Anda di halaman 1dari 15

KATEGORI ENSELOPATI HEPATIK

diinduksi oleh acute liver failure;

Type A

hasil by pass sistemik portal, yang tidak berhubungan liver disease Type B terjadi pada pasien cirrhosis

Type C

(based on nomenclature developed by the 11th World Congress of Gastroenterology.)

Acute and chronic liver disease


Pe entry asam amino aromatik ke SSP (Krn Pe ratio AARC:AAA)

Hati tidak dapat menjalankan fungsinya dgn baik Amoniak tidak bisa diubah menjadi urea NH3 urea NH3 dlm darah me NH3 bersifat neurotoksik

Ketidakseimbangan GABA

false synthesis
Sintesis neurotransmiter octopamine Sintesis normal : neurotransmiter NE

Benzodiazepin like substrat


Interaksi dgn reseptor GABA

Memicu transit air, asam amino, dan elektrolit menembus membran neuronal

Menghambat pembentukkan potensial excitatory dan inhibitory postsinaps

Mengganggu proses metabolisme di otak

GAMBARAN KLINIS
Stadium 1 :
Sedikit perubahan pada kepribadian & tingkah laku (bicara tidak jelas, pandangan kosong, pelupa, dll)

Stadium 2 :
Kedutan mata umum dan asteriksis, atau flapping tremor, apraksia konstitusional

Stadium 4 : Stadium 3 :
Penderita gaduh, kasar, dan bengis shg perlu diikat Keadaan koma, refleks hiperaktif dan tanda barbinsky, bau apek pada nafas penderita (fetor hepatikum)

Data klinis yang menyertai

Pasien terlihat gelisah, mudah marah, kadang bicara pasien kacau, sulit tidur.

Manajemen Terapi Ensefalopati

Laktulosa

Neurodex

Penyakit hati parah

Kegagalan detoksifikasi ammonia di kolon yang diproduksi bakteri (H. Pylori)

Peningkatan kadar amonia dalam darah berbahaya

Dilakukan diet protein

Lactulose merupakan disakarida sintesis dari fructose dan galaktose yang memiliki aktifitas di kolon. (Goodman&Gilman, 2006). Lactulose tidak mengalami absorbsi di usus. Lactulose bekerja dengan kemampuannya sebagai osmotic laxatives

Indikasi 1. Konstipasi Lacutose dekatakan efektif untuk mengobati konstipasi karena obat golongan opioid dan vinkristin.(goodman&gilman, 2006) 2. Hepatic Encephalopathy (portal systemic encephalopathy). Kontra Indikasi Galactosaemia dan obstruksi pada saluran intestinal (BNF 57, 2009)

Lactulose meningkatkan efek peristaltik dan pencuci perut dengan 2 jalan yaitu : 1. Meningkatkan tekanan osmotik dalam usus. 2. Mengalami fermentasi oleh flora normal kolon yang mengubahnya menjadi asam organic yang dapat menurunkan pH kolon.
(Dipiro, 2008)

Pengasaman kolon dapat menurunkan kadar ammonia dalam darah dengan jalan:

Mensuplai karbohidrat ke usus dengan cara

Laktulosa juga menaikkan pergerakan ammonia ke usus

demikian mengurangi degradasi dari asam amino. mengubah metabolism dari bakteri yang ada di usus sehingga mengurangi degradasi asam amino mensuplai kebutuhan energy untuk pertumbhan energy bakteri dalam usus. Mengurangi degradasi bacterial urea

(Dipiro, 2008)

Ammonia yang telah berada di usus akan dijebak agar tidak dapat kembali ke sistemik dengan perubahannya dari ammonia(NH3) menjadi ion ammonium (NH4+) karena keadaan kolon yang asam
(goodman&gilman, 2006)

Bentuk sediaan ; Oral (sirup) dan enema Dosis :

Inisiasi dengan dosis 45 ml tiap jam (300 ml

Goal :

dalam 1 liter air selama 60 menit) sampai katarsis terjadi. Maintenance dosis 15-45 mL (tiap8-12 jam), untuk enema 6-8 jam (Dipiro, 2008) Atau 20-30 garam 3-4 kali tiap hari. (goodman&gilman, 2006)
produksi feses yang lunak (dipiro,2008) dan

dengan pH 5-5,5 (asam).(goodman&gilman,2006)

Neomycin atau anti-infeksi lain karena dapat mengganggu degradasi oleh bakteri yang diinginkan dan dapat mengganggu pengasaman kolon Antasida yang tidak terabsorbsi karena menghambat pengasaman kolon. (A to Z drug facts) Penggunaan lactose perlu dilakukan monitoring tambahan pada kadar elektrolit (Potasium dan klorida), kadar karbon dioksida, dan perubahan status mental pasien. (A to Z drug Facts)

Anda mungkin juga menyukai