Anda di halaman 1dari 12

PERBANDINGAN PENDIDIKAN ISLAM, KRITIS DAN LIBERAL

Oleh : 1. Fitalia Khusnul Qotimah (09008063) 2. Maryati (09008065) 3. Tri windari (09008123) 4. Ela aritia (09008147) 5. Arif hidayatin (09008178) 6. Rahmayanti ratnasari (10008121)

PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan Islam dalam bahasa Arab disebut tarbiyah Islamiyah. Pendidikan islam merupakan hak dan kewajiban dalam setiap insan yang ingin menyelamatkan dirinya di dunia dan akhirat. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: Tuntutlah ilmu dari buaian sampai akhir hayat. Maka menuntut ilmu untuk mendidik diri memahami Islam tidak ada istilah berhenti, semakin banyak ilmu yang kita peroleh maka kita bertanggung jawab untuk meneruskan kepada orang lain untuk mendapatkan kenikmatan berilmu, disinilah letak kesinambungan.

Pendidikan islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia kepribadian islam yang luhur. Pendidikan islam bertujuan untuk menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut islam, yakni beribadah kepada Allah swt. Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat QS. AlDzariat:56; QS. ali Imran: 102).

Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahapan-tahapan selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan memasuki berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran (3) : 103)

PENDIDIKAN KRITIS
Pendidikan kritis (critical pedagogy) adalah mazhab pendidikan yang meyakini adanya muatan politik dalam semua aktivitas pendidikan. Pendidikan kritis bukan pendidikan yang mengambil jarak dengan masyarakat (detachment), tetapi yang menyatu dengan masyarakat dan tidak netral, namun memihak rakyat tertindas (marginal).

Visinya adalah melakukan kritik terhadap sistem dominan terutama liberalisme sekarang sebagai pemihakan terhadap rakyat kecil dan yang tertindas untuk menciptakan sistem sosial baru yang lebih adil. Sebagai penentang utama liberalisme, maka pendidikan kritis berupaya memanusiakan kembali manusia akibat dehumanisasi sistem liberal yang tidak adil, dehumanisasi adalah kemerosotan tata nilai Dalam pendidikan kritis, guru tidak dianggap sebagai pusat segalanya.

Hubungan guru-murid bersifat horizontal dan egalitarian. Guru dan murid adalah sama-sama learner, subyek yang belajar bersama. Proses pembelajaran dalam pendidikan kritis lebih menekankan pada how to think daripada what to think. Penekanan pada aspek what to think atau materi pelajaran itu penting, tapi proses atau metodologi untuk mendekati materi itu lebih penting. Proses dialog akan menghasilkan apa yang disebut Freire dengan conscientization, yaitu proses perkembangannya kesadaran. Pendidikan kritis menganggap bahwa tujuan pendidikan itu sebenarnya adalah untuk meningkatkan kesadaran peserta didik, dari kesadaran magis dan naif, menuju kesadaran kritis.

PENDIDIKAN LIBERAL

Pendekatan liberal mendominasi segenap pemikiran tentang pendidikan yang berarti berbagai macam pelatihan. Akar dan pendidikan ini adalah Liberalisme, yakni suatu pandangan yang menekankan pengembangan kemampuan, melindungi hak, dan kebebasan (freedom), serta mengidentifikasi problem dan upaya perubahan sosial secara inskrimental demi menjaga stabilitas jangka panjang.

Konsep pendidikan dalam tradisi liberal ini berakar pada cita-cita Barat tentang individualisme, dimana ide politik liberalisme sejarahnya berkait erat dengan bangkitnya kelas menengah yang diuntungkan oleh kapitalisme. Seluruh kegiatan belajar bersifat relative terhadap sifat-sifat dan isi pengalaman personal. Pengalaman personal melahirkan pengetahuan personal, dan seluruh pengetahuan personal merupakan keluaran dari pengalaman / perilaku personal sehubungan dengan sejumlah kondisi objektif tertentu. (prinsip dasar relativisme psikologis )

Pengaruh liberal ini kelihatan dalam pendidikan yang mengutamakan prestasi melalui proses persaingan antar murid. Perankingan untuk menentukan murid terbaik, adalah implikasi dari paham pendidikan ini.

KESIMPULAN

Pendidikan islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia kepribadian islam yang luhur. Pendidikan islam bertujuan untuk menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut islam, yakni beribadah kepada Allah swt. Pendidikan kritis bukan pendidikan yang mengambil jarak dengan masyarakat (detachment), tetapi yang menyatu dengan masyarakat dan tidak netral, namun memihak rakyat tertindas (marginal). Pendekatan liberal mendominasi segenap pemikiran tentang pendidikan yang berarti berbagai macam pelatihan yang berakar liberalisme.

Mutholaah. 2012.ideologi-ideologi pendidikan.http://alfablackid.blogspot.com/2012/01/ideologiigeologi-pendidikan.html. Didownload tanggal 3 desember 2012 http://sanaky.staff.uii.ac.id/2012/07/16/khoirunisa-khanifahmazhab-pendidikan-kritis/ http://www.denkritos.com/2012/01/perbandingan-ideologiideologi.html http://makalahcyber.blogspot.com/2012/08/makalah-ideologipendidikan-liberal.html http://007indien.blogspot.com/2011/12/pendidikan-liberallanjutan.html http://materitarbiyah.wordpress.com/2008/02/01/pentingnyapendidikan-islam/

Anda mungkin juga menyukai