Anda di halaman 1dari 17

STATUS MUTU AIR DENGAN METODE STORET di SUNGAI SEKETAK TEMBALANG, SEMARANG

BUDI AJI K2A 008 018

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

Latar Belakang
Perencanaan Pembangunan Waduk Pendidikan Diponegoro

Sungai Seketak

Kondisi Kualitas Air

Status Perairan

Metode Storet

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui status mutu air di sungai Seketak Semarang melalui pendekatan metode Storet.

Manfaat Penelitian
Dapat mengetahui status mutu air sungai Seketak Semarang melalui pendekatan metode Storet sehingga dapat menjadi acuan pembuatan waduk Diponegoro.

Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu: Juni Juli 2012

Lokasi: Sungai Seketak, Semarang


Analisis Sampel: Laboratorium Penelitian Teknik Lingkungan Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Materi
Sampel air dari Sungai Seketak

Metode
Metode Penelitian : Metode Deskriptif

Metode Pengambilan Sampel: Metode Purposive

Sampling

Analisis sampel

Metode Storet
Frekuensi Nilai Sampling Maksimum Parameter

Fisika
-1

Kimia
-2

Biologi
-3

< 10

Minimum
Rata-rata

-1
-3

-2
-6

-3
-9

Maksimum
10 Minimum

-2
-2

-4
-4

-6
-6

Rata-rata

-6

-12

-18

Hasil Penelitian

Koordinat titik lokasi sampling di sungai Seketak antara lain adalah: Stasiun 1 : 07o 03 20,1 dan 110o 26 22,2 Stasiun 2 : 07o 03 17,2 dan 110o 26 31 Stasiun 3 : 07o 03 10,9 dan 110o 26 43,3

Pengukuran Parameter Fisika


Parameter (satuan) Kecerahan (cm) Kedalaman (cm)

Stasiun I
I II III I

Stasiun II
II III I

Stasiun III
II III

Pustaka -

26,3

23,7

24,3

21

12,3

20,7

25,7

20,3

23,7

Suhu air (C)

26

26,2

29

29,2

27,3

29,2

29

28

30

20C 30C (Haslam, 1995 dalam Effendi, 2003)

Kecepatan arus (m/s) Debit (L/s)

2,84

4,03

3,13

2,3

3,16

3,22

2,76

2,91

0,67

0,57

0,5

0,6

0,6

0,8

0,8

0,57

0,83

Pengukuran Parameter Kimia


Stasiun I Parameter I
Oksigen terlarut Karbondioksida Alkalinitas Nitrat 3,7 0,3 46,3 0,093

Stasiun II III
4,27 0,49 45,7

Stasiun III Pustaka III


3,83 0,38 72,3 0,183

II
4,5 0,35 48 0,174

I
5,3 0,17 53,7 0,228

II
3,47 0,67 44,3 0,432

I
4,6 0,25 53,3 0,872

II
3,43 0,62 46 0,62

III
5,3 0,32 74,7 0,424 < 5 (Boyd 1988) -

0,173

Fosfat

0,524

0,231

0,167

0,587

0,231

0,156

0,2

0,219

0,158

7 8,5 (Barus pH 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1996 dalam Sinaga 2009)

Status Mutu Air Indeks Storet


Skor Parameter Maksimal Minimal Ratarata KMA Kelas II Maksimal Minimal Ratarata Skor Suhu DO pH CO2 Alkalinitas Nitrat Fosfat 5,3 7 0,62 74,7 0,872 0,587 3,43 7 0,17 45,7 0,093 0, 158 4,27 7 0,39 53,8 0,355 0, 275 Total Skor 4 6-9 0,2 500 10 0,2 -2 0 -2 0 0 -2 0 0 0 0 0 0 -6 0 -6 0 0 -6 -8 0 -8 0 0 -8 -24

Penentuan status mutu air dengan metode storet ini

mengacu pada Lampiran I Kepmen LH Nomor 115 Tahun


2003. Klasifikasi mutu air dalam metode storet tersebut dibagi dalam empat kelas, yaitu:

Kelas A : baik sekali, skor = 0 memenuhi baku mutu


Kelas B : baik, skor = -1 s.d. -10 cemar ringan Kelas C : sedang, skor = -11 s.d. -30 cemar sedang

Kelas D : buruk, skor = -31 cemar berat

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sungai Seketak Semarang dalam status baku mutu air pada PP No. 82/2001 masuk dalam kelas II, yaitu air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mensyaratkan mutu air sama dengan kegunaan tersebut.

Saran
Saran dari penulis yaitu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengkaji status mutu air di Sungai Seketak pada koordinat yang lainnya.

Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi Penelitian

Terima Kasih Forza Milan

Anda mungkin juga menyukai