Oleh: Noor Rizki Febrian 201020401011149 Pembimbing : dr. eko nursucahyo, sp.og
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH LAMONGAN
BAB 1 Pendahuluan
Kanker serviks merupakan hasil akhir dari lesi pra kanker yang berjalan pelan tetapi progresif, sehingga deteksi dan penanganan lesi pra kanker merupakan faktor yang paling penting untuk menurunkan angka kejadian kanker servik.
Kanker serviks merupakan jenis keganasan tertinggi di Indonesia dan merupakan penyebab terbanyak kematian kanker ginekologi di dunia. Diperkirakan di seluruh dunia setiap tahun ditemukan sekitar 500.000 kasus baru.
Tingginya angka kematian penderita kanker serviks di Indonesia disebabkan karena sebagian besar penderita kanker serviks sudah datang dalam stadium lanjut, dan karena masih kurangnya kesadaran wanita Indonesia untuk melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
Identitas
Nama : Ny N Umur : 41 tahun Alamat : Duriwetan RT 1 RW 1 Maduran Lamongan. No. RM : 00.81.90 Tanggal : 06 Oktober 2011
Anamnesis
KU RPS : lemah badan :
lemah badan sejak 7 hari yang lalu sampai tidak sadarkan diri perdarahan berwarna merah yang keluar dari jalan lahir dalam jumlah yang banyak sampai mengganti 10 pembalut dan disertai dengan nyeri yang menjalar sampai panggul BAK dan BAB dbn BB menurun 10 kg, mual +, muntah + nyeri saat berhubungan seks dan setelah berhubungan seks keluar darah sejak 6 bulan yang lalu. Sudah tidak haid sejak 6 bulan yll. Haid pertama umur 10 tahun
RPD : Riwayat keputihan kadang-kadang berwarna putih dan tidak berbau. Riwayat HT & DM disangkal. Sebelumnya haid pasien normal (tidak ada keluhan) dan lama haid 5-7 hari dengan siklus haid 25-28 hari. Kontrasepsi sebelumnya menggunakan KB suntik. Riwayat pernikahan : Pasien mengaku menikah sebanyak 2 kali. Pasien ini menikah pertama pada umur 13 tahun. Riwayat persalinan Anak pertama lahir spontan belakang kepala dengan Berat Badan Lahir 3000 gram Aterm Tunggal Hidup dengan jenis kelamin perempuan dan sekarang berumur 27 tahun.
RPK : Saudara kandung pasien pernah menderita Ca Cerviks. RPSos : Merokok (-) Suami merokok (+)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : lemah GCS : 456 TD : 125/81 mmHg Nadi :121 x/menit Nafas :22x/menit Temp aksila : 36.5C K/L : A+I-C-D Tho: simetris, retraksi-/-,rh-/-,wh/-,S1/S2 tunggal (murmur -) Abd: flat, soefl, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri ketok (-), BU+N Ext: Hangat kering Pucat, edema Pemeriksaan dalam :
VT : teraba massa yang berdungkuldungkul pd portio serviks Inspekulo : terlihat massa yang berdungkul-dungkul pd portio serviks
Laboratorium
Hematologi
Diffcount : 1/0/66/27/6 (1-2/01/49-67/25-33/3-7 Hematokrit : 20,2 % (L 40-54%, P 35-47%) Hemoglobin : 6,1 g/dl (P=12,016,0 mg/dl, L=13,0-18,0 mg/dl) Leukosit: 7.300 (4000-10.000) Trombosit : 442.000 (150.000450.000) LED : 76/105 (L 0-5/jam, P 0-7/jam)
Faal hati
SGOT : 15 (L : 37 U/L P : 31 U/L) SGPT : 17 (L : 41 U/L P : 31 U/L)
Faal Ginjal
Urea : 12 (10-50 mg/dl) Serum Creatinin : 0,6 (P 0,7-1,2 mg/dl L 0,8-1,5 mg/dl)
Biopsi :
Terdapat gambaran proses sel squamous karsinoma yang meluas ke 1/3 distal vagina sampai ke dinding pelvis (Ca Cerviks stadium 3B).
Keyword
Wanita, 41 thn Letargi Perdarahan diluar haid Nyeri epigastrium menjalar ke panggul Dispareuni Post coital bleeding Menikah umur 13 tahun Anemia (Hb : 6,1g/dl) GDA 241 Biopsi : Ca cerviks stadium 3B
Planning diagnosis
Cek Hb post transfuse, cek GDA ulang, HbA1c Foto polos abdomen
Terapi
Perbaiki keadaan umum Transfuse PRC sampai Hb > 10 mg/dl Injeksi Ranitidin 2xI Injeksi asam traneksamat 2xI Injeksi cernevit 1 ampul Konsul ke penyakit dalam Edukasi pasien untuk dilakukan radioterapi di RSUD dr.sutomo surabaya
Bab 3 Pembahasan
Definisi
Kanker serviks merupakan hasil akhir dari lesi pra kanker yang berjalan pelan tetapi progresif, sehingga deteksi dan penanganan lesi pra kanker merupakan faktor yang paling penting untuk menurunkan angka kejadian kanker servik.
Patogenesis
Squamocolumnar junction tempat awal berkembangnya kanker serviks Kanker serviks adalah suatu penyakit yg progresif, mulai dari intraepitel (pre-invasif) sampai berkembang menjadi kanker serviks invasif. Gejala pada pre invasif biasanya asymptomatik, pada invasif gejala sesuai stadium pada kanker serviks.
Faktor resiko
Perilaku seksual wanita maupun pria Perilaku seksual < 20 tahun Pasangan seksual > 1 orang (multiple) Rentan terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual) Riwayat kanker serviks pada ibu/saudara Merokok Daya tahan tubuh yang rendah HIV/AIDS Penyakit menahun Paritas Keadaan sosial ekonomi dan pendidikan rendah
Diagnosis
Pemeriksaan sederhana dengan inspekulo, dan pemeriksaan dalam Rectal touch (RT) Pap smear Kolposkopi Biopsikuretae Konisasi Laboratorium, radiologi, USG, Endoskopi)
Terapi
Pra ganas : Ablasi /perusak jaringan(electrocoagulation diathermy, Cryosurgery, CO2 laser) Eksisi atau pengambilan jaringan (Cold knife conization, CO2 laser excision, Histerektomi) Stadium IIaHisterektomi radikal disertai dengan pengambilan kelenjar getah bening pelvis (Operasi Radikal Wertheim) Stadium IIb sampai III penyinaran/radioterapi atau sitostatistika sedangkan stadium akhir pengobatan paliatif lebih dianjurkan
Bab 4 Kesimpulan
Telah kami sajikan sebuah kasus tentang kanker serviks yang menitikberatkan pada anamnesis, penegakkan diagnosis serta penanganan yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan umum pasien.
Terima kasih