLOGI

1.

INFEKSI KELENJAR LUDAH BAKTERIAL


Acute Bacterial Parotitis Sialadenitis Submandibula Bakterial Akut Parotitis Bakteri Rekuren Kronis Sialadenitis Submandibula Rekuren Kronis Actinomycosis Penyakit Cakaran Kucing Sialadenitis Alergi Akut/Parotitis Radiologi

2. INFEKSI VIRUS KELENJAR LUDAH


Sialadenitis Virus/Parotitis Epidemik/Mumps Infeksi yang berhubungan dengan HIV Cytomegalo Virus

3. INFEKSI KELENJAR MYCOBACTERIAL


Tuberculosis Infeksi Mycobacterial Atypical

4. IFEKSI KELENJAR PARASITIC


Filriasis

5. KELAINAN KELENJAR LUDAH IMMUNOLOGI


SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS SARCOIDOSIS

Acute Bacterial Parotitis


Etiologi
ABP akibat bedah abdominal
Trauma intra abdominal Kematian mencapai 50%. Dehidrasi yang menyebabkan xerostomia Nasokomial

Diagnosis
Penilaian riwayat Pemeriksaan fisik Laboratorium dan Ro foto

Gejala
Demam, menggigil, dan berkeringat

Evaluasi laboratorium
Leukocytosis (PMN immature) Dehidrasi (peningkatan hematokrit, nitrogen urea darah, dan penurunan aliran urin.

Evaluasi radiografi
Ultrasonografi membantu deteksi batu CT scanning membantu visualisai abses atau tumor MRI, menunjukkan kondisi patologik jaringan lunak (tumor)

Perawatan ABP
Terapi
spesifik dan nonspesifik. Terapi denganpemberian antisialagogic Peningkatan intake cairan, obat kumur Analgesik : rasa sakit Pemberian cairan merupakan terapi utama Terapi spesifik ABP terdiri dari pengambilan obstruksi,bedah duktus terbuka) Prosedur invasif ini hanya dilakukan setelah terapi antimikrobial tidak menunjukkan perbaikan.

Sialadenitis Submandibula Bakterial Akut


ABSS (acute bacterial submandibular sialadenitis) paling sering dikaitkan dengan obstruksi fisik duktus Wharton. Lebih sering pada laki-laki dengan usia antara 30 dan 50 tahun
Kelenjar submandibula kiri lebih sering terkena dibandingkan kelenjar submandibula kanan

a. Gambaran klinik ABSS


Rasa sakit dan pembengkakan didaerah submandibula

b. Diagnosa ABSS
Radiografi oklusal mandibula CT scan dapat dipergunakan dalam melokalisasi batu

c. Perawatan ABSS
Perawatan ABSS terdiri dari terapi antibiotik Mempertahankan intake cairan Sialoadenectomy

Parotitis Bakteri Rekuren Kronis


a. Gambaran Klinik
- Pada orang dewasa dan anak-anak. - Bentuk pada orang dewasa sangat dikaitkan dengan infeksi S,

aureus - Streptokokkus viridans pada anak-anak dan biasanya terjadi pada


usia 3-6 tahun.

b. CT scanning atau MRI


- CT scanning atau MRI, membedakan infeksi kronis

c. Perawatan CRBP
- Terapi antibiotik sistemik - Analgesik - Larutan irigan mengandung tetracyclne atau erythromycin.

Sialadenitis Submandibula Rekuren Kronis


Dikaitkan dengan sialolithiasis Rekurent Lebih sering terjadi dibanding CRBP. Sialografi : menunjukkan adanya sialadenitis dan sialectasis Perawatan : antibiotik, penggantian cairan, dan jika ada indikasi dilakukan sialolithectomy. Sialoadenectomy utamanya diindikasikan untuk episode rekurent atau jika kelenjar submandibula tidak berfungsi.

Actinomycosis
Actinomyces (A.israelii, A. naeslundii, )

A.propionieus, A. viscosus, A. odontolyticus. A. meyeri dan A. eriksonti

Perawatan
Insisi dan drainase jika diindikasikan Terapi penicillin dosis tinggi jangka panjang (6-24 bulan Antibiotik lain juga telah digunakan termasuk erythromycin dan tetracyclin Menghindari dehidrasi

Penyakit Cakaran Kucing


Disebabkan : bacillus gram negatif, pleomorphic Tidak mempengaruhi kelenjar saliva secara langsung Riwayat : pernah dicakar dan digigit kucing Masa inkubasi umumnya 2 hinga 8 minggu setelah incokulasi. Gejala : demam, malaise, dan sakit kepala. Diagnosis: limfedenopati, hasil uji kulit yang terinveksi Sembuh spontan dalam 4 hingga 6 mingggu. Pengobatan: ciprofloxacin, gentamicin dan trimethoprim sulfamethoxazole Insisi dan drainase jarang dilakukan

Sialadenitis Alergi Akut/Parotitis Radiologi


Jarang terjadi Kelainan immunologi Terjadi setelah radiasi teraupetik pada organ, alergi logam berat dan obat-obatan (termasuk iodine, chloromycetin, terramycin, dan thiouracil). Riwayat : pembesaran kelenjar saliva, paling sering pada kelenjar parotid

INFEKSI VIRUS KELENJAR LUDAH

Sialadenitis Virus/Parotitis Epidemik/Mumps


Mumps virus adalah penyakit infeksi akut, non supuratif, terutama pada jaringan kelenjar parotid Terjadi selama musim semi dan musim hujan. Periode inkubasi virus adala 15 hingga 18 hari. Klinisnya: demam, menggigil, sakit kepala, dan rasa lunak dipreauricular. Penyakit : pembengkakan unilateral maupun bilateral nonerythematous Laboratorium : nonspesifik namun bisa menunjukkan leukopenia Beberapa komplikasi mumps adala nyeri abdominal,testikuler.

INFEKSI KELENJAR LUDAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN HIV Manifestasi oral HIV terjadi hampir pada 5% hingga 10% pasien. Klinis : xerostomia Dapat berkembang lymphoepithelial lesi benigna CYTOMEGALO VIRUS Kebanyakan infeksi tidak memberikan gejala Kecuali pada host dengan immunocompromised Penularan : darah atau transplantasi organ

INFEKSI KELENJAR MYCOBACTERIAL

Tuberculosis
Keterlibatan utama kelenjar saliva dengan

Mycobacterium tuberculosis
Pada : Kelenjar parotid dan lymphe Diagnosis : Radiografi dada Hasil positif dari uji adanya bacilli pada sputum. Perawatan sama tubercolosis pulmonal

INFEKSI MYCOBACTERIAL ATYPICAL Mycobacteria juga mempengaruhi kelenjar saliva Pada : parotid dan submandibula Infeksi ini lebih sering terjadi pada kelompok usia anak

IFEKSI KELENJAR PARASITIC Filriasis Diagnosis : Biopsi nodule kelenjar saliva yang dipengaruhi. Laboratorium : eosinophilia. Perawatan termasuk penggunaan obat antiparasitik

KELAINAN KELENJAR LUDAH IMMUNOLOGI

SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Diagnosis : identifikasi kelainan sistemik Peningkatan ion chlorida dan sodium Perawatan : penyakit sistemik kausatif.

SARCOIDOSIS
Penyakit kronis granulomatous Penyebabnya belum diektahui Paling sering terjadi kulit hitam dibanding kulit putih. Gejala : demam, malaise, lemah, dan berkeringat malam Gambaran radiografi dada menunjukkn limphadenopathy Pembesaran parotid : tanpa rasa sakit, keras dan bilateral Diagnosis : tidak adanya basil tahan asam Laboratorium : hyperkalsemia, peningkatan serum alkalin phospatase, dan konsentrasi enzym yang mengubah serum angiotensin. Terapi : pemberian kortikosteroid

Anda mungkin juga menyukai