1. PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI NEGARA: PANDANGAN KLASIK DAN KEYNES 2. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL 3. PENDAPATAN NASIONAL DAN PENGELUARAN AGREGAT (AGREGAT DEMAND) 4. PERUBAHAN PENDAPATAN NASIONAL : PERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT 5. KEBIJAKAN FISKAL 6. SIFAT DAN PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN 7. KEBIJAKAN MONETER
Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation. Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. Ini disebut cost inflation.
A. Masyakat belum merespon kenaikan jml uang beredar. Penambahan jumlah uang beredar penambahan uang untuk pos kas
B. Masyarakat tidak lagi untuk menambah pos Kas-nya, tetapi untuk membeli barang (memperbesar pos aktiva barang-barang di dalam neraca)
C. Inflasi telah terjadi lebih parah (hiperinflasi), masyarakat tidak lagi percaya pada mata uang yang dimilikinya. masyarakat cenderung langsung membelanjakannya
PANDANGAN KEYNES TENTANG INFLASI: General Theory of employment, interest and money
inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan perekonomiannya
Teori Keynes
Keadaan di mana permintaan masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia sehingga timbul apa yang disebut dengan inflationary gap (celah inflasi).
C. PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan suatu negara dalam suatu tahun tertentu Pendapatan nasional selanjutnya dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu : 1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu 2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP), yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara tertentu
nasional yang dapat dicapai suatu negara pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
Pendapatan nasional sebenarnya adalah pendapatan
nasional yang dapat dicapai suatu perekonomian pada kondisi aktual yang ada.
Asumsi
Ada dua sektor penting; sektor rumah tanggan (RT)
dan sektor usaha (SB) RT pemilik faktor produksi, dan SB penyewa atau pembeli faktor produksi guna memproduksi barang dan jasa RT menerima sewa atau penjualan faktor produksi yang menjadi pendapatan RT yang berupa gaji, bunga, sewa, dan profit.
Modal
Ketrampilan (Skill)
Bunga
Profit
Tambah (Value Added) Nominal dan Riil GDP dan GNP Non-market activities
Tepung
Roti Tawar Roti Saji Total
53
110 190 376
23
53 110 186
30
57 80 190
Konsumsi (C)
+ Investasi Bruto (I) + Belanja Pemerintah (G) + Ekspor Netto (X-M) = GDP
+ Depresiasi
+ Profit = GDP
Harga Berlaku
Last Up-Dated 14 April 2000 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto Perubahan Stok Ekspor Barang dan Jasa Dikurangi Impor Barang dan Jasa Produk Domestik Bruto (GDP) 208,836.6 17,108.3 54,061.7 -30,236.5 96,938.0 72,195.2 274512.9
NFIA
Produk Nasional Bruto (GNP) Dikurangi Pajak Tidak Langsung Dikurangi Penyusutan
-20,116.2
254396.7 12,619.4 13,725.6
228051.7
Pemerintah Investasi
Pendapatan Nasional
Konsumsi
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dihitung mendasarkan pada informasi tentang tingkat pendapatan nasional riil dari tahun ke tahun, dengan menggunakan formula sebagai berikut.
x 100
Pendapatan nasional riil dapat dihitung dengan mendeflasikan dengan GNP- Deflator atau indeks harga (IHt). Formula yang dapat digunakan adalah :
GNP Riil t+1 = (100/ IHt) x GNP t+1
UNTUK MENENTUKAN TINGKAT DAN PERTAMBAHAN KEMAKMURAN PENDUDUK PERLU DIHITUNG PENDAPATAN PER KAPITA PER TAHUN.
2. Pendapatan per Kapita (t+1) = (GNPt+1 / Jml Penduduk t+1) = Y 3. Pertambahan Pendapatan Per Kapita (t+1) = ((Y X) / X) x 100%
1. 2. 3. 4.
Masalah Pertumbuhan ekonomi Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi Masalah pengangguran dan inflasi Masalah neraca perdagangan dan pembayaran
Biaya transfer pemerintah merupakan pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang tidak menghasilkan balas jasa secara langsung. Contoh pemberian beasiswa kepada mahasiswa, bantuan bencana alam dan sebagainya. Salah satu pengaruh penerapan kebijakan fiskal adalah pada pendapatan nasional
Pendapatan per Kapita (US $) 9930 144 1980 96 3540 356 710 131 0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 2002 1957
Korea Sel
Thailand
Malaysia
Indonesia
BIAYA PRODUKSI
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.
perkiraan pengeluaran (biaya) atas faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya
variable cost 6. Biaya total (total cost) 7. Biaya rata-rata (average cost)
perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat tetap. Contoh: pembelian mesin, bangunan dll
untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, bahan penolong dll
unit output. AFC = TFC / Q Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya tetap total tertentu.
untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel. TC = TFC + TVC
1 2 3 4 5 6
60 60 60 60 60 60
30 40 45 55 75 120
60 30 20 15 12 10
30 90 20 50 15 35 13.75 28.75 15 27 20 30
10 5 10 20 45
Tpc Tvc Tc
20
40
60
perbedaan diantara hasil penjualan total dengan ongkos total adalah yang paling maksimum.Atau Dengan memproduksi barang pada tingkat dimana hasil penjualan marginal sama dengan biaya marginal.
14
LAC 12 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Persamaan Bentuk Kurva Rata Rata Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Keduanya membentuk huruf U tetapi alasannya berbeda
1. SAC
2. LRAC
Skala Ekonomis
Spesialisasi faktor produksi Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain 3. Memungkinkan barang samping ( By- Products) di produksikan 4. Perusahaan yang besar mendorong pengembangan kegiatan usaha diluar perusahaan, misalnya pemerintah terpancing membangun infrastruktur
1. 2.
1. 2.
Kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan tetapi pada tingkat produksi yag rendah skala tidak ekonomis cepat terwujud. Biasanya terjadi pada industri dengan banyak perusahaan tetapi skala usahanya kecil kecil.
O N G K O S R A T A R A T A J U M L A H B A R A N G
AC
Pada awalnya skala ekonomis sangat menguntungkan tetapi tidak berlangsung lama akan tetapi diikuti oleh LRAC yang datar (skala tidak ekonomis belum berlaku ). Setelah tingkat produksinya sangat tinggi barulah skala tidak ekonomis berlaku . Biasanya dalam industri itu terdiri beberapa perusahaan besar dan perusahaan kecil
AC
R A T A
R A T A J U M L A H B A R A N G