Anda di halaman 1dari 42

Schizofrenia Paranoid

Oleh Anne Maylita Djemat FK USAKTI

Identitas Pasien
Nama Jenis kelamin Usia Agama Bangsa/Suku Status pernikahan Pendidikan Pekerjaan Alamat Jakarta Barat Tanggal periksa pukul 11.15 : Tn. I. : Laki-laki. : 34 tahun. : Islam. : Indonesia / Jawa. : Menikah. : SLTA. : Karyawan swasta. : Kebun jeruk RT 2/3. : 14Maret 2013,

Riwayat psikiatri
Keluhan Utama Keluhan Tambahan

Pasien merasa
takut.

Pasien sering
tertawa sendiri.

Riwayat penyakit sekarang


Pasien laki- laki usia 34 tahun datang ke poli
psikiatri RSAL Mintohardjo pada tanggal 14 maret 2013 dengan keluhan utama merasa takut karena dikejar kejar oleh intel polisi karena dicurigai bahwa pasien adalah seorang bandar narkoba. Ia mengaku hal tersebut sering muncul tiba- tiba saja.

Pasien juga sering merasa bahwa tetanggatetangganya sering membicarakan dirinya dan mencurigai bahwa ia adalah seorang bandar narkoba.

Ketika dilakukan wawancara ini pasien tidak


terlihat seperti ketakutan . Selain itu os juga mengatakan sering tertawa sendiri dan ia juga mengatakan bahwa kepalanya menjadi sakit kalau ia menahan ketawanya . ketika ditanya hal apa yang membuat ia tertawa, os hanya menjelaskan bahwa ia hanya mengingat-ingat suatu hal kemudian dia menjadi tertawa ya gitu aja ujarnya.

Setelah itu pasien berkata saya terkena

penyakit parno kemudian pasien menceritakan bahwa dulu ia adalah pengguna narkotika jenis amfetamin yaitu ectasy . Setelah itu pasien kembali menyatakan bahwa ia merasa takut karena dikejar kejar oleh intel polisi kerena dicurigai bahwa pasien adalah seorang bandar

Ketika ditanyakan mengenai perkerjaannya


pasien mengatakan ia sekarang jarang bekerja karena ia merasa takut orang-orang membicarakan dia bahwa dia adalah seorang bandar narkoba.

Saat ini pasien tidak terlihat kelelahan atau


kecapaian , pasien tidak menunjukan adanya kegelisahan,tidak mengalami mimpi buruk, nafsu makan normal. Selain itu pasien juga tidak pernah merasa senang atau sedih yang

Pasien juga mengatakan ia mulai


menggunakan ectasy pada tahun 2005 , awalnya ia hanya menggunakan sekitar tablet perhari kemudian ia menambahkan sampai sekitar 2-3 tablet perhari. Ia mengkonsumsi ekstasi sampai tahun 2007 . Ia menceritakan setelah menggunakan obat tersebut merasa jadi sulit tidur , pasien sering merasa cemas dan tidak nafsu makan. Setelah tahun 2007 tersebut pasien mengatakan ia menjadi sering mudah lelah , ia lebih banyak tidur di kamar, os juga merasa

Kemudian pada bulan november 2012, os


sering merasakan sakit kepala. Os kemudian berobat ke poli saraf RSAL Mintohardjo pada tanggal 14 november 2012 . Os mengaku sakit kepalanya tersebut karena ia menahan tertawa, ia sudah mengalami hal ini sejak 3 bulan yang lalu . Pasien kemudian disarankan untuk melakukan pemeriksaan CT-SCAN . setelah didapatkan hasil CT-SCAN bahwa pada pasien ini adalah normal normal tidak ditemukan adanya kelainan di otaknya , pasien kemudian dirujuk ke psikiater.

Pada tanggal 16 november 2012 pasien


datang ke poli psikiatri RSAL Mintohardjo , pasien mengatakan ia sering merasa takut karena orang- orang dan tetangganya mencurigainya bahwa ia adalah seorang bandar narkorba. Selain itu ia merasa takut dan cemas karena dikejar kejar oleh intel polisi karena dicurigai bahwa pasien adalah seorang bandar narkoba. Os juga mengatakan sering tertawa sendiri dan ia juga mengatakan bahwa kepalanya menjadi sakit kalau ia menahan ketawanya. Pasien kemudian diberikan terapi . akan tetapi pasien tidak kembali datang kontrol

HETEROANAMNESA
Menurut istrinya , pasien adalah orang
yang tertutup , pasien jarang menceritakan masalah pribadinya kepada istrinya.

Menurut istrinya dirumah pasien merasa


sering cemas , pasien mengatakan ia merasa dirinya dikejar-kejar oleh intel kepolisian ,ia juga merasa tetangga tetangganya membicarakan dirinya bahwa pasien adalah seorang bandar narkoba. Ketika ditanya kebenerannya mengenai tetangganya tersebut, istri pasien tidak membenarkan hal tersebut. Istri pasien mengatakan bahwa pasien adalah orang

Menurut istri ,pasien terlihat sering tertawa


sendiri dirumah Selain itu pasien jarang keluar rumah, ia lebih sering berdiam diri di kamar, pasien tidak pergi bekerja.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


Gangguan Psikiatrik
Pasien mengaku mulai merasa seringcemas sejak bulan juni tahun 2005 , rawat jalan pada november 2012 namun setelah itu pasien tidak datang kembali berobat , hingga saat ini.

Riwayat penggunaan zat Gangguan medik -Pasien TIDAK ADA merokok sejak SMA Mengkonsumsi ectasy sejak tahun 20052007.

Riwayat kehidupan pribadi Riwayat kehamilan dan Persalinan Tidak memperoleh informasi yang pasti karena pasien merasa tidak yakin ketika menjawab. Pasien merupakan anak ke-empat dari tujuh bersaudara. Masa Kanak Awal Tidak memperoleh informasi yang pasti karena pasien merasa tidak yakin ketika menjawab. Masa Kanak Pertengahan Tidak memperoleh informasi yang pasti karena pasien merasa tidak yakin ketika menjawab.

Riwayat kehidupan pribadi Masa Kanak Akhir Pasien tidak memiliki masalah selama SMP dan SMA dan memliki prestasi yang biasa saja. Masa Dewasa Pasien berpendidikan akhir SLTA, prestasi saat disekolah biasa saja. Pasien menikah di usia 27 tahun , pasien memiliki seorang anak perempuan dari pernikahannya tersebut.

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-empat
dari tujuh bersaudara. Ayah dan Ibu pasien masih ada. Tidak ada riwayat yang memiliki gangguan jiwa di keluarganya.

GENOGRAM

SITUASI SEKARANG
Pasien tinggal bersama istri dan anaknya
dirumahnya sendiri .

PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRINYA DAN KEHIDUPANNYA Pasien adalah suami dari seorang istri , pasien merupakan Ayah dari seorang anak. Pasien merasa sering merasa takut karena ada yang mengejarngejar dirinya karena ia dicurigai sebagai bandar narkoba. Ia juga sering merasa tetangga tetangganya membicarakan dirinya

STATUS MENTAL

DESKRIPSI UMUM

Pasien seorang laki-laki berusia 34 tahun, wajah dan penampilan sesuai dengan usia. Warna kulit coklat. penampil Memakai pakaian bersih dan an rapih. Secara umum pasien tampak rapih dan mengurus diri. Kuantitatif : compos mentis. kesadara Kualitatif : berubah. n
Perilaku dan aktivitas psikomoto

Pasien bersikap tenang selama wawancara.

DESKRIPSI UMUM
Pembicaraan

Pasien dapat menjawab pertanyaan yang diberikan namun terkadang pasien berbicara berputarputar namun pembicaraan tersebut masih seputar konteks dari pertanyaan yang diberikan. Kooperatif, pasien mau menjawab pertanyaan yang diajukan dan bersikap sopan terdapat pemeriksa..

Sikap terhadap pemeriksa

KEADAAN AFEKTIF
Afek : Datar. Keserasian : Tidak serasi. Pasien mengatakan bahwa ia cemas karena dikejar-kejar oleh intel kepolisian , namun ekspresi mukanya tidak menunjukan adanya kecemasan. Empati : tidak dapat diempati.

FUNGSI INTELEKTUAL
Taraf pengetahu an Pasien mengetahu i Presiden RI sekarang Taraf kecerdasa n Pasien dapat menjawab perhitunga n sederhana.

Taraf pendidika n
SLTA.

Daya Konsentrasi
Selama wawancara pasien dapat berkonsentrasi dan menjawab pertanyaan hingga selesai.

Daya ingat jangka panjang

Daya ingat jangka pendek

Daya ingat segera Baik, pasien dapat mengingat nama pemeriksa yan g baru saja disebut.

Baik, pasien dapat mengingat masa saat kanakkanak.

Baik, pasien mengingat makanan yang diberikan tadi pagi.

Daya orientasi tempat Baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah sakit.

Daya orientasi tempat Baik, pasien mengetahui sedang berada di rumah sakit.

Daya orientasi personal Baik, pasien mengetahui siapa yang membawa pasien ke rumah sakit.

Pikiran abstrak

JERUK

APEL

Gangguan persepsi

Halusinasi : Tidak ada. Ilusi


ada. : Tidak

Depersonalisasi :
Tidak ada.

Derealisasi
ada.

:Tidak

PROSES PIKIR

Arus Pikir
Produktivitas :
Relevan, Koheren .

Kontinuitas

Berputar putar /sirkumstantial,Mutism (-), Blocking (-).

Hendaya bahasa :
Neologism(-), Word salad (-).

PROSES PIKIR

Isi pikiran
Preokupasi:
Pasien merasa orang orang dan tetangga tetangganya membicarakan dirinya dan mencurigai bahwa ia adalah seorang bandar narkoba. Gangguan pikiran : Waham , pasien yakin dirinya dikejar-kejar oleh intel kepolisian karena dicurigai sebagai bandar narkoba. Pasien juga yakin bahwa orang orang dan tetangga tetangganya membicarakan dirinya dan mencurigai bahwa ia adalah seorang

Pengendalian impuls

Daya Nilai a.Daya nilai sosial : Sopan santun baik. b. Uji daya nilai : Cukup baik, dapat menyimpulkan dan menceritakan tentang kehidupan sehari-harinya.

Pasien dapat
mengendalikan impuls saat diwawancara.

Tilikan
Pasien tau bahwa
dirinya sakit , pasien tau jika penyebabnya adalah karena ia pernah menggunakan narkoba, namun ia tidak tau apa yang harus dilakukan (

Taraf dapat dipercaya


Dapat dipercaya.

STATUS FISIK
STATUS INTERNA STATUS NEUROOGI

Keadaan umum : Baik. Kesadaran : Compos


Mentis.

Tidak dilakukan

Tanda Vital
Tekanan darah dilakukan. Nadi 85x/menit. Suhu Pernapasan : : 36,0oC. : 20 : tidak

Ikthtisar Penemuan Bermakna


Terdapat karakteristik simptom : waham paranoid yaitu, waham persekutorik : pasien merasa dikejarkejar intel polisi . waham referensi : pasien merasa tetanggatetanngganya membicarakan dia mencurigai dia bahwa ia adalah bandar narkoba. dissorganized behaviour yaitu pasien sering tertawa tanpa sebab yang jelas. dissorganized speech yaitu pada saat berbicara cenderung berbicara berputarputar (sirkumtasial)

Afek yang tidak serasi Afek yang tidak serasi pasien berkata ia merasa cemas karena dikejar-kejar intel polisi, namun ekspresinya tidak menunjukan adanya kekhawatiran.

Hendaya dalam fungsi sosial dan perkerjaan Ketika ditanyakan mengenai perkerjaannya perkerjaannya pasien mengatakan ia sekarang jarang bekerja karena ia merasa takut orang-orang membicaarkan dia bahwa dia adalah seorang bandar narkoba.

Ikthtisar Penemuan Bermakna


Hal ini sudah berlangsung sejak tahun 2005 Bukan merupakan gangguan mood atau skizoafektif Pasien tidak pernah merasa senang atau sedih yang terlalu berlebihan. Saat ini pasien tidak terlihat kelelahan atau kecapaian , pasien tidak menunjukan adanya kegelisahan , kelelahan pasien juga mengatakan saat ini tidurnya sudah normal tidak seperti

Evaluasi Multiaksial
Aksis I : Skizofrenia tipe paranoid . Aksis II : Kepribadian skizoid. Aksis III : Tidak ada. Aksis IV : Tidak ada. Aksis V : Saat wawancara, GAF Scale 60-51.

Organobiologik Tidak ada

Psikologik

Sosial/kelua rga Tidak ada

Tidak ada

prognosi s
Ad vitam : ad bonam Ad sanasionam :dubia ad malam Ad fungsionam : ad bonam

Penatalaksanaan
Farmakoterapi : Risperidone 2x2mg Trihexyphenidil 3x2mg

Penatalaksanaan
Psikoterapi : Memberikan edukasi dan informasi mengenai tentang penyakit pasien, proses pengobatan , manfaat pengobatan , efek yang tidak mengguntungkan ari pengobatan dan kekambuhan. Memotivasi pasien untuk hidup tenang dan melanjutkan kehidupan sehari- hari, agar pasien mampu kembali melakukan aktifitas sosial lingkungan. Memberikan informasi akan pentingnya pasien minum obat secara teratur dan

Anda mungkin juga menyukai