Anda di halaman 1dari 10

EMOSI

PENDAHULUAN Ilmu Psikiatri modern seperti yang dianut di Indonesia memakai teori eklektik dan holistik yang memandang manusia baik dalam keadaan sehat maupun sakit atau terganggu sebagai satu kesatuan yang utuh.

Jika manusia dipengaruhi oleh unsurunsur organobiologik, psikoedukatif, sosiokultural dan agama. Sifat dan keadaan jiwa ini akan menentukan alam kejiwaan seseorang dengan komponen alam pikiran, alam perasaan dan alam perbuatan (perilaku). Afek dan emosi meliputi alam perasaan yang diekspresikan atau dilaporkan oleh seseorang atau pasien.

PENGERTIAN DAN MEKANISME TERJADINYA Emosi berasal dari bahasa Latin e+movere, e atau ex artinya keluar, movere artinya bergerak. Secara asal kata berarti bergerak keluar. Emosi adalah keadaan perasaan yang dibangkitkan oleh atau yang menyertai suatu perbuatan.

Emosi timbul oleh adanya rangsangan, baik dari luar maupun dari dalam diri individu. Selanjutnya individu akan menafsirkan atas rancangan itu sebagai suatu hal yang positif atau negatif dan pada saat itulah terjadinya emosi

Sifat emosi berkembang dan surut dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan afek (mood) adalah keadaan alam perasaan yang sifatnya agak menetap dan biasanya berlangsung dalam waktu yang lama. Dalam keadaan normal afek sesuai dengan lingkungan. Bila lingkungan dalam suasana gembira, maka individu dapat merasakan kegembiraan tersebut.

Ciri suatu emosi adalah selalu diikuti oleh perubahan fisiologik tubuh akibat terlibatnya sistem saraf otonom. Penemuan Papez (1937) menunjukkan adanya sirkuit emosi pada otak yang terletak di sistem limbik. Jalannya proses emosi dengan adanya stimulus yang sampai ke kortek akan diteruskan ke bagian otak yang lain secara kompleks akan mengakibatkan perubahan tingkah laku.

PENILAIAN KLINIS
1.

Stabilitas Dalam keadaan normal orang memperlihatkan hidup emosi yang agak tetap yang dikatakan stabil. Sebaliknya orang merasa lekas marah, lekas gembira, lekas menangis atau mudah terharu. Keadaan ini disebut emosi yang labil.

PENILAIAN KLINIS
2.

3.

Echt-Unecht Apakah emosi yang dilahirkan seseorang dinilai pemeriksa mengandung kesungguhan (echt) yaitu benar-benar dirasakan orang tersebut. Kadang-kadang suatu ekspresi emosi hanyalah suatu sandiwara atau mendramatisasi keluhankeluhannya, keadaan emosi ini disebut unecht. Empati

4.

Kedangkalan atau Dalam Merupakan kemiskinan afek, seperti tidak terjadi apa-apa atau sebaliknya Arus Emosi Pada keadaan normal arus emosi dapat disebut lincah artinya datangnya stimulus dan reaksi berlangsung dalam waktu yang wajar. Pada keadaan gangguan jiwa misalnya Skizofrenia, tidak jarang stimulus emosi yang kita berikan diterima pasien dengan reaksi yang hampir-hampir tidak ada atau yang disebut emosinya tumpul.

5.

GANGGUAN AFEK DAN EMOSI

Anxietas (kecemasan) Perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustasi yang mengancam rasa aman, keseimbangan atau kehidupan seseorang. Anxietas dapat menimbulkan gangguan pada fisik. 2. Depresi Rasa sedih yang patologis dengan gejala utama: a. Afek depresif b. Kehilangan minat dan kegembiraan c. Mudah lelah dan menurunnya aktivitas. 3. Mania Suasana perasaan yang gembira di luar batas tanpa sebab-sebab yang objektif.
1.

Anda mungkin juga menyukai