254
SINDROM NEFROTIK PADA ANAK
ANAMNESIS
Langkah-langkah pembuatan anamnesis: 1. IDENTITAS PASIEN 2. RIWAYAT PENYAKIT 3. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT 4. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
1
1.
IDENTITAS PASIEN
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
:
: : :
5. 6.
: :
2.
RIWAYAT PENYAKIT
1.
3.
2. 3. 4. 5. 6.
Apa telah memperoleh pengobatan sebelumnya? Kapan berobat? Kepada siapa? Obat apa saja yang diberikan? Bagaimana hasil pengobatan tersebut? Lamanya keluhan berlangsung?
13.
Bagaimana sifat terjadinya gejala? Untuk keluhan lokal, lokalisasi dan sifatnya? Berat ringannya keluhan dan perkembangannya? Adakah hal yang mendahului keluhan? Apakah keluhan tersebut baru pertama kali dirasakan? Apakah terdapat saudara sedarah, atau orang serumah atau sekeliling yang menderita keluhan yanng sama? Upaya yang telah dilakukan dan hasilnya?
EDEMA 1. Kapan edema mulai tampak? 2. Apakah dimulai di tempat-tempat tertentu? 3. Apakah kemudian menjalar? 4. Bagaimana penjalarannya serta apakah tergantung waktu (pagi hari saja)? Atau terjadi sepanjang waktu? 5. Perkembangan edema progresif lambat atau cepat atau cenderung menetap? 6. Keluhan lain : apakah ada batuk-batuk, oliguria, sesak napas, cepat lelah, berdebar-debar, pucat, pernah sakit kuning,
4.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
PEMERIKSAAN UMUM1
1.
2.
3.
1. 2.
Kesan keadaan sakit : sakit ringan, sedang, berat. Kesadaran : komposmentis, apatik, somnolen, sopor, koma, delirium. Status gizi (dengan inspeksi & palpasi) :
Proporsi atau postur tubuhnya : baik, kurus gemuk. Tulang belulang menonjol, kulit keriput, abdomen membuncit atau cekung, otot hipotrofik MALNUTRISI Defisiensi nutrien
3.
2.
TANDA VITAL
1.
2.
3. 4. 5.
INSPEKSI : ukuran&bentuk perut, dinding perut, gerakan dinding perut. AUSKULTASI : peristaltik, bising (bruit). PALPASI : asites PERKUSI : palpasi bimanual, ballotement.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. 1.
URIN : proteinuria > 3,5 g/1,73 m2/24jam.2 DARAH : - CBC: Anemia hipokrom makrositer - Hipoalbuminemia - Kadar albumin 2,5 g/dL (normal : 3,5 5 g/dL) - Kadar ureum : - Kadar kreatinin : -LED : - Apo-B : meningkat - Hiperkolesterolemia : kolest, total & LDL ; HDL normal/
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis SN:2 1. Edema/sembab 2. Proteinuria 3. Hematuria 4. Hiperkolesterolemia 5. Hiperlipidemia 6. Hipokalemia 7. Sesak nafas 8. Mual muntah
DIAGNOSIS KERJA
SINDROM NEFROTIK
DIAGNOSIS BANDING
Sindrom Nefrotik Edema kelopak mata (Puffy face),dada, perut, tungkai, genitalia, dan dapat seluruh tubuh (anasarka) Ada
GNA Preorbital
Gagal Jantung
Sirosis Hepatis
Bagian tubuh Perut (asites) yang tergantung dan kaki atau dpt anasarka
Ada (ringansedang)
Tidak ada
Tidak ada
Hematuria mikroskopik
Tidak ada
Ada
MuaL&Munta h
Ada
Ada
Ada
GNA
Ada (Sedang-Berat)
Hiperkolesterole mia
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Sesak Nafas
Ada
Tidak ada
Ada
Tidak ada
Oliguria
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
ETIOLOGI
infeksi kongenital (sifilis, toksoplasmosis, sitomegalovirus) dan sklerosis mesangium difus yang tidak diketahui sebabnya (sindrom drash yang terdiri dari nefropati, tumor wilms, kelainan kongenital).3 nefrotik ini secara primer terjadi akibat kelainan pada glomerulus itu sendiri tanpa ada penyebab lain.4
Sindrom Nefrotik Sekunder berkembang pada perjalanan berbagai penyakit yang berhubungan, di antaranya diabetes melitus, penyakit Alport, SLE, sifilis, malaria, purpura anafilaktoid,amiloidosis, neoplasma
EPIDEMIOLOGI
Anak berumur 3-4 tahun Wanita : pria= 1: 2. 90% : sindrom nefrotik idiopatik
85 % lesi minimal 5% proliferasi mesangium 10% sklerosis setempat sisanya 10% oleh karena glomerulonefritis membranosa dan membranoproliferatif
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
1.
Rawat:
2.
Diet : TKTP, rendah garam, restriksi cairan Terapi edema Terapi kortikosteroid Edukasi pasien dan orang tua Terapi ISKDC:
Th/ kortikosteroid : prednison International Study of Kidney Disease in Children (ISKDC) menganjurkan untuk memulai dengan pemberian prednison oral (induksi) sebesar 60 mg/m2/hari dengan dosis maksimal 80 mg/hari selama 4 minggu, kemudian dilanjutkan dengan dosis rumatan sebesar 40 mg/m2/hari secara selang sehari dengan dosis tunggal pagi hari selama 4 minggu, lalu setelah
3. 4.
Diet rendah natrium Tunda imunisasi sampai bebas kortikosteroid selama 3 bulan
KOMPLIKASI
PENCEGAHAN
PROGNOSIS
Prognosis umumnya baik, kecuali pada keadaan-keadaan sebagai berikut : 1. Menderita untuk pertama kalinya pada umur di bawah 2 tahun atau di atas 6 tahun. 2. Disertai oleh hipertensi. 3. Disertai hematuria. 4. Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder. 5. Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Matondang CS, Wahidayat I, Sastroasmoro S. Diagnosis fisis pada anak. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto,2000.h.4-17. Escott Stump, Sylvia. Nutrition and diagnosis-related care.Sixth ed. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins,2008.h.665. Waldo E.Nelson.Neloson : Ilmu Kesehatan Anak vol.3. Edisi ke15.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
4.
5.
Waldo E.Nelson.Neloson : Ilmu Kesehatan Anak vol.3. Edisi ke12.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;1998.79-83 Muhammad SN, Ninik S. Sindrom Nefrotik. Diunduh dari : www.pediatrik.com. 13 Oktober 2011.