dr.Nova Aryanto
PPDS 1 ILMU KESEHATAN ANAK FK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA RSU PANDAN ARANG BOYOLALI 2012
PENILAIAN CEPAT POSISIKAN BAYI INFANT WARMER CAHAYA CUKUP PERIKSA : MERINTIH? BERNAPAS? PERDARAHAN? SYOK? -PUCAT, -DINGIN, -HEART RATE >180X -KESADARAN MENURUN
3
MANAJEMEN SEGERA
Perdarahan
Hentikan perdarahan yang tampak (tali pusat) Vit K1 1mg im, cek gol darah+cross match
Syok
Perdarahan : RL atau NaCl 0,9% 10ml/kgbb selama 10 mnt Ulangi dengan dosis sama jika tanda syok masih berlanjut sesudah 20 mnt Transfusi gol darah O RH (-) Infus D10% dosis rumatan sesuai umur O2 aliran kecepatan maksimal Hangatkan
Syok
Bukan Perdarahan : RL atau NaCl 0,9% 20ml/kgbb/jam selama 1 jam O2 aliran kecepatan maksimal Hangatkan Cari tanda-tanda sepsis
Kejang
Inj. Fenobarbital intra vena 20 mg/kgbb pelan dalam 5 menit Bila jalur intravena (-) Inj. Fenobarbital intra vena 20 mg/kgbb intramuskular O2 Cek GDS,elektrolit
Tidak sadar
GANGGUAN NAPAS
RINGAN? SEDANG? BERAT? Downe score
0 Frekuensi napas Retraksi Sianosis Air entry merintih <60x/mnt Tidak ada Tidak ada Udara masuk Tidak merintih Ringan
1 60-80x/mnt Hilang dg O2 Penurunan ringan Dapat didengar dengan stetoskop >80x/mnt Berat
Menetap dengan O2 Tidak ada udara masuk Dapat didengar tanpa alat bantu
Skor 1-3 : gangguan napas ringan 4-5 : gangguan napas sedangCPAP >6 : gangguan napas berat ventilator
8
Kejang subtle
Spasme
MANAJEMEN KEJANG
Fenitoin 20 mg/kgbb iv
Dalam 15ml NaCl 0,9% kec 0,5 ml/mnt selama 30 mnt
Jangan diazepam
10
HIPOGLIKEMIA
KADAR GULA DARAH < 45 mg/dl
Tanda klinis : Iritabel, letargi, stupor, koma Apnea, cyanotic spells Feeding problem, ssdh minum membaik Hypothermia Hypotonia, tremor, Seizures
Glukosa darah < 25 mg/dl
Pasang jalur iv, bila belum terpasang berikan iv bolus pelan D10% 2ml/kgbb Jika jalur iv tidak dapat diapasang dengan cepat via NGT dengan dosis sama IVFD D10% rumatan Cek GDS 1 jam setelah pemberian.
11
kadar glukosa darah < 25 mg/dl :ulang pemberian D10% dan lanjutkan IVFD D10% rumatan kadar glukosa darah 25-45 mg/dl:lanjutkan IVFD D10% cek GDS 3 jam kemudian. kadar glukosa masih 25-45 mg/dl tingkatkan pemberian minum kadar glukosa darah 45 mg/dl atau lebih, anjurkan ibu untuk menyusui
Frekuensi pemeriksaan glukosa darah setelah kadar glukosa darah normal Jika bayi mendapatkan cairan iv cek tiap 12 jam Jika bayi sudah tidak mendapat cairan infus cek tiap 12 jam sebanyak 2 kali pemeriksaan
12
HIPOTERMIA
Definisi : suhu ketiak < 36,5C Bayi baru lahir
Hipotermia sering terjadi Terpapar lingkungan dingin Merupakan tanda bahaya
Mekanisme
Radiasi Konduksi Konveksi Evaporasi
13
Klasifikasi hipotermia
Sedang (32-36,4C)
Ggn nafas, HR < 100 Letargi, malas minum
14
Promotif / pencegahan
Ruangan hangat, hindari benda dingin Transportasi dlm keadaan hangat Selalu diselimuti (resusitasi, IV line) Pemancar panas Ganti popok Jangan sentuh dg tangan dingin Monitor suhu (1-2 X/hr)
15
Tatalaksana
Hipotermia sedang Ganti pakaian dingin Skin contact / inkubator Sering susukan Amati penyulit Pertahankan kadar gula darah Pantau kenaikan 0,5C
16
Hipotermia berat
Inkubator / pemancar Ganti baju, selimut Hindari panas berlebihan GGN nafas :O2 IV line Koreksi hipoglikemia Perhatikan penyulit Periksa suhu tiap jam
17
JIKA BAYI DAPAT MENYUSUBERI ASI SESERING MUNGKIN ORALIT 20 ml JIKA BAYI TIDAK DAPAT MENYUSU BERI ORALIT 20ml LEWAT PIPA LAMBUNG JIKA TIDAK CUKUP BERI ASI PERAS 20ml, KEMUDIAN BERI ASI DAN ORALIT SIMULTAN
18
-BERIKAN RINGER LAKTAT ATAU NaCl 0,9% 30ml/KgBB DALAM 1jam -EVALUASI 1 JAM BILA MEMBAIK LANJUTKAN DENGAN 70ml/KgBB/JAM SELAMA 5 JAM JIKA TIDAK MEMBAIK, ULANGI PEMBERIAN CAIRAN 30 ml/KgBB DALAM 1 JAM DILANJUTKAN 70 ml/KgBB/JAM SELAMA 5 JAM -EVALUASI 18 JAM BERIKUTNYA JIKA TEREHIDRASI BERIKAN CAIRAN DENGAN DOSIS RUMATAN SESUAI UMUR
19
MUNTAH,DISTENSI ABDOMEN
Muntah dengan karakteristik: Nyemprot Setiap habis minum semua ASI/minum dimuntahkan Muntah berwarna hijau/bercampur darah Muntah terjadi saat pertama kali minum atau beberapa saat kemudian Mekonium sudah keluar Riwayat persalinan,kelahiran,air ketuban Perdarahan antepartum Pemberian vitamin K1
Timbul 1 hari
Gangguan napas
Suhu abnormal letargi
Sepsis
Diare
21
Kelainan bedah
Regurgitasi sejak pertama kali minum Timbul hari 1 Cairan amnion bercampur mekonium Pipa lambung bisa masuk Keadaan bayi baik Iritasi lambung
22
Manajemen umum
Pasang pipa lambung Jika tidak bisa masuk, bayi tersedak dan muntahatresia esofagi,fistula trakeo-esofageal Jika pipa lambung bisa masuk isap cairan isi lambung,alirkan. Jika bayi tampak sakit beratpasang jalur intravena,beri cairan dosis rumat
23
24
infeksi Meningitis,ensefalitis
struktur Kontusio
Infeksi cacing
Sepsis Vaskulitis
Perdarahan intrakranial
Neoplasma Infark cerebri Hidrosefalus Kejang
Gagal jantung
Keracunan CO Hipoglikemi,KAD Obat,logam berat Ensefalopati hipertensi
25
26
27
28
29
30
31
32
Pre hipertensi : nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan atau diastolik antara persentil 90-95
Remaja dengan tekanan darah di atas 120/80 mmHg prehipertensi Anak dengan tekanan darah di atas persentil 95 white coat hypertension
Hipertensi emergensi hipertensi berat disertai komplikasi mengancam jiwa ensefalopati(kejang, defisit fokal,stroke),payah jantung akut,edema paru,gagal ginjal akut
33
Sistolik atau diastolik p95 Sistolik dan diastolik antara p95 dan 99 ditambah 5 mmHg Sistolik atau diastolik di atas p99 ditambah 5 mmHg
34
35
Terapi hipertensi
Krisis hipertensi >Nifedipin 0,1 mg/kgbb/kali sublingual, dinaikkan 0,1 mg/kgbb/kali tiap 30 menit (dosis max 10mg/kali) >Furosemid 1 mg/kgbb/kali,2 kali sehari Bila tekanan darah tidak turun beri kaptopril 0,3mg/kgbb/kali 2-3 kali sehari
Hipertensi non krisis Tekanan diastolik 90-100 mmHg: furosemid Tekanan diastolik 100-120 mmHg : furosemid+kaptopril
36
KERACUNAN
Urutan tertinggi (63,2%) dibanding keracunan pada dewasa (36,02%). Prevalensi tertinggi pada usia 1 tahun (15,9%) dan 2 tahun (16,8%). Ketidaksengajaan penyebab paling sering.
Prinsip tatalaksana Basic pediatric life support, advanced pediatric life support
A B C D E
DE
DISABILITY EXPOSURE
37
KERACUNAN
38
KERACUNAN
39
KERACUNAN
40
KERACUNAN
ZAT TOKSIK
DEKONTAMINASI
RISIKO
KEUNTUNGAN
41
KERACUNAN
PERCEPATAN ELIMINASI ZAT TOKSIK KARBAMAZEPIN FENOBARBITAL KINA DIGOKSIN OBAT SUSTAINED RELEASE
SALISILAT FENOBARBITAL
ALKALINISASI URIN Natrium Bicarbonat 1-2mEq/kgBB tiap 2 jam dengan pantauan pH urin
Syarat: Fungsi ginjal normal Tidak ada edema otak dan paru Keracunan dg lethal dose
REAKSI ANAFILAKSIS
Anafilaksis merupakan reaksi alergi sistemik yang berat, dapat menyebabkan kematian, terjadi secara tiba-tiba sesudah terpapar oleh alergen atau pencetus lainnya
43
REAKSI ANAFILAKSIS
Penyebab
Antibiotik Analgetik NSAID Zat warna Zat pengawet Serum Antibodi monoklonal Sitokin Hormon Zat kontras Venom & saliva Enzim Produk darah Anestesi lokal Makanan Produk lateks
44
REAKSI ANAFILAKSIS
GAMBARAN KLINIS
Ditandai : Perubahan mendadak pada - Permeabilitas vaskuler - Hipereaktiv bronchus Komplek gejala pada : - Sistem saluran napas - Sistem kardiovaskuler - Sistem saluran cerna - Mata - Kulit
Sendiri-sendiri / gabungan
45
REAKSI ANAFILAKSIS
Sadar
-
jaga ABC Berikan adrenalin 0,3-0,5 mg SC/IM/IV Anak = 0,01 mg/kgBB Boleh diulang 5-10 menit Aminofilin 5 mg/kgBB + 20 menit Lanjutkan 0,4 0,9 mg/kgBB/jam O2 100% Kristaloid / koloid sesuai kebutuhan Intubasi bila perlu
46
REAKSI ANAFILAKSIS
Tidak sadar
- Airway Tripple airway manuever - Breathing Bila henti napas Napas buatan 2 x
47
REAKSI ANAFILAKSIS
- Circulation RJP
Bernapas - O2 100%
- Observasi ketat
48
KETOASIDOSIS DIABETIK
KAD keadaan daruratpenyebab kematian tersering pada anak denganDM Komplikasi terseringedema otak 0,5-0,9% kasus, 21-24%kematian pada KAD (20% kematian anak dengan DM)
GEJALA
Napas cepat dan dalam (kussmaul) Napas bau aseton sakit kepala,nyeri perut, gangguan perilaku,penglihatan kabur, bingung,lemas mengantuk, sulit bicara,pucat,keringat dingin kejang, penurunan kesadaran Kadar gula >300mg/dl Asidosis pH <7,32 Kadar bicarbonat darah<15mEq/L Dehidrasi tetapi poliuria Syok dengan atau tanpa koma
49
KETOASIDOSIS DIABETIK
TERAPI
Syok atasi dg NaCl 0,9% 20 ml/kgbb selama 1jam sampai syok teratasi Rehidrasi perlahan dalam 36-48 jam Bila keadaan belum stabil (kadar Natrium bikarbonat>15 mEq/L, GDS<200mg/dl, pH>7,3)puasakan Bila hipoernatremiaberi resusitasi selama 72 jam TERAPI INSULIN Berikan setelah syok teratasi Rapid(regular)insulin iv, dosis 0,05-0,2U/kgbb/jam Penurunan kadar gula tidak lebih cepat dari 75-100mg/dl/jam Insulin iv dihentikan bila secara metabolik stabil (kadar Natrium bikarbonat>15 mEq/L, GDS<200mg/dl, pH>7,3) Insulin reguler subkutan 0,5-1 U/kgbb/hari dibagi 4 dosis
50
KETOASIDOSIS DIABETIK
Koreksi elektrolit: Kadar Na terkoreksi = Na+1,6x(kadar gula darah-100) 100 Pada hipernatremi gunakan NaCl 0,45% Kalium berikan sejak awal resusitasi cairan,kecuali ada anuria K=5mEq/kgbb/hari kecepatan 0,5mEq/kgbb/jam Asidosis metabolik tidak perlu koreksi
51
SYOK
Syok Kegagalan sirkulasi untuk membawa oksigen dan nutrien ke jaringan
CRT>2detik Akral dingin Penurunan kesadaran Oligouria Takipnea takikardi Hipotermi hipertermi
jenis hipovolemik
Sindrom klinis
Hemoragik Non hemoragik: Muntah diare luka bakar Ileus obstruksi KAD Sindrom nefrotik
kardiogenik
obstruktif
Distributif
Disosiatif
2.Pindah pasien ke ruang resusitasi 3.oksigen,IV line,90 detik cari vena!!!! 4.Jika 2 kali gagalintra osseus 5.Palpasi hepatomegali, auskultasi ronkhi 6.Hepatomegali (-),ronkhi(-) bolus 20 ml/kgbb RL dalam 15 menit sampai perfusi membaik hepatomegali, awas syok kardiogenik10 ml/kg bolus kristaloid isotonik
7. CRT >2 DETIK, HIPOTENSI MENETAP SELAMA RESUSITASI CAIRAN EPINEFRIN 0,05 mcg/kg/mnt 8.Arahkan sasaran terapi : CRT<3 detik Tekanan darah normal sesuai usia indeks syok membaik
SYOK HIPOVOLEMIK
25% SYOK TERKOMPENSASI 25-40% SYOK YANG TIDAK TERKOMPENSASI >40% SYOK IREVERSIBEL
TANDA AWAL TAKIPNU, TAKIKARDI, NADI LEMAH,TEKANAN NADI MENYEMPIT, CAPILLARY REFILL TIME MEMANJANG, PUCAT,SIANOSIS,OLIGOURIA,ASIDOSIS TANDA LANJUT PENURUNAN KESADARAN, NADI TAK TERABA, SIANOSIS SENTRAL, HIPOTENSI, BRADIKARDI
SYOK HIPOVOLEMIK
Ekspansi volume dg kristaloid atau koloid
59
KEJANG
prehospital Diazepam 5-10mg rektal max 2kali jarak 5mnt 0-10mnt
hospital
10-20mnt
20-30mnt
ICU
Kejang (-) 4-5 mg/kg 12 jam kemudian Fenobarbital 20mg/kg iv max 1000 mg 30-60mnt
ICU
midazolam 0,2mg/kg iv bolus dilanjut infus 0,02-0,4mg/kg/jam
TERIMA KASIH