Kusta merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan masalah kompleks baik segi medis, psikososial dan ekonomi
Salah satu misi DepKes menghilangkan stigma sosial (ciri negatif yang menempel pada pribadi seseorang) terhadap penderita kusta. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri penderita dan keluarga
KUSTA
Di Kalimantan Timur ,tahun 2006 penderita kusta tercatat 102 orang. Pada tahun 2007 ditemukan penderita kusta sebanyak 261 orang.
Data Puskesmas Palaran pada bulan Januari-Juni 2012 didapatkan 2 kasus baru penyakit kusta. Hal ini menjadi menarik karena sejak tahun 2007-2011 kusta tidak pernah ditemukan di Kecamatan Palaran
Bagaimana pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat terhadap penyakit dan penderita kusta?
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
Mengetahui gambaran sikap, pengetahuan dan tindakan masyarakat terhadap penyakit kusta dan penderita kusta
Institusi Pendidikan
Menambah referensi serta sebagai rujukan dasar untuk penelitian selanjutnya
Institusi Kesehatan
Sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan program kerja dalam menurunkan angka stigma negatif terhadap penyakit kusta
Peneliti
Untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan tentang stigma terhadap penyakit dan penderita Kecamatan Palarankusta oleh masyarakat
Definisi
Sejarah
Epidemiologi
Etiologi
Sumber Penularan
Cara Penularan
Patogenesis
Diagnosis
Klasifikasi
Penatalaksanaan
Komplikasi
Umur
Jenis Kelamin
Sosial Ekonomi Lingkungan
pengetahuan
Hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang mengindera terhadap suatu obyek tertentu
sikap
Bentuk evaluasi atau perasaan seseorang terhadap suatu obyek yaitu perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tertentu.
tindakan
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud didalam suatu tindakan (over behavior), karena untuk mewujudkan sikap menjadi perubahan nyata diperlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan.
mendeteksi mencari penderita penyakit tertentu dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu melalui suatu tes/pemeriksaan, yang singkat dan sederhana. Sehingga dapat memisahkan mereka yang sehat terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilakukan dengan desain kuantitatif menggunakan kuesioner.
Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu balita wilayah kerja Puskesmas Palaran, mengikuti jadwal yang telah dibuat oleh Puskesmas.
POPULASI
SAMPEL
Masyarakat Palaran yang mengikuti Posyandu Balita sesuai dengan waktu penelitian. Tekhnik pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (purposive sampling). .
Pengakuan responden mengenai usianya dinyatakan dalam tahun dan dibuktikan lewat KTP.
JENIS KELAMIN
USIA
Keterangan mengenai jenis kelamin responden yang menjadi sampel penelitian ini.
PENGETAHUAN
SIKAP
Apa yang diketahui dan dimengerti serta mampu diingat oleh responden tentang penyakit kusta.
TINDAKAN
Pengolahan Data
Penyajian Data
Tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian diolah dengan menggunakan Excel 2007.
memiliki tanda bermacam-macam seperti : bercak tipis seperti panu, Kelenjar keringat kurang bekerja, bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul), Alis rambut rontok., Muka berbenjol-benjol (facies leomina)
Mycobacterium leprae
12,34%
Air Liur Keturunan Kontak Kulit 77,78% Lainnya (Hub.sex)
menurut sebagian besar ahli melalui kulit (kontak langsung yang lama dan erat).
3,71%
Saluran Pencernaan Saluran Kencing Saluran pernafasan & kulit yang luka
90,12%
melalui saluran pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama dan erat).
Hanya anak-anak
Semua golongan umur Hanya ibu hamil
95,05%
23,45%
Faktor pengobatan adalah amat penting dimana kuman kusta dapat dihancurkan, sehingga penularan dapat dicegah.
Dokter
100%
mendiagnosis penyakit kusta dan melakukan penatalaksanaan yang tepat pada penderita kusta
59,26%
46,91%
51,85%
40,74%
59,26%
Sangat Setuju
Setuju
wilayah kerja Puskesmas Palaran sikap responden cukup baik. Pada pernyataan nomor lima (melakukan pengucilan terhadap penyakit kusta) 17,28% responden setuju. Karena faktor pengetahuan dan kepercayaan masyarakat tentang adat istiadat mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap responden terhadap penyakit kusta.
87,65%
kusta masih sangat primitif karena masih menganut pola pikir masyarakat lama bahwa penderita kusta seyogyanya diasingkan dari pemukiman penduduk.
KESIMPULAN
SARAN