Anda di halaman 1dari 81

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan reproduksi menurut WHO (1994), adalah


suatu kondisi/ status kesehatan secara fisik,

mental dan sosial yang bukan hanya sekedar bebas dari kesakitan atau kelemahan, tetapi dalam semua hal yang menyangkut proses, fungsi dan sistem reproduksi pada seluruh tahap kehidupan.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

Konsep Kespro
1. From womb to tomb : dari janin sampai liang kubur Siklus kehidupan manusia 2. Pendekatan secara sosial untuk mengatasi masalah kesehatan reproduksi

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

Tujuan utama kespro


Memberikan layanan kespro yang komprehensif : kehidupan seksualnya dan hak-hak reproduksi dapat meningkatkan kemandiriannya dalam mengatur fungsi dan proses reproduksi peningkatan kualitas kehidupannya.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

Tujuan khusus kespro, meningkatkan :


1. 2. 3. 4.

Kemandirian wanita, peran dan fungsi reproduksinya Tanggung jawab sosial wanita; kapan hamil, jarak kehamilan, jumlah anak Tanggung jawab sosial laki-laki Dukungan pria dalam membuat keputusan, mencari informasi dan pelayanan yang memenuhi kebutuhan kespro
Kesehatan Reproduksi 5

2/27/2013

Sasaran utama kespro

Pria dan wanita usia subur - Remaja putra dan putri belum menikah - Kelompok risiko : pekerja seks, masyarakat keluarga pra sejahtera
-

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

INTERPRETASI KESEHATAN REPRODUKSI

setiap individu (perempuan atau lelaki) dapat memperoleh kehidupan seks yang -bertanggung jawab, -aman -memuaskan -mempunyai kapasitas bereproduksi -kebebasan untuk menentukan jumlah, jarak dan waktu kapan memperoleh anak.
kesehatan reproduksi secara komprehensif dipengaruhi oleh aspek *medis *sosial-budaya *ekonomi.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI


1. Pelayanan kesehatan reproduksi secara komprehensif 2. Kependudukan/keluarga berencana 3. Safe motherhood/ maternal care 4. Kesehatan ibu dan anak 5. Pengendalian penyakit infeksi HIV/AIDS 6. Pendidikan kesehatan 7. Kesehatan remaja 8. Pemberdayaan perempuan

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

Departemen Kesehatan RI bersama lembaga swasta tahun 1996, telah merumuskan tentang 4 komponen pelayanan kesehatan reproduksi esensial yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pemberantasan IMS/HIV-Aids, dan kesehatan reproduksi remaja.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

Operasionalisasi Program
Melalui sektor pendidikan (masuk kurikulum) Mengikutsertakan: masyarakat, orangtua, organisasi massa dan keagamaan Pembinaan khusus: institusi keluarga dg bina keluarga anak dan remaja, kekompok sebaya, institusi sekolah dg pembinaan pamong belajar, pelatihan siswa, pembentukan lembaga konseling remaja, institusi tempat kerja dg KIE (komunikasi Informasi Edukasi)

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

10

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

11

FAKTA
Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu. Dewasa ini masih tinggi di indonesia bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. - Menurut data dari survai demografi kesehatan indonesia (SDKI)1998-2003 AKI di indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup dan menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. - Dari lima juta kelahiran tiap tahunnya diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan.
-

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

12

Tabel Angka Kematian Bayi

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

13

FAKTA
Sebagian besar penyebab kematian ibu secara langsung menurut survai kesehatan rumah tangga 2001 sebesar 90% adalah komplikasi yang terjadi pada saat persalinan dan segera setelah bersalin. - Penyebab tersebut dikenal dengan Trias Klasik yaitu:
-

- Perdarahan(28%) - Eklamsi(24%) - Infeksi(11%).

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

14

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

15

FAKTA

Sedangkan penyebab tidak langsungnya antara lain adalah: ibu hamil menderita kurang energi kronis (KEK)37%, Anemia( Hb kurang dari 11gr%) 40%. Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan resiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu yang tidak anemia.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

16

FAKTA
Selain itu beberapa sebab yang tidak langsung berkaitan dengan masalah kesehatan ibu yaitu: 4 Terlalu dalam melahirkan yaitu: Terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak. 3 Terlambat yaitu: terlambat mengambil keputusan, terlambat untuk dikirim ke tempat pelayanan kesehatan,dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 17

Strategi Penanganan
Dibuatnya strategi yang mengacu pada Indonesia sehat 2010 Making Pregnancy Safer (MPS) dan di susunnya Millennium Development Goals (MDGs) yang bertujuan mengatasi permasalahan perkembangan global dan harus tercapai pada tahun 2015

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

18

Pada akhir tahun 1990-an secara konseptual telah diperkenalkan upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI yaitu making pregnancy safer(MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000.
Strategi ini memfokuskan pada 3 pesan kunci yaitu: 1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. 2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat. 3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplkasi keguguran

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

19

Strategi Penanganan
The Millennium Development Goals terdiri dari: 1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan 2. Mencapai pendidikan dasar universal 3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan kematian balita 5. Meningkatkan kesehatan ibu 6. Memerangi penyakit HIV/AIDS , malaria dan penyakitlainnya 7. Menjamin kelestarian lingkungan 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 20

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

21

a.

Pelayanan Antenatal Dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 5T untuk pelayanan antenatal, yang terdiri atas: Timbang berat badan dan ukur tinggi badan (Ukur )Tekanan darah (Ukur) Tinggi fundus uteri (Pemberian imunisasi) Tetanus toksoid lengkap (Pemberian) Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Kesehatan Reproduksi 22

1. 2. 3.

4.
5.

2/27/2013

Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu sebagai berikut: = Minimal 1 kali pada triwulan pertama = Minimal 1 kali pada triwulan kedua = Minimal 2 kali pada triwulan ketiga Standar waktu pelayanan antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin mutu pelayanan, khususnya dalam memberi kesempatan yang cukup dalam menangani kasus resiko tingi yang ditemukan.
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 23

b. Pertolongan Persalinan Dalam program KIA dikenal beberapa jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat, jenis tenaga tersebut adalah: dokter spesialis kebidanan,dokter umum, bidan, perawat maternitas. Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Sterilitas atau pencegahan infeksi Metode pertolongan persalinan yang sesuai dengan standar pelayanan Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan yang lebih tinggi
Kesehatan Reproduksi 24

1. 2. 3.

2/27/2013

c. Deteksi dini ibu hamil beresiko


Faktor resiko pada ibu hamil diantaranya adalah:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Melahirkan anak pertama kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun Anak lebih dari 4
Jarak persalinan yang terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun Tinggi badan kurang dari 145 cm Berat badan kurang dari 38 kg atau lila kurang dari 23,5 cm Riwayat keluarga menderita kencing manis,hipertensi dan riwayat cacat kongenital Kelainan bentuk tubuh misalnya kelainan tulang belakang atau panggul

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

25

Resiko tinggi atau komplikasi kebidanan pada kehamilan merupakan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Resiko tinggi /komplikasi pada kehamilan meliputi:
-

2/27/2013

Hb kurang dari 8 gr % Tekanan darah tinggi ( sistole> 140mmhg, diastole > 90 mmhg) Oedema yang nyata Eklamsia Perdarahan pervaginam Ketuban pecah dini Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu Letak sungsang Infeksi berat atau sepsis Persalinan prematur Kehamilan ganda Janin yang besar Penyakit kronis pada ibu : jantung, paru dll Riwayat obstretri yang buruk ,riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan
Kesehatan Reproduksi

26

d. Penanganan komplikasi kebidanan Kejadian komplikasi kebidanan dan resiko tinggi

diperkirakan terdapat pada sekitar antara 15-20% ibu hamil. Komplikasi pada kehamilan dan persalinan tidak

selalu dapat diduga sebelumnya, sehingga ibu hamil harus


selalu berada sedekat mungkin dengan sarana pelayanan yang mampu memberikan pelayanan obstetri dan

neonatal emergensi dasar(PONED)

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

27

Pelayanan medis yang dapat dilakukan di puskesmas mampu PONED meliputi pelayanan obstetri yang terdiri dari:

1.

Pencegahan dan penanganan perdarahan

2.
3. 4. 5.

Pencegahan dan penanganan preeklamsi dan eklamsi


Pencegahan dan penanganan infeksi Penanganan partus lama/macet Pencegahan dan penanganan abortus

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

28

Sedangkan pelayanan neonatal meliputi:


1.
2. 3. 4. 5.

Pencegahan dan penanganan asfiksia Pencegahan dan penanganan hipotermi Pencegahan dan penaganan BBLR Pencegahan dan penanganan kejang atau ikterus Pencegahan dan penanganan gangguan minum

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

29

Untuk mendukung puskesmas mampu PONED ini maka diharapkan bahwa RSU kabupaten atau kota mampu melaksanakan pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK) yang siap selama 24 jam.

Dalam PONEK RSU harus mampu memberikan pelayanan operasi sesar dan transfusi darah. Dengan adanya puskesmas mampu PONED dan RS mampu PONEK maka kasus kasus komplikasi kebidanan dapat ditangani secara optimal sehingga dapat mengurangi kematian ibu dan bayi baru lahir.
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 30

e. Pelayanan kesehatan neonatal dan ibu nifas Dewasa ini 2/3 kematian bayi ( 60%) terjadi pada usia kurang dari I bulan, menurut SKRT 2001, penyebab utama kematian neonatal adalah BBLR 29%, asfiksia27%, dan Tetanus neonaturum 10%. Upaya yang dilakukan untuk mencegah kematian neonatal diutamakan pada pemeliharaan kehamilan sebaik mungkin, pertolongan sesuai dengan standar pelayanan dan perawatan bayi baru lahir yang adekuat termasuk perawatan tali pusat yang higienis
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 31

Selain hal tersebut diatas dilakukan upaya deteksi dini dan penanganan neonatal resiko tinggi agar segera dapat diberikan pelayanan yang diperlukan

Resiko tinggi pada neonatal meliputi:


BBLR Bayi dengan tetanus neonaturum 3. Bayi baru lahir dengan asfiksia 4. Bayi dengan ikterus neonatorum( ikterus lebih dari 10 hari setelah lahir 5. Bayi baru lahir dengan sepsis 6. Bayi lahir denagan berat lebih dari 40oogr 7. Bayi preterm dan posterm 8. Bayi baru lahir dengan cacat bawaan 9. Bayi lahir dengan persalinan dengan tindakan
1. 2.
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 32

Cakupan Kunjungan Bayi


Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/ HB1-3, Polio 1-4, Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi

2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 33

Cakupan Kunjungan Anak Balita


Setiap anak umur 12 - 59 bulan memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap bulan, minimal 8 x dalam setahun yang tercatat di Kohort Anak Balita dan Pra Sekolah, Buku KIA/KMS, atau buku pencatatan dan pelaporan lainnya. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan minimal 2 kali pertahun (setiap 6 bulan)

2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 34

Suplementasi Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) diberikan pada anak umur 12-59 bulan 2 kali pertahun (bulan Februari dan Agustus).

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

35

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

36

Apa yang disebut INFEKSI MENULAR SEKSUAL?


SEKELOMPOK PENYAKIT MENULAR /

INFEKSI MENULAR YANG PENULARANNYA TERUTAMA MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

37

Hubungan seksual meliputi:


Vaginal Anal oral

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

38

CONTOH : Infeksi Menular Seksual


Sifilis (lues , raja singa)

Gonore (kencing nanah)


Jengger ayam Herpes Genitalis

Klamidia
jamur HIV/AIDS

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

39

Kenapa HIV/AIDS termasuk IMS ?

Penularannya melalui hubungan seksual Mempunyai IMS lain mempermudah terkena HIV/AIDS

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

40

Kenapa IMS menjadi masalah?

Perubahan demografi
- Jumlah penduduk b + - Mobilitas masyrakat b + - Kemajuan sosek dan industri shg kebebasan b +

Perubahan sikap dan perilaku Kurangnya pengetahuan tentang seksualitas dan IMS Fasilitas kesehatan kurang memadai Banyak kasus tidak menunjukan gejala terutama pada awal mulainya infeksi Merasa bahwa nantinya akan mudah diobati

2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 41

Gejala atau tanda-tanda

Salah satu atau lebih dari gejalagejala dibawah ini sering ada pada IMS
Keluarnya cairan dari alat kelamin laki-laki dan prempuan (mis : Gonore ) Luka pada alat kelamin

Tumor, benjolan , kutil, spt bunga kol, jengger


Benjolan di lipat paha Pembengkakan dilipat paha Nyeri ketika berhubungan , bak

Nyeri dibagian perut bawah

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

42

Golongan orang yang berisiko tinggi terkena IMS

Umur muda , Laki-laki umur 20 24 tahun, Wanita umur 16 24 tahun Orang yang sering berganti pasangan Pekerja Seksual Komersil Kaum Homoseksual

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

43

Bila tidak diobati bisa terjadi komplikasi

Penyakit menjadi menahun (kronis) Kemandulan Kanker Sering keguguran Menular kepada bayinya Gangguan kehamilan HIV/AIDS Kematian

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

44

INGAT !!!!

Seseorang yang menderita IMS akan lebih mudah terkena HIV/AIDS -20 x lebih besar
-sudah mempunyai luka di alat kelamin

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

45

Gonore
Infeksi dari bakteri Sering disebut kencing nanah Gejala Laki-laki :sakit pada waktu bak, keluar putih kekuningan dr penis, kadang ada bercak darah Wanita : Cairan dari liang vagina keputihan, kadang tanpa gejala Waktu inkubasi 1 hari smp dengan 1 minggu Keadaan lebih lanjut bisa infeksi alat yang lebih dalam.

2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 46

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

47

Sifilis

Sering disebut lues, rajasinga Gejala pada mulanya tukak dikelamin kemudian tanpa diobati seperti sembuh tetapi proses masih ada didalamnya dan berlangsung bila tidak diobati. Dilihat dari gejala infeksi ini terdiri dari 4 stadium: Stad 1 gejala lokal pada tukak Stad 2 gejala pada kelenjar limphe Stad 3-4 gejala pada jaringan dan saraf (tahunan) Dapat ditularkan pada bayi wanita yang menderita IMS ini Diagnosa pasti harus dibantu dengan pemeriksaan darah
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 48

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

49

Herpes genitalis

Ditularkan melalui hubungan seksual Penyebab nya virus Herpes hominis Gejala : -Berupa bintikbintik kecil (vesikel) yang sangat sakit kadang sembuh sendiri dalam waktu kira2 10 hari -Kadang demam -berulang/kambuh Terutama pada orang yang hygiene kurang baik

2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 50

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

51

Condiloma acuminata

Sering disebut jengger ayam Berbentuk seperti bunga kol, bertangkai kasar Kadang seperti kutil Terutama pada orang yang higiene kurang baik Sering ditularkan karena hubungan seks
52

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

53

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

54

Klamidia
Ditular kan mell hub seks Gejala : keluar cairan putih encer, kadang ada bercak darah dari vagina atau penis Kadang menyebabkan peradangan dirongga panggul
Kesehatan Reproduksi 55

2/27/2013

Candidiasis Vagina
Penyebabnya jamur Karena hubungan seks tapi dapat menular mell media lain sperti cd, handuk dll Gejala

Pada laki-laki :
gatal pada zakar dan saluran kencing, sering tidak

menimbulkan gejala

Pada wanita :
Gatal luar biasa pada vagina dan kemaluan luar Keputihan seperti bercak kepala susu

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

56

Trichomoniasis
Penyebabnya parasit trichomonas vaginalis Penularan terutama :hub seksual, dapat juga mell media pakaian, cd, dll Gejala: dispareuni, gatal dikemaluan, keputihan encer putih~kekuningan

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

57

Hepatitis C

Merupakan Infeksi virus yang mengenai jaringan hati Bukan IMS tapi banyak diderita pada seseorang yang menderita IMS Virus menyebar melalui media darah ke jaringan luka, mell jarum suntik yang terkontaminasi , dll (seperti penularan HIV/AIDS) Bisa ditularkan melalui hubungan seks terutama pada orang yang sudah terkena IMS dengan seseorang pengidap Hep C Masih sulit disembuhkan

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

58

Perlu diingat .!!!!!!!!!!!!!

Seorang yang mengidap IMS


TIDAK SELALU menunjukan gejala, terutama wanita

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

59

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

60

Keluarga Berencana

Definisi Program yang ditujukan kepada pasangan suami-istri yang ingin menentukan jumlah dan jarak anak mereka dengan metode kontrasepsi. Latar Belakang Angka kelahiran tinggi ledakan penduduk, mortalitas ibu dan bayi tinggi

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

61

Mengapa Keluarga Berencana


Merupakan hak asasi manusia Menyelamatkan hidup wanita, menjaga kesehatannya Menyelamatkan hidup anak-anak Memberikan lebih banyak pilihan untuk wanita Mendorong penerapan perilaku seks aman

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

62

Keluarga Berencana
40% kehamilan di dunia tidak direncanakan 22% berakhir dengan aborsi yang diinduksi Masalah: 4 T (terlalu)

Terlalu muda Terlalu tua Terlalu banyak Terlalu dekat jaraknya


2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 63

Keuntungan KB

Untuk ibu Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan akan mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu Untuk anak Jarak yang memadai (>2 th) dapat mencegah 1 dari 4 kematian bayi Untuk keluarga Pengaturan kelahiran memungkinkan pengaturan sumber daya rumah tangga
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 64

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

65

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

66

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

67

Contoh keluarga berencana

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

68

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

69

Kesehatan Reproduksi Remaja, adalah kondisi sehat menyangkut sistem, fungsi, dan proses alat reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Sehat tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan, melainkan juga sehat secara mental, sosial dan kultural

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

70

Remaja 10-19 thn: 1/5 populasi dunia Indonesia: 2000 60,9 juta usia 15-25 30% populasi Remaja sebagai generasi penerus harus dipersiapkan / mempersiapkan diri!!!

Tapi. banyak remaja, pada usia dini sudah terjebak dalam perilaku reproduksi tidak sehat, diantaranya adalah seks pra nikah

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

71

Remaja (WHO) 10 19 th UU perlind anak: no. 23 th 2002 10 18 th.

Ms remaja awal : 10 13 th. Ms remaja tengah : 14 16 th. Ms remaja akhir : 17 19 th.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

72

Organ reproduksi
Wanita Laki-laki

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

73

Kondisi kehamilan

Usia subur
Laki 2 mimpi basah tua. Prp

menstruasi menaupose.

Hubungan seksual Masa subur Pertemuan sperma dg ovum

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

74

Kriteria ideal kehamilan


Siap fisik yg ideal u/ hamil 20 th. Siap mental u/ menjd ortu 20 th. Siap sosial ekonomi kehidupan anak. < 20 th bahaya bg wanita u/ hamil

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

75

Jika remaja menikah/hamil di usia muda?

Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk kontrol kehamilan Risiko kehamilan (ibu & janin) Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami risiko Berakibat pada kematian ibu dan bayi Kehamilan usia muda dapat berisiko menderita kanker di masa yang akan datang

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

76

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)


Faktor penyebabnya: Kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg
proses terjadinya kehamilan & metode pencegahannya Akibat terjadi tindak perkosaan Kegagalan alat kontrasepsi

Jika remaja mengalami KTD: Mempertahankan Aborsi


Risiko fisik, psikis, & sosial

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

77

Kerugian & bahaya KTD pd remaja


Remaja jadi putus sekolah Kehilangan kesempatan meniti karir Orang tua tunggal & pernikahan dini yg tdk terencana Kesulitan dalam beradaptasi secara psikologis(sulit mengharapkan adanya perasaan kasih sayang) Kesulitan beradaptasi menjadi orangtua(tidak bisa mengurus kehamilannya & bayinya) Perilaku yang tidak efektif (stress, konflik) Kesulitan beradaptasi dengan pasangan Mengakhiri kehamilannya aborsi ilegal kematian & kesakitan ibu

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

78

Permasalahan reproduksi

Infeksi menular seksual. Infeksi saluran reproduksi. HIV dan AIDS. Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya.

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

79

Program Kesehatan Reproduksi Remaja Remaja sehat: fisik & psikososial Kematian maternal & perinatal dapat dicegah

Keluarga sehat
2/27/2013 Kesehatan Reproduksi 80

2/27/2013

Kesehatan Reproduksi

81

Anda mungkin juga menyukai