Anda di halaman 1dari 57

Ekstraksi forsep By: Kelompok 5 PELATIHAN KLINIK ILMU OBGYN FK-UNBRAH

Kasus.
Seorang ibu G3H2 hamil aterem, sudah dipimpin sejak 2 jam yll di RS SR, tidak lahir. Pada pemeriksaan dalam ada bervariasi : 1. Kepala UUK kiri dan kanan hodge III 2. Kepala UUK depan hodge IV 3. Kepala UUK kiri depan hodge IV RPD : anak 1 & 2 lahir spontan, BB 2,7 kg D/ : - G3H2 aterem + kala II memanjang - anak hidup tunggal intrauterin dg letak kepala sesuai variasi diatas

Tujuan dan kegunaan


1. Traksi : menarik anak yg tidak lahir spontan 2. Koreksi : merubah letak kepala bila UUK terletak di kiri atau di kanan depan, atau pada keadaan tertentu

dimana UUK melintang kiri & kanan, atau UUK ki


atau ka terletak di belakang, sehingga menjadi UUK depan ( dibawah simpisis pubis )

3. Kompresi : untuk menambah moulage kepala

Jenis-jenis tindakan forsep


Berdasarkan jauh turunnya kepala : 1. Forsep rendah :
Kepala sudah turun sampai di H. IV Ukuran kepala yg terbesar sudah melewati PAP & tlh mencapai ke dasar panggul & terlihat dari luar

2. Forsep tengah :
Kepala sudah turun sampai di H. III Ukuran kepala yg terbesar sudah melewati PAP & tapi belum mencapai ke dasar panggul Syarat untuk forsep rendah belum terpenuhi

3. Forsep tinggi :
Kepala sudah turun sampai di H. I - II Ukuran kepala yg terbesar belum melewati PAP Kepala masih dapat digoyang Diganti dg SC

Bentuk betuk forsep


1. 2. 3. 4. 5. 6. Forsep naegele Forsep kjelland Forsep piper Forsep burma Forsep tarnier Forsep simpson

Syarat melakukan forsep


1. 2. 3. 4. 5. Harus kepala yg di forsep Harus ada indikasi Ketuban sudah pecah Pembukaan sdh lengkap Kepala janin sudah terfiksir dalam jalan lahir 6. Janin hidup 7. Tidak boleh ada panggul yg sempit

Indikasi
A. Dari pihak janin :
Gawat janin :
o o o o BJA cepat ( takikardi ) > 160 x / i BJA lambat Adanya mekonium pada janin letak kepala : bahaya teraspirasi Tali pusat sudah terlihat / keluar

B. Dari pihak ibu


Ruptur uteri yg mengancam Edema pada vulva Tanda2 infeksi eklamsi yg mengancam indikadi pinard pada ibu2 yg tidak boleh mengendan Partus lama Exhaused mother

Kontraindikasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Janin sudah mati Anensefalus Disporposi sefalo-pelvik Kepala masih tinggi Pembukaan belum lengkap Ada bekas operasi vesiko-vaginal fistel Lingkaran bundl hampir setinggi pusat atau lebih

Persiapan forsep
1. 2. 3. 4. 5. 6. Inform consent Pasang infus Partus set harus lengkap Forsep neagelle Baskom berisi anti septik Lakukan periksa dalam :
Nilai pembukaan ketuban, hodge nya

Prinsip memegang forsep


1. Forsep jantan (berbaut) dipegang dg tgn kiri 2. Forsep betina (berlobang) dipegang dg tgn kanan 3. Memegang forsep seperti memegang pensil 4. Masuka forsep jantan dulu baru forsep betina langsung dikunci 5. Kalau forsep betina duluan, baru yg jantan kita silangkan dulu baru dikunci

Syarat pemasangan forsep


1. Setelah periksa dalam forsep harus dipasang :
Biparietal terhadap kepala Melintang terhadap janin Miring jalan lahir

Posisi tangkai forsep


Jika di : 1. Hodge II : tangkai forsep 30 derajat dibawah bidang horizontal curam kebawah 2. Hodge III : tangkai forsep terletak di bidang horizontal mendatar 3. Hodge IV : tangkai forsep membuat sudut 30 derajat di bidang horizontal ( keatas )

Tujuan melihat arah tangkai forsep


1. Untuk menentukan arah tarikan 2. Kalau di H II, ditarik mendatar dulu baru ditarik ke atas, lalu dikeluarkan kepala 3. Jika sub occiput sudah berada di bawah simpisis pubis hipomoklion 4. Kalau sudah di H IV langsung ditarik/ diangkat keatas karena kepala sudah di panggul

Prosedur pemakaian & pemasangan forsep


1. Sebaiknya sebelum melakukan ekstraksi forsep, pasien diberi infus NaCl 0,9 % profilaksis thdp syok 2. Lakukan periksa dalam posisi UUK, pembukaan, dan turunnya kepala

3. Orientasi forsep
forsep neagele di ancang2 di depan vagina Pasang biparietal, miring thdp jalan lahir Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil Forsep harus terkunci di depan vulva Kunci forsep menghadap ke arah UUK

4. Memasang forsep
Tahan fundus, ibu disuruh bernafas masukan 4 jari tangan kiri ( antara vagina & kepala ) Masukan forsep betina dengan tangan kanan searah / sejajar paha ibu sebelah kiri seperti memegang pensil 4jari penolong yg sebelah kiri masuk ke dalam vagina ( antara vagina dan kepala bayi )

Masukan daun forsep kedalam, lakukan wondering ( ibu


jari menggeser daun forsep ke depan)

Continu
Maka daun forsep meluncur kedalam 4 jari sebagai rel Tujuannya : melindungi kepala bayi agar tidak trauma Setelah itu tangkai forsep masuk tangkai dipegang asisten

Untuk forsep jantan


Forsep jantan dg tgn kiri sejajar dg pangkal paha 4 jari tgn masuk kedalam vagina diantara kepala bayi Masukan daun forsep ke dalam vagina, lakukan wondering Maka daun forsep meluncur kedalam 4 jari sebagai rel Ambil tangkai forsep, lalu diikuti dg mengunci

5. Forsep dikunci Forsep baru bisa dikunci, jika kedua tangkai forsep berada dalam posisi sejajar

6. Periksa dalam ulangan


Periksa apakah ada bgn dr dinding vagina yg terjepit diantara daun forsep & kepala bayi Lalu kita lihat tangkai forsep :
Hodge III mendatar Hodge IV keatas

7. Traksi percobaan
Pegang tangkai forsep dg 2 tangan dan 1 jari tangan kanan penolong berada di tengah kepala bayi tarik tangkai forsep Kalau kepala mengikuti berarti traksi percobaan berhasil, lakukan traksi defenitif

8. Traksi
Jika kepala di hodge IV : mula2 arah tarikan agak mendatar sampai kelihatan batas rambut belakang di bwh simpisis pubis, kemudian ke atas. Traksi harus dilakukan dg tenaga yg tetap dan arah tarikan yg sesuai dg arah sumbu jalan lahir

Caranya :

CONTINU...

Tangkai forsep dipegang dg kedua tgn, sedangkan 2 jari (telunjuk dan tengah)tgn kiri memegang pengait forsep Setelah kepala sampai diatas panggul, tunggu sebentar sampai putar paksi selesai Sewaktu kepala hendak lahir, perineum ditahan atau lakukan episiotomi mediolateral Lahirkan anak pelan2 seperti biasa

Forsep gagal :
1. Memasang forsep susah 2. Forsep tidak dapat dikunci 3. Kepala tidak maju sesudah dilakukan traksi dg tenaga yg sedang 4. Putar paksi dalam tidak terjadi sewaktu traksi

Cara pemasangan forsep pada berbagai posisi UUK


1. Posisi UUK didepan (dibawah simpisis)
Daun forsep dipasang melintang terhadap panggul dan melintang terhadap kepala biparietal

2. Posisi UUK kanan atau kiri depan


Daun forsep dipasang miring terhadap panggul dan melintang terhadap kepala biparietal

3. Posisi UUK kanan atau kiri melintang


Metode lenge : daun forsep dipasang miring thdp panggul & miring thdp kepala Atau lakukan dulu koreksi manual, lalu disusul pemasangan forsep Atau langsung pasang forsep kjelland, yg tidak mempunyai lengkung panggul

Komplikasi
A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pada janin : Hematom pd kepala Perdarahan dalam tengkorak Fraktur kranium Protusio bulbi Perdarahan dalam korpus vitrium mata Lecet pad kepala Fasialis paresia

Komplikasi.
B. Pada ibu : 1. Ruptur uteri 2. Kolpoporheksis 3. Robekan pada portio uteri, vagina, perineum 4. Simfisiolisis 5. Syok 6. Perdarahan post partum 7. Pecah varises vagina

STATUS PASIEN BAGIAN ILMU OBSTETRI RS SITI RAHMAH PADANG


Nama Umur Alamat Suku Pendidikan Agama No. MR Tgl msk Tgl keluar Nama suami Umur suami Pekerjaan : : : : : : : : : : : : Ny. Suci 26 tahun jl. Mawar 21, padang jawa SLTA islam 111222333 1 maret 2010 9 maret 2010 Tn. Anto 29 tahun PNS

Anamnesa.
1. Pasien datang ke poliklinik untuk melahirkan 2. Tidak datang haid sejak > 8 bln yll 3. Gerakan anak terasa sejak kehamilan 4 bulan & kuat 4. Perut makin lama makin besar 5. Kehamilan sebelumnya ditolong oleh dukun 1 hari yll 6. Gejala subjektif :
Pusing, mual, muntah, gelisah Sakit pinggang yg menjalar ke ari ari, BAK & BAB terganggu Ketuban pecah, perut kembung

Gejala objektif :

Riwayat HAID :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Menarche Siklus Lamanya Banyak & sifat Dismenorhe Tgl HPHT : : : : : : 13 tahun teratur 7 hari tidak amis 3 x ganti kain 1 juni 2009

Riwayat Perkawinan :
1. 2. 3. 4. Berapa kali kawin Umur waktu kawin Umur suami waktu kawin Berapa tahun kawin baru hamil :1x : 23 thn : 25 thn : 1 thn

Riwayat kehamilan 1, 2 :
1. Hamil muda : mual, muntah, pusing 2. Hamil tua : sehat, sakit kepala, pusing, udem tungkai, obstipasi, varises 3. Persalinan : bantuan dukun beranak 4. Masa nifas : sehat, laktasi oleh ibu sendiri

Riwayat kesehatan keluarga :


1. Penyakit menular : TAK 2. Penyakit herediter : TAK

Riwayat penyakit yg pernah diderita : 1. TIDAK PERNAH

PEMERIKSAAN UMUM
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Kesan umum Keluhan utama Gizi Kesadaran Badan Turgor kulit TD Nadi Suhu Konjungtiva Nafas Cor/Pulmo Reflex BB TB : : : : : : : : : : : : : : : tampak kesakitan kala II memanjang sedang apatis berbau menurun 140/90 mmhg 100x / i 38 derajat celcius anemis 25x / I normal normal 73 kg 160 cm

Laboratorium :
1. Hb : 10 mg / dl 2. Urine : 25 cc/ jam

Pemeriksaan kebidanan :
A. Inspeksi 1. Muka kelelahan, sembab 2. Dada mamae
Simetris Tegang Papila menonjol, kolostrum ada Areola : hiperpigmentasi, lingkaran tambah besar Striae : albican Venectasi : (---)

3. Abdomen
Perut membesar sesuai tuanya kehamilan Ketegangan menurun Perut buncit Pusar : bulan 1 cekung bulan 4 datar bulan 7 menonjol Hiperpigmentasi : dari linea alba Tampak daun2 bekas pertolongan dukun

4. Genitalia eksterna Rambut : ada Labia : sembab Vulva : sembab Sekret : air ketuban hijau Tumor : tidak ada Sikatrik : tidak ada Fluor albus : tidak ada

5. Ekstermitas
1. 2. 3. 4. Varises Edema Refleks fisiologis Refleks patologis : tidak ada : ada : tidak ada : tidak ada

B. Palpasi
1. Leopold I : TFU 4 jari dibawah PX, fundus berisi bokong ( lunak ) 2. Leopold II : sedikit tahanan datar di kanan ( punggung) 3. Leopold III : kepala sudah masuk PAP 4. Leopold IV : sikap tangan divergen HIS lemah ( < 20 x / 5 menit )

C. Perkusi

Timpani disekitar uterus, pekak diatas uterus

D. Auskultasi 1. Bising usus : 8 x / i 2. BJA : dibawah pusat sebelah kanan


Diluar HIS : 170 x / I Didalam HIS : 180 x / i

Periksa dalam :

1. Ketuban : (-----) 2.Teraba kaput suksadeneum

VT :
Promontorium Linea inominata Sacrum Spina ischiadicus Os. Coccygis Tub. Ischiadicum Arcus pubis Dist. Tub. Isch : tidak teraba : tidak teraba : tidak teraba : tidak teraba : teraba : teraba : 110 derajat : 10,5 cm

Pemeriksaan tambahan :
1. 2. 3. 4. Dist. Spinarum Dist. Cristarum Boundelague Dist. Intertuberum : : : : 26 cm 18 cm 90 cm 10,6 cm

Taksiran umur kehamilan :


A. Naegelle 1 9 +7 -3 8 6

09 +1 10

B. Mc. Donald
1. (TFU-simpisis) x 8/7
33 x 8/7 = 37 minggu

2. (TFU-simpisis) x 2/7
33 x 2/7 = 9 bulan

C. Johnson
Pada hodge III n = 0 (TFU-simpisis) 12 (12 +n) x 155 + 375 3705 gram

Diagnosa
1. Keluhan utama : kala II memanjang 2. G3 P3 H2 + kala II memanjang 3. Anak hidup tunggal intra uteri, letak kepala, punggung kanan, BJA dibawah pusat sebelah kanan 4. Jalan lahir : sudah pernah dilalui 5. Keadaan umum : lemah dan kesakitan 6. Taksiran persalinan : 8 june 2010

Sikap
1. Rawat pasien dalam 1 jam
Dekstrose 10 % 1 L / jam Antibiotik : intra vena / oral Cortison 10 mg iv / oral Setelah 1 jam periksa vital sign

2. Jika bayi tidak lahir akhiri kehamilan dengan forsep

Persiapan tindakan
Ibu dipersiapkan dalam posisi litotomi, kandung kemih dan rectum dikosongkan, vulva dan perineum dibersihkan dg antiseptik Pasang infus untuk mengatasi syok

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai