Anda di halaman 1dari 47

HALOGEN

Halogen
Berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk. Unsur-unsur halogen dalam sistem periodik menempati golongan VIIA merupakan unsur nonlogam paling reaktif. Tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), dan Astatin (At).

A. Unsur unsur Golongan Halogen


Sifat unsur Fluorin Klorin Bromin Iodin Elektron Valensi 1s2 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 4s2 4p5 [Kr] 5s2 5p5 No Atom 9 17 35 53 Lambang F Cl Br I

Astatin

[Xe] 6s2 6p5

85

At

Kelimpahan Di Alam

Terdapat sebagai molekul diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Fluorin dan klorin merupakan unsur halogen yang melimpah di alam. Fluorin terdapat dalam mineral fluorapatit, 3Ca3(PO4)2CaF2 dan mineral fluorit, CaF2. Klorin melimpah dalam bentuk NaCl terlarut di lautan maupun sebagai deposit garam

Bromin kurang melimpah, terdapat sebagai ion Br-dalam air laut. Iodin terdapat dalam jumlah sedikit sebagai NaI dalam air laut dan sebagai NaIO3 bersama-sama garam nitrat. Astatin tidak dijumpai di alam sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain yang lebih stabil.

SIFAT-SIFAT HALOGEN

Titik Didih dan Titik Leleh


Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Panjang ikatan dalam molekul halogen (diatomik) meningkat. Besar gaya London makin meningkat dengan bertambahnya panjang ikatan. Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar

Kereaktifan
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Gaya tarik inti terhadap penerimaan (afinitas) elektron makin lemah Afinitas elektron unsur-unsur halogen makin kecil dari fluorin sampai astatin. Kereaktifan unsur-unsur halogen dari flourin sampai astatin berkurang.

Kelarutan
Kelarutan fluorin, klorin, dan bromin dalam air besar atau mudah larut Kelarutan iodin larut dalam air dalam jumlah kecil (sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI dan pelarut organik seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3), dan karbon tetraklorida (CCl4).

a. Sifat Fisis Halogen


Unsur Fluorin Titik didih (C) Titik leleh (C) Kerapatan (g/cm3) -188 -220 1,1 Kelarutan dalam air (g/liter air) Bereaksi

Klorin
Bromin Iodin Astatin

-35
59 183 337

-100
-7 113 302

1,5
3,0 5,0 -

20
42 3 -

b. Sifat Kimia Halogen


F Cl Br I At

Masa Atom
Jari-jari atom(pikometer, pm) Jari-jari ion X(pikometer,pm) Keelektronegatifan (skala pauling) Energi ionisasi (kJ/mol) Energi ikatan X-X (kJ/mol)

19
72 136 4,0 1689 258

35.5
99 180 3,0 1260 242

80
115 195 2,8 1140 193

127
133 216 2,5 1010 151

210
155 2,2 -

Energi ikatan H-X (kJ/mol)

562

431

366

299

REAKSI - REAKSI HALOGEN

REAKSI REAKSI HALOGEN


Halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur, baik unsur logam maupun nonlogam. Dengan sesama halogen dapat membentuk senyawa antar halogen.

a. Reaksi Halogen dengan Logam


Halogen bereaksi dengan semua logam membentuk halida logam. Terbentuk halida berupa senyawa ion Halogen bersifat sebagai oksidator dan unsur yang bereaksi dengan halogen bersifat reduktor. Contoh: 2Na (s) + Br (l) 2NaBr (s) 2Fe (s) + 3Cl2 (g) 2FeCl3 (l)

B. Reaksi Halogen dengan Non Logam


Kereaktifannya berkurang dari fluorin sampai iodin. Fluorin bereaksi langsung dengan semua unsur nonlogam kecuali nitrogen, helium, neon, dan argon. C (s) + 2F2 (g) CF4 (s) Xe (g) + 2F2 (g) XeF4 (s) Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca, kuarsa, dan silica. SiO2 (s) + 2F2 (g) SiF4 (s) + O2 (g)

Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia, karbon, nitrogen dan oksigen. Iodin tidak bisa bereaksi dengan unsur-unsur tersebut, tetapi dapat bereaksi langsung dengan fosfat. P4 (s) + 6I2 (s) 4PI3(s) Halogen membentuk senyawa baru dengan nama halida.

C. Reaksi Halogen dengan AIR


Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah fluorin dan klorin (berlangsung lambat). Disebabkan potensial oksidasi air -1.23 V, fluorin -2.87 V, dan klorin -1.36 V.

Fluorin dalam air 2F2 (g) + 4e- 4F- (aq) 2H2O (l) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e 2F2 (g) + 2H2O (l) 4F- (aq) + 4H+ (aq) + O2 (g) Klorin dalam air 2Cl2 (g) + 4e- 4Cl- (aq) 2H2O (l) 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e 2Cl2 (g) + 2H2O (l) 4Cl- (aq) + 4H+ (aq) + O2 (g)

E0 = +2.67 V E0 = -1.23 V E0 = +1.64 V

E0 = +1.36 V E0 = -1.23 V E0 = +0.13 V

b. Reaksi Halogen dengan Basa


Klorin, bromin, dan iodin dapat bereaksi dengan basa Pada temperatur 15 C, halogen (X2) dengan basa membentuk campuran halida (X ) dan hipohalit (XO ). Contoh :
Cl2 (g) + OH
Klorida (aq)

Cl

(aq)

+ ClO
+ ion hidro

(aq)

+ H2O (l)
+ air

+ hidrokarbon

ion klorin

c. Reaksi Halogen dengan Hidrokarbon


Dikenal dengan halogenisasi. Daya reduksi halogen yang berkurang dari fluorin ke iodin. Fluorin bereaksi dahsyat, sedangkan iodin tidak bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung karena pemanasan atau pengaruh sinar matahari.

Reaksi subsitusi (penggantian gugus H) C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl Reaksi adisi (pemecahan ikatan rangkap) C2H4 + Br2 C2H4Br2

d. Reaksi Halogen antar Halogen


Reaksi antarhalogen ini dapat disamakan dengan proses redoks. Unsur yang lebih reaktif merupakan oksidator Unsur yang kurang reaktif merupakan reduktor. Persamaan reaksi yang terjadi: X2 + Y2 2XY X, Y = unsur- unsur halogen (F, Cl, Br, I)

Disebut dengan istilah reaksi pendesakan, Reaksi terjadi jika halogen yang terletak lebih atas dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya. Berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakan halogen.

Contoh : F2 + 2KCl 2KF + Cl2 2Br- + Cl2 Br2 + 2Cl Br2 + 2I 2Br + I2 Br2 + Cl (tidak bereaksi) I2 + Br (tidak bereaksi)

PEMBUATAN HALOGEN

a. Flour (F2)
Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hidrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair (bebas air), ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100 C. Elektrolisis dilakukan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan mengoksidasinya.

Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katoda dan gas F2 di anoda Larutan HF 2H ++2H Anoda(+): 2F F2+2e

Katoda(-): 2H ++2e H2
2HF F2 + H2

b. Klor (Cl2)
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya: Anode : 2Cl (l) Cl2 (g) + 2e Katode : 2Na+ (l) + 2e- 2Na (s) 2Cl + 2Na+ Cl2 + 2Na

c. Brom (Br )
2

Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut : a.Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara. b.Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki.

c. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah. d. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya. e. Selanjutnya bromin dimurnikan melalui destilasi. Reaksi yang terjadi : Cl2 (g) + 2Br (aq) Br2 (g) + 2Cl (aq)

d. Iodin (I )
2

Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida dengan oksidator gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan. Reaksi yang terjadi adalah :
2NaIO3 + 5NaHSO3 NaHSO4 + 2Na2SO4 + H2O + I2
Natrium iodat

KEGUNAAN HALOGEN

a. Fluor (F2)
CCl2F2 (freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi. Teflon, bahan plastik tahan panas. Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan kaca.

b. Klor (Cl2)
NaCl, digunakan sebagai garam dapur. KCl, digunakan untuk pupuk. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai. NaClO, digunakan sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna. Kaporit (Ca(OCl) 2), digunakan sebagai desinfektan pada air. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder. Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.

c. Brom (Br )
2

NaBr, sebagai obat penenang saraf. AgBr, untuk film fotografi. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap karena diubah menjadi PbBr2.

d. Iodin (I2)
I2 dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok. Iodoform (CHI3), sebagai desinfektan untuk mengobati borok.

Di susun oleh Novi Nurjanah Bella Safikalianty Ranti Aryana Selvi Lianda M arif Rian Hamdani

-THE END-

PERTANYAAN dan JAWABAN

Kelompok 1
Pertanyaan : Jelaskan apa yang dimaksud dengan destilasi?

Jawab : Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Kelompok 2
Pertanyaan : Kenapa unsur bromin dan klorin tidak dapat bereaksi dengan gas mulia?

Jawab : Karena unsure-unsur bromin dan klorin dalam golongan VIIA (halogen) dapat bereaksi dengan logam membentuk garam dan tidak dapat bereaksi dengan gas mulia karena Gas mulia tidak reaktif karena memilki orbital elektron yang penuh dan semua sudah berpasangan. Tampak pula dari energi ionisasi yang sangat besar dan afinitas electron yang sangat rendah yang menyebabkan gas mulia tidak reaktif.

Kelompok 3
Pertanyaan : Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya london dan berikan contohnya!

Jawab :
Gaya london adalah gaya yang relatif yang lebih lemah. Zat yang molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya london mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibanding dengan zat lain yang massa molekulnya relatif lebih sama. Jika molekul-molekulnya kecil,zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contoh hidrogen (H2), Nitrogen(N2), metana (CH4) dan gas-gas mulia.

Kelompok 5
Pertanyaan : Mengapa sebuah larutan yang bersifat radio aktif susah ditemukan di alam?

Jawab : Astatin bersifat radio aktif yang ditemukan di alam bebas tidak berupa zat yang murni, melainkan dalam mineral uranium atau dalam mineral thorium (campuran), itu juga dengan jumlah yang sedikit dan waktu paro yang singkat. Astatin akan terbentuk kembali seiring dengan peluruhan uranium secara bertahap dan lambat.

Kelompok 6
Pertanyaan : Apa pengaruh afinitas elektron terhadap unsur-unsur halogen?

Jawab: Atom-atom unsur halogen memiliki afinitas elektron tinggi sehingga dapat dengan mudah menerima elektron untuk membentuk konfigurasi elektron gas mulia.

Anda mungkin juga menyukai