Definisi
ACOG (1995): usia kehamilan 20 37
minggu dihitung dari HPHT WHO: usia kehamilan 37 minggu HKFM (2005): usia kehamilan 22 37 minggu
Masalah
Angka kejadian: 6 10 %
Hanya 1,5 % pada usia kehamilan < 32 minggu Hanya 0,5 % pada usia kehamilan < 28 minggu
menyebabkan 2/3 kematian neonatal !!! Kesulitan utama persalinan preterm adalah perawatan bayi preterm Semakin muda usia kehamilan, semakin tinggi morbiditas dan mortalitas bayi
Masalah (lanjutan)
Permasalahan :
1. Jangka pendek: Respiratory Distress Syndrome (RDS), Perdarahan intra / periventrikuler, Necrotizing Entero Colitis (NEC), displasi bronkopulmoner, sepsis dan Paten Duktus Arteriosus (PDA) 2. Jangka panjang: serebral palsi, retinopati, retardasi mental, disfungsi neurobehavioral dan prestasi sekolah kurang baik
- Perdarahan trimester awal - Perdarahan antepartum - Ketuban Pecah Dini (KPD) - Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) - Cacat bawaan janin - Kehamilan ganda / multipel - Polihidramnion
- Diabetes mellitus - Hipertensi / Preeklamsia - Infeksi - Stress Psikologik - Kelainan bentuk uterus / serviks - Riwayat persalinan preterm / abortus berulang - Trauma - Perokok berat / narkoba - Kelainan imunologi / rhesus
Diagnosis
SULIT menentukan diagnosis ancaman persalinan
preterm. Beberapa kriteria yang dapat dipakai: - Kontraksi berulang sedikitnya tiap 7 8 menit sekali - Adanya nyeri punggung bawah (low back pain) - Perdarahan bercak - Perasaan menekan didaerah serviks - Adanya pembukaan sedikitnya 2 cm dan penipisan serviks 50 80% - Presentasi janin rendah , mencapai spina isiadika - terjadi pada usia gestasi 22 37 minggu
terjadinya persalinan preterm adalah dengan melakukan deteksi dini sebelum tanda-tanda persalinan muncul.
1. Indikator klinik: Timbulnya kontraksi, pemendekan serviks (pemeriksaan secara manual maupun USG), terjadi ketuban pecah 2. Indikasi laboratoris: Jumlah lekosit dalam air ketuban ( 20/ml), pemeriksaan CRP (>0,7 mg/ml), lekosit serum ibu (> 13.000/ml)
Peningkatan CRH dini atau pada trimester 2 persalinan preterm - Sitokin inflamasi: Seperti IL-1, IL-6, IL-8 dan TNF- sintesis prostaglandin kontraksi (+)
Kadarnyameningkat bermakna selama kehamilan dan mencapai puncak pada trimester akhir . Penurunan kadar dalam serum persalinan preterm - Feritin: Peningkatan ekspresi feritin berkaitan dengan berbagai keadaan reaksi fase akut termasuk kondisi inflamasi persalinan preterm
Pencegahan
Hindari:
- kehamilan pada usia ibu terlalu muda (< 17 th) - jarak kehamilan yang terlalu dekat - rokok dan obat2 terlarang - kerja berat ANC teratur Kenali dan terapi penyakit yang dapat menimbulkan persalinan preterm Deteksi faktor risiko
Penatalaksanaan
Memastikan apakah memang terjadi persalinan preterm 2. Mencari penyebabnya 3. Menilai kesejahteraan janin (klinis, lab, USG), meliputi: - pertumbuhan / berat janin - jumlah dan keadaan cairan amnion - presentasi - keadaan janin / kelainan kongenital
1.
Penatalaksanaan (lanjutan)
Yang perlu dipertimbangkan:
- seberapa besar kemampuan klinik (SpOG, SpA, peralatan) untuk merawat bayi preterm - Cara persalinan (pervaginam / perabdominam) - Komplikasi yang mungkin timbul - Pendapat pasien dan keluarga mengenai konsekuensi perawatan bayi preterm - Seberapa besar dana yang harus dipersiapkan
Penatalaksanaan (lanjutan)
Manajemen persalinan preterm bergantung pada beberapa faktor:
- Keadaan selaput ketuban - Pembukaan serviks (< 4 cm) - Usia kehamilan ( > 34 minggu atau > 2500 gram) - Penyebab / komplikasi persalinan preterm - Kemampuan fasilitas NICU
Penatalaksanaan (lanjutan)
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah / menurunkan morbiditas dan mortalitas bayi preterm:
3. Pencegahan infeksi
Penatalaksanaan (lanjutan)
1.
Tokolisis Banyak obat yang telah dipakai untuk menghambat proses persalinantidak ada yang benar2 efektif. Tokolisis tetap diberikan untuk: - Mencegah/menurunkan morbiditas & mortalitas - Memberi kesempatan untuk pematanganparu - Memberi kesempatan untuk merujuk ke fasilitas yang lebih baik - Optimalisasi personel
Penatalaksanaan (lanjutan)
Obat-obat yang dipakai untuk tokolisis: a. Kalsium antagonis (mis. Nifedipin)
d. Antiprostaglandin (indometasin)
Penatalaksanaan (lanjutan)
2. Pematangan paru
Diberikan preparat kortikosteroid untuk pematangan surfaktan, sehingga dapat menurunkan insidens RDS. Diberikan bila usia kehamilan < 35 minggu. Obat yang diberikan: - Betametason 1 x 12 mg (2 hari) - Deksametason 2 x 6 mg (2 hari)
Penatalaksanaan (lanjutan)
3. Antibiotika
Diberikan hanya bila terdapat risiko infeksi. Obat diberikan peroral, preparat yang digunakan: - Eritromisin 3 x 500 mg (3 hari), atau - Ampisilin 3 x 500 mg (3 hari), atau - Lain-lain ( mis. Klindamisin) Tidak dianjurkan pemberian ko-amoksiklav karena risiko terjadi NEC
Penatalaksanaan (lanjutan)
Cara Persalinan
Masih banyak kontroversi: - Pervaginam / seksio sesaria (terutam pada BBLSR & preterm sungsang) - Pemakaian forseps untuk melindungi kepala janin - Melakukan episiotomi profilaksis
Penatalaksanaan (lanjutan)
Cara Persalinan : Kesimpulan
- Bila presentasi kepala, boleh partus pervaginam - Seksio sesaria hanya atas indikasi obstetrik - Pada presentasi bokong (sungsang) usia kehamilan: 30 - 34 minggu SC > 34 minggu pervaginam
Perawatan Neonatus
Persalinan preterm dengan bayi yang
terlalu muda atau terlalu kecil sebaiknya sebaiknya berlangsung di tempat yang memiliki personel dan fasilitas yang memadai (NICU, dll)
Perawatan Neonatus(lanjutan)
Perawatan bayi preterm harus diperhatikan:
- keadaan umum - Mencegah HIPOTERMIA - biometri - kelainan fisik - kemampuan bernafas - kemampuan minum / menghisap
Perawatan Neonatus(lanjutan)
Bila keadaan bayi memungkinkan, perawatan terbaik adalah dengan metode Kangguru untuk mencegah hipotermia.
ASI diberikan lebih sering. Bila tidak memungkinkan menetek langsung, diberikan dengan sonde. Semua bayi baru lahir harus mendapat nutrisi yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi bayi.