SINDROMA DISPEPSIA
Oleh :
Dispepsia rasa tidak enak atau sakit yang berpusat di perut bagian atas
Mual muntah
15-30% populasi umum pernah dispepsia 30% praktek umum 60% pasien gastroenterologis Negara barat : prevalensi7-41% Indonesia : ?
Dispepsia Organik
Obat - Obatan
Intoleransi Makanan Kelainan struktural Penyakit Metabolik Sistemik Lain- Lain
1. Dispepsia dengan keluahan seperti ulkus (ulcuslike dyspepsia), dengan gejala: Nyeri epigastrium terlokalisasi Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid Nyeri saat lapar Nyeri episodik
2. Dispepsia degan gejala seperti dismotilitas (dysmotility-like dyspepsia), dengan gejala : Mudah kenyang Perut cepat terasa penuh saat makan Mual Muntah Upper abdominal bloating Rasa tidak nyaman bertambah saat makan 3. Dispepsia nonspesifik (tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas).
Laboratorium
Pemeriksaan darah 2. Pemeriksaan urin 3. Pemeriksaan Tinja 4. Pemeriksaan Asam lambung Radiologi 1. OMD dengan kontras ganda Endoskopi USG dll
1.
PENATALAKSANAAN
Diet
Medikamentosa
- Antasida - Antikolonergik - Antagonis reseptor H2 - PPI - Sitoprotektif - Gol.Prokinetik
PENCEGAHAN
Atur pola makan seteratur mungkin.
Olahraga teratur.
Hindari makanan berlemak tinggi Hindari makanan yang menimbulkan gas di
lambung Hindari makanan yang terlalu pedas. Hindari minuman dengan kadar caffeine dan alkohol. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung Kelola stres psikologi se-efisien mungkin.
PROGNOSIS
Sindrom dispepsia yang ditegakkan setelah
pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat, mempunyai prognosis yang baik
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
Nama Umur Alamat Pekerjaan MR Ny. R 75 tahun Jl. Yogyakarta No. 15 Padang
: Menikah Jumlah Anak/ Saudara : 6 orang Status Ekonomi Keluarga Mampu, dimana penghasilan didapat dari dana pensiun suami, sewa kos-kosan dan dari anakanaknya yang sudah bekerja KB Tidak ada. Punya riwayat menggunakan kontrasepsi usia 40 tahun yaitu pil, spiral, steril
Kondisi Rumah
Rumah permanen, dua lantai, 6 kamar tidur, dan
2 kamar mandi. Lantai rumah dari keramik, ventilasi udara dan sirkulasi udara baik, pencahayaan cukup, kamar pasien cukup lapang. WC dalam rumah Listrik ada
mandi, memasak, dan keperluan harian dari PDAM Halaman rumah cukup luas, bersih dan tertata rapi Bak mandi kelihatan bersih dan dikuras 1 x/seminggu. Sampah di buang di tempat pembuangan sampah umum Rumah dihuni oleh 2 orang yang terdiri dari pasien dan suami pasien Kesan : Higiene dan sanitasi lingkungan baik
Pasien tinggal di lingkungan kompleks yang cukup padat penduduk Kondisi Warga di sekitar lingkungan sangat Lingkungan individual dan sibuk dengan Keluarga aktivitas masing- masing Lingkungan sekitar cukup bersih dan tertata dengan rapi
Hubungan dengan anggota keluarga baik Aspek Faktor stress dalam keluarga tidak Psikologis ada, dimana hubungan dengan di sanak keluarga terjalin baik. Anak keluarga pasien dan cucu beliau tiap minggu mengunjungi pasien, sehingga pasien tidak ada merasa kesepian.
Sakit di ulu hati sejak 2 minggu yang lalu dan meningkat sejak 4 hari ini. Pasien sebelumnya sering telat makan karena asik membersihkan rumah dan kamar Riwayat kosan yang baru dikosongkan oleh Penyakit Sekarang penyewanya. Sakit ini berkurang jika setelah makan Mual ada, dan muntah tidak ada Kembung ada Sering sendawa-sendawa ada
selalu memakan makanan yang pedas-pedas, karena jika tidak pedas nafsu makan pasien hilang.
Riwayat meminum jamujamuan ( kunyit asam) tidak ada sejak pasien gadis Riwayat sering menggunakan obat-obat sakit kepala di beli di kedai tidak ada BAK jumlah dan warna biasa
Pasien telah menderita penyakit seperti ini sejak usia 40 tahun, dan telah sering berobat ke Puskesmas dan rumah sakit. Pasien pernah dibawa ke IGD M.Djamil Padang karena sakit perut di ulu hati dianjurkan endoskopi tapi pasien menolak, pasien saat itu diberikan obat injeksi dan dipulangkan. Tidak ada anggota keluarga
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Sakit Sedang Kesadaran
Tekanan Darah 130 / 80 mmHg Frekuensi Nadi 86 x / menit Frekuensi Nafas 18 x / menit Suhu
37,4oC
BB=48 kg TB=150 cm
Kepala
Mata
Normochepal, tidak ditemukan kelainan Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Tidak ditemukan kelainan JVP 5-2 cmH2O, tidak terdapat pembesaran KGB
THT
Leher
Jantung
Inspeksi : ictus tidak terlihat Palpasi : ictus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi : batas jantung dalam batas normal Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada
Paru
Inspeksi : simetris kiri = kanan Palpasi : fremitus kiri = kanan Perkusi : sonor di kedua lapangan paru Auskultasi : vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Inspeksi : tidak tampak membuncit Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, NT Abdomen epigastrium (+), NL (-) Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) normal
Corpus Vertebrae
Inspeksi : Deformitas (-), Gibbus (-), Skoliosis (-) Palpasi : Nyeri tekan (-)
Diagnosis Kerja
Diagnosis Kerja
Sindroma Dispepsia
Endoskopi
Penatalaksanaan
Hindari makan makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak dan nangka Hindari makan makanan yang pedaspedas, makanan berlemak dan kopi Makan secara teratur
Preventif
Promotif
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini akan kambuh jika pasien stres, atau tidak patuh dengan nasehat dokter Menjelaskan komplikasi terburuk dari penyakit ini agar pasien patuh untuk berobat Alarm simptom
Kuratif : Istirahat dan Diet yang ketat (makan secara teratur, porsi kecil tapi sering dan rendah lemak) Medikamentosa : Antasida tab 3 x 1 tab Omeprazol tab 2x20 mg Vitamin B complex 3x1 tab
Rehabilitatif : Jika nyerinya makin bertambah dan ada muntah darah segera dibawa ke puskesmas atau ke Rumah sakit. Pasien disarankan untuk kontrol lagi ke Puskesmas untuk melihat kembali apakah bertambah parah. Segera ke rumah sakit atau puskesmas jika ada alarm symptoms
Puskesmas Nanggalo
Dokter Tanggal
R/ Antasida tab No. X 3 dd tab I a.c __________________________________________ R/ Omeprazol tab 20 mg No. X 2 dd tab I __________________________________________ R/ Vitamin B compleks 3 dd tab I __________________________________________ Pro : Hj. Rosmaini No. XV
ulu hati > sering sendawa, perut terasa kembung) + PF : nyeri tekan epigastrium (+), sakit magh sudah 25 tahun tipe ulkus Faktor resiko : kebiasaan telat makan, lupa makan, makanan merangsang asam lambung, usia tua ( 75 tahun) Diperlukan : endoskopi untuk diagnosis pasti Terapi : antasida, omeprazol, vit B kompeks Edukasi
TERIMA KASIH