Anda di halaman 1dari 47

Sistem Muskuloskeletal

dr. Nawanto A. Prastowo, SpKO Departemen Fisiologi FK-Unika Atmajaya

Struktur makroskopis

Otot Skelet
Struktur kimiawi
75% air 20% protein 5% garam inorganik & fosfat

Sel otot/miofiber

Struktur Mikroskopis
Sarkolema
Plasma membran sel otot Mengatur potensial membran Terdapat neuronal junction

Transverse tubules (T-tubules)

Invaginasi sarkolema yang berbentuk tabung Tegak lurus dengan arah serabut otot Terletak diantara pita A dan I Berfungsi menghantarkan potensial aksi ke retikulum sarkoplasma Terdapat reseptor dihidropiridin (DHP)

Retikulum sarkoplasma Menyelubungi miofibril Analog dgn retikulum endoplasma sel lain Tempat penyimpanan ion Ca Reseptor rianodin/ foot protein Sarkoplasma Sitoplasma sel otot Disebut juga sitosol Teedapat banyak glikogen dan mioglobin

Reseptor DHP-Rianodin

Sarkomer Merupakan unit fungsional terkecil Area yang dibatasi 2 garis Z Terdiri dari 1 pita A dan 2 buah pita I Tersusun oleh miofilamen: aktin dan miosin Setiap 1 filamen miosin dikelilingi oleh 6 filamen aktin

Sarkomer

Gambaran Histologis
Pita A (anisotropik) Daerah gelap di bag tengah sarkomer Terdiri dari aktin dan miosin Selama kontraksi tidak memendek Pita I (isotropik) Daerah terang di bag tepi sarkomer Hanya terdiri dari aktin Memendek selama kontraksi

Zona H (heller) Zona agak terang di tengah pita A Hanya terdiri dari miosin Terdapat garis M (Mittelscheibe)
Tepat di tengah zona H Protein struktural pengikat miosin

Garis Z (Zwischenscheiben) Terdapat di tengah pita I Protein struktural pengikat aktin-titin Membentuk sarkomer

Sarkomer

Protein Otot
Protein kontraktil
Miosin Aktin

Protein regulator
Troponin, tropomodulin Tropomiosin

Protein struktural
Titin, -aktinin, miomesin, nebulin, distrofin desmin, ankirin

Protein Otot

Protein Struktural

Protein Struktural

Protein Kontraktil

Filamen tipis Aktin

Tropomiosin

Protein berbentuk globular yang tersusun spiral dan melekat dengan tropomiosin Tempat lekat kepala miosin (myosin binding site) Tertutup oleh tropomiosin saat relaksasi Terbuka saat kontraksi Tersusun secara spiral melekat pada aktin Menutupi myosin binding site Tempat lekat kepala miosin saat istirahat Protein terdiri dari 3 polipeptida (I, C, T) Troponin C mengikat ion Ca

Troponin

Filamen tipis

Kontraksi otot
Merupakan proses kemomekanik
Melibatkan substansi kimia
ACh, ion Ca, ATP, enzim ATP-ase

Terdapat fenomena mekanik


Pergeseran miofilamen

Teori sliding filament mechanism


Terjadi pergeseran aktin yang disebabkan oleh tarikan kepala miosin yang menempel pada aktin. Pemendekan sarkomer dan pita I Pita A tidak berubah Panjang aktin dan miosin tetap

Kontraksi Otot
Tahap-tahap kontraksi
Periode Laten (5 msec)
Saat timbul impuls hingga sebelum otot kontraksi Tidak ada perubahan panjang otot Sudah terbentuk cross-bridge

Periode Kontraksi (40 msec)


Otot memendek, tegangan meningkat

Periode Relaksasi (50 msec)


Otot kembali ke panjang awal

Periode Refraktori (2 msec)


Waktu sebelum stimulus berikut.

Proses kontraksi
Impuls dari serabut saraf motorik Penglepasan ACh oleh akson ACh diikat oleh reseptor ACh pada sarkolema Depolarisasi T-tubules Aktivasi reseptor DHP reseptor rianodin terbuka Penglepasan Ca dari RE masuk ke sitosol Troponin C mengikat Ca tropomiosin bergeser miosin binding site pada aktin terbuka Cross bridge Energi dihasilkan dari penguraian ATPADP +P Kontraksi Terbentuk ATP kembali dan ion Ca masuk ke SR ATP menempel pada miosin ikatan aktin-miosin terlepas Relaksasi

Kontraksi Otot

Dinamika Ion Kalsium

Hubungan aktin, miosin dan ATP Aktin mengikat miosin ATP Aktin mengaktifkan miosinATPase Miosin ATPase memecah ATP dan menghasilkan energi Energi menyebabkan power stroke ATP terbentuk kembali Cross-bridge terlepas Ca kembali ke sisterna terminal/lateral

sac

Peranan ATP
Power stroke Melepaskan kepala miosin dari aktin Transpor ion Ca ke retikulum sarkoplasma

Jenis kontraksi
Kontraksi isotonik
Ada perubahan panjang otot krn gaya otot > beban Kontraksi eksentrik
Kontraksi yang menyebabkan pemanjangan otot

Kontraksi konsentrik
Kontraksi yang menyebabkan pemendekan otot

Kontraksi isometrik
Gaya otot < berat beban/tahanan kontraksi (+), perubahan panjang otot (-) Resistensi perifer meningkat tekanan darah meningkat

Kontraksi isokinetik
Kecepatan kontraksi konstan

Jenis kontraksi

Klasifikasi Otot Lurik


Dasar pembagian
Morfologi Histokimia dan biokimia Fungsi dan kontraktilitas

Jenis

Serat tipe I (slow oxidative-SO) Serat tipe IIA (fast oxidative-glycolyticFOG) Serat tipe IIB (fast glycolytic-FG)

Tipe Otot Lurik


Tipe IIB Tipe I Tipe IIA

Klasifikasi Otot Lurik


Ciri-ciri serat tipe II
Menjalarkan potensial aksi secara cepat Aktivitas miosin ATPase tinggi Retikulum sarkoplasma melepaskan & mengambil Ca lebih cepat Membentuk & melepas cross-bridge lebih cepat Mengandung sedikit mitokondria
Energi dari sistem glikolisis (anaerob) Untuk aktivitas sesaat tapi eksplosif Mudah mengalami kelelahan

Klasifikasi Otot Lurik


Ciri-ciri serat tipe I
Menjalarkan potensial aksi lebih lambat Aktivitas miosin ATPase rendah dan kapasitas Ca rendah Kecepatan kontraksi lambat Banyak kapiler Mengandung banyak mitokondria dan sitokrom
Energi dari sistem aerobik Untuk aktivitas yang lama

Klasifikasi Otot Lurik


Structural, functional and histochemical characteristics of twitch fibres. Classification Red (I) Slow oxidative (SO) Intermediate Slow Slow-twitch Myoglobin Oxidative enzymes Glycolytic activity Glycogen Mitochondria Mitochond.ATPase Sarcoplasmic retic. Fibre diameter High High Low Low Intermediate Intermediate Intermediate Small Red (IIA) FOG Red FR (fatique resistant) Fast-twitch red High Intermediate Low High High High Dense Intermediate White (IIB) FG White FF (fast twitch fatiquable) Fast-twitch white Low Low High Intermediate Low Low Dense Large

Contractions
Shortening velocity Recruitment

Postural
Low (I) First

Endurance
Intermed. (IIA) Second

Powerful
High (IIB) Last

Motor unit
Satu serabut saraf motorik dan seratserat otot yang dipersarafi.
Satu serat saraf bercabang mempersarafi beberapa serat otot.
Jumlah serabut otot 250 juta Jumlah serat saraf 420 ribu Rasio serat saraf:serat otot 1:595

Ujung serabut saraf motorik yang melekat pada otot membentuk neuromuscular

junction (motor end plate)

Motor Unit

Tipe otot
Klasifikasi Morfologi
Otot Lurik
Otot rangka, otot jantung

Otot Polos
GIT, vaskuler, saluran pernafasan

Klasifikasi Fungsional
Voluntary
Otot rangka

Involuntary
Otot jantung, GIT, vaskuler, saluran pernafasan

Tipe otot
Otot skelet/rangka
Tubular/tabung Inti banyak, di bagian tepi

Otot polos
Berbentuk spindel Inti tunggal di sentral Kaveoli Dense body

Otot jantung
Bercabang Inti satu atau dua, di sentral Ada intercalated disc

Otot Jantung

Intercalated Disc
Desmosome
Menghubungkan miosit secara mekanik Mempertahankan bentuk jaringan dari tekanan/tarikan Terdapat pada jaringan lain

Gap junction
Dibentuk oleh membran sel yang berhadapan Area yang memiliki tahanan listrik terendah Tempat penyebaran potensial aksi dari satu sel ke sel lain Memungkinkan kontraksi secara sinsitium

Intercalated Disc

Otot polos
Pada organ berongga/berbentuk tabung Dipersarafi oleh SSO (involuntary) Sel berbentuk spindle Retikulum sarkoplasmik sedikit T-tubules (-) Troponin (-) Ca terikat pada kalmodulin

Otot Polos

Tipe

Otot polos multi unit

Terdiri dari beberapa unit otot yang terpisah Kontraksi tiap unit terpisah Ditemukan pada sel dinding arteri besar, sal. pernafasan besar, otot siliar, folikel rambut Terdiri dari satu unit Kontraksi secara sinsitium

Tidak seluruh otot berkontraksi secara bersamaan

Otot polos single unit

Self-excitable (membentuk potensial aksi tanpa ada rangsangan) Terdapat pada dinding arteri kecil, GIT, traktus urinarius, sistem reproduksi

Seluruh sel berkontraksi terhadap satu rangsang karena memiliki gap junction

Perbedaan Multi-Single Unit

Perbedaan Karakteristik Tipe Otot


Characteristics of skeletal, cardiac and smooth muscle cells. Skeletal Cardiac Smooth muscle

Diameter (m m)
Length (m m) T-tubules Regular sarcomers Regular Z-discs Regular myofibrils Troponin Sarcoplasmic reticulum Gap junctions Extracellular Ca2+ Refractory period Latency (ms) Resting membrane pot.( mV) Force Energy cost Disorders

Up to 100
200 000 Yes Distinct/jelas Yes Yes Yes Yes No No Short 10 -80 High 300-fold Atrophy

10
50 Yes Distinct/jelas Yes Yes Yes Yes Yes Yes

Up to 5
Up to 200 No -Simple caveoli No -Look smooth No- but dense bodies Irregular myofibrils No Simple reticulum Yes (single-unit) Yes

Long (300ms) Long 10 -90 High High Cardiac 200 -50 Low maintained for days Low Asthma, hypertension

Anda mungkin juga menyukai