Anda di halaman 1dari 27

FOBIA

Definisi
Fobia adalah suatu ketakutan irasional yang jelas, menetap dan berlebihan terhadap suatu objek spesifik, keadaan atau situasi. Fobia merupakan suatu gangguan jiwa, yang merupakan salah satu tipe dari gangguan ansietas Fobia dibedakan kedalam tiga jenis berdasarkan jenis objek atau situasi ketakutan yaitu agorafobia, Fobia Spesifik dan Fobia Sosial.

Agorafobia adalah ketakutan terhadap ruangan terbuka, orang banyak serta adanya kesulitan untuk segera menyingkir ke tempat aman. Menurut DSM-IV-TR, agorafobia berhubung erat dengan gangguan panik, namun ICD 10 tidak mengkaitkan gangguan panik dengan agorafobia dan kasus-kasus agorafobia didapati dengan atau tanpa serangan panik

Fobia spesifik adalah ketakutan irasional terhadap objek tertentu. Fobia sosial adalah ketakutan irasional pada situasi sosial tertentu Walaupun fobia sering dijumpai namun sebagian besar pasien tidak mencari bantuan untuk mengatasinya atau tidak terdiagnosis secara medis.

Etiologi
Faktor biologis :

Telah dibuat hipotesis oleh beberapa peneliti bahwa aktivitas dopaminergik berhubungan dengan patogenesis gangguan tersebut.
Suatu studi lain menggunakan single photon emission computed tomography (SPECT) menunjukkan adanya penurunan striatal dopamine reuptake site density, berarti adanya bukti disfungsi dopaminergik pada fobia sosial.

Faktor genetik :

Beberapa penelitian menemukan adanya peningkatan resiko gangguan panik empat hingga delapan kali lipat pada sanak keluarga derajat pertama pasien gangguan panik dibandingkan dengan sanak keluarga derajat pertama pasien dengan gangguan psikiatrik lainnya.
Studi kembar monozigotik menunjukkan konkordans lebih sering daripada dizigotik.

Faktor psikososial Penelitian menyimpulkan bahwa anak-anak tertentu yang ada predisposisi konstitusonal terhadap fobia, memiliki tempramen inhibisi perilaku terhadap yang tidak dikenal (behavior inhibition to the unfamiliar) dengan stres lingkungan yang kronis akan mencetuskan timbulnya fobia. Misalnya perpisahan dengan orang tua, kekerasan dalam rumah tangga dapat mengaktivasi diatesis laten pada anak-anak yang kemudian akan menjadi gejala nyata.

Perjalanan Penyakit
Sebagian besar kasus agorafobia diperkirakan dicetuskan oleh gangguan panik. Bila gangguan panik diobati, seringkali agorafobianya akan membaik. Dengan terapi perilaku, penyembuhan cepat dari agorafobia dapat terjadi. Agorafobia tanpa riwayat ganggua panik sering menjadi kronis, adanya gangguan depresi dan ketergantungan alkohol akan memperberat perjalanan agorafobia.

Tidak banyak diketahui tentang perjalanan penyakit fobia spesisfik dan fobia sosial karena relatif baru dikenal sebagai gangguan mental yang penting. Pada fobia spesifik, awitan penyakit pada masa anak-anak, yaitu untuk tipe hewan, lingkungan alam dan darah-injeksi-luka, dan pada dewasa muda adalah untuk fobia lain seperti fobia situasional. Kebanyakan fobia spesifik yang dimulai waktu anak-anak dan menetap hingga usia dewasa, akan menetap selama waktu yang lama.

Fobia sosial cenderung menunjukkan awitan pada usia anak (late childhood) atau awal usia remaja, dan cenderung menjadi kronis.
Penelitian menunjukkan bahwa gangguan tersebut dapat berlangsung lama, mengganggu aktivitas sehari-hari yaitu dalam sekolah, pekerjaan dan kehidupan sosial.

Tanda dan Gejala


Agorafobia : menghindari situasi disaat sulit untuk mendapatkan bantuan. Lebih suka ditemani kawan antau anggota keluarga ditempat tertentu, seperti jalan yang ramai, toko yang padat, ruang tertutup, kendaraan tertutup. Mereka menghendaki ditemani setiap kali harus keluar rumah.

Pada keadaan parah mereka menolak keluar rumah dan mungkin ketakutan akan menjadi gila.

Fobia spesifik :
Menimbulkan ansietas berat jika pasien terpapar dengan situasi atau objek spesifik

menimbulkan serangan panik pada orang yang rentan terhadap serangan panik.
Menghindari stimulus fobik.

Depresi sering ditemukan pada pasien dengan fobia.


Ketakutan yang jelas dan menetap dan tak beralasan terbatas pada objek atau situasi yang spesifik dan terbagi dalam tipe hewan, lingkungan alam, darah, injeksi, luka dan situasional.

Fobia sosial :
ketakutan terhadap situasi sosial atau tampil didepan orang-orang yang belum dikenal atau situasi yang memungkinkan ia dinilai oleh orang lain atau menjadi pusat perhatian Merasa takut bahwa ia akan berperilaku memalukan atau menampakkan gejala ansietas atau bersikap yang dapat merendahkan dirinya. menderita gangguan depresi berat, Terdapat dua jenis fobia sosial yaitu fobia sosial terbatas (performance anxiety) dan fobia sosial menyeluruh.

Kriteria Diagnostik DSM IV-TR


Agorafobia : a. Kecemasan berada didalam suatu tempat atau situasi darinya kemungkinan meloloskan diri adalah sulit (atau merasa malu) atau dimana mungkin tidak terdapat pertolongan jika mendapat serangan panik atau gejala mirip panik yang tidak diharapkan atau secara situasional. b. b. Situasi dihindari (misalnya jarang berpergian) atau jika dilakukan dengan penderitaan yang jelas atau dengan kecemasan mendapat serangan panik atau gejala mirip panik atau perlu didampingi teman.

c. Kecemasan atau penghindaran fobik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain sepeti fobia sosial (misalnya penghindaran terbatas pada situasi sosial karena takut dipermalukan), fobia spesifik (misalnya penghindaran terbatas situasi seperti lift), gangguan obsesif kompulsif (misalnya menghindari kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang kontaminasi), gangguan stres pasca trauma (misalnya menghindari stimuli yang berhubungan dengan stresor yang berat) atau gangguan cemas perpisahan.

Fobia spesifik : a. Ketakutan yang jelas dan menetap yang berlebihan atau tanpa alasan, ditunjukkan dengan keberadaan atau antisipasi suatu objek yang spesifik atau situasi tertentu (misalnya naik pesawat tebang, ketinggian, hewan, mendapat injeksi, melihat darah). b. b. Paparan terhadap stimulus fobik hampir selalu memprovokasi respons kecemasan yang segera dalam bentuk serangan panik situasional atau dipredisposisikan oleh situasi.

c. Individu dapat menyadari bahwa ketakutannya adalah berlebihan atau tak beralasan. d. Situasi fobik dihindari, atau dijalani dengan kecemasan atau distres yang kuat. e. Penghindaran, antisipasi kecemasan atau distres pada situasi yang ditakuti secara bermakna mengganggu kegiatan rutin yang normal, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau aktivitasaktivitas sosial atau relasi dengan orang lain f. Pada individu yang berusia di bawah 18 tahun, durasi berlangsung sekurangnya 6 bulan

g. Ansietas, serangan panik, atau penghindaran fobia berhubungan dengan objek atau situasi spesifik yang tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain, seperti gangguan obsesif-kompulsif (misalnya takut terhadap kotoran pada seseorang dengan obsesi tentang kontaminasi), gangguan stres pasca trauma (misalnya menghindari stimuli yang berhubungan dengan stresor berat), gangguan cemas perpisahan (misalnya menghindari sekolah), fobia sosial (misalnya menghindari situasi sosial karena takut akan dipermalukan), gangguan panik dengan agorafobia atau agorafobia tanpa riwayat gangguan panik.

Fobia sosial :
a. Ketakutan irasional yang jelas dan menetap terhadap suatu atau lebih situasi sosial atau tampil didepan orang-orang yang belum dikenal atau dengan kemungkinan dinilai oleh orang lain yang tak dikenal. Individu merasa takut bahwa ia akan bertindak dengan cara (atau menunjukkan gejala-gejala kecemasan) yang akan memalukan atau merendahkan. b. Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan, yang dapat berupa serangan panik yang berkaitan dengan situasi atau dipredisposisikan oleh situasi

c. Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan atau tanpa alasan d. Situasi sosial atau tampil di depan umum yang ditakuti dihindari, atau dihadapi dengan kecemasan atau distres yang berat e. Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau distres dalam situasi sosial atau tampil didepan umum secara bermakna mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (akademik), atau aktivitas sosial dan hubungan dengan orang lain atau ada distres yang jelas ketika mengalami fobia.

f. Pada individu dibawah usia 18 tahun, durasi sekurangnya adalah 6 bulan g. Ketakutan atau penghindaran tidak karena efek fisiologik suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medik umum, dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain (misalnya gangguan panik dengan atau tanpa agorafobia, gangguan cemas perpisahan, gangguan dismorfik tubuh, gangguan perkembangan pervasif, atau gangguan kepribadian skizoid).

h. Bila terdapat suatu kondisi medik umum atau gangguan mental lain, ketakutan pada kriteria A tidak berhubungan dengannya, misalnya, gagap, gementar pada penyakit Parkinson, atau bulimia nervosa.

Penatalaksanaan
1. Terapi psikologik Terapi prilaku merupakan terapi yang paling efektif dan sering diteliti. Seperti desensitisasi sistematik yang sering dilakukan tereapi pemaparan (exposure), imaginal exposure, participent modelling, guided mastery, imaginal flooding. Psikoterapi berorientasi tilikan

Terapi lain: hypnotherapy, psikoterapi suportif, terapi keluarga bila diperlukan.

2. Terapi farmakologik :

Obat-obat yang efektif adalah : SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor), khususnya untuk fobia sosial umum merupakan pilihan pertama.
Benzodiazepine, vanlafaxine, buspirone, MAOI, antagonis b-adrenergik reseptor dapat diberikan satu jam sebelum terpapar dengan stimulus fobia, misalnya bicara di depan publik.

Pengobatan untuk fobia sosial terbatas, dapat menggunakan obat beta blocker seperti propranolol beberapa saat sebelum tampil di depan umum, yaitu untuk mengatasi efek fisik dari ansietas.

Untuk fobia sosial umum dapat menggunakan anti ansietas dan anti depresan.

Prognosis
Belum banyak diketahui tentang prognosis fobia, namun kecenderungannya adalah menjadi kronis dan dapat terjadi komorbiditas dengan gangguan lain seperti depresi, penyalahgunaan alkohol dan obat bila tidak mendapat terapi

SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai