Anda di halaman 1dari 31

OSTEOARTHRITIS

Penyaji : Trizali ushan Pembimbing : Dr. Murgyanto

ILMU SARAF RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

Identitas Pasien Nama Umur Pekerjaan Alamat : Tn S : 67 tahun : Petani : Purworejo

Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri pada sendi lutut Riwayat penyakit sekarang Pasien mengeluhkan nyeri pada sendi lutut, pegal, sejak 1 tahun yg lalu, nyeri dirasakan apabila pasien bangun dari jongkok/melakukan aktivitas, telapak kaki kesemutan, sakit saat berjalan (-) riwayat trauma (-) angkat beban berat (+) nyeri saat pagi (+)

Riwayat penyakit dahulu a. Gejala serupa (+) b. Riwayat penyakit DM (-) c. Riwayat penyakit jantung (-) d. Riwayat penyakit hipertensi (-) Riwayat penyakit keluarga a. Gejala serupa (-) b. Riwayat penyakit DM (-) c. Riwayat penyakit jantung (-) d. Riwayat penyakit hipertensi (-)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Baik, CM, GCS = E4V5M6 Vital sign TD = 130/90 mmHg Nadi = 88 x/menit RR = 22 x/menit Temp = Afebris

Kepala

: Reflek cahaya (+/+) reflek kornea (+/+) pupil 3mm/3mm Leher : Kaku leher (-) kaku kuduk (-) Thorax : DBN Abdomen : DBN Ekstremistas : Gerak = Bebas Bebas Kekuatan = 5/5/5 5/5/5 Bebas Bebas 5/5/5 5/5/5 Ref Fis = (+) (+) (+) (+) Klonus (-/-) Ref Pat = (-) (-) (-) (-)

Pemeriksaan penunjang a. Rongen b. Pemeriksaan laboratorium (Asam Urat, TG, GDS, kolestrol)

Differential Diagnostic
Osteoarthtristis Rheumatoid arthtritis

DIAGNOSIS Osteoathtritis

Treatment
Meloxicam Paracetamol mg 150 Diazepam mg 1,5 amithriptilin mg 12,5 Neurodex 2 x 7,5mg 2x1 2x1

PEMBAHASAN

PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) bentuk dari arthritis, berhubungan dengan degenerasi tulang dan kartilago sering terjadi pada usia lanjut. masalah kedokteran yang paling sering terjadi pada orang orang usia lanjut maupun setengah baya. Mencakup segala etnis, lebih sering wanita Usia 45-65 tahun mengeluhkan gejala persendian bervariasi

FAKTOR RESIKO OSTEOARTHRITIS


1. Usia 2. Beban Sendi yang Berlebihan dan Berulangulang (trauma, pekerjaan dan olahraga) 3. Jenis kelamin 4. Kegemukan dan penyakit metabolik 5. Kelainan pertumbuhan 6. Faktor lain yang sukar dinilai hubungan antara derajat degenerasi sendi dengan gejala yang ditimbulkannya

ETIOLOGI OSTEOARTHRITIS
Seringkali tanpa diketahui sebabnya, OA idiopatik. Akibat trauma pada sendi, infeksi, atau variasi herediter, perkembangan, kelainan metabolik dan neurologik OA sekunder JARANG TERJADI Onset usia pada OA sekunder tergantung pada penyebabnya Dapat berkembang pada dewasa muda, dan bahkan anak-anak, seperti halnya pada orang tua. Terdapat hubungan yang kuat antara OAprimer dengan umur.

LANJUTAN Etiologi.
Akibat proses wear & tear yang normal dan kekakuan sendi pada orang-orang dengan usia diatas 65 tahun, Hubungan antara penggunaan sendi, penuaan, dan degenerasi sendi masih sulit dijelaskan penggunaan sendi selama hidup tidak terbukti menyebabkan degenerasi.

*OA bukan merupakan akibat sederhana dari penggunaan sendi.

LANJUTAN Etiologi.
Penyebab OA bukan tunggal, OA merupakan gangguan multifaktor, atas usia, mekanik, genetik, humoral dan faktor kebudayaan. Menipisnya rawan sendi diawali dengan retak dan terbelahnya permukaan sendi di beberapa tempat yang kemudian menyatu dan disebut sebagai fibrilasi. pada tulang akan terjadi pula perubahan sebagai reaksi tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Perubahan itu adalah penebalan tulang subkondral dan pembentukan osteofit marginal perubahan komposisi molekular dan struktur tulang.

PATOGENESIS OSTEOARTHRITIS
A. Tulang rawan sendi
Stage I : Gangguan atau perubahan matriks kartilago. peningkatan konsentrasi air o.k gangguan mekanik, degradasi makromolekul matriks, atau perubahan metabolisme kondrosit. Stage II : Respon kondrosit terhadap gangguan atau perubahan matriks. Respon ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Stage III : Penurunan respon kondrosit. Kegagalan respon kondrosit untuk menggantikan atau mempertahankan jaringan mengakibatkan kerusakan tulang rawan sendi disertai dan diperparah oleh penurunan respon kondrosit.

LANJUTAN Patogenesis.
B. Perubahan Tulang.
peningkatan densitas tulang subchondral, pembentukan rongga-rongga yang menyerupai kista yang mengandung jaringan myxoid, fibrous, atau kartilago. Peningkatan densitas tulang merupakan akibat dari pembentukan lapisan tulang baru pada trabekula biasanya merupakan tanda awal dari penyakit degenerasi sendi pada tulang subchondral. Remodeling tulang disertai dengan kerusakan tulang sendi rawan mengubah bentuk sendi dan dapat mengakibatkan shortening dan ketidakstabilan tungkai yang terlibat. Pertumbuhan osteofit diikuti dengan perubahan tulang rawan sendi serta tulang subchondral dan metafiseal.

LANJUTAN Patogenesis.
C. Jaringan Periartikuler.
Kerusakan tulang rawan sendi mengakibatkan perubahan sekunder dari synovium, ligamen, kapsul, serta otot yang menggerakan sendi yang terlibat.
Membran sinovial sering mengalami reaksi inflamasi ringan serta sedang dan dapat berisi fragmen-fragmen dari tulang rawan sendi. Semakin lama ligamen, kapsul dan otot menjadi contracted.

Gejala dan Tanda Klinik Osteoartritis


Nyeri sendi, saat bergerak atau menanggung beban, berkurang bila beristirahat. kekakuan sendi (gel phenomenon) hilang setelah sendi digerakkan saat pagi biasanya berlangsung beberapa menit ( < 30 menit ). keterbatasan dalam bergerak nyeri tekan lokal, pembesaran tulang di sekitar sendi, efusi sendi dan krepitasi. Nyeri pada gerak akibat iritasi kapsul sendi, periostitis dan spasme otot periartikular.

LANJUTAN Gejala dan Tanda Klinik


nyeri dan kaku pada udara dingin dan atau pada waktu hujan. berhubungan dengan perubahan tekanan intra artikular sesuai dengan perubahan tekanan atmosfir. Beberapa gejala spesifik :
keluhan instabilitas pada penderita OA lutut saat naik turun tangga, nyeri daerah lipat paha yang menjalar ke paha depan pada penderita OA koksa gangguan menggunakan tangan pada penderita OA tangan

Diagnosa Osteoartritis
degenerasi sendi synovial kerusakan keseluruhan yang progresif dari tulang rawan sendi diikuti oleh perbaikan, remodelling, dan sklerosis dari tulang subchondral, disertai adanya nyeri sendi yang kronik. keterbatasan gerakan, krepitasi dengan gerakan, dan efusi sendi. Pada kondisi yang berat dapat terjadi deformitas tulang dan subluksasi. penyempitan spatium kartilago, peningkatan densitas tulang subchondral, dan adanya osteofit.

LANJUTAN Diagnosa
Subluksasi, deformitas, dan malalignment sendi muncul pada tahap lanjut. Ankylosis tulang jarang terjadi. Pencitraan diagnostik tambahan : foto R, scanning tulang, CT, dan MRI akan sangat mambantu menilai stadium awal penyakit degeneratif sendi, tapi pemeriksaan ini jarang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.

Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan
1. Meredakan nyeri 2. Mengoptimalkan fungsi sendi 3. Mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan kualitas hidup 4. Menghambat progresivitas penyakit 5. Mencegah terjadinya komplikasi

Terapi non-farmakologis
1. Edukasi Memberitahukan tetang penyakitnya, bagaimana menjaganya agar penyakitnya tidak bertambah parah serta persendiannya tetap dapat dipakai 2. Menurunkan berat badan Berat badan berlebih merupakan faktor resiko dan faktor yang akan memperberat penyakit OA

3. Terapi fisik dan Rehabilitasi medik Terapi ini untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit. Fisioterapi, yang berguna untuk mengurangi nyeri, menguatkan otot, dan menambah luas pergerakan sendi.

Terapi Farmakologi
Obat Sistemik 1. Analgesik oral a. Non narkotik: parasetamol b. Opioid (kodein, tramadol) 2. Antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) Obat pilihan utama untuk paien OA adalah Acetaminophen 500mg maksimal 4gram perhari.

3. Chondroprotective (obat yg menjaga dan merangsang perbaikan tulang rawan) a. Tetrasiklin b. Glikosaminoglikan c. Kondroitin sulfat d. Vitamin C e. Superoxide dismutase *masih dalam penelitian lebih lanjut

Injeksi intrartikular/intra lesi Pada dasarnya ada 2 indikasi yakni : a. Steroid intra-artikuler (triamsinolone hexacetonide

TERIMA KASIH SAYONARA

Anda mungkin juga menyukai