Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DIAN MARVIANTI WT
ANFIS
DEFINISI
Penderita aldosteroidisme memperlihatkan penurunan kadar kalium serum (hipokalemia) dan ion hidrogen (alkalosis) (Brunner&Suddarth, 2001) Pada aldosteronisme primer (Sindrom Conn), kelebihan produksi aldosteron terjadi akibat adanya tumor atau hiperplasia korteks adrenal. (Price, Sylvia A., 2005)
ETIOLOGI
tumor pada korteks adrenal (aldosteronproducing adenoma/APA) dan hiperaldosteronisme idiopatik bilateral (bilateral idiopathic hyperaldosteronism/IHA). hiperplasia mikronodular atau makronodular, dari zona glomerulosa pada sebagian besar dari salah satu kelenjar adrenal.
PATOFISIOLOGI
Peningkatan ekskresi K oleh tubulus ginjal
ETIOLOGI
Penurunan K intraselular
Menstimulasi reabsorpsi Na
Peningkatan retensi Na
-Disritmia
-Alkalosis metabolik
TANDA&GEJALA
kelebihan sekresi aldosteron volume cairan tubuh meningkat pembesaranventrikel kiri sakit kepala. Kelemahan otot Parestesia intermiten Disritmia Hipersensitivitas terhadap digitalis Polidipsi; poliuri
DIAGNOSTIC TEST
CT Scan dan photoscanning Pungsi Vena Uji Diagnostik : Uji terhadap darah Uji terhadap urine
PENATALAKSANAAN
Medikasi Tindakan Diet Aktivitas
PROGNOSA
hampir 50% dari jumlah pasien akan mendapatkan terapi antihipertensi seumur hidup.
KOMPLIKASI
Serangan jantung Gagal jantung Hipertrofi ventrikel kiri Penyakit ginjal atau gagal ginjal Hipokalemia Kematian dini
PENGKAJIAN
Aktifitas/istirahat Sirkulasi Eliminasi Makanan/cairan Neurosensori Pernafasan Keamanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan elektrolit; hipernatremia sekunder terhadap hiperaldosteronisme. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot dan perubahan metabolisme protein. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit; ekskresi urine berlebih dan polidipsia. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi mengenai proses penyakit, pengobatan dan perawatan diri. Resiko cedera berhubungan dengan kelemahan otot, parestesi, disfungsi autonomik dan tetani.