Anda di halaman 1dari 15

POLIKULTUR UDANG WINDU (Penaeus mondon fab) DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos Forks) DI TAMBAK TRADISIONAL

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) OLEH :

Apa Itu Polikultur ???


Polikultur merupakan metode budidaya yang digunakan untuk pemeliharaan banyak produk dalam satu lahan. Dengan sistem ini diperoleh manfaat yaitu tingkat produktifitas lahan yang tinggi.

Latar Belakang Pembudidayaan Ikan Bandeng ataupun Udang secara monokultur Produksinya belum maximal . Hasil produksi dengan sistem monokultur, petani hanya dapat memanen satu produk dalam satu periode. dengan polikultur, hasil panen dalam satu periode akan bertambah dengan pemanfaatan lahan luasan yang sama, hal ini sangat membantu peningkatan penghasilan petambak.

Maksud dan Tujuan


Maksud dari praktek kerja Industri ini adalah untuk mengetahui secara langsung serta mempelajari tentang tekhnik Polikultur Ikan Bandeng dan Udang Windu yang ada di UPTD PPSKI Pangkep dan mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut. Tujuan dari praktek kerja Industri ini adalah untuk mengetahui model budidaya Polikultur Ikan Bandeng dan Udang Windu secara tradisional.

Alat Dan Bahan


No 1 2 3 4 5 Pompa Pipa paralon Ember/baskom Seser Nama Alat Kolam Tambak Wadah pembesaran ikan Kegunaan

Untuk membantu menyuplai air


Alat bantu penyalur air Wadah pengakomodasian pakan, pupuk, kapur, dll Mengambil lobster air tawar Menyaring kotoran yang akan masuk melalui inlet dan outlet Alat bantu pemaneman dan sampling Alat pembabat tanaman liar disekitar pematang Alat menimbang pakan dan pupuk Mengukur suhu Mengukur derajat keasaman tanah Mengukur oksigen terlarut

6
7 9 11 12 13 14 15 16 17 18

Waring
Jala arad dan Anco Mesin pembabat Timbangan Thermometer pH meter DO meter Turbidity Air Pupuk kandang Probiotik

Mengukur kekeruhan air


Media pemeliharaan Menumbuhkan pakan alami Pakan alami untuk ikan dan udang dan perbaikan kualitas air Menumbuhkan pakan alami Menumbuhkan pakan alami Menumbuhkan pakan alami Mensucihamakan tambak Menurunka pH tambak dan juga mematikan hama dan mencegah penyakit pada ikan dan udang

19
20 21 22 23

Pupuk TSP
Pupuk urea ZA Saponin Kapur

Prosedur Kerja
Persiapan Lahan
Pengeringan dan perbaikan kontruksi tambak Pengapuran Pemupukan Pengisian air

Seleksi benih Penebaran benih Pemeliharaan


Sirkulasi air Pengukuran kualitas air Pemberian pakan Sampling Penanganan hama Penanganan penyakit

Panen

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengeringan Tambak

Setelah panen siklus sebelumnya, bila banyak terdapat ikanikan liar yang berpotensi menjadi predator, tambak dapat diberi saponin sebanyak 2,5 kg/Ha, untuk memastikan bahwa tidak ikan-ikan liar yang tidak diinginkan. Setelah itu dilakukan pengeringan dibawah sinar matahari bertujuan agar hama seperti siput, teritip, tiram dan bakteri.penyebab penyakit mati. Pengeringan dapat dilakukan selama beberapa hari hingga permukaan tanah tambak terlihat kering dan retak retak.

Perbaikan Konstruksi Tambak budidaya umumnya berbentuk persegi panjang. Beberapa pembudidaya membentuk membuat gundukan tanah dalam tambak, Perlu dilakukan pengecekan konstruksi tambak guna mengetahui kemungkinan adanya kebocoran dan kemungkinan longsor pada pematang, pintu dan saluran air. Lumpur tanah dasar dapat diangkat dan ditempelkan pada pematang untuk memastikan tidak bocor sekaligus memperkuat konstruksi pematang (keduk teplok). Kegiatan tersebut sekaligus melakukan perbaikan kemiringan tanah dasar; agar pada saat operasional dan panen dapat memudahkan pengeluaran air.

Pengapuran

Pengapuran tanah dasar perlu dilakukan untuk memastikan agar keasaman (pH) tanah dapat dipertahankan pada kisaran 7,5. Setelah tambak bersih, dapat dilakukan pemasukan air. Jika tanah tambak merupakan tanah sulfat masam atau mempunyai pH rendah di bawah 5, maka dilakukan harus reklamasi. Tahap awal reklamasi dilakukan dengan membersihkan dasar tambak dari sisasisa akar kayu. Konstruksi tambak harus kedap air, dasar tambak tidak poros dan bebas dari bocoran. Tanah dasar tambak harus di cangkul, dibalik atau dibajak sedalam lebih kurang 30 cm, kemudian diratakan dengan kemiringan searah pintu air.

Pemupukan Pemupukan awal untuk memberikan nutrisi pada air tambak. Selanjutnya ketinggian air ditambah hingga mencapai 30 cm dari tanah dasar tertinggi (pelataran) dan siap di tebar bibit udang windu dan bibit ikan bandeng. Kadar garam (salinitas) yang optimal untuk budidaya udang windu dan bibit ikan bandeng berkisar 8 22 permil. Bila dirasakan suhu air terlalu panas, ketinggian air bisa ditambah hingga 50-80 cm

Pengisian air Setelah tambak dikeringkan selama 7 hari, air dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm dan biarkan beberapa hari, untuk memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh setelah dipupuk dengan pupuk Urea 3 sak, pupuk TSP 2 sak. Setelah itu air dimasukkan hingga minimal 70 cm. Untuk menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, air dikapur dengan kapur tembok dengan dosis 90 kg/2ha.

Penebaran benih Tebar benur dilakukan setelah air jadi, yaitu setelah plankton tumbuh yang ditandai dengan kecerahan air kurang lebih 30-70 cm. Penebaran benur dilakukan dengan hati-hati, karena benur masih lemah dan mudah stress pada lingkungan yang baru. Tahap penebaran benur adalah : Adaptasi suhu. Plastik wadah benur direndam selama 5-10 menit, agar terjadi penyesuaian suhu antara air di kolam dan di dalam plastik. Adaptasi udara. Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung selama 5-10 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di plastik. Adaptasi kadar garam/salinitas dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya, sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak. Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur dan nener yang tidak keluar sendiri, dapat dimasukkan ke tambak dengan hatihati/perlahan.

Pemeliharaan Pada awal budidaya, sebaiknya di daerah penebaran benur dan nener. Pada bulan pertama yang diperhatikan kualitas air harus selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan dengan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yang drastis. Untuk menjaga kestabilan air, setiap penambahan air baru diberi perlakuan dengan pemberian pakan berupa Probiotik dan Pakan Udang Bintang 581 untuk menumbuhkan dan menyuburkan plankton serta menetralkan bahan-bahan beracun dari luar tambak.

Panen Berdasarkan PRAKERIN Yang Dilakukan Di UPTD PPSKI Pangkep, Maka Didapat Hasil Sebagai Berikut :
No Organisme Budidaya Jumlah Tebar Jumlah Panen Kelangsungan Hidup (SR) 1 Ikan Badeng 8000 Ekor 1000 Ekor 12,5 %

Udang Windu

5000 Ekor

120 Ekor

2,4 %

Sekian

wassalam

Anda mungkin juga menyukai