Page 1
Page 2
Diagnosis
Adanya penyakit, kerusakan atau disfungi otak dan atau penyakit fisik sistemik yang berhubungan dengan salah satu sindrom mental. Adanya hubungan waktu antara perkembangan penyakit yang mendasari dengan timbulnya sindrom mental.
Page 3
Kesembuhan dari gangguan mental terjadi setelah perbaikan atau dihilangkannya penyebab yang mendasari. Tidak ada bukti yang mengarah pada penyebab alternatif dari sindrom mental ini (seperti pengaruh yang kuat dari riwayat keluarga atau pengaruh stres sebagai pencetus).
Page 4
Diagnosis GMO
Halusinosis Organik
Adanya halusinasi dalam segala bentuk (biasanya visual atau auditorik) yang menetap atau berulang. Kesadaran jernih tidak berkabut.
Gaduh gelisah, silih berganti secara cepat dan tak terduga dari hipo ke hiperaktivitas.
Page 5
Page 6
Page 7
Penatalaksanaan
Deteksi penyebab (dari riwayat pasien). Mulai terapi bila diagnosis telah ditegakkan. Buat daftar semua obat yang dikonsumsi oleh pasien. Bila perlu, lakukan pengekangan fisik terutama pada pasien agitasi. Periksa tanda vital pasien dan pemeriksaan fisik lengkap. Pemeriksaan status mental, terutama evaluasi kesadaran, gangguan kognitif dan psikomotornya.
Page 8
Pemeriksaan penunjang laboratorium (darah lengkap, kima darah lengkap), pemeriksaan fungsi organ, EKG, CT Scan kepala, pungsi lumbal. Bila pasien sangat gelisah antipsikotik potensi tinggi, Inj. Haloperidol 2-5 mg/ IM/ dapat diulangi setelah 30-45 menit. Bila pasien cukup tenang Haloperidol 2 x 0,5-1 mg/hari PO atau risperidon 2 x 0,5-1 mg/hari PO. Terapi atau tindakan lain terkait dengan penyebab.
Page 9
DELIRIUM
Sindrom mental organik akut yang berakibat terjadinya hendaya kognitif menyeluruh. Diagnosis :
Gangguan kesadaran dan perhatian kesadaran fluktuatif, tidak mampu untuk mengarahkan, memusatkan, mempertahankan, dan mengalihkan perhatian terhadap stimulus eksternal. Gangguan kognitif umum, distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi (seringkali visual).
Page 10
Kebingungan, ketakutan, tidak kooperatif, dan berusaha memahami sekelilingnya. Gangguan psikomotor (hipo atau hiperaktivitas). Gangguan siklus tidur bangun, insomnia atau terbaliknya siklus tidur bangun. Gejala memburuk pada malam hari dan mimpi buruk yang dapat berlanjut menjadi halusinasi setelah bangun tidur. Kekacauan emosional, seperti depresi, ansietas, mudah marah, takut, euforia dan apatis.
Page 11
Awitan cepat perjalanan penyakit hilang timbul sepanjang hari berlangsung < 6 bulan. Pemeriksaan fisik internis dan neurologik yang diduga berkaitan dengan kondisi delirium Pemeriksaan Status Psikiatrik minimal kesan umum, perilaku psikomotor, persepsi, bentuk/proses pikir. Pemeriksaan gangguan fungsi kognitif Riwayat penggunaan zat psikoaktif Pemeriksaan penunjang: Lab. Radiologik,EKG,CTScan.
Page 12
Penatalaksanaan
Tempatkan pasien di ruangan tenang & penerangan cukup. Kontak dengan orang yang dikenal dapat mengurangi kebingungan. Informasikan kepada keluarga bahwa perilaku atau pembicaraan yang aneh merupakan gejala penyakit. Jaga agar pasien tidak mencederai dirinya sendiri atau orang lain (misalnya singkirkan benda berbahaya)
Page 13
Agitasi (Gaduh-gelisah) atau Agresi (menyerang orang-lain) dapat dilakukan: Fiksasi fisik dan ditempatkan dalam ruang khusus (kamar High Care Unit) dengan observasi tanda vital secara rutin tiap 15 menit secara ketat. Fiksasi medikasi dengan: Inj Haloperidol 2,5 5 mg/ IM /dapat diulangi setelah 30-45 menit. Inj Olanzapine Intra-muskular 10 mg atau:
Page 14
Bila pasien tenang haloperidol 2 x 0,5-1 mg/hari PO atau risperidon 2 x 0,5-1 mg/hari PO. Prioritas pada Kondisi Medik Umum yang mendasari Rujuk RSU Hindari obat-obat psikotropika gol benzodiazepine dan gol antikolinergik: Diazepam Lorazepam Difenhidramin Sulfas atropin Trihexyphenidil tablet
Page 15
Demensia
Definisi
Kumpulan gejala klinik yang ditandai penurunan fungsi mental intelektual (kognitif) yg progresif yg disebabkan oleh penyakit organik, dan telah mengganggu fungsi sosial, pekerjaan dan hubungan interpersonal.
Etiologi
Common causes Alzheimer's disease Vascular dementia
Other causes Lewy body disease Pick's disease (dementia of the frontal lobe type) Parkinson's disease with dementia Metabolic and toxic encephalopathies -Subdural hematoma -Wernickes syndrome HIV infection -Neurosyphilis Korsakoff s psychosis -B12 deficiency Jacob-Creutzfeldt syndrome -Thyroid disease Tumors -Progressive supranuclear palsy Normal pressure hydrocephalus -Hippocampal sclerosis
18
Page 18
Klasifikasi
Demensia irreversibe: 1. Demensia tipe Alzheimer 2. Korea Huntington 3. Penyakit Parkinson 4. Lain-lain
Page 19
Demensia reversibel: 1. Demensia vaskular 2. Hidosefalus tekanan normal Demensia menetap yg diinduksi oleh zat
Page 20
Frekuensi demensia
Alzheimers disease 5% Vascular dementia Dementia with Lewy bodies Frontotemporal dementia Other dementias
DLB with AD 12%
5%
Pure DLB 3%
60%
21
Page 21
Page 22
Fase lanjut:
Penurunan memori (daya ingat) memori segera dan jangka pendek (recent memory) recall Perubahan mood dan kepribadian Penurunan daya orientasi tu waktu dan tempat Hendaya intelektual Ggn daya nilai (judgment) Gejala psikotik Hendaya berbahasa
Page 23
Gambaran Klinis
Functional impairment Insidious onset * IADL
* ADL
Cognitive decline
* Memory loss * Aphasia * Apraxia * Agnosia * Executive function difficulties
Behavioral signs
* Mood swings * Agitation * Wandering
AD
Neuropsychiatry
symptoms * Delutions No gait difficulties * Hallucinations In mild & moderate AD * Anxiety * Personality alterations * Depression
24
Page 24
BPSD
(Behaviour and Psychological Syndrome of Dementia) Perubahan perilaku dan berbagai aspek psikologis pd psn demensia:
Agitasi Wandering Depresi Delusi paranoid Apatis Halusinasi Agresivitas (fisik dan verbal)
Page 25
Reference
World Health Organization, Geneva 1993.
DSM-IV
NINCDS/ ADRDA
National Institute of Neurological and Comunicative Disorders and Stroke/ AD and Related Disorders Association criteria
26
Page 26
Kriteria Diagnosis
ICD 10 atau PPDGJ III DSM IV NINCDS-ADRDA
1. Diagnosis pasti 2. Diagnosis probable 3. Diagnosis possible
Page 27
Diagnosis
Riwayat penyakit wawancara keluarga: kepribadian, daya ingat, dll Pemeriksaan dan observasi langsung kesadaran baik (alert) Tes psikometrik:
MMSE dari Folstein skrining Clock Drawing Test Luria Nebraska WAIS Tes Bender Gestalt Tes baterai Halstesd & Reitan
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE) Nama Usia Pendidikan Skor Maks imum 5 5 : : : Skor Res ponde n Nama Pewawancara : Tanggal wawancara : Jam mula i :
Orie ntas i Sekarang (hari), (tanggal), (bulan), (tahun) berapa dan (musim) apa ? Sekarang kita berada di mana ? (ja lan), (nomor rumah), (kota), (kabupaten), (propins i) Regis tras i 3 Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda, 1 detik untuk tiap benda. Kemudian minta lah manula mengulang ke 3 nama benda tersebut. Berikan 1 angka untuk tiap jawaban yang benar. Bila masih salah, ulanglah penyebutan ke 3 nama benda tersebut sampai ia dapat mengulangnya dengan benar. Hitunglah jumlah percobaan dan catatlah (bola, kurs i, sepatu). Jumlah pencobaan 1 kali Ate ns i dan Kalkulas i 5 Hitunglah berturut-turut selang 7 mula i dari 100 ke bawah. Berilah 1 angka untuk tiap jawaban yang benar. Berhenti setelah 5 hitungan (93, 86, 79, 72, 65).Kemungkinan la in, e jalah kata dunia dari akhir ke awal (a -in-u-d). Satu (1) nila i untuk setiap jawaban yang benar Me ngingat 3 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah disebutkan di atas. Berilah 1 angka untuk tiap jawaban yang benar B ahas a 9 a. Apakah nama benda-benda ini ? Perlihatkan pensil dan arloji (2 nilai) b. Ulanglah kalimat berikut : J ika Tidak, dan Atau Tapi (1 nilai) c. Laksanakanlah 3 buah perintah ini : Peganglah selembar kertas dengan tangan kananmu, lipatlah kertas itu pada pertengahan dan letakkan di lanta i (3 nilai) d. Bacalah dan laksanakan perintah berikut : PEJAMKAN MATA ANDA (1 nila i) e. Tulis lah sebuah kalimat (1 nila i) f. Tirulah gambar 1 ini (1 nila i) Jumlah Tandai tingkat kesadaran manula pada garis aksis di bawah ini dengan nila i huruf x : Sadar ( x ) Somnolen ( ) Stupor ( ) Koma ( ) Jam selesai : Tempat wawancara : Lembar lampiran MMSE (Bahasa) : Bacalah dan laksanakankah perintah berikut : Pejamkan mata anda ! Tulis lah sebuah kalimat ! Tirulah gambar ini !
Page 29
Diagnosis Banding
Ansietas ringan Depresi berat pseudodemensia Ggn hipokondrik Skizofreniadeteriorisasi intelektual+rwyt psikotik, ggn proses pikir Deliriumkesadaran berfluktuasi
Page 31
Tatalaksana Komprehensif
Terapi suportif : Perawatan fisik : nutrisi, kacamata, alat bantu dengar, alat proteksi (tongkat, obat-obatan dll) Berada di lingkungan yg dikenal dgn baik (temanteman atau benda yg dikenalnya) Tetap terlibat dlm kontak personal, orientasi yg sering kalender, jam, radio, TV
Page 32
Pertahankan rasa percaya diri pasien rawat sbg orang dewasa Hindari stimulasi berlebihan, suasana remangremang, terpencil Terapi simptomatik: Kegelisahan, agresi, agitasi haloperidol 0,5mg PO 3x1 atau risperidone 1mg/hari Depresi SSRI Insomnia pengobatan jangka pendek
Page 33
Page 34
Sering bertambah buruk di malam hari Perhatiannya selalu mengembara Kesiagaan selalu berkurang Orientasi terhadap lingkungan terganggu Kadang mengalami kesulitan dalam menemukan kata-kata yg tepat Ingatannya hilang, terutama untuk hal Page 35 yang baru saja terjadi
Page 36
Parkinsonisme
Distonia Akut
Akut/ reversibel
Akatisia Efek samping SNM
Kronis/ irreversibel
Tardive diskinesia
Page 37
Parkinsonisme: rigiditas, bradikinesia, tremor, muka topeng, air liur yang menetes,berjalan dgn menyeret kaki, lenggang lengan berkurang atau spt robot Faktor risiko:
besarnya dosis Tuanya umur Riwayat parkinsonisme Kerusakan ganglia basal
Page 38
Penatalaksanaan
Efek samping yg muncul seharusnya diatasi dengan mengurangi dosis antipsikotik yg digunakan(bila memungkinkan) Mengganti dgn antipsikotik jenis lain
Page 39
Penatalaksanaan
Bila dijumpai EPS akut/ reversibel (distonia akut, parkinsonisme): Inj. Diphenhydramine (benadryl) 25-100mg IM Inj. Diazepam 10 mg IM
Akatisia
beta-blocker spt Propanolol (10-80mg/hari) Alternatif lain: Klonidin 3 x 0,1 mg/hari PO. Antikolinergik spt triheksiphenidil juga dapat digunakan meskipun efektivitasnya tidak sebesar pada pengobatan sindrom extrapiramidal lain.
Page 41
Gambaran klinis:
hipertermia (hingga mencapai 40C) kekakuan seperti pisau lipat (lead-pipe rigidity) yang ringan hingga berat ketidakstabilan autonomik (takikardia, tekanan darah meningkat, takipneu, hipertermia, diaforesis) Penurunan kesadaran Kekakuan yang hebat dapat menyebabkan rabdomiolisis dan akhirnya menjadi mioglobinuria dan gagal ginjal. Penyulit lain: trombosis vena, emboli paru, renjatan (shock), dan kematian
Page 43
Pasien yang mendapatkan antipsikotik yang kemudian mengalami demam tinggi dan kekakuan, patut dicurigai menderita Sindrom neuroleptika maligna. Penatalaksanaan:
Hentikan penggunaan antipsikotik segera. Atasi gejala secara simtomatik (misalnya turunkan demamnya dengan antipiretik dan kompres, atasi kekakuan ototnya). Pantau tanda vital pasien
Page 44
Antikolinergik Benztropin (Cogentin) 2 x 2mg PO atau IM atau Lorazepam (Ativan) 3 x 1mg PO Bila antikolinergika dan benzodiazepin tidak efektif bromokriptin (zat agonis dopaminergik) 3 x 2,5 - 5 mg/hari PO dan ulangi bila tak efektif hingga 60 mg sehari. Rehidrasi untuk mencegah syok dan gangguan ginjal. Pemeriksaan laboratorium darah perifer lengkap, diff count, kimia darah, ureum darah (BUN), kreatinin, fungsi faal hati, dan kreatin fosfokinase (creatine phoshokinase, CPK)
Page 45
Sindrom neuroleptik maligna biasanya berlangsung 15 hari. Kesulitan setelah pasien sembuhapakah antipsikotik tersebut dapat diberikan kembali? memberikan antipsikotik jenis yang berbeda tetapi harus mempertimbangkan risiko bahwa antipsikotik awal mungkin lebih efektif. Bila tidak mungkin diatasi, rujuk pasien segera ke RSU.
Page 46