Anda di halaman 1dari 153

MIFTAHUL FIRDAUS Log Data Management

Materi:
Logging Environment & Evaluasi Kandungan HC Log-log Yang Menunjukkan Zona Permeable. A. Spontaneous Potential (SP) B. Gamma Ray (GR) Log-log yang mengukur resistivitas formasi A. Log Induction B. Log Lateral Log-log yang mengukur porositas formasi A. Log Neutron B. Log Densitas C. Log Sonic Clean Formation Evaluation Shaly Formation Evaluation

LOGGING ENVIRONMENT & EVALUASI KANDUNGAN HC

LOGGING ENVIRONMENT

LOGGING ENVIRONMENT

WIRELINE LOGGING

ELNUSA GEOSAINS

PROSES INVASI
Selama Pengeboran : Tekanan lumpur sebesar (Pm) Tekanan hydrostatic fluida di dalam pori-pori formasi (Pr) Beda kedua tekanan tadi dikontrol untuk : Mencegah Blowout Mendorong cairan lumpur pemboran masuk kedalam formasi (proses invasi). Proses invasi menimbulkan padatan pada dinding formasi yang dinamakan Kerak lumpur (mud cake).

Cairan yang masuk kedalam formasi dinamakan Mud Fitrate

Profil Invasi didalam Lubang Bor

Nomenclature:
Borehole: Rm = Resistivity of mud. Rmc = Resistivity of mud cake. Flushed Zone: Rmf = Resistivity of mud filtrate. RXO = Resistivity of flushed zone. SXO = Water Saturation of flushed zone. Uninvaded or Virgin Zone: RT = True resistivity of formation. RW = Resistivity of formation water. SW = Formation Water Saturation. RS = Resistivity of adjacent bed or shoulder bed resistivity. di = Diameter of invasion. dh = Borehole diameter. h = Bed thickness.

Pengaruh Invasi Pada Pengukuran Resistivitas.


1. Flushed zone dengan diameter (df.)
Mengandung Mud Filtrate (Rm ) Mengandung Residual Hydrocarbon Punya Resistivitas Batuan Rxo. Tebal ~ 6 inches, tapi bisa lebih atau kurang

2. Transition zone dengan diameter (dj.)


Rentangnya bisa beberapa feet.

3. Undisturbed zone:
Punya Resistivitas Air Formasi (Rw), Resistivitas Batuan (Rt), dan Water Saturation (Sw) .

Percobaan Archie

Percobaan Archie (lanjutan)


A. Resistivitas Air Formasi.
Archie mula mula mengukur resistivitas air formasi dalam suatu bejana. Dengan mengukur besar arus I dan voltage V, maka resistivitas air formasi, Rw dihitung sbb: V Rw = ----- [ ohmm] I

B.

Resistivitas Batuan, Ro.


Archie kemudian menganalisa sebuah batuan. Mula mula diukur porositasnya . Pori pori tadi lalu diisi sepenuhnya (Sw = 1) dengan air formasi yang resistivitasnya telah diukur. Dalam percobaan pertama tadi sebesar Rw. Dengan mengukur besar arus I2 dan voltage V, maka resistivitas batuan, Ro, dihitung sbb:
V Ro = --------- [ ohmm] I2 Ternyata Ro > Rw

Kemudian Archie mengulang-ulang percobaan tadi dengan salinitas air formasi yang berbeda. Diperoleh : Ro1 = F Rw1 Ro2 = F Rw2 Ro3 = F Rw3 Terlihat bahwa Resistivitas batuan (Ro) berbanding lurus dengan Resistivitas air formasi (Rw) yang dikandungnya.
Ro = F Rw (1) Dimana F = Formation Resistivity Factor. Hasil percobaan diatas berupa data data F dan untuk sebuah batuan yang dilakukan kurang lebih 300 contoh batuan. Harga F dan tersebut lalu di-plot pada sumbu axis dan ordinat seperti pada gambar dibawah. Sebuah garis dapat ditarik untuk merepresentasikan titik-titik tsb. Persamaan garis tadi secara matematis adalah:

1 F = ----------m m = Cementation exponent, m = 1.3 - 2.2

(2)

PLOT HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RESISTIVITAS FORMASI (F) VERSUS PERMEABILITAS (K) DAN POROSITAS ()

C. Resistivitas Batuan (Rt).


Karena yang kita cari adalah oil, maka batuan dalam percobaan pertama diisi dengan air formasi dan minyak. Dengan penambahan minyak berarti Sw lebih kecil dari satu :

Sw < 1
Pengukuran menghasilkan Resistivitas Batuan ( Rt ) Dimana : Rt lebih besar dari Ro, Rt berbanding lurus dengan Ro.

Rt = I Ro

(3)

Dimana I = Resistivity index Makin kecil Sw makin banyak minyak dalam pori-pori & makin besar Rt makin besar resistivity index (I). Jadi I dan Sw berbanding terbalik:

1 I = ----------Sw n
Dimana n = Saturation exponent, kira-kira = 2

(4)

Dari persamaan (1), (2), (3) dan (4) Archie menyusun formulanya yang terkenal dalam tahun 1942 adalah sebagai berikut : F. Rw = ------------------Rt

Sw

(5)

Persamaan ini dikenal sebagai Archie Formula.

Rumus ini dipakai sebagai Dasar Interpretasi Data Log sampai sekarang.

Prinsip Pengukuran Logging :


Mengukur Resistivitas sebuah Reservoir (R1). Kemudian ukur Resistivitas Reservoir lain yang diketahui mengandung air (R2). Dapat disimpulkan bahwa jika (R1) > (R2), maka ada HC dalam reservoir (R1) .

Menghitung Volume HC Dalam Reservoir


Keberadaan HC dalam ruang pori-pori diketahui dengan mengukur tahanan-jenis listrik /electrical resistivity formasi.
Asumsi: Matrix batuan tidak menghantarkan arus listrik. Ini berarti hantaran listrik sepenuhnya dilakukan melalui air dalam pori-pori. Ini dimungkinkan karena air tadi mengandung NaCl. Jadi Batuan yang mengandung air punya High Conductivity (atau low resistivity). 1 Conductivity = ----------------Resistivity

Note :

Rumus Archie (Yang disederhanakan)


Rumus Archie dapat ditulis sbb:

F x Rw Ro Swn = ---------- = ----Rt Rt Jika n = 2, Ro Sw = -------Rt


Rumus ini dapat dipakai bila kita punya zona yang sudah diketahui mengandung air (water bearing), tanpa perlu data porositas.

Formation Resistivity Factor


Untuk harga-harga porositas yang biasa ditemui dalam logging, Formation Factor (F) dihitung sbb: 1 Pada limestone: F = --------2

Pada sandstone:

0.81 0.62 F = ------ or F = -----2 2.15

Dimana a = cementation factor

Contoh Penggunaan Archie Formula

Contoh Penggunaan Archie Formula (lanjutan) Penentuan Resistivitas Air Formasi (Rw) :
Perhitungan resistivitas air formasi, Rw, dilakukan dengan mudah dengan memakai rumus Archie dalam zona yang mengandung air (lihat fig 2-2) : Zona D adalah zona air karena harga Resistivitas nya rendah, yaitu Rt = 0.3 ohmm (asumsi Sw = 1) Harga Porositas-nya sebesar 0.35

F Rw Sw2 = 1 = --------0.3 Rw dihitung sebesar 0.045 ohmm.

Prosedur Evaluasi Formasi


Formation Evaluation dilakukan dengan memakai 3 log : Log yang menunjukkan Zona Permeabel.

Spontaneous Potential Gamma Ray


Log Yang Mengukur Resistivitas Formasi Deep Induction Deep Laterolog Log Yang Mengukur Porositas. Density Neutron Sonic

Mencari Zona Produktif ?


Zona Permeable dicari dengan Log SP atau GR :
Shale base line disebelah kanan menunjukkan shale (yang tidak permeable dan tidak akan berproduksi). Penurunan SP kekiri menunjukkan adanya Clean Zones (sand atau limestone) yang mungkin bisa produktif.

Log-log Resistivitas :
High resistivity menunjukkan HC atau tight zones atau zona-zona berporositas rendah. Low resistivity menunjukkan adanya air.

Log-log Porositas
Menunjukkan zona-zona yang berpori-pori atau yang

LOG YANG MENUNJUKKAN ZONA PERMEABLE

Log SP (Spontaneous Potential)

Applikasi Log SP :
Untuk membedakan batuan permeable dan non-permeable. Untuk korelasi well to well. Sebagai reference kedalaman untuk semua log. Untuk menentukan batas lapisan. Untuk menghitung harga Rw. Sebagai clay indicator.

Prinsip kerja :
Sebuah elektroda diturunkan kedalam lubang sumur lalu direkam potensial listrik berbagai titik dengan reference potensial elektroda dipermukaan tanah. Jadi SP adalah rekaman beda potensial antara sebuah elektroda yang bergerak dalam sumur dan sebuah elektroda lain yang ditanam di per-mukaan tanah. Lumpur harus bersifat conduktif. Logging speed bisa 1500 m/hr.

PENGUKURAN LOG SP

Figure 2.

Asal Mula Pengukuran Log SP

Figure 1.

Figure 7.

Figure 9.

Figure 8.

Figure 10.

SP Deflection.
Kurva SP konstan tapi menyimpang ke level lain bila melewati batas dua formasi yang berlainan. Dimuka batuan yang permeabel berisi air, maka Bila Rmf > Rw SP menyimpang kekiri (SP negatif). Bila Rmf < Rw SP menyimpang kekanan (SP positif). Tidak ada penyimpangan SP dimuka batuan yang non-permeabel atau dimuka shale.

Figure 1.

Figure 2.

SP DEFLECTION

Figure 4.

Penyajian kurva SP:


Kurva SP disajikan di track I dengan satuan millivolt. Tidak ada skala absolut, namun dipakai harga 10 mV per small division. Biasanya dipakai skala 80 sampai 20 mV

Log GR ( Gamma Ray )

Application Log GR. Standard Gamma Ray Application: Sebagai Reference utama bagi semua run logging. Korelasi well to well. Membedakan lapisan permeable dan nonpermeable. Menghitung volume clay. Natural Gamma Ray Tool (NGT) Application: Mendeteksi, mengenali dan mengevaluasi mineral-mineral radioaktif. Mengenali tipe clay dan menghitung volume clay. Lapisan yang permeable mungkin mengandung garam Uranium lebih banyak daripada lapisan yang kurang permeable. Pembacaan Uranium pada log NGT kadang berguna sebagai petunjuk adanya pergerakan fluida.

Prinsip Kerja Log GR.


Gamma Rays yang timbul secara alamiah:
Gamma Ray ini timbul secara alamiah dalam batuan dan punya energi yang relatif rendah. Alat yang mengukur gamma ray alamiah ini ada dua macam yaitu: 1. Standard Gammaray Tool (SGT) 2. Natural Gamma Spectrometry Tool (NGT)

SGT mengukur semua GR alamiah yang timbul. NGT selain mengukur semua GR, juga mengukur energi GR dan menentukan konsentrasi 3 macam elemen radioaktif yang biasa ada d alam yaitu :
Uranium (Ur235/238) Potassium (isotope 19K40) dan Thorium (Th232)

Figure 2.

Figure 3.

Gamma Ray (GR)

Specifications
Measurement Range : Gamma API Units : 0 to 400 API Measurement Accuracy : Gamma API Units : 1 API Maxium Ratings : Pressure : 20,000 psi (138,000 kPa) Temperature : 350 o F (177 o C) Dimensions : Tool Length : 4.4 ft (2.30 m) Tool Weight 80 lb (36 kg) Maximum Diameter : 3.5 in (89 mm)

The Gamma Ray measures natural formation radioactivity, making it an execellent tool for correlation purposes over the life of a well
ELNUSA GEOSAINS

Induced Gamma Ray Tools: Dalam alat alat ini dipasang sebuah sumber radioaktif yang memancarkan gamma ray dengan energi tinggi. Contohnya adalah alat density log : FDC - Formation Density Compensated LDT Litho Density Tool Depth of Investigation dan Vertical Resolution. Depth of Investigation SGT kira kira 10 inci. Depth of Investigation NGT kira kira 15 inci. Vertical Resolution SGT kira kira 10 inci dan Vertical Resolution NGT kira kira 15 inci.

Presentation kurva GR
Kurva gamma ray disajikan dalam Track I. Skala yang umum dipakai adalah 0-200 API. Dapat direduksi jadi 0-150 API atau 0-120 API bila aktivitas gamma ray rendah. Penyajian kurva kurva NGT sbb: SGR: Total Gamma Ray. CGR: total GR dikurangi Uranium Ratio Th/K Ratio Th/U

LQC dan Corrections Dalam batuan yang bebas dari shale, log GR merekam harga rendah sekitar 20-30 API. Dalam suatu Shaly Formation log GR punya harga antara 80 sampai 300 API. Environmental corrections Lubang yang besar dan mud yang berat jenisnya besar mengurangi harga pengukuran GR batuan. Alat yang centered dalam lubang sumur akan menerima gamma ray dalam jumlah yang kurang dibanding alat GR yang eccentered. Alat GR yang melakukan survey dalam sumur berisi lumpur KCl akan menerima GR lebih banyak karena adanya kandungan Potassium yang besar. Jadi koreksi dilakukan terhadap: Hole size dan mud weight. Koreksi terhadap kandungan KCl Casing size dan Casing weight Ketebalan semen.

Contoh Koreksi GR Terhadap Lubang Sumur


Carilah harga GR sesudah dilakukan koreksi bila harga log GR = 32 API, hole size (dhole) =12 inci, mud weight (Wmud) = 9.2 lb/gal, tool diameter (dsonde) = 3 3/8, ketika survey centered. Hitung: t = Wmud x [2.54(dhole) 2.54(dsonde)]/[8.345 x 2] = 12 g/cm2 Lalu ikuti garis merah (chart) dengan input t = 12 g/cm2 untuk mendapatkan faktor koreksi sebesar 1.2\ GRcorrected = 1.2 x GRlog = 38.4 API

Interpretation
Prosentase shale yang ada dalam batuan dihitung sbb: (GRlog GRclean) Vshale = --------------------------------(GRshale GRclean) Survey dengan alat NGT memberikan kurva kurva Uranium, Potassium dan Thorium. Figure Mineral Identification from Spectral Gamma Ray

Log Yang Mengukur Resistivitas Formasi

Rumus Dasar Interpretasi yang utama adalah :


Sw2 F. Rw = ---------Rt

Input terpenting adalah Rt, resistivitas uninvaded zone. Dengan adanya invasi maka industry logging telah menciptakan 3 tipe alat Resistivitas yaitu: Deep investigation. Medium investigation. Shallow investigation. Resistivitas suatu larutan selalu ditampilkan dengan suhu/temperatur larutan. Contoh: Rmf = 0.30 ohm-m @ 80 degF Rw = 0.10 ohm-m @ 120 degF Dari data resistivitas dan suhunya, dapat dicari salinitas larutan; dengan pertolongan Chart Gen-9. Contoh Soal: Carilah salinitas larutan mud filtrate dan formation water diatas ?

Resistivity of NaCl solution


(Schlumberger chart GEN-9)

Klasifikasi dan Aplikasi.


Table 4-1 adalah klasifikasi alat Resistivitas sampai 1987
Klasifikasi didasarkan pada radius of investigation : Deep Medium Shallow : 3+ feet : 1.5 - 3 feet : 1- 6 inches.

Semua kurva deep,medium dan shallow direkam memakai electrodes atau coils yang dipasang pada mandrel silindris, dan ditempatkan kurang lebih secara centralized dalam lubang sumur. Alat-alat Microresistivitas memakai sensor yang dipasang pada tapak/pad yang dipaksa menempel pada dinding lubang selama survey.

Wilayah yang cocok untuk pemakaian Log Induction dan Lateral


Log Induction bekerja dalam :
Fresh mud Resistivitas formasi < 200 ohm-m Rmf/Rw > 2.0

Log Lateral akan bekerja lebih baik pada :


Salt Mud Resistivitas formasi > 200 ohm-m Rmf/Rw < 2.0 Large borehole >12 in. serta deep invasion (>40in.)

Pembagian Aplikasi Log Induction & Lateral

Figure 1.

Log Induction

Prinsip Kerja.
Alat induction menentukan resistivitas dengan cara mengukur conduktivitas batuan. Dalam kumparan transmitter dialirkan arus bolak balik berfrekwensi tinggi dengan amplituda konstan yang akan menimbulkan medan magnet dalam batuan. Medan magnet ini menimbulkan arus Eddy atau arus Foucault yang dalam fig. 1 dinamakan ground loop. Besar arus ini sebanding dengan konduktivitas batuan

Open Hole Services

Simultaneous triple induction (STI)


SPHERICALLY FOCUSSED RESISTIVITY SECTION Electrode System : Integrated into mandrel
Measurements Range : 0,2 to 2000 ohm-in Outputs : V0 and I0 Accuracy : 5 % of reading Inputs : Cal, Zero, Return select Full Vertical Resolution : 25 in (64 cm)

Accurate resistivity measurement with high vertical resolution is vital for the determination of true formation resistivity and flushed zone resistivity, two essential parameters of formation evaluation

ELNUSA GEOSAINS

Depth of Investigation & Vertical Resolution.

Presentation Log Induction.


The deep Induction log disajikan dalam track 3-4 dengan skala logaritmik, berupa dashe curve/garis putus- putus dengan menemonic ILD. The medium induction log juga dalam lajur 3-4 dengan skala logaritmik, berupa dotted line dengan mnemonic ILM. The shallow focussed log juga dalam lajur 3-4, skala logaritmik, berupa garis kontinyu dengan mnemonic SFLU (spherically focussed log). Scala logarithmic biasanya 4 cycles, dari 0.2 s/d 2000 dengan unit [ohmm].

LQC / Interpretation
mud filtrate, sehingga harga ILM ada diantara ILD dan SFLU. Profile ILD<ILM<SFLU harus terlihat pada log Induction, karena ini berarti syarat Rmf/Rw > 2.5 terpenuhi.

Figure 4.

Koreksi Log Induction.


Induction log perlu dikoreksi terhadap:
Borehole corrections: mud resistivity dan borehole size (figure 11) Tool standoff corrections (figure 11) Bed thickness dan shoulder bed corrections (fig.12) Invasion corrections (figure 13)

SFLU log juga perlu koreksi terhadap mud resistivitas dan borehole size. (figure 10)

Log Lateral

Application Log Lateral.


Alat Laterolog direkayasa untuk mengukur resistivitas batuan yang dibor dengan salty mud atau lumpur yang sangat conduktif serta dipakai untuk mendeteksi zona zona yang mengandung HC.Prinsip Kerja Log Lateral. Sonde pada alat resistivity ini memiliki elektroda penyangga (bucking electrode) untuk memfokuskan arus survey dan memaksanya mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sonde. Arus yang terfokuskan ini memungkinkan pengukuran dilakukan pada batuan dengan arah yang lebih pasti. Ini merupakan perbaikan terhadap pengukuran yang memakai arus yang tidak terfocus, yaitu alat ES (Electrical Survey) yang terdahulu, dimana arus survey lebih suka mengalir dalam lumpur karena resistivitas lumpur yang lebih rendah dari resistivitas batuan.

Figure 3.

Open Hole Services

DUAL LATEROLOG (DLL)


The Dual Laterolog measures formation resistivity over a wide dynamic range. It provides accurate readings up to 40,000 ohm-m. The DLL is generally the resistivity tool of choice in wells drilled with salt mud's, Especially if formation resistivity are high. Measurenment Range
Deep Resistivity, LLd : 0,2 to 40,000 ohm-m Medium Resistivity, LLm : 0,2 to 40,000 ohm-m

Measurement Precision
Deep Resistivity, LLd : 2 % Medium Resistivity, LLm : 2 %

ELNUSA GEOSAINS

Open Hole Services

Micro Spherically Focused Log (MSFL)


The MSFL is a pad-Type microresistivity device employing a concentric arrangement of five electrodes to force the measurement current into a hemispherical pattern SPECIFICATIONS
MEASUREMENT RANGE : MSFL Conductivity : 0 to 5,000 ms/m Caliper : 4 to 21 in (100 to 530 mm) MEASUREMENT PRECISION: MSFL Conductivity : +/-2 mS/m

DIMENSIONS Tool Length : 10,6 ft (3,23m)


Tool Weight : 200 lb (91 kg) Maximum Diameter : 4,0 (102 mm)

Caliper : +/-0,1 in (+/-2.5 mm)


MAXIMUM RATINGS : Pressure: 20,000Psi (138,000 kPa) Temperature : 350 o F (177 o C)

The MSFL can be used in fresh or saline muds. The pad mounted device incorporates a caliper measurement and the tool is typically run in combination with another resistivity device, most often the Dual Laterolog.
ELNUSA GEOSAINS

Depth of Investigation and Vertical Resolution

LIMITATION & PRESENTATION


Alat Laterolog dipakai untuk survey dalam sumur berisi lumpur ber-resistivitas rendah serta dalam batuan yang resistivitasnya tinggi. Alat Laterolog dapat secara akurat mengukur resistivitas batuan dalam kisaran 0.2 40000 ohmm. Alat Laterolog dianjurkan dipakai bila: Ratio Rmf/Rw < 2.5 Bila resistivitas batuan lebih dari 200 ohmm. Bila ketebalan lapisan kurang dari 10 feet. Deep laterolog disajikan dalam lajur 3-4, skala logaritmik sebagai garis tipis putus putus dengan mnemonic LLD Shallow laterolog disajikan dalam lajur 3-4, skala logaritmik sebagai garis dotted dengan mnemonic LLS Microresistivity disajikan dalam lajur 3-4, skala logaritmik sebagai garis solid dengan mnemonic MSFL.

Kurva resistivitas dapat dipakai sebagai indikator prosentase clay dalam batuan, VRT:
(Rsand Rt) VRT = ------------------------- x 4 Rclay/Rt (Rsand Rclay) VRT biasanya cenderung terlalu tinggi, kecuali terdapat batuan yang beresistivity tinggi. Karena clay bersifat konduktif, dengan harga Rsand yang minimal akan didapatkan harga VRT 100%

Koreksi Log Lateral


MSFL borehole corrections (fig.14) Borehole corrections terhadap resistivitas lumpur dan borehole size (fig.15) Bed thickness corrections (fig.16) Invasion corrections terhadap invasi mud filtrate (fig. 17)

Fig.15 Laterolog Borehole Correction Chart

Fig. 17: Laterolog Invasion Correction Chart

Log Yang Mengukur Porositas

Log Densitas

Aplikasi Log Densitas


Alat density mengukur berat jenis batuan yang lalu dipakai untuk menentukan porositas batuan. Bersama log lain misalnya log neutron, lithologi batuan dan tipe fluida yang dikandung batuan dapat ditentukan. Log density dapat membedakan minyak dari gas dalam ruang poripori karena fluida fluida tadi berbeda berat jenisnya. Alat density yang modern juga mengukur PEF (photoelectric effect) yang berguna untuk menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanya heavy minerals dan untuk mengevaluasi clay. Log density juga dipakai untuk menentukan Vclay serta untuk menghitung reflection coefficients

Prinsip Kerja Alat Density


Suatu sumber radioaktif Cs137 berkekuatan 1.5 Curie memancarkan GR berenergi 662 kev kedalam batuan. Gamma rays ini berinteraksi dengan electron electron batuan dengan mekanisme yang disebut Compton scattering, dimana gamma rays tadi kehilangan energinya serta tersebar kesegala arah. Proses Compton scattering menghasilkan adanya awan gamma ray disekitar source dengan radius yang bervariasi menurut banyaknya electron batuan. Makin banyak electron batuan makin pendek radius awan dan akibatnya makin sedikit gamma ray yang sampai ke detektor (count rates). Jadi e berbanding terbalik terhadap count rates atau cps yang diterima oleh detektor

Gamma ray terdeteksi yang sedikit jumlahnya menunjukkan adanya electron density yg besar.
Bulk density b untuk kebanyakan elemen punya harga yang hampir sama besar dengan

Alat Litho density tidak hanya mengukur density, tapi juga photoelectric absorption index PEF.

Photoelectric absorption terjadi bila gamma ray yang datang punya energi rendah.
Disini gamma ray tadi ditangkap oleh inti atom dan sebuah electron dilemparkan keluar oleh atom. PEF = (Z/10)3.6 dimana: Z = nomer atom (= jumlah elektron dalam atom). Tiap element punya harga Z tertentu oleh karena itu PEF dapat dipakai sebagai petunjuk tipe batuan. Harga PEF sedikit sekali tergantung pada porositas

Figure 2.
Figure 1.

Menghitung Density Porosity PHID (yaitu porositas yang diturunkan dari RHOB) :
Karena bulk density b adalah penjumlahan matrix density ma dan fluid density f dalam poripori maka harga porositas batuan dapat ditentukan bila diketahui besar ma (diketahui litologinya terlebih dahulu). b = ma (1-PHID) + f (PHID) dari sini diperoleh: PHID = (b - ma ) / (f - ma ) dimana: ma = matrix density f = fluid density dalam pori-pori

QC/Interpretations.
Densitas shales biasanya lebih kecil dari density batuan yang bebas dari lempung (clean formation). Oleh sebab itu porositas shales lebih tinggi dari porositas batuan.

Pada pemakaian limestone compatible scales, maka: Dalam clean limestone RHOB dan NPHI akan overlay dalam shales RHOB akan berada disebelah kanan NPHI, Dalam limestone yang mengandung gas, NPHI ada disebelah kanan RHOB. Dalam clean sand yang mengandung air, NPHI disebelah kanan RHOB dengan jarak 6-7 p.u. Dalam dolomite RHOB ada disebelah kanan NPHI, mirip seperti dalam shale namun gamma ray biasanya punya harga lebih rendah dalam dolomite. Pada pemakaian Sandstone compatible scales,maka: Dalam batuan sandstone kurva RHOB dan NPHI akan overlay.
Karena PEF air, hidrogen dan oksigen adalah hampir zero, maka effect porosity

Perhitungan Volume Shale (Vsh)


Suatu shaly formation digambarkan dalam Fig.7a. Bila Vsh adalah bagian shale dalam batuan, maka bagian matrix adalah (1-Vsh-), sehingga:

b = ma (1-Vsh-) + sh Vsh + f
dan

(ma - b ) Vsh (ma - sh ) = ----------------------------------------------(ma - f )


sehingga

(ma - b ) (ma - f ) Vsh = ---------------------------------------(ma - sh )


Shale mempengaruhi porositas density dan porositas neutron. Kalau keduanya dikoreksi terhadap pengaruh shale, akan didapat porositas efektif sbb:

e = D - Vsh D e = N - Vsh N

Typical Log Readings:

Koreksi RHOB dilakukan terhadap:


Mud cake thickness ( dalam real time) Mud weight (juga real time) Rugose hole (real time) Borehole size.

Log Neutron

Application Log Neutron


Alat Neutron dipakai untuk menentukan primary porosity batuan, yaitu ruang pori pori batuan yang terisi air, minyak bumi atau gas.
Bersama log lain misalnya log density, dapat dipakai untuk menentukan jenis batuan /litologi serta tipe fluida yang Elastic scattering:batuan. mengisi pori pori

Partikel neutron berbenturan dengan atom lain. Akibat benturan tadi partikel neutron berubah arah, namun punya energy yang tetap/tidak berubah. Inelastic scattering: Pada benturan dengan atom lain, partikel neutron kehilangan sebagian energy-nya yang diberikan kepada atom yang dibenturnya. Atom ini mengalami excitation,yang kemudian memancarkan kembali energy tadi dalam bentuk Gamma Ray yang punya specific spektrum.

Prinsip Kerja Alat Neutron


Sumber radioaktif Am241Be memancarkan partikel Neutron kedalam batuan dengan energi kira kira 5 MeV.

Setelah benturan dengan batuan, energi neutron ini berkurang sampai ke level 0.1-10 eV (level epithermal).
Benturan- benturan selanjutnya mengurangi energi lebih jauh sampai kurang dari 0.025 eV (level thermal). Karena massa Hydrogen yang sama dengan massa Neutron, atom Hydrogen punya kemampuan paling besar dalam memperlambat partikel neutron dibanding atom-atom lain dalam batuan. Dua buah detektor thermal dipasang 1-2 ft diatas sumber radioaktif. Ratio antara jumlah-jumlah pulsa : Nn/Nf merupakan fungsi porositas.

Depth of Investigation and Vertical Resolution.

Presentasi Log Neutron.


Neutron porosity disajikan dalam lajur 5 dan 6 dengan mnemonic NPHI dengan skala: 45% sampai - 15% atau .45 sampai -.15 p.u 60% sampai 0% atau .60 sampai 0 p.u

Log Quality Control and Interpretation.


Shale mempengaruhi pembacaan log sehingga NPHI menjadi lebih besar dari pada true porosity karena adanya air yang terikat pada permukaan shales.
Sumur yang washed out juga mengakibatkan pembacaan log yang lebih besar dari true porosity. Batuan yang mengandung gas mengandung konsentrasi hydrogen yang lebih rendah dari pada kalau berisi minyak atau air; akibatnya pembacaan neutron log akan lebih kecil dari true porosity. Pada pemakaian limestone compatible scale sbb RHOB : 1.95 - 2.95 NPHI : 45% - -15% Dalam limestone tanpa shale yang berisi air kurva-kurva RHOB dan NPHI akan overlay. Dalam batuan shale RHOB ada disebelah kanan NPHI. Dalam limestone berisi gas, RHOB ada disebelah kiri dari NPHI. Separasi lebih besar dari 6-7 p.u Dalam pasir tanpa shale berisi air, RHOB disebelah kiri NPHI dengan separasi 6-7 p.u Dalam dolomite tanpa shale berisi air, RHOB ada disebelah kanan NPHI.

Pada pemakaian sandstone compatible scale sbb RHOB: 1.90 gr/cc - 2.90 gr/cc NPHI : 45 % - -15 % Dalam sandstone tanpa shale yang berisi air kurvakurva RHOB dan NPHI akan overlay. Dalam batuan shale RHOB ada disebelah kanan NPHI. Dalam sandstone berisi gas, RHOB ada disebelah kiri dari NPHI. Separasi lebih besar dari 3 p.u Dalam pasir tanpa shale berisi minyak , RHOB disebelah kiri NPHI dengan separasi 1-3 p.u

Formasi yang berisi cairan.


Semua titik yang porositasnya berisi cairan akan jatuh dalam daerah antara garis garis sandstone and dolomite. True Porosity bisa diperkirakan dengan rumus: PHI = (PHID + PHIN)/2 Untuk formasi yang clean, dan berisi cairan, porositas diatas merupakan porositas effectif, dan harganya bisa langsung dibaca sebagai pertengahan antara log-log Density & Neutron.

Formasi yang berisi gas.


Penggantian cairan dengan gas dalam pori-pori menurunkan bulk density dan hydrogen content. Density turun - PHID naik. Hydrogen content turun - PHIN turun. Hasilnya adalah crossover effect yang terkenal antara log-log Neutron dan Density yang menunjukkan keberadaan gas. Contoh : fig 5-20. PHIN sebagian besar lebih besar daripada PHID kecuali dalam interval 1884-1922 ft dimana ada zona crossover, yang menunjukkan bahwa interval tadi berisi gas.

Cara lain menghitung porositas adalah dengan memakai rumus: PHI = (PHID2 + PHIN2)/2 Dengan rumus diatas didapat porositas sebesar 18% yang dekat sekali dengan

harga chart sebesar 17.5%.


Jadi dalam formasi berisi gas, porositas bukan pertengahan antara Neutron dan Density, tapi 2/3 jarak dari log Neutron ke log Density. Shale akan mengurangi pengukuran porositas Density dan Neutron. Volume shale dapat dihitung sbb:

VDshale = (PHID - PHIeff)/PHIDsh VNshale = (PHIN - PHIeff)/PHINsh

Environmental Corrections.
Kualitas log dijamin bagus bila terjadi kontak yang bagus antara alat neutron dengan dinding lubang. Environmental corrections yang harus dilakukan terhadap log NPHI adalah: Borehole size Borehole salinity Borehole temperature and pressure. Mud cake Mud weight Formation salinity Toll stand-off dari dinding lubang

Contoh Neutron Environmental Correction: Uncorrected TNPH =34 pu dalam lubang 12 Kurangi dengan 2 pu sebagai koreksi terhadap bore hole size. Bila mud cake inch, tidak ada mud cake effect. Bila salinitas borehole 100 kppm, tambahkan 1 pu. Bila dipakai natural mud dengan densitas 11 lb/gal maka tambahkan 2 pu. Bila suhu borehole 150 degF, tambahkan 4 pu. Bila 5kpsi water based mud, kurangi 1 pu Bila 100kppm formation salinity, kurangi 2.5 pu Total borehole correction: -2+1+2+4-1-2.5 = 1.5 pu. Associated Mnemonics

Contoh Neutron Environmental Correction:


Uncorrected TNPH =34 pu dalam lubang 12 Kurangi dengan 2 pu sebagai koreksi terhadap bore hole size. Bila mud cake inch, tidak ada mud cake effect. Bila salinitas borehole 100 kppm, tambahkan 1 pu. Bila dipakai natural mud dengan densitas 11 lb/gal maka tambahkan 2 pu. Bila suhu borehole 150 degF, tambahkan 4 pu. Bila 5kpsi water based mud, kurangi 1 pu Bila 100kppm formation salinity, kurangi 2.5 pu Total borehole correction: -2+1+2+4-1-2.5 = 1.5 pu.

Log Sonic

Applikasi log sonic


Untuk menentukan sonic porosity (s) Untuk menentukan volume of clay (Vs) Bersama log lain untuk menentukan litologi Time-depth relationship Menentukan reflection coefficients Mechanical properties Menentukan kwalitas semen CBL-VDL Theory of measurement Alat sonic mengukur: kecepatan suara/sonic dalam formasi. Prinsip kerjanya dapat dilihat dalam gambar 1: Transmitter memancarkan suatu pressure pulse berfrekwensi 25 kHz. Pulsa ini menghasilkan 6 gelombang: Gelombang compressional dan gelombang refraksi shear yang merambat dalam formasi. Dua gelombang langsung sepanjang sonde dan didalam mud. Dua gelombang permukaan sepanjang dinding lubang sumur (pseudo Raleigh dan Stoneley) Laju/kecepatan gelombang-gelombang itu antara 4000 sampai 25 000 ft/sec tergantung pada litologi.

Sebuah gelombang compressional merambat dari transmitter via mud ke formasi, lalu merambat dalam formasi, lalu merambat dalam mud lagi untuk mencapai receiver. Transmitter memancarkan satu pulsa. Suatu rangkaian electronic mengukur waktu dari pulsa ini sampai waktu dimana the first negative excursion dideteksi oleh near receiver. Transmitter memancarkan satu pulsa lagi. Diukur waktu dari pulsa kedua sampai waktu dimana the first negative excursion dideteksi oleh far receiver. Beda antara kedua waktu tadi lalu dibagi dengan jarak antara receiver-receiver (span) sebesar dua ft menghasilkan formation transit times dalam microseconds/ft (sec/ft). Compressional transit times bervariasi: 40 sec/ft dalam hard formation 150 sec/ft dalam soft formation. Kebalikan transit time adalah velocity [feet/sec]. Shear wave travel time dapat diukur memakai alat-alat logging khusus disertai wave form processing.

Log sonic log dipresentasikan seperti gbr. 3 sebagai DT dalam track 2 dan 3, dengan satuan sec/ft, membesar dari kanan ke kiri. Kenaikan porositas menggeser kurva kekiri, sama dengan pembacaan density dan neutron. Small pips dalam depth track adalah integrated travel time. Antara small pips: 1 msec; antara large pips: 10 msec Kurva-kurva Caliper dan Gamma Ray dalam track 1.

Depth of Investigation & Vertical Resolution.

6.3 Mnemonics.

Sonic porosity transform:


Dengan memakai Willie Time Average (WTA): DTlog DTma 1 S = -------------------- x ------DTfl - Dtma Cp dimana: S = porositas sonic DTma = transit time dalam 100% matrix. DTlog = transit time terbaca dari log. DTfl = transit time dalam 100% fluida Cp = compaction factor: Cp = 1 dalam hard formation Cp = DTsh/100 dalam unconsolidated formation

Persamaan Raymer Hunt Gardner (RHG):


Porositas sonic dihitung dengan rumus ini tidak memerlukan Cp dan lebih mendekati harga core porosity serta porositas density-

Menghitung besar Vsh dari log Sonic:


Bila ada shale dalam batuan, persamaan WTA menjadi: DTlog= DTma (1--Vsh) +DTfl. + DTsh Vsh. Harga DTsh yang biasa ditemui adalah 80-110 sec/ft.

Quick-look dengan Delta Log R


Delta Log R adalah suatu metode quick-look untuk mencari hydrocarbon dengan cara overlay antara kurva deep resistivitas dengan kurva porositas. Tidak diperlukan pengetahuan tentang harga harga a,m,n dan Rw terlebih dahulu Dasar Metode Delta log R: Kurva deep resistivitas dan kurva porositas di-overlay dalam zone yang clean dan berisi air. Dalam zona yang mengandung hydrocarbon, kurva resistivitas akan naik harganya. Skala resistivitas: bertambah dari kiri kekanan misalnya 0.2 - 2000 ohmm.

Delta Log R

md (k) = (kcoef*PHIE**kexp)/(SWirr**2) (grafik 3) REGRESI LOGARITMIK

grafik 2 Regresi Logaritmik kcore dan PHIcore sumur TJS-03

grafik 3 Permeabilitas core dan Log

md (k) = (kcoef*PHIE**kexp)/(SWirr**2) (grafik 3) REGRESI LOGARITMIK

grafik 3 Permeabilitas core dan Log

METODE INTERPRETASI
Quick Look : D LOG R (DELTA LOG R) Interpretasi Secara Cross Plot a. Pendekatan Model Lithologi - Cross Plot N-D - Cross Plot N-S - Cross Plot S-D - Cross Plot M-N

b. Penentuan Parameter Petrofisika - Picket Plot (a, m & Rw) - Hingle Plot (Rw) - Cross Plot RWA-GR (Rclay & Salinitas Air Formasi) - Cross Plot PHIE-RHOMAU ( RhoH)

Cross Plot N-D

Cross Plot N-S

Cross Plot S-D

Cross Plot M-N

Picket Plot (a, m & Rw)

Hingle Plot (Rw)

Cross Plot RWA-GR

Cross Plot PHIE-OMAU ( RhoH)

D LOG R (DELTA LOG R)

Composite Log

PETRAN
SUMUR-X

SEKIAN.!

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai