Ergonomi
Arti Ilmu yang mempelajari ukuran-ukuran pekerjaan (dalam arti luas) Kesimpulan dari berbagai definisi:
Ilmu yang menghubungkan ilmu-ilmu teknik dan ilmu-ilmu humaniora Ergonomi mengupayakan adanya harmonisasi antara manusia dan mesin
Sejarah perkembangan
Ergonomi ERGOS=kerja & NOMOS=hukum/ukuran Kepentingannya sudah dikenal sejak abad 19 Berkembang waktu perang dunia ke-2 Istilah ini mulai digunakan mulai 1950 dalam bidang industri
Manusia memiliki keterbatasan dalam melakukan adaptasi terhadap lingkungan fisik, beban kerja fisik dan psikologis Tanpa penerapan konsep ergonomi di tempat kerja ternyata meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja - Mengurangi risiko kecelakaan kerja - Menurunkan insidens berbagai PAK Meningkatkan efektifitas - Peningkatan kemudahan penggunaan sistem - Penurunan kesalahan - Peningkatan produktifitas
Workplaces safe from hazardous conditions have lower costs due to decreased lost time, absenteeism, worker compensation premiums, etc. [Office of Technology Assessment 1995]. Ergonomics programs have been shown to be cost effective for similar reasons [McKenzie et al. 1985; Lapore et al. 1984]. In addition, ergonomic improvements may result in increased productivity and higher product quality [McKenzie et al. 1985; LaBar 1994; LaBar 1989].
FPJ-FJP MODEL
Fitting the person to the job Seleksi dan skrining Latihan keterampilan Safety training Latihan kebugaran Pendidikan kesehatan Stress management Fitting the job to the person Ergonomi-Work design Safety engineering Environmental control Organizational change
PENDEKATAN
Kemampuan Keterbatasan Karakteristik Tingkah laku Motivasi Untuk mendesain peralatan dan prosedur kerja dengan memperhatikan lingkungan kerjanya.
SASARAN ERGONOMI
Lingkungan fisik Aspek fisik dan fisiologis pekerjaan: antropometri, kerja otot, beban kerja, shift kerja Aspek psikologis: beban mental
ANTROPOMETRI
Mempelajari ukuran tubuh manusia secara sistematis Ketidak serasian antara ukuran rubuh dan tempat/alat kerja dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal sampai kecelakaan kerja
Aplikasi Antropometri
Secara teoritis, semua peralatan harus didesain untuk mengakomodasi semua individu yang terkecil sampai yang terbesar. Pendekatan yang umum dilakukan yaitu mendisain peralatan atau tempak tempat kerja untuk persentil tertentu dari populasi.
Jenis Pengukuran
Statis
Dinamis
Penggunaan Data
Tidak membungkuk Tidak jongkok Tidak memutar tubuh Tidak meraih objek yang letaknya lbih tinggi dari bahu Tinggi tempat kerja antara tinggi pusat dan tinggi sikut Letak objek pada lapang pandang
Kerja Otot
Kerja dinamis
Kerja statis
Beban kerja
Awkward posture
Force
Repetition
22
Kerja fisik berat Sikap statis Membungkuk dan berputar Mengangkat, mendorong, menarik Kerja berulang Getaran Psikologis dan psikososial
Sikap tubuh
Sumber beban muskuloskeletal Keseimbangan dan stabilitas Dasar dari kemampuan bergerak Sumber informasi
Risiko yang terjadi sebanding dengan berat beban dan jarak beban dari tubuh seseorang (baik ke depan atau ke samping)
Tenaga lebih besar 2 kali dari punggung tertekuk Lebih aman Vertebral lumbal di posisi tengah
Gerak mengangkat yang asimetri dan berputar berbahaya Meningkatkan beban tulang belakang
Kerja Shift ; Menyebabkan gangguan irama sirkandian, menyebabkan gangguan kesehatan dan gangguan psikologis Beban Mental ; Tuntutan kerja yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
One: Looking for signs of a potential musculoskeletal problem in the workplace, such as frequent worker reports of aches and pains, or job tasks that require repetitive, forceful exertions. Two: Showing management commitment in addressing possible problems and encouraging worker involvement in problem-solving activities. Three: Offering training to expand management and worker ability to evaluate potential musculoskeletal problems. Four: Gathering data to identify jobs or work conditions that are most problematic, using sources such as injury and illness logs, medical records, and job analyses.
Five: Identifying effective controls for tasks that pose a risk of musculoskeletal injury and evaluating these approaches once they have been instituted to see if they have reduced or eliminated the problem. Six: Establishing health care management to emphasize the importance of early detection and treatment of musculoskeletal disorders for preventing impairment and disability. Seven: Minimizing risk factors for musculoskeletal disorders when planning new work processes and operations it is less costly to build good design into the workplace than to redesign or retrofit later.