Kon Seling
Kon Seling
1. STRUKTUR
Menurut Willis (2009) struktur adalah : susunan proses konseling yang dilakukan konselor secara sistematis Gladding (dikutip dari Lesmana, 2005) konsep mengenai karakteristik, kondisi, prosedur, dan parameter konseling yang telah disepakati oleh konselor dan klien
KLIEN
KONSELOR
2. Inisiatif
motivasi untuk berubah dari klien Inisiatif lahir dari klien yang sadar bahwa ia harus keluar dari permasalahannya dan memiliki keyakinan yang kuat bahwa proses konseling akan berhasil peran konselor : sesegera mungkin mengambil tindakan nyata agar dapat menggali akar permasalah klien
4. Kualitas Klien
Karakteristik dan kesiapan Klien menjalani proses konseling, 5 golongan :
1. 2. 3. 4. 5. Klien Sukarela Klien Terpaksa Klien Enggan Klien Bermusuhan/Menentang Klien Krisis
5. Kualitas Konselor
Konselor yang memahami akan dibawa kemana arah konseling harus memenuhi 3 karakteristik khusus :
1. Congruence 2. Unconditional Positive regard 3. Emphaty
c. Konseling sebelumnya
Klien yang sudah pernah menjalani konseling dan berpersepsi positif akan keberhasilan konseling, maka permasalahannya lebih mudah ditangani dan sebaliknya
b. Jenis Kelamin
Wanita cenderung lebih mudah dipengaruhi perilakunya karena faktor modelling.
c. Tingkat Pendidikan
Klien yang berpendidikan tinggi, lebih positif menyikapi interaksi dan proses dalam konseling.
d. Intelegensi
intelegensi berpengaruh terhadap kemampuan klien menyesuaikan diri dan cara-cara pengambilan keputusan.
e. Status Sosial-Ekonomi
Klien yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang baik akan lebih positif menilai diri dan masa depan yang ingin dicapainya. f. Sosial Budaya
Ketidakharmonisan antara nilai-nilai yang dianut klien yang berasal dari sosial budaya tertentu dengan nilai-nilai yang terdapat dalam konseling akan sangat mempengaruhi cara pandang klien terhadap konseling
a. Motivasi Klien
Klien yang datang atas kemauannya sendiri akan lebih berpengaruh positif terhadap konseling
b. Harapan
Klien yang memiliki harapan bahwa konseling dapat membantunya menyelesaikan masalah akan lebih bersemangat menjalani konseling
a. Keluarga
Dukungan keluarga juga pihak yang dapat memotivasi klien untuk dapat sembuh dan keluar dari masalahnya
b. Kehidupan Sosial
Klien yang hidup pada lingkungan sosial yang memberi dorongan pada klien akan lebih berhasil dibandingkan klien yang hidup pada lingkungan yang tidak mendorong. Keluasan pergaulan klien juga turut berpengaruh
MENGEMBANGKAN RAPPORT
Willis (2009),
rapport adalah hubungan yang ditandai dengan keharmonisan, kesesuaian, kecocokan, dan saling tarik-menarik
Rapport diawali dari persetujuan, kesejajaran, kesukaan, dan persamaan. Mengembangkan rapport pada awalnya dilakukan oleh konselor layaknya sedang menyambut tamu yang diharapkan kedatangannya. Kehangatan dan keakraban adalah pondasi membangun rapport.
rapport diawali dengan pertanyaan basa-basi oleh konselor, seperti Apa kabar ibu ? atau Ibu datang sendiri saja ?