(1110221013)
Anestesi
UMUM REGIONAL
NEUROAXIAL
PERIFER
Anestesi regional dengan tindakan penyuntikan obat anestetik lokal ke dalam ruang subaraknoid.
Pembedahan daerah tubuh yang dipersarafi cabang T4 ke bawah (daerah papila mammae ke bawah).
Bedah urologi
Bedah panggul
Absolut
Relatif
Pasien menolak Infeksi pada tempat suntikan Hipovolemia berat, syok Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan TIK meningkat Fasilitas resusitasi minim << pengalaman tanpa didampingi
Infeksi sistemik Infeksi sekitar tempat suntikan Kelainan neurologis Kelainan psikis Bedah lama Penyakit jantung Hipovolemia ringan Nyeri punggung kronik
1. Peralatan monitor: tekanan darah, pulse oximetri,ekg 2. Peralatan resusitasi 3. Jarum spinal
1. Atur posisi pasien, posisi lateral dekubitus atau posisi duduk. Buat pasien membungkuk maksimal agar processus spinosus mudah teraba. 2. Penusukan jarum spinal dapat dilakukan pada L2-L3, L3-L4, L4-L5. Tusukan pada L1-L2 atau diatasnya berisiko trauma terhadap medulla spinalis. 3. Sterilkan tempat tusukan dengan betadin atau alkohol.
T E K N I K A N E S T E S I
4. Tusukkan introduser sedalam kira-kira 2cm agak sedikit kearah sefal, kemudian masukkan jarum spinal berikut mandrinnya ke lubang jarum tersebut. Cara tusukan median atau paramedian. 5. Mandrin jarum spinal dicabut dan keluar likuor. Pasang semprit berisi obat dan obat dapat dimasukkan pelan-pelan (0,5 ml/detik) diselingi aspirasi sedikit.
Posisi Pasien
Volume obat analgetik lokal Konsentrasi obat Barbotase Kecepatan Tempat pungsi Manuver valsava Tinggi pasien Waktu Tek intra abdomen
Intraoperatif
Komplikasi CVS Blok Spinal tinggi PDPH
Postoperatif
Komplikasi GI
Nyeri punggung
Retensi urin
Komplikasi neurologik
Obat
BJ (Sifat)
Dosis
dosis 20-100mg (25ml) dose 20-50mg(1-2ml)
Lidokaine(xylobain,li 1.006, sifat isobaric gnokain) 2%: .Lidokaine(xylobain,l 1.003, sifat ignokaine) 5% dalam hyperbaric dextrose 7.5% Bupivakaine(markai ne) 0.5% dlm air Bupivakaine(markai ne) 0.5% dlm dextrose 8.25%: 1.005, sifat isobaric
dosis 5-20mg
dosis 5-15mg(1-3ml)
Anestesi dibagi menjadi 3 yaitu, anestesi umum, anestesi regional dan anestesi lokal Anestesi spinal/subaraknoid Analgesi/blok intradural atau blok intratekal. Disuntikkan obat analgesik lokal ke dalam ruang sub arachnoid di daerah antara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5 Indikasi dari anestesi spinal adalah pembedahan daerah tubuh yang dipersarafi cabang T4 ke bawah
Walaupun komplikasi yang timbul dapat mengancam jiwa tetapi insiden ini jarang terjadi didukung dengan teknik dan persiapan yang baik