Perlawanan Pajak dan Pajak Daerah & Retribusi Daerah (UU 28 tahun 2009)
Perlawanan Pajak
yaitu: Tindakan-tindakan yang terdiri dari hambatan-hambatan yang mempersulit pemungutan pajak yang erat hubungannya dengan struktur ekonomi suatu negara, pengembangan intelektual dan moral penduduk Perlawanan Pajak dapat diklasifikasikan menjadi: 1.Perlawanan Pasif; 2.Perlawanan Aktif.
3. Melalaikan Pajak
Dalam UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan diatur mengenai kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bagi masyarakat yang sudah mempunyai penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Pajak Daerah
Pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistim Pemerintahan Negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah yang bersifat istimewa. Pasal 18 UUD 1945 Pra-Perubahan
9
1.
NEGARA KESATUAN, HUBUNGAN FORMALISTIS ANTAR-DAERAH DAN PEMBENTUKAN DAERAH DILAKUKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT MELALUI UNDANG-UNDANG YANG HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR).
10
PEMBAGIAN DAERAH
KABUPATEN
PROVINSI
KOTA
Definisi
Definisi Pemerintahan Daerah (menurut Pasal 1 angka 2 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah): Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Definisi Pemerintah Daerah (menurut Pasal 1 angka 3 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah): Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
12
KONSEPSI HUKUM
Desentralisasi adalah PENYERAHAN wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan Daerah Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat 13 setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
KEUANGAN DAERAH
SUMBER PENDAPATAN DAERAH (1)PENDAPATAN ASLI DAERAH a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. BUMD d. lain-lain yang sah (1)DANA PERIMBANGAN DAU, DAK (2)LAIN-LAIN PENDAPATAN
14
APBD
KEUANGAN DAERAH
PAJAK DAERAH
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah diatur dalam Undang -undang no. 28 tahun 2009
Jenis Pajak Daerah : 1. Pajak Provinsi 2. Pajak Kabupaten/Kota
15
8.Pajak Mineral bukan logam dan batuan; 9.Pajak Sarang; Burung Walet; 10.Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; 11.Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
18
Pasal 2 (3) mengatur : Daerah dilarang memungut pajak selain jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2).
19
Pasal 2 ayat 4 :
Jenis pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang memadai dan/atau disesuaikan dengan kebijakan Daerahyang ditetapkan dengan Perda.
20
Pasal 2 ayat 5
Khusus untuk Daerah yg setingkat dengan daerah provinsi tetapi tidak terbagi dalam daerah kabupaten/kota otonom , seperti Daerah Khusus ibukota Jakarta, jenis pajaknya dapat dipungut merupakan gabungan dari Pajak provinsi dan Pajak untuk daerah kabupaten/kota.
21
22
23
Psl.19 (3) : pemerintah dapat mengubah tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang sudah ditetapkan dalam Perda dengan Perat.Presiden.
24
(1)Objek : pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Permukaan. Psl.23 : Dasar pengenaan Pajak Air permukaan adalah nilai perolehan Air permukaan (2) Nilai perolehan air permukaan dgn mempertimbangkan : a.Jenis sumber air b.Lokasi sumber air
25
c.Tujuan pengambilan d.Volume air e.Kualitas air f. Luas areal g.Tingkat kerusakan yang ditimbulkan. (4) Besarnya nilai perolehan air permukaan ditetapkan oleh Gubernur.
26
27
28
29
Psl. 51(2): Pajak Reklame dipungut diwilayah daerah tempat Reklam4e tersebut diselenggarakan.
31
32
c.Penggunaan listrik yg dihasilkan oleh sendiri dgn kapasitas tertentu yg tidak memerlukan izin dari instansi terkait , d. Penggunaan listrik lainnya diatur dgn Perda.
33
(1) Meliputi : asbes , batu tulis, batu kapu, batu apung, pasir dan kerikil,batu permata dan lain-lain yg diatur dengan peraturan perundangundangan.
34
37
38
39
40
42
Psl.109 : Objek Jasa Umum adalah pelayanan yg disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
43
Psl.110 (1) jenis jasa Umum : Retribusi pelayanan kesehatan , Persampahan, biaya cetak Kartu Tanda Penduduk atau Akta Catatan Sipil, pelayan pasar, dll.
44
Psl.127 : jenis Retribusi Jasa Usaha : Retribusi tempat pelelangan , retribusi terminal , rumah potong hewan, dll.
46
47
Pasal 155
(1)Tarif retribusi ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali ; (2)Peninjauan tarif dilakukan dgn memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian (3)Penetapan tarif ditetapkan dgn. Peraturan Kepala Daerah
49
Terimakasih