Halogen
Berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk. Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), dan Astatin (At).
Astatin
85
At
Kelimpahan Di Alam
Terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Fluorin dan klorin merupakan unsur halogen yang melimpah di alam. Fluorin terdapat dalam mineral fluorapatit, 3Ca3(PO4)2CaF2 dan mineral fluorit, CaF2. Klorin melimpah dalam bentuk NaCl terlarut di lautan maupun sebagai deposit garam
Bromin kurang melimpah, terdapat sebagai ion Br-dalam air laut. Iodin terdapat dalam jumlah sedikit sebagai NaI dalam air laut dan sebagai NaIO3 bersama-sama garam nitrat. Astatin tidak dijumpai di alam sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain yang lebih stabil.
SIFAT-SIFAT HALOGEN
Kereaktifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Gaya tarik inti terhadap penerimaan (afinitas) elektron makin lemah Afinitas elektron unsur-unsur halogen makin kecil dari fluorin sampai astatin. Kereaktifan unsur-unsur halogen dari flourin sampai astatin berkurang.
Kelarutan
Kelarutan fluorin, klorin, dan bromin dalam air besar atau mudah larut Kelarutan iodin larut dalam air dalam jumlah kecil (sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI dan pelarut organik seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3), dan karbon tetraklorida (CCl4).
Klorin
Bromin Iodin Astatin
-35
59 183 337
-100
-7 113 302
1,5
3,0 5,0 -
20
42 3 -
Masa Atom
Jari-jari atom(pikometer, pm) Jari-jari ion X(pikometer,pm) Keelektronegatifan (skala pauling) Energi ionisasi (kJ/mol) Energi ikatan X-X (kJ/mol)
19
72 136 4,0 1689 258
35.5
99 180 3,0 1260 242
80
115 195 2,8 1140 193
127
133 216 2,5 1010 151
210
155 2,2 -
562
431
366
299
Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia, karbon, nitrogen dan oksigen. Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsur-unsur tersebut, tetapi dapat bereaksi langsung dengan fosfat. P4 (s) + 6I2 (s) 4PI3(s) Halogen membentuk senyawa baru dengan nama halida.
Fluorin dalam air 2F2 (g) + 4e- 4F- (aq) 2H2O (l) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e 2F2 (g) + 2H2O (l) 4F- (aq) + 4H+ (aq) + O2 (g) Klorin dalam air 2Cl2 (g) + 4e- 4Cl- (aq) 2H2O (l) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e 2Cl2 (g) + 2H2O (l) 4Cl- (aq) + 4H+ (aq) + O2 (g)
Cl
(aq)
+ ClO
+ ion hidro
(aq)
+ H2O (l)
+ air
+ hidrokarbon
ion klorin
Reaksi subsitusi (penggantian gugus H) C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl Reaksi adisi (pemecahan ikatan rangkap) C2H4 + Br2 C2H4Br2
Disebut dengan istilah reaksi pendesakan, Reaksi terjadi jika halogen yang terletak lebih atas dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya. Berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakan halogen.
Contoh : F2 + 2KCl 2KF + Cl2 2Br- + Cl2 Br2 + 2Cl Br2 + 2I 2Br + I2 Br2 + Cl (tidak bereaksi) I2 + Br (tidak bereaksi)
PEMBUATAN HALOGEN
a. Flour (F2)
Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hidrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair (bebas air), ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100 C. Elektrolisis dilakukan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan mengoksidasinya.
Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di anoda Larutan HF 2H ++2H Anoda(+): 2F F2+2e
Katoda(-): 2H ++2e H2
2HF F2 + H2
b. Klor (Cl2)
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya: Anode : 2Cl (l) Cl2 (g) + 2e Katode : 2Na+ (l) + 2e- 2Na (s) 2Cl + 2Na+ Cl2 + 2Na
c. Brom (Br )
2
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut : a.Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara. b.Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki.
c. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. d. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya. e. Selanjutnya bromin dimurnikan melalui destilasi. Reaksi yang terjadi : Cl2 (g) + 2Br (aq) Br2 (g) + 2Cl (aq)
d. Iodin (I )
2
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida dengan oksidator gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan. Reaksi yang terjadi adalah :
2NaIO3 + 5NaHSO3 NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
Natrium iodat
KEGUNAAN HALOGEN
a. Fluor (F2)
CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi. Teflon, bahan plastik tahan panas. Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan kaca.
b. Klor (Cl2)
NaCl, digunakan sebagai garam dapur. KCl, digunakan untuk pupuk. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai. NaClO, digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna. Kaporit (Ca(OCl) 2), digunakan sebagai desinfektan pada air. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder. Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.
c. Brom (Br )
2
NaBr, sebagai obat penenang saraf. AgBr, untuk film fotografi. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah menjadi PbBr2.
d. Iodin (I2)
I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok. Iodoform (CHI3), sebagai desinfektan untuk mengobati borok.
Di susun oleh Novi Nurjanah Bella Safikalianty Ranti Aryana Selvi Lianda M arif Rian Hamdani
-THE END-
Kelompok 1
Pertanyaan : Jelaskan apa yang dimaksud dengan destilasi?
Jawab : Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Kelompok 2
Pertanyaan : Kenapa unsur bromin dan klorin tidak dapat bereaksi dengan gas mulia?
Jawab : Karena unsure-unsur bromin dan klorin dalam golongan VIIA (halogen) dapat bereaksi dengan logam membentuk garam dan tidak dapat bereaksi dengan gas mulia karena Gas mulia tidak reaktif karena memilki orbital elektron yang penuh dan semua sudah berpasangan. Tampak pula dari energi ionisasi yang sangat besar dan afinitas electron yang sangat rendah yang menyebabkan gas mulia tidak reaktif.
Kelompok 3
Pertanyaan : Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya london dan berikan contohnya!
Jawab :
Gaya london adalah gaya yang relatif yang lebih lemah. Zat yang molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya london mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibanding dengan zat lain yang massa molekulnya relatif lebih sama. Jika molekul-molekulnya kecil,zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contoh hidrogen (H2), Nitrogen(N2), metana (CH4) dan gas-gas mulia.
Kelompok 5
Pertanyaan : Mengapa sebuah larutan yang bersifat radio aktif susah ditemukan di alam?
Jawab : Astatin bersifat radio aktif yang ditemukan di alam bebas tidak berupa zat yang murni, melainkan dalam mineral uranium atau dalam mineral thorium (campuran), itu juga dengan jumlah yang sedikit dan waktu paro yang singkat. Astatin akan terbentuk kembali seiring dengan peluruhan uranium secara bertahap dan lambat.
Kelompok 6
Pertanyaan : Apa pengaruh afinitas elektron terhadap unsur-unsur halogen?
Jawab: Atom-atom unsur halogen memiliki afinitas elektron tinggi sehingga dapat dengan mudah menerima elektron untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia.