Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh : Farah Permata Hajar Loita Datu Nindita Latifatuz Zahro DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Suyatno, M.Si. Prof. Dr. Rudiana Agustini, M.Pd. Drs. Harun Nasrudin, MS.
Lebih dikenal dengan nama Vetsin atau Micin MSG Adalah Asam glutamat yang telah digunakan di berbagai macam jenis produk makanan di berbagai negara, dalam kurun waktu 40 tahun terakhir. Asam glutamat merupakan salah satu dari 20 asam amino yang ditemukan pada protein dan MSG merupakan monomer dari asam glutamat. MSG memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan atau yang dikenal sebagai umami (dalam bahasa jepang), walaupun masakan itu sebenarnya tidak memberikan rasa gurih yang berarti. Penambahan MSG ini membuat masakan seperti
MSG dijual dalam berbagai bentuk produk dan kemasan, Produk penyedap rasa seperti Ajinomoto atau Royco mengandung MSG sebagai salah satu bahan penyedap rasa. Produk makanan siap saji, makanan beku, bumbu siap saji maupun makanan kaleng juga mengandung MSG dalam jumlah yang cukup besar.
Glutamat
Asam glutamat merupakan bagian dari kerangka utama berbagai jenis molekul protein yang terdapat dalam makanan dan secara alami terdapat dalam jaringan tubuh manusia. Beberapa diantara asam glutamat tersebut terdapat dalam bentuk bebas, artinya tidak terikat dengan asam asam amino lainnya, tetapi masih terdapat dalam makanan. Hanya dalam bentuk bebas itulah asam glutamat mampu berfungsi sebagai senyawa pembangkit citarasa makanan atau masakan.
Glutamat bebas tersebut dapat bereaksi dengan ion sodium (natrium) membentuk garam MSG (Winarno 2004).
ASI, susu sapi, keju dan daging mengandung banyak glutamat sedangkan sebagian besar sayuran sedikit kandungan glutamatnya, namun sayuran atau buah tertentu mengandung banyak glutamat bebas seperti jamur-jamur, tomat, peas. Tubuh manusia terdiri dari 14 17% protein dan dari jumlah ini seperlimanya merupakan glutamat. Jadi seorang dewasa yang berat badannya 70 kg rata-rata mengandung 2 kg glutamat dalam protein tubuhnya. Glutamat bebas juga terdapat dalam sistem saluran cerna, darah, organ-organ dan jaringan lain dalam tubuh yang berbeda-beda. Misalnya, kadar glutamat bebas dalam otak 100 kali kadar glutamat dalam darah.
Jumlah glutamat bebas yang beredar yang diperlukan untuk keperluan tubuh kurang lebih 10 gram. Total body turnover dalam metabolisme intermediair diperkirakan 5 10 gram/jam. Terdapat konsentrasi optimal untuk MSG, di atas konsentrasi tersebut rasa makanan akan menurun. Atas dasar ini penggunaan MSG dianggap self limiting. Dari hasil studi tastepanel pada makanan yang dibuat ternyata kadar 0,2 1,8% berat makanan memberikan efek peningkatan terbaik rasa alami makanan. Bila diukur dalam sendok teh maka kurang lebih 1/2 sendok teh tiap 1/2 kg daging.
Menambah cita rasa pada makanan Membentuk flavor/ rasa baru atau menetralisir rasa makanan bila bergabung dengan komponen dalam bahan makanan. Sebagai modifikator, pelengkap atau penguat flavor/ rasa. Menutupi flavor/rasa bahan makanan yang tidak disukai dan over taste yang kurang disenangi, asal bukan dari kerusakan atau membusuknya makanan. Mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemprosesan
Kerugian
Berdasarkan beberapa penelitian, penggunaan MSG dapat : Merusak kesetimbangan antara peningkatan dan penurunan transmisi signal dalam otak Menimbulkan kanker Menyebabkan alergi Obesitas (Kegemukan)
VIDEO MSG
SHIMIZHU dkk, yang mengadakan penelitian pada tahun 1971 melaporkan bahwa MSG yang diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air minumannya menyebabkan matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak. GREENBERG dkk. (1973) melaporkan hahwa Tikus kecil yang diberi pakan MSG ketahuan sel-sel darah putihnya berubah berupa sel-sel kanker. SNAPIR dkk. (1973 ) melaporkan bahwa anak ayam sudah diberi MSG, jumlah sel otaknya berkurang 24% dibanding dengan anak ayam yang normal tanpa diberi MSG.
Institut Penelitian Dan Pencegahan. Untuk kesehatan Nasional dari Kementrian Kesehatan Jepang sudah mengadakan percobaan dengan jalan memberi larutan MSG 2% terhadap beberapa anak ayam. Ketahuan hahwa anak Ayam tersebut semuanya mati.
Sedang yang dilaporkan oleh Baptist (1974) yaitu : MSG di Singapura menyebabkan penyakit radang hati dan menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) bagi anak-anak sekolah. Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Dr. Iwan T. Budiarso yang hasilnya yaitu : anak Ayam dan Anak Bebek yang diberi MSG itu mati. Sedangkan anak Ayam yang sudah agak besar seperti yang dibius, jalannya tidak normal, dan rupa-rupa gejala lainnya.Dari penelitian
Kesimpulan
MSG memberikan rasa gurih dan nikmat pada berbagai macam masakan, walaupun masakan itu sebenarnya tidak memberikan rasa gurih yang berarti. MSG aman dikonsumsi sejauh tidak berlebihan. Meski dinilai aman, MSG hendaknya tidak diberikan bagi orang yang tengah mengalami cidera otak karena stroke, terbentur, terluka, atau penyakit syaraf. Konsumsi MSG menyebabkan penumpukan asam glutamat pada jaringan sel otak yang bisa berakibat kelumpuhan. Batasan aman yang pernah dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization), asupan MSG per hari sebaiknya sekitar 0-120 mg/kg berat badan.