Kortiokosteroid Adrenal
Kortikosteroid alami yang paling banyak dihasilkan oleh tubuh kortisol Sekresi kortisol per hari 10 - 20 mg dengan puncak diurnal sekitar pukul 8 pagi. Reseptor kortikosteroid berbagai jenis sel seperti limfosit, monosit/makrofag, osteoblas, sel hati, otot, lemak dan fibroblast
Efek
Kortisol:
merangsang proses glukoneogenesis (pembentukan karbohidrat dari beberapa protein dan zat lain) oleh hati penurunan pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh pengurangan protein sel di seluruh tubuh kecuali protein hati mobilisasi asam lemak efek anti inflamasi
Aldosterone
mempengaruhi keseimbangan elektrolit (mineral) cairan ekstraselular, terutama natrium dan kalium
Kortikosteroid topikal
Suatu modifikasi kortisol, suatu molekul dasar yang ditambah atau diubah dari grup fungsional pada posisi tertentu yang menyebabkan perubahan potensi serta efek samping.
Prinsip Khusus
Pemilihan vehikulum tergantung pada
Stadium/gambaran klinis penyakit
obat topikal yang diberikan diubah sesuai dengan perjalanan penyakitnya pada stadium akut (eritem/edem/basah) kompres beri krim, bedak kocok, bedak pasta. stadium kronik/kering beri salep.
Makin akut/produktif penyakit kulitnya, makin rendah konsentrasi bahan aktif yang digunakan. Beri penjelasan kepada penderita mengenai cara pemakaian obat dan cara membersihkannya. Hindarkan pemberian obat topikal yang bersifat sensitizer: misalnya mengandung penisilin, sulfa dan antihistamin. Batasi jumlah obat yang tidak stabil/tidak dapat disimpan lama
Penggolongan
Potensi Sangat kuat Nama Dagang Diprolene ointment Temovate ointment Kuat Elocon ointment Nama Generik 0,05 % Bethametasone dipropionat 0,05 % Klobetasone propionat 0,1 % Mometasone furoate
Agak kuat
Sedang
Cutivate ointment
Elocon Cream/lotion Kenalog ointment
Lemah
Dermatop cream
Lebih lemah
Kenalog cream/lotion
Synalar cream
Paling lemah
Hidrokortison, Dexamethason,
Prednisolon,
Metilprednisolon
Anti proliferasi
KST akan mengurangi mitosis dan proliferasi seluler.
Anti inflamasi
Efek anti peradangan pada lekosit, PMN dan monosit
Sistemik:
Cushingoid: melalui supresi axis pituitary-adrenal
Penyakit berdasarkan kepekaan dikategorikan dalam 3 bentuk: 1.Kepekaan tinggi 2.Kepekaan sedang 3.Kepekaan rendah
Moderate resposive
Psoriasis(body) Atopic dermatitis(adult) Nummular eczema Primary irritant dermatitis Papular urticaria Parapsoriasis Lichen simplex chronicus
Least resposive
Palmoplantar psoriasis Psoriasisof nail Dyshidrotic eczema Lupus erythematosus Pemphigus Lichen planus Glanuloma annulare Necrobiosis lipoidica diabeticorum Sarcoidosis Allergic contact dermatitis,acute phase insect bite
Cara Pemilihan
Muka, aksilla, inguinal atau daerah intertriginosa, sebaiknya dipakai KST dengan kekuatan lemah sampai medium (intermediet). Telapak kaki, telapak tangan sebaiknya memakai yang kuat (potent). Skrotum, kulit pada kelopak mata, sebaiknya dipakai yang lemah.
Sediaan
Untuk pemakaian harus diperhatikan bentuk sediaannya, apakah salep, krim, gel, losion atau secara oklusif, sebagai contoh pada daerah yang berambut sebaiknya dipakai jenis losion Petunjuk ringkas:
Lesi pada muka / lipatan : Krim kortikosteroid lemah Lesi luas dengan gejala minimal : Krim kortikosteroid lemah Lesi basah : krim kortikosteroid sedang Lesi di daerah berambut (tertutup): gel kortikosteroid dengan pelarut alkohol
Lesi di daerah berambut (terbuka): gel kortikosteroid bebas alkohol Lesi dengan infeksi sekunder : Berikan kompres antibiotik selama 5 hari sebelum pemakaian KST Lesi tebal dan kering : Salep KST potensi sedang-kuat dikombinasikan dengan zat keratolitik Gigitan serangga : Salep kortikosteroid lalu ditutup dengan pembalut tekan (memperkuat efek vasokonstriksi) Lesi intraoral : Kortikosteroid sediaan orabase
Cara Aplikasi
Pada umumnya dianjurkan pemakaian salep 23/hari sampai penyakit tersebut sembuh Gejala takifilaksis perlu dipertimbangkan yaitu menurunnya respon kulit terhadap glukokortikoid karena pemberian obat yang berulang-ulang, berupa toleransi akut yang berarti efek vasokonstriksinya akan menghilang, setelah beberapa hari efek vasokonstriksi akan timbul kembali dan akan menghilang lagi bila pengolesan obat tetap dilanjutkan
Lama Pemakaian
Lamanya pemakaian KST sebaiknya tidak lebih dari 4-6 minggu untuk steroid potensi lemah dan tidak lebih dari 2 minggu untuk potensi kuat
Memilih Potensi
Bayi dan anak-anak KST lemah KST kuat:
Atau
Penggunaan kortikosteroid golongan lemah tidak dianjurkan lebih dari 4-6 minggu, sedangkan golongan kuat tidak lebih dari 2 minggu
Digunakan kortikosteroid berselang-seling dengan krim yang netral Setelah lesi ada perbaikan diganti dengan kotikosteroid yang lemah diikuti dengan pemakaian emolien Tujuan: menghindari rebound phenomen dan efek samping baik lokal maupun sistemik.
Dermatitis Numularis
Ringan kortikosteroid topikal lemah Berat kortikosteroid topikal potensi kuat disertai kortikosteroid sistemik
Pitiriasis Alba
pemberian kortikosteropid salep topikal potensi lemah, biasanya hdrokortison 1% disertai aplikasi tabir surya saat keluar rumah
Gigitan Serangga
pemberian krim kortikosteroid potensi tinggi ditambah antihistamin. kortikosteroid sistemik dapat diberikan pada keadaan berat
Dermatitis diapers
Prinsip pengobatan penyakit ini yaitu dengan membersihkan kulit paha dan bokong sebaik mungkin serta kausatif sesuai gejala penyakit Kulit dibersihkan, dikeringkan lalu diolesi krim kortikosteroid Hidrokortison 1%, 3x sehari Bila diduga ada infeksi bakteri, diberikan antibiotik topikal (gentamycin) Jika disangka ada infeksi jamur diberikan nistatin topikal
Infeksi kulitdapat timbul penyamaran gejala serta memperluas infeksi yang timbul
scabies dan jamur scabies atau tinea incognito.
vehikulum dapat menyebakan alergi pada pasien tertentu (Dermatitis kontak alergika)
Zat vehikulum yang paling sering menimbulkan alergi adalah propilen glikol, setosteril alkohol serta metil paraben