Anda di halaman 1dari 26

Referat

TRAUMA KIMIA PADA MATA

OLEH: F I R M A N FA D LY K U S U M A P U T R A 2061210037 PEMBIMBING D R . C H A I R U N I S A F S P. M

LABORATORIUM ILMU PENYAKIT MATA RSUD KANJURUHAN KEPANJEN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2012

Pengertian

Trauma kimia mata adalah trauma yang mengenai bola mata akibat terpaparnya bahan kimia baik yang bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur bola mata tersebut. Trauma kimia pada mata merupakan kedaruratan oftalmologi, karena dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.

Epidimiologi

Dari data WHO tahun (1998) kejadian trauma okular dialami oleh pria 3 sampai 5 kali lebih banyak daripada wanita. trauma okular berakibat kebutaan unilateral sebanyak 19 juta orang, 2,3 juta mengalami penurunan visus bilateral, dan 1,6 juta mengalami kebutaan bilateral akibat cedera pada mata. Rasio frekuensi bervariasi trauma asam:basa antara 1:1 sampai 1:4. Secara international, 80% dari trauma kimiawi dikarenakan oleh pajanan karena pekerjaan

Etiologi
Trauma pada mata yang disebabkan oleh bahan kimia disebabkan oleh 2 macam bahan yaitu: 1. bersifat asam (pH< 7 ) 2. bersifat basa (pH > 7)

Contoh bahan kimia bersifat asam 1. asam sulfat 2. air accu 3. asam sulfit 4. asam klorida 5. zat pemutih 6. asam asetat 7. asam nitrat 8. asam kromat 9. asam hidroflorida

Contoh bahan kimia bersifat basa : 1. amoniak 2. Freon/bahan pendingin lemari es 3. sabun, shampo 4. kapur gamping 5. semen 6. tiner, lem 7. kaustik soda 8. cairan pembersih dalam rumah tangga

Klasifikasi

Bersifat Asam

Trauma kimia mata


Bersifat Basa

Trauma Asam

Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea. Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, sementara anion merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi.

Trauma Basa

Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan-bahan basa memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk penetrasi sel membran dan masuk kemudian menembus kornea, kamera okuli anterior, dan sampai retina dengan cepat sehingga dapat berakhir dengan kebutaan

Bahan alkali atau basa pecah atau rusaknya sel jaringan. Pada pH yang tinggi alkali safonifikasi disertai dengan disosiasi asam lemak membran sel Bila alkali masuk ke dalam bilik mata depan maka akan terjadi gangguan fungsi badan siliar. Cairan mata susunannya akan berubah, yaitu terdapat kadar glukosa dan askorbat yang berkurang. Kedua unsur ini memegang peranan penting dalam pembentukan jaringan kornea.

Perjalanan penyakit trauma alkali :


Keadaan akut yang terjadi pada minggu pertama : 1. Sel membran rusak. 2.Bergantung pada kuatnya alkali akan mengakibatkan hilangnya epitel,keratosit, saraf kornea dan pembuluh darah. 3.Terjadi kerusakan komponen vascular iris, badan siliar dan epitel lensa, trauma berat akan merusak sel goblet konjungtiva bulbi. 4.Tekanan intra ocular akan meninggi.

5.Hipotoni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar 6.Kornea keruh dalam beberapa menit. 7.Terjadi infiltrasi segera sel polimorfonuklear, monosit dan fibroblast

Keadaan minggu kedua dan ketiga :

1.Mulai terjadi regenerasi sel epitel konjugtiva dan kornea. 2.Masuknya neovaskularisasi ke dalam kornea diserta dengan sel radang. 3.Kekeruhan pada kornea akan mulai menjernih kembali 4.Sel penyembuhan berbentuk invasi fibroblast memasuki kornea. 5.Terbentuknya kolagen. 6.Trauma alkali berat akan membentuk jaringan granulasi pada iris dan badan siliar sehingga terjadi fibrosis

Keadaan pada minggu ketiga dan selanjutnya :


1.Terjadi vaskularisasi aktif sehingga seluruh kornea tertutup oleh pembuluh darah. 2.Jaringan pembuluh darah akan membawa bahan nutrisi dan bahan penyembuhan jaringan seperti protein dan fibroblast. 3.Akibat terdapatnya jaringan dengan vaskularisasi ini, tidak akan terjadi perforasi kornea. 4.Mulai terjadi pembetukan pannus pada kornea.

5.Endotel yang tetap sakit akan mengakibatkan edema kornea. 6.Terdapat membaran retrokornea, iritis, dan membrane siklitik. 7.Dapat terjadi kerusakan permanen saraf kornea dengan gejala-gejala seperti tekanan bola mata mata dapat rendah atau tinggi.

Kelainan pada jaringan lain akibat trauma alkali :

Kelopak Mata : 1.membentuk jaringan parut pada kelopak. 2.Margo palpebra rusak sehingga mengakibatkan gangguan pada break uptime air mata. 3.Lapisan air pada depan kornea atau tear film menjadi tidak normal. 4.Pembentukan jaringan parut pada kelenjar asesoris air mata yang mengakibatkan mata menjadi kering.

Konjungtiva : 1.Terjadi kerusakan pada sel goblet. 2. Dapat terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang akan menarik bola mata sehingga pergerakan mata menjadi terbatas. 3.Akibat terjadinya simblefaron penyebaran air mata menjadi tidak merata. 4.Terjadi pelepasan kronik daripada epitel kornea. 5.Terjadi keratinisasi (pertandukan) epitel kornea akibat berkurangnya mucin

Lensa : 1. Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa

Diagnosa
Pemeriksaan awal pada trauma mata antara lain meliputi: 1. anamnesis 2. pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan Penunjang

1.Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pemeriksaan pH bola mata secara berkala. 2.Pemeriksaan bagian anterior mata dengan lup atau slit lamp yang bertujuan untuk mengetahui lokasi luka 3.Pemeriksaan tonometri untuk mengetahui tekanan intraocular.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya trauma ataupun jenis trauma itu sendiri. Ada empat tujuan utama dalam mengatasi kasus trauma okular adalah: 1. memperbaiki penglihatan 2.mencegah terjadinya infeksi 3.mempertahankan struktur dan anatomi mata 4.mencegah sekuele jangka panjang

Penatalaksaan Trauma Asam

Secepat mungkin setelah terpajan cairan kimia, dilakukan irigasi selama mungkin untuk meyakinkan cairan yang mengakibatkan trauma benar-benar bersih dari mata. Irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan garam fisiologis atau air selama (15-30 menit). Trauma asam pada dasarnya akan kembali normal, namun jika perlu dapat diberikan anastesi topikal, larutan natrium bikarbonat 3%, dan antibiotik.

Penatalaksanaan Trauma Basa

Bila penyebabnya adalah CaOH, dapat diberi karena EDTA


0,05 dapat bereaksi dengan CaOH yang melekat pada jaringan. Pemberian antibiotik dan debridement untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis. Pemberian Steroid secara berhati-hati karena steroid menghambat penyembuhan (Steroid menekan proses peradangan akibat denaturasi kimia kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva)

Komplikasi
1. 2. 3. 4. 5.

Simblefaron (perlengketan antara konjungtiva palpebra, bulbi, dan forniks) Kornea keruh, edema, neovaskuler Enteropion Sindroma mata kering Katarak traumatik (Komponen basa yang masuk mengenai mata menyebabkan terjadinya peningkatan pH cairan aquos dan menurunkan kadar glukosa dan askorbat)

Prognosis
Klasifikasi menurut Huges: 1. Ringan 2. Sedang 3. Sangat berat

Anda mungkin juga menyukai