Definisi
Dukungan nutrisi diberikan untuk pasien yang tidak boleh, tidak mau atau tidak dapat menerima asupan makanan dalam jumlah tertentu karena penyakitnya
Prevalensi malnutrisi di RS
Bistrian Bistrian Hill Hill Warnold Willcuts Weinsier Asplund Albund Jensen Symreng Broden Wesdorp Wesdorp Smit Jakarta US, 1974 US, 1974 UK, 1977 UK, 1977 Swe, 19781 US, 1978 US, 1979 Swe, 1981 Swe, 1982 Denmark, 1982 Swe, 1983 Swe, 1984 Holand, 1986 Holand, 1989 Holand, 1991 INA, 1999 50% 44% 25 - 40% 35 - 50% 37% 65% 48% 30% 22% 28% 25% 17 - 47% 25% 25% 40% 20 - 60%
Prevalensi malnutrisi di RS
Terjadi di RS terbaik di dunia Prevalensi malnutrisi 40% - 45% 12% pasien malnutrisi berat Di ruang rawat bedah: 50% Dampak: komplikasi meningkat 3x lipat, kematian meningkat LOS lebih lama Biaya RS meningkat 35%-75%
Gallagher-Alfred, et al. J Am Diet Assoc 1996;96:361-9 Study based on 1327 hospitalized patients
Kelompok pasien:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Pra-operasi Pascaoperasi Gangguan saluran cerna Trauma, luka bakar, sepsis Disfagia Masalah neurologi (stroke, mental retardasi) Kanker Penyakit kronis Nyeri kronis ICU
Tujuan utama
1. Mencegah/mengurangi kehilangan BB
2. Mencapai imbang N seimbang/positif 3. Menjaga fungsi organ 4. Pasien mendapat vit & min dalam jumlah adekuat 5. Mengatur imbang cairan
Dukungan Nutrisi
Metode
Waktu
Jumlah
Oral
Enteral
Parenteral
tidak parenteral
<7hr >7hr
>6 mgg
gastro enterostomi
(-) aspirasi (+)
nasoenteral
(-) aspirasi (+)
perifer sentral
PEG
PEJ
NGT
NJT/NDT
Metode: Enteral
Konsistensi makanan
1. Cair
2. Lewat pipa 3. Saring 4. Lunak 5. Biasa
Enteral
Parenteral
Tube
CVA
Terimakasih