BY ABSHOR
DEFINISI
Apakah malaria itu?????? Pada awalnya dianggap penyebab malaria adalah udara yang buruk (mal=buruk, aria= udara). Penyakit ini mempunyai berbagai sinonim ada yang menyebutnya penyakit hutan , kuro dan dunia barat menyebutnya paludism. Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit kecil yang disebut protozoa dari genus plasmodium. Ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopeles betina dari berbagai varietas . Terdapat lebih dari 250 varietas nyamuk Anopheles tapi hanya kira -kira 50 saja yang diketahui dapat menjadi vektor malaria. Dan manusia adalah satu satunya reservoar alami.
Kelainan Eritrosit
1. Ukuran / Size
Kelainan morfologi eritrosit karena berbeda-beda ukuran adalah Anisositosis Ukuran normal berdiameter rata-rata 7 mikron = normositer Ukuran lebih kecil dari 7 mikron = mikrositer
Ukuran lebih besar dari 7 mikron = makrositer 2. Warna Kelainan morfologi eritrosit karena bentuk yang tidak bikonkaf sempurna dapat dililihat dari warna / kepucatan eritrosit. Eritrosit normal pucat 1/3 bagian = normokrom
Eritrosit yang pucat lebih besar dari 1/3 bagian = hipokrom Eritrosit yang tidak pucat = hiperkrom 3. Bentuk Eritrosit yang rusak akan memiliki bentuk-bentuk yang tidak biasa dan spesifik pada penyakit-penyakit tertentu. Contoh bentuk abnormal eritrosit yaitu bentuk bulan sabit, bentuk hlem, bentuk target, bentuk seperti durian / irregular, bentuk pensil, bentuk tetesan atau teardrop dll.
pada orang dewasa sel darah merah berjumlah sekitar 5 juta sel/mm darah pada laki-laki dan 4juta sel/mm darah pada perempuan pada orang dewasa sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang pipih, sedangkan pada janin sel darah merah dibentuk dalam hati dan limfa setelah berumir 120 hari, sel darah merah akan mati dan diubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu Eritrosit berperan terutama dalam transport gas. Ukurannya sekitar 7,5m, Eritrosit didedikasikan sepenuhnya untuk mentransport gas respirasi (O2 & CO2). O2 merupakan gas yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita untuk proses metabolisme. Sedangkan CO2 merupakan gas buangan yang harus dikeluarkan dari tubuh. Eritrosit tidak memiliki mitokondria sehingga energi yang diperolehnya berasal dari metabolisme anaerob (tidak membutuhkan O2). Oleh karena itu eritrosit tidak akan mengkonsumsi O2 yang ditransportnya. Hal ini membuat eritrosit sebagai pentransport yang efisien dan profesional.
Bagaimana eritrosit dibentuk? Pembentukan eritrosit atau disebut juga eritropoiesis terjadi di sumsum merah yang terletak pada tulang belakang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul serta tulang-tulang anggota badan (kaki dan tangan). setelah berumir 120 hari, sel darah merah akan mati dan diubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu
Eritrosit ini memiliki waktu hidup yang relatif pendek. Hal ini disebabkan gangguan mekanis dan kondisi internal eritrosit itu sendiri. Tidak adanya inti menyebabkan eritrosit memiliki sejumlah keterbatasan. Eritrosit tidak mampu mensintesis protein untuk tumbuh, atau untuk memperbanyak diri. Eritrosit lama kelamaan akhirnya Eritrosit pada penderita menjadi tua dan malaria kehilangan fleksibilitasnya. Eritrosit menjadi kaku dan rapuh.
ETIOLOGI
Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas sporozoa. Terdapat empat spesies Plasmodium pada manusia yaitu : 1. 2. 3. 4. Plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax (malaria tertiana ringan). Plasmodium falcifarum menimbulkan malaria falsifarum (malaria tertiana berat), malaria pernisiosa dan Blackwater faver. Plasmodium malariae menimbulkan malaria kuartana, dan Plasmodium ovale menimbulkan malaria ovale.
Keempat spesies plasmodium tersebut dapat dibedakan morfologinya dengan membandingkan bentuk skizon, bentuk trofozoit, bentuk gametosit yang terdapat di dalam darah perifer maupun bentuk pre-eritrositik dari skizon yang terdapat di dalam sel parenkim hati.
Plasmodium
HISTOLOGI
PROTEIN ERITROSIT
Hemoglobin Fungsi : proses respirasi (mengikat O2 & membebaskan CO2)
pAToFISIOLOGI
Infeksi Plasmodium
alami
manusia induksi
gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasit malaria jika stadium aseksual dalam eritrosit masuk ke dalam darah manusia, misalnya melalui transfuse darah, suntikan, atau pada bayi yang baru lahir melalui plasenta ibu yang terinfeksi (congenital)
Penghancuran eritrosit
- Pecahnya eritrosit yang mengandung parasit - Fagositosis eritrosit yang mengandung dan tidak mengandung parasit - Akibatnya terjadi anemia dan anoksia jaringan dan hemolisis intravaskuler - Pelepasan mediator Endotoksin-makrofag - Pada proses skizoni yang melepaskan endotoksin, makrofag melepaskan berbagai endotoksin. - Pelepasan TNF - Merupakan suatu monokin yang dilepas oleh adanya parasit malaria. TNF ini bertanggung jawab terhadap demam, hipoglikemia, ARDS. Sekuetrasi eritrosit - Eritrosit yang terinfeksi dapat membentuk knob di permukaannya. Knob ini mengandung antigen malaria yang kemudian akan bereaksi dengan antibody. Eritrosit yang terinfeksi akan menempel pada endotel kapiler alat dalam dan membentuk gumpalan sehingga terjadi bendungan mediator
GEJALA KLINIS
kemoprofilaktis
Jenis plasmodium
Infeksi malaria
umur
Trias Malaria
1. Periode dingin
Mulai menggigil, seluruh badan bergetar Meningkatnya temperatur 2. Periode panas
Muka penderita memerah. Nadi cepat Panas badan tetap tinggi beberapa jam berkeringat
3.
menurun
Manifestasi Klinik
Gejala gastrointestinal ; hemolisis;anemia;ikterus hemoglobinuria;syok;gejala serebral;edema paru;hipoglikemia;gangguan kehamilan;kelainan retina;kematian Anemia kronik;splenomegali ruptur limpa Sama dengan vivax Rekrudensi sampai 50 thn;splenomegali menetap;limpa jarang ruptur;sindroma nefrotik.
48 48 72
++ ++ --
--+
DIAGNOSA
Pemeriksaan tetes darah untuk malaria Untuk menemukan adanya parasit malaria Tetesan preparat darah tebal Cara terbaik untuk menemukan parasit malaria
Tetesan darah tipis Untuk identifikasi jenis plasmodium Tes antigen P-F Untuk mendeteksi antigen dari P.Falciparum Tes Serologi Memakai tehnik indirect fluorescent antibody test. Berguna mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana parasit sangat minamal. Pemeriksaan PCR Sangat peka dengan teknology amplifikasi DNA. Waktu yg dipakai cepat dan sensitifitas maupun spesifitasnya tinggi.
Komplikasi pada kehamilan : Abortus Anemia Bayi lahir dengan berat badan rendah Gangguan fungsi ginjal Edema paru Hipoglikemia Malaria kongenital