Dr. Eriyati Indrasanto Dr. Nani Dharmasetiawani Dr. Rinawati Rohsiswatmo Dr. Risma Kerina Kaban
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
1
Latar Belakang
Glukosa merupakan metabolit primer untuk janin dan neonatus. Selama kehidupan dalam uterus, janin bergantung pada plasenta untuk pasokan makanan secara konstan.
gambar
4. Lain-lain.
6
12
Pada saat lahir 30 menit setelah lahir Kemudian setiap 2-4 jam selama 48 jam atau sampai pemberian minum berjalan baik dan kadar glukosa normal tercapai
13
2. Pencegahan Hipoglikemia
Menghindari faktor risiko yang dapat dicegah (misalnya hipotermia). Pemberian makan enteral merupakan tindakan preventif tunggal paling penting
Jika bayi tidak mungkin menyusui, mulailah pemberian minum dengan menggunakan sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.
14
Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya sampai asupannya penuh dan tiga kali pengukuran normal sebelum pemberian minum, berada di atas 45 mg/dl. Jika ini gagal, terapi IV dengan glukosa 10% harus dimulai dan kadar glukosa dipantau.
15
3. Perawatan Hipoglikemia
Koreksi segera dengan bolus 200 mg/kg dengan dekstrosa 10% = 2 cc/kg dan diberikan melalui IV selama 5 menit dan diulang sesuai keperluan. Infus kontinyu glukosa 10% dengan kecepatan infus glukosa (Glucosa index rate) 6-8 mg/kg/menit harus dimulai.
16
3.
18
4. Hipoglikemia Refraktori
Kebutuhan kecepatan infus glukosa > 12 mg/kg/menit menunjukkan adanya hiperinsulinisme. Keadaan ini dapat diperbaiki dengan:
Hidrokortison: 5 mg/kg IV atau IM setiap 12 jam Glukagon 200 ug IV (segera atau infus berkesinambungan 10 ug/kg/jam). Diazoxide 10 mg/kg/hari setiap 8 jam menghambat sekresi insulin pankreas.
20
21
Pendahuluan
Pengendalian diabetes pada ibu merupakan faktor kunci dalam menentukan hasil luaran (outcome) janin. Data terbaru menunjukkan bahwa angka kesakitan dan kematian perinatal pada anak dari ibu yang mengidap diabetes melitus membaik dengan adanya tatalaksana diit dan terapi insulin.
22
Insiden
Diabetes yang bergantung pada insulin terjadi pada 0,5% kehamilan 1-3% ibu menunjukkan kelainan biokimia selama kehamilan adalah konsisten dengan diabetes kehamilan.
23
Patofisiologi
Makrosomia Karena hiperglikemia ibu alur hiperinsulinemia janin Kecil untuk masa kehamilan (KMK) Ibu dengan penyakit ginjal, retinal atau jantung mempunyai kecenderungan melahirkan bayi KMK atau prematur, melahirkan bayi dengan kondisi yang buruk, gawat janin atau kematian janin.
24
Hipomagnesemia
Berkaitan dengan hipomagnesemia ibu dan keparahan diabetes ibu
26
30
32
Presentasi Klinis
Pada saat lahir Sembab, wajah plethoric Tremulous dan hipereksitasia Mungkin besar atau kecil untuk masa kehamilan
36
Presentasi Klinis
Setelah lahir Hipoglikemia Tanda gawat napas Mungkin ada penyakit jantung. Didiagnosis dengan adanya pembesaran cardiothymic ratio pada x-ray dada atau bukti fisis kegagalan jantung Anomali kongenital mungkin diketahui pada saat pemeriksaan fisis
37
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium Kadar glukosa serum
Diperiksa dengan dextrostix pada saat persalinan dan pada usia , 1, 2, 4, 8, 12, 24, 36 dan 48 jam Pengukuran < 45 mg/dl dengan dextrostix harus diverifikasi oleh pengukuran serum glukosa
38
Diagnosis
1. Pemeriksaan Laboratorium (lanj.)
Hematokrit
Pada saat lahir dan pada usia 24 jam
39
Diagnosis
1. Pemeriksaan Laboratorium (lanj.)
Kadar serum bilirubin
Sesuai indikasi pemeriksaan fisis
Tes lain:
Kadar gas darah arteri Hitungan sel darah lengkap (CBC), kultur dan pewarnaan gram dilakukan sesuai indikasi klinis
40
Diagnosis
2. Pemeriksaan Radiologi Tidak diperlukan kecuali ada bukti masalah jantung, pernapasan atau kerangka 3. Electrocardiography dan echocardiography: Jika dicurigai adanya hypertrophic cardiomyopathy atau malformasi jantung
41
Tatalaksana
1. Tatalaksana metabolik
Hipoglikemia
- 2 ml/kg dextrose 10% selama 5 menit, ulangi sesuai kebutuhan - Infusion terus menerus glukosa 10% dengan kecepatan 6-8 mg/kg/min - Mulai pemberian minum enteral secepatnya
42
Tatalaksana (lanj.)
1. Tatalaksana metabolik (lanj.)
Hipoglikemia(lanj.)
Kortikosteroid: pada hipoglycemia persisten (hidrokortison: 5 mg/kg/12 jam) Pertimbangkan pemberian glukagon dan epinephrine
43
Tatalaksana (lanj.)
1. Tatalaksana metabolik (lanj.)
Hipokalsemia (lanj.)
Dosis awal 1-2 ml/kg/dosis IV kalsium glukonat 10%, yang diberikan perlahan selama 10 minutes - Pantau tanda ekstravasasi - Dosis pemeliharaan diberikan melalui infus intravena terus menerus, 2-8 ml/kg/hari Berespon dalam waktu 3-4 hari
44
Tatalaksana (lanj.)
1. Tatalaksana metabolik (lanj.)
Hipomagnesemia
45
Tatalaksana (lanj.)
2. Masalah kardiorespiratori
Asfiksia perinatal Penyakit membran hyaline Kardiomyopati Rawat dengan propranolol. Digoxin merupakan kontraindikasi karena kemungkinan obstruksi aliran darah dari ventrikular
46
Tatalaksana (lanj.)
3. Masalah hematologis
Hiperbilirubinemia - Pantau kadar serum bilirubin - Fototerapi dan transfusi tukar jika diperlukan Polisitemia
Prognosis
Penurunan kesakitan dan kematian terjadi dengan adanya pengendalian kehamilan diabetes yang tepat. Risiko diabetes mellitus pada bayi dari ibu diabetes sedikitnya 10 kali lebih besar daripada populasi normal. Perkembangan fisis normal tapi obesitas pada anak mungkin terjadi.
48
Terima Kasih
49