LAPORAN KASUS
: : : : :
An. Aprianto 6 bulan laki-laki 24 November 2012 pukul 23.30 WIB 469032
Manifestasi kejang:
Mata mendelik ke atas, kedua tangan menekuk, kaki menekuk, bibir membiru. Setelah kejang, pasien langsung menangis.
Demam awalnya datang sebelum kejang Demam sejak pukul 10.30 tgl 24 November
Abdomen DBN
Urogenital DBN
Ekstremitas Akral hangat Status nurologis Kaku kuduk (-)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium 24 November 2012 Gula Darah : GDA = 132 mg/dl Darah Lengkap Hb : 9,9 g/dl Leukosit : 10.420 /cmm PCV : 33 % Trombosit : 249.000 / cmm Widal test Typhi O Typhi H Paratyphi A Paratyphi B
Kejang Demam
Manifestasi kejangnya, kedua tangan lurus, kedua kaki lurus kaku. Setelah kejang anak menangis
UUB datar
Reflek Cahaya (+)
Leukosit: 1-3/LP
Eritosit : 1-2/LP Epitel : 1-3/LP
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
(Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak Ed III 2008 RSU Dokter Soetomo Surabaya, hal 56)
Kejang berlangsung singkat, < 15 menit Kejang umum tonik dan atau klonik Umumnya berhenti sendiri Tanpa gerakan fokal atau berulang 24 jam
Kejang lama > 15 menit Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam
(Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak Ed III 2008 RSU Dokter Soetomo Surabaya, hal 56)
Kenaikan suhu Terjadi kenaikan metabolisme basal dan kebutuhan oksigen akan meningkat Kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membrane sel neuron Difusi dari ion kalium maupun ion natrium melalui membrane Terjadi lepas muatan listrik
1. 2. 3. 4.
Frekuensi dan lama kejang Kapan terjadi, sudah pernah kejang Sifat kejang Kesadaran sebelum dan sesudah kejang 5. Kejang disertai demam, sejak kapan demam 6. Ada infeksi lainnya (batuk, pilek, diare, radang telinga, dll) 7. Riwayat keluarga, riwayat persalinan, riwayat perkembangan
Tindakan pungsi lumbal untuk pemeriksaan CSS dilakukan untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis: 1. 2. 3. Bayi < 12 bulan : diharuskan Bayi antara 12-18 bulan : dianjurkan Bayi >18 bulan : tidak rutin, kecuali bila ada tanda-tanda meningitis
(Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak Ed III 2008 RSU Dokter Soetomo Surabaya, hal 57)
Tidak direkomendasikan kecuali pada kejang demam yang tidak khas (misalnya kejang demam komplikata pada anak usia > 6 tahun atau kejang demam fokal
1-3 menit, jarang kejang lama Manifestasi klinis pada Pada saat demam saat kejang sebagian besar karena ISPA Kelainan patologis yang Tidak ada mendasari Status neurologi Postiktal (paralisis Todds) Jarang
Di Sub Bagian Saraf Anak Bagian IKA FKUI-RSCM Jakarta, criteria Livingstone tersebut setelah dimodifikasi dipakai sebagai pedoman untuk membuat diagnosa kejang demam sederhana ialah: Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit Kejang bersifat umum Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal Pemeriksaan EEG yang dibut sedikitnya 1 minggu sesudah suhu normal tidak menunjukkan kelainan Frekuensi bangkitan kejang di dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu atau lebih dari ketujuh criteria modifikasi Livingstone di atas digolongkan pada epilepsy yang diprovokasi oleh demam.
Saat Kejang
Pencegahan Kejang
Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam sederhana Pencegahan kontinyu untuk kejang demam komplikata
Jangan memasukkan sendok atau jari ke dalam mulut anak untuk mencegah lidahnya tergigit.
Letakkan anak di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari benda yang keras atau tajam Miringkan posisi anak sehingga ia tidak tersedak air liurnya. Jangan memberi kompres dengan es atau alkohol
P E M B A H A S A N
Pasien datang ke IRD dengan keluhan utama kejang, kejang selama 5 menit. Sebagaimana digambarkan keluarga dengan mata yang mendelik, kedua tangan dan kedua kaki menekuk.
Setelah kejang, keluarga mengatakan anak menangis, Saat dibawa ke IRD kondisi anak tidak kejang, dan pemeriksaan fisik kaku kuduk hasilnya negatif.
Kejang berlangsung tidak lebih dari 15 menit. Kejang bersifat tonik-klonik dan general
Kesadaran anak setelah kejang adalah kompos mentis, tanpa kelainan neurologis yang berat
Kejang disertai dengan demam sejak pukul 10.30. Saat datang ke IRD, suhu anak 38C, demam belum turun
Kejang diawali oleh demam. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam
Keesokan harinya pasien mengalami kejang yang kedua kalinya pada pukul 20.30
Sebelum kejang, keluarga mengatakan anak mendelik. Setelah kejang anak kemudian menangis.
Setelah kejang kesadaran anak tidak menurun
Pemeriksaan fisik setelah kejang didapatkan pupil isokor, BBU datar, reflek cahaya (+).
Kejang diawali oleh demam. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam