Laporan Kasus

Oleh: Muhammad Riyadli 062011101012

Definisi
Hipospadia kelainan kongenital dimana MUE terletak di ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yg normal Kelainan kongenital penis masalah yg sangat penting saluran pengeluaran urin & alat seksual Jaringan fibrosis chordee

Anatomi

Etiopatogenesis

Hipospadia perkembangan urethra anterior yg tdk sempurna shg urethra terletak di batang penis sampai perineum Faktor penyebab: 1. Faktor genetik 2. Faktor etnik dan geografis 3. Faktor hormonal 4. Faktor pencemaran limbah industri

Klasifikasi

Hipospadia 3 derajat, yaitu I. Derajat I: OUE letak pada permukaan ventral glans penis & korona glandis II. Derajat II: OUE terletak pada permukaan ventral korpus penis III. Derajat III: OUE terletak pada permukaan ventral skrotum atau perineum

Diagnosis
Kelainan hipospadia diketahui segera setelah kelahiran. Kelainan ini diketahui dimana letak muara uretra tidak di ujung gland penis tetapi terletak di ventroproksimal penis Uretroskopi dan sistoskopi membantu dalam mengevaluasi perkembangan organ reproduksi internal Urografi untuk mendeteksi kelainan kongenital lain pada ginjal dan ureter

Penatalaksanaan

2 hal pokok dalam repair hipospadia yaitu: 1. Chordectomi, merelease chordae shg penis bisa lurus ke depan saat ereksi 2. Urethroplasty, membuat osteum urethra eksterna di ujung gland penis sehingga pancaran urin & semen bisa lurus ke depan

Prognosis

Angka keberhasilan repair hipospadia Baik. Kasus rekurensi jarang ditemukan.

LAPORAN KASUS

Nama Usia Jenis kelamin No. RM Agama Alamat Pekerjaan Suku Tanggal MRS

: Tn. N : 33 tahun : Laki-laki : 334862 : Islam : Sumberjambe Jember : Tani : Madura : 11 Juni 2011

Pemeriksaan
S

KU: Susah BAK RPS:

Pasien mengeluh susah BAK 1 bln lalu, kencing keluar menetes, nyeri BAK, darah (-), nyeri hilang timbul dan menjalar ke pinggang kanan. Sebelumnya pasien lancar BAK. Kencing keluar ke bawah, deras, lama. Sejak kecil pasien mengaku muara saluran kencing tidak di ujung tapi agak ke bawah. Bentuk kelamin tidak bengkok, bisa ereksi, sirkumsisi (+), punya istri dan 2 anak.

RPD: 1 bln lalu operasi litotripsi e.c batu saluran kemih, trauma (-)
RPO: Tidak ada RPK: Tidak ada

Obyektif
Keadaan umum : Sedang Kesadaran : Composmetis Vital sign Tensi : 130/90 mmHg, Nadi: 86 x/menit, RR: 20 x/menit, Suhu: 37 C Status generalis Kepala Mata : anemis (-), ikterik. (-) Telinga : secret, darah dan bau (-) Hidung : secret dan bau (-) Bibir : Mukosa sianotik. (-) Leher : Tidak ada pembesaran KGB Thorax Cor : Inspeksi ictus cordis tidak tampak Palpasi ictus cordis tidak teraba Perkusi redup di ICS IV PSL sinistra & ICS V MCL D Auskultasi S1S2 tunggal

A P

Pulmo I = simetris, tidak ada ketertinggalan gerak P = fremitus raba normal P = sonor +/+ A = vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/Abdomen I = flat A= bising usus + normal P = timpani P = soepel, tidak teraba massa, nyeri tekan Extremitas: AH +, oedem Stat Lokalis: R. Genitalia MUE terletak di subcoronal chordae (-) Hipospadia tipe subcoronal Pro op. Uretroplasti

Pemeriksaan
Pemeriksaan Penunjang Hb = 14,4 Leukosit = 8,7 Hematokrit = 41,1 Trombosit = 496 SGOT = 22 SGPT = 23 Kreatinin = 1,7 Urea = 41 BUN = 19 As urat = 8,6

Pemeriksaan

Foto Toraks

Pemeriksaan

Uretrografi

Laporan Operasi

Tanggal Operasi Nama Operasi Macam Operasi Diagnosa Pre Op

Diagnosa Post Op

: 13 Juni 2011 : Uretroplasty : Khusus : Hipospadia tipe subkoronal : Hipospadia tipe subkoronal

Pre Operasi: Cek Lab: DL Inform Consent

Laporan Operasi
Durante Operasi:
Pasien tidur terlentang, kemudian disinfeksi Didapatkan MUE pada subcoronal, cordae (-) Pasang kateter Insisi paramedian kiri dan kanan Dilakukan penutupan kateter dengan kulit sebagai traktus uretra Over hecting jaringan kulit penis Operasi selesai

Post Operasi:
Injeksi CEFOTAXIM 3 X 1 gr Injeksi ANTRAIN 3 X 1 ampul

FOLLOW UP
15 Juni 2011
S O ku: cukup kes : Composmentis VS : TD= 110/70 RR= 20 N= 68 t = 36,2 oC k/l : a/i/c/d -/-/-/tho : C = S1 S2 tunggal P = ves +/+ rh -/- wh -/abd : flat, BU+ normal, timpani, soepel ext : AH + semua eksteremitas Oe semua ekstremitas St. lokalis : Reg. genitalia eksterna terbalut kassa

14 Juni 2011
S O ku: cukup kes : Composmentis VS : TD= 130/80 RR= 20 N= 68 t = 36oC k/l : a/i/c/d -/-/-/tho : C = S1 S2 tunggal P = ves +/+ rh -/- wh -/abd : flat, BU+ normal, timpani, soepel ext : AH + semua eksteremitas Oe semua ekstremitas St. lokalis : Reg. genitalia eksterna terbalut kassa

A Hipospadia subkoronal post uretroplasti H1 P inj. Cefotaxime 3x1 gr inj. Antrain 3x1 amp diit bebas

A Hipospadia subkoronal post uretroplasti H2 P inj. Cefotaxime 3x1 gr inj. Antrain 3x1 amp diit bebas

FOLLOW UP
17 Juni 2011
S O ku: cukup kes : Composmentis VS : TD= 120/70 RR= 20 N= 88 t = 36,3 oC k/l : a/i/c/d -/-/-/tho : C = S1 S2 tunggal P = ves +/+ rh -/- wh -/abd : flat, BU+ normal, timpani, soepel ext : AH + semua eksteremitas Oe semua ekstremitas St. lokalis : Reg. genitalia eksterna terbalut kassa

16 Juni 2011
S O ku: cukup kes : Composmentis VS : TD= 130/70 RR= 20 N= 80 t = 36,3 oC k/l : a/i/c/d -/-/-/tho : C = S1 S2 tunggal P = ves +/+ rh -/- wh -/abd : flat, BU+ normal, timpani, soepel ext : AH + semua eksteremitas Oe semua ekstremitas St. lokalis : Reg. genitalia eksterna terbalut kassa

A Hipospadia subkoronal post uretroplasti H3 P inj. Cefotaxime 3x1 gr inj. Antrain 3x1 amp diit bebas

A Hipospadia subkoronal post uretroplasti H4 P inj. Cefotaxime 3x1 gr inj. Antrain 3x1 amp diit bebas

FOLLOW UP

18 Juni 2011
S O ku: cukup kes : Composmentis VS : TD= 120/80 RR= 20 N= 80 t = 36,3 oC k/l : a/i/c/d -/-/-/tho : C = S1 S2 tunggal P = ves +/+ rh -/- wh -/abd : flat, BU+ normal, timpani, soepel ext : AH + semua eksteremitas Oe semua ekstremitas St. lokalis : Reg. genitalia eksterna terbalut kassa

A Hipospadia subkoronal post uretroplasti H6 P inj. Cefotaxime 3x1 gr inj. Antrain 3x1 amp diit bebas

TERIMA KASIH