Anda di halaman 1dari 66

MONOGENETIK TREMATODOSIS

1. GYRODACTYLIASIS Penyebab : Gyrodactylus elegans G medius G gracilis, G salaris Termasuk ektoparasit Habitat cacing dewasa : Kulit utama (permukaan tubuh) dan insangkadang-kadang

Klasifikasi/Taxonomi
Phylum Classis Ordo Familia Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Gyrodactylidea : Gyrodactylidae : Gyrodactylus : Gyrodactylus (G) elegans G medius G gracilis, G salaris

Hospes : ikan mas(Cyprinus carpia), ikan air tawar (ikan lele= Clarias batrachus) dan ikan air laut, dan bangsa udang dan katak
Sifat Biologis : Ukuran cacing dewasa : 1 5 mm Bentuk elliptikal dan datar pada permukaan ventral.

Gambar : Gyrodactylus elegans

Cacing dewasa dapat melekat pada kulit hospes karena dilengkapi ophisthaptor yang fungsinya untuk menghisap darah dan memakan jaringan hospes
CARA PENULARAN : terjadi secara langsung Telur dikeluarkan di dekat parasitnya, telur dilengkapi dengan tali pengikat panjang--menetas menjadi larva yang berambut (onchomiracidium) dengan beberapa kait yang halus.

Telurnya agak lonjong memanjang biasanya dilengkapi dengan operculum dan terdapat filamen pada satu ujung atau ke dua ujungnya. Larva atau onchomiracidium bersilia dan terdapat satu atau lebih dari 1 pasang bintik mata. Pada saat menetas onchomiracidium mempunyai periode free swimming yang pendek untuk mendapatkan hospes baru, kemudian mencapai stadium dewasa/seksual.

LIFE CYCLE: Dalam siklus hidupnya membutuhkan satu hospes (= monogenetik).

* Pada umumnya parasit bersifat

viviparous, dan siklus hidupnya langsung (direct cycle).

Patogenesis : Perlekatan ophisthaptor pada tubuh hospes menyebabkan luka pada kulit sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada epidermis sehingga memungkinkan terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri dan jamur.

Infeksi sekunder yang sering mengikuti adalah: bakteri Aerobacter dan Flexibacter

Gejala klinis :
Terjadi kekurusan dan kulit menjadi kusam Terlihat pucat/anemia Gerakannya menjadi lamban Pada infeksi awal- ikan menggesekkan tubuhnya ke dalam kolam atau benda keras lainnya karena iritasi

Lesi - lesi dapat terlokalisir di haemorrhagik

daerah

Mukus >>> dan timbul ulcerasi dan terjadi nekrosis jaringan


Hiperplasia epitel ---- epitel lepas Infeksi berat akan menyebabkan rontok perdarahan pada sirip--

Infeksi berat -- mengeluarkan lendir di sekitar parasit sebagai upaya respon imun/pertahanan tubuh -- parasit tertutup oleh lendir Tutup insang tidak dapat menutup dengan sempurna DIAGNOSIS : 1. Berdasarkan gejala klinis 2. Dilakukan skraping pada bagian tubuh yang terinfeksi--- diperiksa dibawah mikroskop 3. Bedah pasca mati/seksi ikan yang mati

Pengendalian Penyakit : Dilakukan perendaman dengan : - Praziquantel : 3 PPM - Air garam : 2,5 3 % - Larutan Ammonium (1 : 2000) selama 5 15 menit - Methylene blue : 1 g/100 m3 air.

Jika warna air berubah menjadi


biru terang, maka larutan harus diganti sampai ikan bebas dari

parasit

- Larutan Kalium Permanganat (PK) : 5 10 ppm/l

air selama 30 menit

-Larutan formalin : 50-100 ppm selama 3 jam


- Dipterex-90 0,25 ppm

Ikan yang terinfeksi berat-- dilakukan pemusnahan ikan yang terinfeksi secara masal

- Perendaman H2O2 kons 150 200 ppm slm 30 men, dilakukan slm 3 hari

PENGENDALIAN BIOTA DAN LINGKUNGAN AKUATIK


Mencegah terjadinya overpopulasi Pemberian pakan yang berkualitas Menjaga kualitas air/ perairan Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan perairan

Dactylogyriasis

Penyebab : Dactylogyrus sp disebut juga

Gill Flukes

Klasifikasi/Taxonomi :
: Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Dactylogiridea : Dactylogyridae : Dactylogyrus : Dactylogyrus sp.

Phylum Classis Ordo Familia Genus Species

Habitat

: insang

Morfologi : Cacing dewasa berukuran 0,2 0,5 mm Mempunyai dua pasang eye spots pada ujung anterior Sucker terletak dekat ujung anterior

Pada ujung posterior tubuh terdapat


alat penempel yang terdiri dari 2 kait besar yang dikelilingi 16 kait lebih

kecil disebut Opisthaptor


Mempunyai testis dan ovary

Gambar : Cacing dewasa dan telur Dactylogyrus spp

Sifat Biologis : Bersifat hermaprodit Sebagian besar telur terlepas dari insang dan sebagian kecil tertanam pada insang Ukuran telur : 50 um, bentuknya ovoid dan berspina seperti duri Sexual maturity 3 6 hari

mawar/ rosethorn like

Larva dapat hidup tanpa hospes selama 1 hari Ikan mas dapat terinfeksi berat, juga ikan-ikan air tawar di kolam dan ikan-ikan impor.

Cara Penularan : secara langsung

Siklus Hidup : Telur berwarna kecoklatan --------------- dikeluarkan dekat parasit/ cacing dewasa. Telur dilengkapi dengan tali pengikat panjang.

Telur yang menetas -------------- larva


berambut disebut Onchomiracidium ( + kaitkait halus).

Larva yang menyerang hospes----------


epitel rambut lepas--------------- berkembang---------------- cacing dewasa

Gambar : Onchomiracidium Dactylogyrus spp

Jika jumlah parasit >>> ---------------- terjadi

hiperplasia dan kerusakan epitel insang. Filamenfilamen insang saling menempel-- Asphyxia (= sesak nafas)

Infeksi akan semakin berat sesuai dengan peningkatan umur hospes

GEJALA KLINIS :
Ikan di kolam atau ikan liar jarang menunjukkan gejala klinis Gejala klinis berhubungan dengan jumlah infeksi parasit

Ikan berenang di permukaan air --- untuk mempermudah mendapatkan oksigen Kekurusan

Mukosa insang berwarna gelap menutupi insang- insang tampak seperti tertutup lumpur Kulit berwarna gelap Ada yang menginfeksi pada kulit, dan sirip--- terdapat bintik-bintik putih

Infeksi berat -- ikan diam di dasar kolam dan lama kelamaan akan mati
Perubahan Histopatologis : Secara mikroskopik terlihat adanya hipertrofi filamen insang

Diagnosis : 1. Berdasarkan gejala klinis : sesak nafas dan dapat diamati secara langsung 2. Biopsi insang atau skraping kulit : untuk menemukan parasitnya 3. Bedah pasca mati

Pengendalian Penyakit : 1. Lar formalin 50 100 ppm slm 3 jam 2. Lar PK 5 10 ppm slm 30 menit 3. Praziquantel : 3 ppm 4. Dipterex-90 0,25 ppm

5. Air garam : 2,5 3 % 6. Lar Ammonium (1 : 2000) slm 5 15 men 7. Methylene blue : 1 g/100 m3 air. Jika warna air berubah menjadi biru terang,

maka larutan harus diganti sampai ikan


bebas dari parasit

PENGENDALIAN BIOTA DAN LINGKUNGAN AKUATIK


Mencegah terjadinya overpopulasi Pemberian pakan yang berkualitas Menjaga kualitas air/ perairan Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan perairan

Benedeniasis

Penyebab : Benedenia sp.-ektoparasit Habitat : kulit, mata, rongga hidung dan insang

Hospes definitif : Ikan kerapu (Serenidae)

Distribusi Parasit : ditemukan di perairan Sulawesi, Bali

KLASIFIKASI
Phylum Classis Ordo Familia Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Dactylogyridea : Capsylidae : Benedenia : Benedenia epinepheli

Morfologi Cacing dewasa

Ukuran panjang

: kurang lebih 5 mm

Mempunyai 2 buah mangkuk menyerupai alat penghisap di atas kepalanya

PATOGENESIS

Cacing dewasa dapat menyerang epidermis dan conjunctiva, dibawah sisik pada tubuh dan menyebabkan kerusakan pada kulit host

Gejala Klinis : Sering menyerang pada rongga insang, Dapat menyebabkan anemia, emasiasi dan kematian

Ikan mengalami kematian jika infeksi dalam jumlah banyak

Pengendalian Penyakit : Menggunakan larutan NaCl 6 8% Praziquantel 2,5 ppm diberikan slm 24/48 jam (99% efektivitasnya)

Neobenedeniasis
Penyebab: Neobenedenia girellae Klasifikasi :
Phylum Classis Ordo Familia Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Dactylogyridea : Capsylidae : Neobenedenia : Neobenedenia girellae

Morfologi: Bentuk oval (lonjong) dan pipih Terdapat sepasang anterior sucker bulat Terdapat ophistaptor besar di bagian posterior Inang definitif: Ikan kerapu, ikan kakap dan ikan napoleon Habitat: kulit, insang, mata

Patogenitas: Lebih patogen dari pada Benedenia Gejala Klinis: Kehilangan nafsu makan Tingkah laku berenang lemah Adanya perlukaan karena infeksi sekunder bakteri Secara spesifik mata putih keruh- dapat menimbulkan kebutaan

Pengendalian Penyakit
Dipping dalam air tawar selama 10-15 menit Dipping dalam larutan H2O2 150 ppm selama 30 menit

Diplectaniasis
Penyebab :

disebut cacing insang Merupakan parasit cacing yang berbahaya thd ikan kerapu. Habitat cacing dewasa : insang(utama) dan kulit Hospes:Ikan kerapu (Epinephelus,

Diplectanum sp -- termasuk ektoparasit,

Cephalopolis sp) Ikan nila hitam (Tilapia nilotica)

Perbedaannya dg species lain dari ordo Dactylogyridea


Parasit Diplectanum berbeda dengan species lain dari ordo Dactylogyridae, karena: Mempunyai squamodisc (satu di ventral dan satu di dorsal) Mempunyai sepasang jangkar yang terletak berjauhan

Klasifikasi
Phylum Classis Ordo Familia Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Dactylogyridea : Diplectanidae : Diplectanum : Diplectanum sp

Morfologi :
Bentuk tubuh ovoid, ukuran 1 5 mm Mempunyai organ tambahan yang disebut squamodisc- fungsi sebagai perekat. Tubuh tidak berongga, organ melekat pada parenkim. Mempunyai jangkar terletak berjauhan

Gejala Klinis : Pertumbuhan ikan terhambat Penurunan berat badan Nafsu makan menurun Tingkah laku berenang abnormal di permukaan air, gangguan pernafasan -- menyebabkan kematian Warna tubuh pucat Pengendalian Penyakit:

1. Dipping dg lar Formalin 250 ppm selama 1 jam 2. Dipping dlm air laut salinitas tinggi 60 ppt slm 15 menit

Haliotremiasis

Penyebab: Haliotrema sp Merupakan salah satu penyebab kematian masal pada ikan kerapu bebek

Inang definitif: ikan kerapu dan ikan laut Habitat: insang sehingga disebut cacing insang

Klasifikasi
Phylum Classis Ordo Familia Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Dactylogyridea : Diplectanidae : Haliotrema : Haliotrema sp

Gejala Klinis :
Nafsu makan menurun Tingkah laku berenang abnormal di permukaan air Warna tubuh pucat Serangan berat parasit dapat merusak filamen insang- gangguan pernafasan- kematian Penurunan berat badan Pertumbuhan ikan terhambat

Pengendalian Penyakit:
1.

Dipping dg lar Formalin 250 ppm selama 1 jam

2. Dipping dlm air laut salinitas tinggi 60 ppt slm 15 menit

Pseudorhabdosynochus
Klasifikasi Phylum Classis Ordo Familia Genus Species

: Platyhelminthes : Trematoda Monogenea : Dactylogyridea : Diplectanidae : Pseudorhabdosynochus : P capurroi

P epinepheli

Habitat : insang Inang definitif: ikan kerapu Siklus hidup = Diplectanum sp

Gejala klinis:

Erratic swimming pada permukaan air

Warna tubuh menjadi keputihan Parasitosis yg parah merusak filamen insang Kematian akibat kegagalan pernafasan

Pengendalian Penyakit = Diplectanum sp

Anda mungkin juga menyukai