Anda di halaman 1dari 43

Rosa Lina 030.08.

213 Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK UI. Jakarta 2012: hal 189

PSORIASIS ??
Bercak eritema berbatas tegas, dengan skuama kasar, berlapis dan transparan Disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner

Autoimun, bersifat kronik dan residif

Termasuk dalam penyakit Dermatosis Eritroskuamosa

Insidens lebih tinggi pada orang kulit putih Eropa 3-7 %, Amerika 1-2%

USIA
Bisa terjadi pada semua usia, khususnya dewasa

Insidens pada pria lebih banyak dibanding wanita

UMUM

JENIS KELAMIN

Djuanda A, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK UI. Jakarta 2012: hal 190

Berdasarkan jenis kelamin

Wanita 35% Pria 65%

Data RSUD Kardinah Tegal (Januari Desember) 2012

Jumlah Kasus Baru

11

1 0 0 0 1-4 thn < 1 bulan < 1 tahun

5-14 thn 15-24 thn 25-44 thn 45-64 thn >65 thn

Data RSUD Kardinah Tegal (Januari Desember) 2012

ETIOLOGI ??
GENETIK : Orang tua dengan psoriasis faktor risiko meningkat 34-39%
IMUNOLOGIK : Pembentukan epitel dermis lebih cepat yaitu 3-4 hari

Nickoloff (1998): Psoriasis merupakan penyakit autoimun


FAKTOR PENCETUS LAIN : stres psikis, infeksi fokal, trauma, obat, alkohol, merokok.

GEJALA KLINIS ??
Gejala Objektif Bercak eritema yg meninggi (plak) sirkumsrip dengan skuama berlapis, kasar, berwarna putih transparan

Gejala Subjektif Gatal

JENIS PSORIASIS
Psoriasis dibagi dalan 7 bentuk klinis: 1. Psoriasis Vulgaris 2. Psoriasis Gutata 3. Psoriasis Inversa (psoriasis fleksural) 4. Psoriasis Eksudativa 5. Psoriasis Seboroik 6. Psoriasis Pustulosa 7. Eritroderma Psoriatik

Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keenam, cetakan kedua FK UI. Jakarta 2012

Psoriasis Vulgaris

Psoriasis Gutata

Psoriasis Fleksural

Psoriasis Eksudativa

Psoriasis Seboroik

Psoriasis Pustulosa

Eritroderma Psoriatik

Psoriasis Nails

Seorang laki-laki, berusia 58 tahun, status menikah, agama islam, pendidikan terakhir SMA dan bekerja sebagai pedagang.Datang ke RSUD kardinah dengan keluhan utama : Bercak kemerahan dan bruntus-bruntus, bersisik disertai rasa gatal di hampir seluruh tubuh (kepala, leher, punggung, perut, kedua lengan tangan, jari-jari kedua tangan, dan tungkai kanan)

Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 27 Desember 2012, pukul 09.47 WIB di poliklinik Bagian Penyakit Kulit & Kelamin RSUD Kardinah Tegal

5 Tahun SMRS Muncul bercak kemerahan bersisik disertai rasa gatal pada lengan bawah kanan berbentuk lingkaran dengan diameter 5 cm. Dalam 1 bulan bercak kemerahan bersisik meluas ke kedua lengan, telapak tangan, kepala, leher, dan punggung. Lalu pasien berobat kepuskesams. Pasien diberi obat salep yang dioleskan pada bercak kemerahan bersisik saat pagi dan sore haridan obat pil yang diminum 2 kali dalam sehari. Selama 1 minggu. Pasien mengaku tidak mengetahui nama obat salep ataupun obat yang ia minum. Salep yang diberikan berwarna putih susu, memiliki kemasan seperti odol kecil namun pasien tidak ingat warna kemasan salep tersebut. Obat yang diminum berbentuk pil berwarna putih. Pasien mengaku gatal yang dirasakan berkurang, dan bercak kemerahan bersisik sempat menipis setalah menggunakan kedua obat tersebut.

4 Tahun SMRS
3 tahun terakhir pasien mengaku sudah 4-5 kali mengalami kekambuhan Biasanya kekambuhan tejadi ketika pasien sedang banyak pikiran. Daerah bercak kemerahan bersisik disertai gatal meluas ke perut dan tungkai sebelah kanan. Pasien tidak

27 Desember 2012

Pasien datang ke poli Kuilit Kelamin RSUD Kardinah dengan keluhan utama bercak kemerahan bersisik yang hilang timbul pada kepala, leher, kedua tangan, perut, dan tungkai kanan. Keluhan ini dirasakan hilang timbul sejak 5 tahun SMRS.

Gatal yang dirasakan pasien bersifat hilang timbul, dan pasien selalu menggaruknya, sehingga bercak kemerahan bersisik dirasakan semakin meluas. Pasien tidak mengeluh adanya nyeri tenggorok, batuk, ataupun nyeri pada telinga. Pasien juga tidak memiliki gigi yang berlubang. Pasien tidak mengeluh memiliki permukaan kuku yang berlekuk-lekuk, rapuh ataupun rusak. Pasien tidak mengeluh nyeri pada sendi-sendi jari tangan maupun kakinya. Pasien juga tidak mengeluh sering menderita sariawan dimulut.

Pasien tidak dalam kondisi stres, namun pasien mengaku sering memikirkan usaha dagangnya yang terkadang mengalami kerugian. Pasien tidak merokok, mengkonsumsi alkohol, ataupun mengkonsumsi obat-obatan. Orang tua dan keluarga pasien lainnya tidak ada yang menderita penyakit yang sama.

Pasien tidak mengeluh bertambah gatal saat berkeringat Pasien mandi 2x sehari (pagi & sore) sehari, memakai air pam dan sabun; dalam sehari hanya berganti pakaian sebanyak 1 kali. Pakaian luar dan pakaian dalam selalu dicuci dengan menggunakan deterjen dan dikeringkan sebelum dipakai dan selalu menggunakan pakaian miliknya dan tidak pernah bertukar pakaian maupun handuk. Pakaian yang biasa digunakan pasien adalah kaos berbahan katun yang terkadang ketat. Pasien tidak memiliki riwayat kencing manis. Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat antibiotik dan kortikosteroid dalam jangka lama

Bercak kemerahan tidak terdapat pada lipatan paha ataupun dada Bercak kemerahan bersisik tidak disertai mati rasa atau perasaan tebal. Pasien masih bisa merasakan sensasi nyeri dan gatal pada daerah bercak kemerahan bersisik. Pasien tidak mengeluh timbul bercak kemerahan pada daerah pipi yang berbentuk seperti kupu-kupu Bercak kemerahan bersisik yang timbul tidak semakin parah jika terkena sinar matahari.

Pasien tidak mengeluh demam, sering kedinginan ataupun mengigil Pasien tidak mengeluh adanya benjolan pada sekitar lehernya Pasien tidak mengeluh rambutnya sering berketombe Bercak kemerahan bersisik pada kulit kepala tidak berminyak dan tidak berbau Pasien mengaku tidak pernah melakukan hubungan seks kecuali dengan istrinya Pasien tidak mengeluh memiliki borok pada alat kelaminnya

Kepala Mata Hidung Telinga Mulut


Leher

: Normocephali : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-) : Deviasi septum (-), sekret (-) : Normotia, serumen (-/-), sekret (-/-) : Mukosa hiperemis (-) Kering (-), faring /tonsil hiperemis (-) , gigi geligi berlubang (-) : Tidak terdapat pembesaran KGB. Terdapat bercak eritema berisisik yang berbatas tegas pada leher, dengan luas dari mulai batas bawah rambut bagian belakang ke kedua belakang telinga

Thoraks

: Inspeksi : Bentuk simetris, gerak nafas simetris. Perkusi : Tidak diperiksa Palpasi : Tidak diperiksa Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/: Inspeksi : Datar, terdapat bercak kemerahan berisisik, berjumlah sebesar 4 buah, berbentuk oval, panjang 5 cm lebar 3 cm : Supel : Timpani : Bising usus (+)

Abdomen

Palpasi Perkusi Auskultasi

Ekstremitas Atas : Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada deformitas, edema (-), terdapat bercak eritema berbatas tegas, bersisik pada kedua lengan dan jarijari tangan, pada kuku pitting nail (-), onikolisis (-) Palpasi : teraba hangat, pitting edema (-)
Ekstremitas Bawah : Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri, tidak ada deformitas, edema (-), terdapat bercak eritema berbatas tegas bersisik pada tungkai kanan, pada kuku pitting nail (-), onikolisis ( -) Palpasi : teraba hangat, pitting edema (-)

AD REGIO DISTRIBUSI

Generalisata

Kepala,cervical, abdomen, punggung, brachii dan manus bilateral,cruris dextra

LESI Multiple, ukuran numular sampai plakat, sirkumsrip

EFLORESENSI Makula eritema, plak, skuama kasar putih berlapis-lapis

Pasien Tn K berusia 58 tahun, datang dengan keluhan timbul bercak kemerahan bersisik di hampir seluruh tubuh (kepala, leher, punggung, perut, kedua lengan tangan, jari-jari kedua tangan, dan tungkai kanan) disertai rasa gatal sejak 5 tahun SMRS
Awalnya bercak kemerahan disertai rasa gatal timbul di lengan bawah tangan kanan dengan diameter 5 cm lalu meluas ke kedua lengan dan telapak tangan, kepala, leher dan punggung. Pasien sempat berobat ke puskesmas dan keluhan gatal serta bercak kemerahan bersisik sempat berkurang. Keluhan dirasakan hilang timbul, bahkan meluas ke perut dan tungkai sebelah kanan.

Pada pemeriksaan fisik pada status generalis didapati

normal

Pada pemeriksaan status dermatologis ditemukan lesi bersifat generalisata (Kepala,cervical, abdomen, punggung, brachii dan manus bilateral,cruris dextra) Lesi multiple, sebagian diskret sebagian konfluens, ukuran numular sampai plakat, berbatas tegas, dengan permukaan meninggi (plak) Efloresensi makula eritema, plak, disertai skuama putih berlapis

Psoriasis

Dermatofitosis

Parapsoriasis

Anamnesis

Status Dermatologis

PF

Psoriasis Vulgaris

Kerokan kulit pada lesi aktif dengan KOH 20%

Tatalaksana

Khusus

Umum

Topikal
Kortikosteroid

Metilprednison oral

CTM

Klobetasol propionat 0,05% untuk lesi dikulit tubuh,


dioleskan 2 kali sehari Sebagai anti inflamasi, anti alergi, dan imunosupresif. Indikasi : berbagai jenis dermatitis, pemfigus, steven johnson sindrom, psoriasis, anti alergi, lepra, erupsi alergi obat ringan Kontraindikasi: infeksi jamur, herpes simplek keratitis dan hipersensitivitas Efek samping : talengiektasis, purpura, dermatosis akneformis, hipopigmentasi Dosis: dioleskan 2-3 x sehari sebaiknya tidak lebih dari 4- 6 minggu

Indikasi : Eksema atau dermatitis asma bronkial, rhinitis alergika, urtikaria, hipersensitif terhadap obat,penyakit kulit jenis pemfigus, lupus eritematosus, dermatomiositis. Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap metilprednisolone atau glukokortikoid lain dan pada infeksi jamur. Efek samping : "moon face", deposit lemak, kelemahan otot, hipertensi, osteoporosis, penurunan toleransi glukosa, diabetes melitus, gangguan sekresi hormon seksual, tukak peptik, penurunan pertahanan tubuh, terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak, glaukoma, katarak, trombosis Dosis : Anak-anak : 0,4 - 1,6 mg/kg BB/hari Dewasa : 4 - 48 mg/hari,

Chlorpheniramin maleat atau lebih dikenal dengan CTM merupakan salah satu antihistaminika yang memiliki efek sedative (menimbulkan rasa kantuk). Indikasi : antihistamin yang banyak digunakan untuk mengobati gejalagejala alergi misalnya : alergi rhinitis, alergi konjungtivitas, urticaria (gatal-gatal, biduran), gatal-gatal karena gigitan serangga, alergi eksema & alergi dermatitis. Kontraindikasi : alergi terhadap CTM Efek samping : rasa ngantuk Dosis : Dewasa: 3 - 4 kali sehari 0.5 - 1 tablet. Anak-anak 6 - 12 tahun: 0.5 dosis dewasa. Anak-anak 1 - 6 tahun: 0.25 dosis dewasa.

Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya yang bersifat kronik dan residif. Penyakit memiliki kemungkinan untuk kambuh disarankan untuk rutin kontrol berobat Tidak menggaruk kulitnya saat gatal Menjaga kebersihan diri dan lingkungan Menyarankan pasien untuk menghindari stres emosional yang dapat memperparah kondisi pasien

Ad Bonam Ad Sanationam

Dubia Ad Bonam

Ad Vitam

Ad Ad cosmetiku Functinam m
Ad Bonam Dubia Ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai