Anda di halaman 1dari 14

STIKes ICME JOMBANG 2009 By : E.

Setyorini,SKM

JENIS PENGUKURAN FREKWENSI KESEHATAN


Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yg dpt

digunakan pd penelitian epidemiologi diskriptif amat beraneka ragam tergantung dari mmacam masalah kesehatan yg igin diukur atau yg ingin diteliti. Secara skematis berbagai ukuran yang sering dipergunakan terlihat sbb

Skema indeks kesehatan


PENYAKIT 1. INSIDEN a. incidence rate b. attack rate c. secondary attack rate 2. PREVALEN a. Period prevalence rate b. Point prevalence rate KEMATIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Crude Death Rate Abortus Rate Late Abortus Rate Perinatal Mortality Rate Still Detah Rate Neonatal Mortality Rate Infant Mortality Rate Age Spesific Rate Maternatal Mortality Rate Cause Spesific Mortality Rate Case Fatality Rate

a. INSIDEN
Gambaran ttg frekwensi penderita baru suatu penyakit

yg ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat tertentu. Untuk menghitung angka insiden diperlukan 2 angka yakni : - juml penderita baru - juml penduduk yang mungkin terkena penykt baru tsb ( population at risk )

lanjutan
Secara umum angka insiden ini dpt dibedakan atas 3

macam yakni : 1. INCIDENCE RATE - juml pendrt baru suatu penykt yg ditemukan pd jangka waktu tertentu ( umumnya stau thun ) dibandingkan dgn juml pendduk yg mungkin terkena penykt baru tsb pada pertengahan jangka waktu yg bersangkutan dlm persen. Rumus yg digunakan sbb IR = juml pendrt baru(t0-t1) X 100% juml penddk yg mungkin terkena penykt tsb

lanjutan
2. Attack Rate - juml pendrt baru suatu penykt yg ditemukan pd satu saat dibandingkan dgn juml pendduk yg mungkin terkena penykt tsb pd saat yg sama dlm persen. Rumus yg dipergunakan : AR = juml pendrt baru x 100 % juml pendduk yg mungkin terkena penykt tsb pd saat itu.

lanjutan
Secondary Attack Rate. - juml pendrt baru suatu penykt yg terjangkit pd serangan kedua dibandingkan dgn juml pendduk dikurangi yg pernah terkena serangan pertama dlm persen. Secondary attack rate biasanya dihitung untuk penykt menular serta untuk suatu populasi pendduk yg kecil. Rumus yg digunakan : SAR = juml pendrt baru serangan kedua x 100% juml pendduk pendduk yg terkena serangan pertama.
3.

PREVALEN
Gambaran tentang frekwensi pendrt lama & baru yg

ditemukan pd suatu jangka waktu tertentu di sekelompok masy tertentu. Secara umum nilai prevalen ini dibedakan atas 2 macam : 1. Period Prevalence Rate - juml pendrt lama & baru suatu penykt yg ditemukan pd suatu jangka waktu tertentu dibagi dgn juml pendduk pd pertengahan jangka waktu yg bersangkutan dlm persen.

PR = juml pendrt lama & baru x 100% juml pendduk pada tahun tsb

lanjutan
2. Point Prevalence Rate. - juml pendrt lama & baru pd satu saat dibagi dgn juml pendduk pd saat itu dlm persen. Rumus yg digunakan : PPR = juml pendrt lama & baru x 100 % juml pendduk saat itu.

ANGKA KEMATIAN
(1). Angka kematian kasar (CDR) Yaitu jumlah kematian yg dicatat dlm 1 thun dibagi dgn jumlah penduduk pd pertengahan tahun yg sama dan dikalikan 1000. CDR = [ D ] x k P Atau CBR = juml kematian yg di catat X 100 % juml penduduk pd pertengan tahun yg sama

lanjutan
(2). AGE SPESIFIC DEATH RATE ( ASDR) Spesifikasi dpt pula dilakukan berdasarkan jenis kelamin,pekerjaan, pendidikan dan lain2 disesuaikan dgn kebutuhan ASDR dpt dihitung dgn rumus ASDR = [ dx ] x k PX dx= juml kematian yg dicatat slm 1thn pd penduduk gol umur tertentu px = juml penduduk pertengahan thn pd gol umur tertentu k = konstanta

lanjutan
ASDR memiliki bbrp manfaat sbb :

1. ASDR digunakan untuk memenuhi dan menggambarkan derajat kesht masy dgn melihat kematian tertinggi pd gol umur 2. ASDR dpt pula digunakan untuk membandingkan taraf kesehatan masy di berbagai wilayah. 3. ASDR dpt digunakan pula untuk menghitung rata2 harapan hidup.

lanjutan
(3). Angka Kematian Bayi ( IMR ) Yaitu angka kematian bayi (AKI ) ialah juml kematian penduduk berumur kurang dari 1 thn yg dicatat slm 1 thn per 1000 kelahiran hidup pd tahun yg sama.
AKI = juml kematian umur 0-1thn yg dicatat slm 1 thn x 100% juml lahir hidup pd tahun yg sama

Sumber kesalahan pada pengukuran


2 sumber kesalahan yakni : A. Kesalahan akibat kesalahan karena penggunaan data yg tdk sesuai B. Kesalahan akibat adanya faktor bias, misal mempergunakan alat ukur yg berbeda beda atau yg tdk di standarisasi dulu.

Anda mungkin juga menyukai