PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2013
NUKLEUS
Maulida Fauziah (036109018) Mendo Mutiara (036109702) Diah Indah (036109014)
SEJARAH NUKLEUS
Nukleus mula-mula ditemukan oleh Robert Brown pada tahun 1831 A. koosel (1910) meneliti tentang komposisi kimia nukleus. R. Feulgen dan H. Roosenbeak (1924) menjelaskan cara mentes ADN. J. B. Watson dan Crick (1953) menemukan struktur molekul ADN. A. R. Tood (1957) menemukan nukleotida pada nukleus. Hal ini menunjukkan nukleus menarik perhatian para ilmuwan karena peranan yang sangat vital di dalam sel.
NUKLEUS
LETAK NUKLEUS
Pada sel tumbuhan dan sel hewan letak nukleus umumnya di tengah sel, tetapi pada beberapa sel letak nukleus ada yang di pinggir. Letak inti ternyata dapat berubah-ubah tergantung pada aktivitas yang terjadi di dalam sel. Penelitian pada embrio terbukti bahwa tingkat perkembangan embrio menentukan letak nukleus. Pada embrio tingkat awal letak nukleus tetapi pada sel yang sudah berdiferensiasi letaknya di pinggir.
Bentuk Nukleus
Umunya bentuk nukleus sel ada hubungannya dengan bentuk sel, akan tetapi umumnya bentuk nukleus tidak teratur. Sel yang bentuknya bulat, kubus, dan isodiametrik bentuk nukleusnya bulat. Sedangkan sel yang bentuknya silinder prisma nukleusnya berbentuk lonjong. Sel yang berbentuk sisik (squamous) nukleusnya berbentuk diskouidal. Ada juga sel yang bentuk nukleusnya tidak teratur.
Struktur Nukleus
1. Membran Nukleus Membran inti mula-mula ditemukan oleh O. Herwig (1893). Struktur membran nukleus tidak berbentuk membran tunggal, tetapi terdiri atas dua unit membran yaitu membran luar dan membran dalam. Membran nukleus umumnya berfungsi untuk mengatur pertukaran molekul dan ion-ion antara sitoplasma dan nukleoplasma. Pada beberapa sel tertentu berfungsi sebagai alat penghalang masuknya ion-ion tertentu.
Cara Keluarnya Molekul Atau Ion Melalui Membran Nukleus Atau Pori
Transpor aktif atau pasif. Perpindahan ion-ion yang kecil melalui membran nukleoplasma baik secara aktif maupun pasif. Transpor dengan cara pembentukan gelembung. Pengeluaran molekul yang besar (makromolekul) mula-mula dibentuk evaginasi pada membran nukleus sebelah dalam kemudian dikeluarkan pada membran nukleus yang luar. Transpor melalui membran dalam kemudian di ikuti evaginasi membran nukleus sebelah luar. Transpor melalui pori. Untuk mengeluarkan bahan yang molekulnya besar sekali. Transpor dengan cara pembentukan evaginasi pada penutupan nukleus (envelope) di ikuti dengan penghancuran membran.
NUKLEolUS
definisi
Merupakan butiran padat dan bulat. Terdapat di bagian tengah nukleus. Bersifat asam. Jumlah nukleolus pada nukleus ada yang 1, 2, 3, tergantung macam sel dan jenis spesies. Nukleolus mengandung protein terutama; fosfoprotein, tARN, enzim fosfatase, fosforilase nukleotida, NAD, dan nukleotida. Fungsi: tempat pembentukan ribosom.
STRUKTUR NUKLEOLUS
Zone granuler Zone fibrilar/nukleolonema Zone amorf Nukleolus kromatin
NUKLEoPLASMA
Asam Nukleat
Protein Nukleus
Enzim
Garam-garam Mineral
Asam Nukleat
Pada nukleus; DNA & RNA. Keduanya bergabung dengan protein membentuk Nukleoprotein. Pada virus & bakteri, panjang DNA bisa mencapai 1 mm. 1 pg DNA ekivalen dengan 31 cm DNA.
Protein Nukleus
Nukleoprotamin; Banyak mengandung asam amino yang bersifat basa, yaitu arginin; pH antara 10-11; umumnya mengandung 28 residu polipeptida, panjangnya dapat mencapai 100 A 0. Nukleohiston; Histon tergolong protein sederhana yang bersifat basa; mengandung asam amino arginin dan lisin yang bersifat basa. Selain kedua asam ini histon juga mengandung histidin.
Enzim
Tergolong protein yang asam. Berperan di dalam nukleus, yaitu sintesis asam nukleat. Misalnya, enzim DNA polimerase, RNA polimerase ligase, dan sebagainya. Selain itu juga berperan dalam proses metabolisme nukleosida, misalnya adenosin diaminasa, nukleofosforilasa, dan guanasa.
Garam Mineral
Nukleus mengandung sejumlah kofaktor dan mineral NAD, ATP, dan Acetyl CoA. Hasil analisis abu nukleus mengandung unsur fosfor, kalium, natrium, kalsium, dan magnesium. Fosfor banyak terdapat pada nukleolus.
KROMATIN
Heterokromatin
Daerah kromatin yang relatif lebih banyak dan lebih mudah mengikat zat warna dibandingkan dengan bagian lain. Di daerah ini mengandung gen yang tidak aktif.
Eukromatin
Daerah kromatin yang terang dan mengandung gen-gen yang sedang aktif.
SIKLUS
SEL
Definisi
Siklus sel adalah peristiwa pertumbuhan sel menurut tahapan tertentu, dan setelah melalui semua tahapan akan kembali kepada tahapan semula.
Interfa se
Sitokine sis
Siklus sel
Mitosis
Pada fase ini sel sedang mempersiapkan semua kebutuhan untuk melakukan pembelahan mitosis. Pada fase ini juga sel terus tumbuh, bertambah ukuran, membentuk struktur baru. Tahap:
Fase G1
Fase S
Fase G2
Mitosis terjadi pada proses perbanyakan sel atau proses pertumbuhan suatu jaringan Mitosis terjadi pada sel-sel yang muda misalnya sel pada ujung akar, batang, juga pada sel-sel muda pada perkembangan embrio pada tingkat awal Perubahan-perubahan yang tampak pada proses mitosis terutama perubahan pada struktur dan tingkah laku kromosom juga pada sitoplasma
b) Prometafase
Fase ini merupakan peralihan antara profase dan metafase, waktunya sangat singkat Pada fase ini terjadi pergerakan kromosom menuju gelendong nukleus Pada fase ini membran inti hilang
c) Metafase
Pada fase ini kromosom berkumpul pada bidang equatorial Sentrosom ada pada kutub-kutub sel yang bersebrangan Benang-benang spindel mulai menempel di masing-masing sentriol kromatid yang terjajar Nukleolus hilang
d) Anafase
Sentromer membelah Kedua kromatid masing-masing memisahkan diri kemudian bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan Kromatid dublet, akan menjadi untai tunggal
e)Telofase
Terjadi kariokinesis dan sitokinesis Nukleus dan dinding terbentuk kembali, benang spindel/gelendong lenyap Terbentuk dua sel anakan baru.