Classification of Helminthology
Helminth (Greece=Yunani) gHelmins/Helminthos (worm)
Degree of classification
1)Phylum, 2)Class, 3)Ordo, 4)Family, 5)Genus, 6)Species
Sub class
Sub ordo
Sup ordo
dalam organisme lain dan atas beban organisme yg ditumpanginya (inang / hospes).
organisme merusak yg lain dan menyebabkan perub patologi dan gej klinis pada hewan muda
organisme yg satu merusak dan menimbulkan keadaan patologik tetapi tidak menimbulkan gejala klinis. Misal pada hewan dewasa atau karier
fihak (parasit) mendapat keuntungan dan fihak lain (inang) tidak beruntung /dirugikan. Misalnya Entamoeba coli didalam saluran pencernaan hewan, tidak pernah menimbulkan kerugian bagi hewan
Simbiosis: Hubungan antara inang dan parasit, yang diperlukan oleh keduanya dan keduanya memperoleh keuntungan. Contoh: jamur dan ganggang membentuk lichens. Mutualisme: serupa dg simbiosis ttp hubungan antara parasit dan inang tidak menjadi keharusan dan inang dapat hidup sempurna tanpa parasit. Bila selulosa yg dimakan sapi dan kambing, dicerna oleh mikroorganisme yang hidup di dalam rumen mamalia itu
sendiri----mutualisme.
Inang/Hospes ada 2 macam: Inang definitif: Inang tempat hidup tingkatan parasit
dewasa, kehidupan seksual parasit.
Ada 2 macam vektor : Vektor mekanis: Suatu agen pemindah tanpa adanya
perubahan perkembangan parasit.
Ektoparasit: Parasit yg hidup pd bagian luar induk semang/inang. Endoparasit: Parasit yg hidup di dalam tubuh inang.
Berdasarkan keeratan ikatan parasit dengan inang (hospes)nya serta sifat parasit, maka dikenal :
Parasit obligat: Parasit yg memerlukan paling sedikit satu inang untuk menyempurnakan siklus hidupnya.
Parasit fakultatif: Parasit yg tidak memerlukan satu inang untuk menyempurnakan setiap siklus hidupnya.
Parasit permanen: Parasit yg ada di dalam atau pada satu inang selama hidupnya.
Parasit temporer: Parasit yg sebagian siklus hidupnya hidup bebas. Parasit periodik: Parasit yg menyerang inang utk waktu yg pendek, atau secara periodik utk mendptkan makanan Hiper parasit: Parasit yg hidup pada parasit lain.
Parasit utama: Parasit yg mampu menimbulkan penyakit tanpa bantuan faktor predisposisi.
Parasit kedua: Parasit yg memerlukan faktor predisposisi tertentu utk dapat menimbulkan penyakit.
parasit di alam, yg memegang peranan penting dalam endemisitas parasit di suatu daerah.
peranan penting dlm penyebaran suatu parasit tetapi pada induk semang itu sendiri tidak menunjukkan gejala klinis atau patogenitas penyakit parasit.
Ordo Digenea
Ciri-ciri:
Tubuh : pipih dorso-ventral; seperti daun, kecuali: Famili Schistosomatidae & Paramphistomatidae Kutikula : Halus / berduri
Organ-organ: 1. Oral sucker : penghisap mulut 2. Ventral sucker : penghisap perut 3. Digestive system, terdiri dari:
Mulut : dikelilingi oral sucker Faring : berotot tebal Esofagus Intestinum: sekum Anus/kloaka:
Excretory system: tdd kantong sederhana dan terbuka dan berakhir sel obor = flame cells
Nervous system: tdd serabut syaraf melingkari esofagus dan ganglia Sense organ: miracidium dan cercaria eye spots Sistem reproduksi: hermaprodit, kecuali famili Schistosomatidae
Testes bulat, berlobi, bercabang atau terbagi dalam beberapa bagian yang kecil
Ovarium agak berlobi, mengeluarkan telur saluran telur (saluran vitteline) bermuara ke ootype (dikelilingi oleh kelenjar Mehlis (pembentuk cangkang telur). Dari ootype uterus genital pore.
KLASIFIKASI/TAXONOMI
Morfologi :
Ukuran : 25 30X 8 15 mm Warna coklat keabuan Bentuk seperti daun; anterior lbh lebar d.p. posterior Ventral sucker terletak sejajar dg bahu & besarnya = oral sucker Kutikula berduri
Caecum bercabang & meluas ke posterior Testes bercabang, letak - panjang tubuh Ovarium bercabang, terletak sbl kanan tubuh & anterior testes Uterus terletak di bagian anterior testes
Ukuran telur : 130 160 x 63 90 m
Microscopy
A, B, C: Telur Fasciola hepatica. Pengecatan: iodine. A,B bentuk membulat; C. Terlihat operculum pada terminal
A.Bentuk dewasa;
B.Telur;
D.Serkaria
E.Metasekaria
KLASIFIKASI/TAXONOMI Phyllum Class Ordo Family Genus Species : Platyhelminthes : Trematoda : Digenea : Dicrocoelidae : Eurytrema : Eurytrema pancreaticum
Morfologi :
Ukuran cc dewasa : 8-16x5-8,5 mm Tubuh tebal dan berduri Sucker besar, oral sucker> ventral sucker Faring kecil & esofagus pendek Testes terletak horizontal
Genital pore bermuara sedikit di belakang percab intestine Ovarium terletak dekat pertengahan tubuh & posterior testes Uterus terletak di posterior tubuh
SIKLUS HIDUP
Cacing dewasa hidup di dalam saluran pancreas. Telur dikeluarkan bersama feces dan termakan oleh land snail (siput tanah)- IH I Cercaria berkembang menjadi metacercariae infektif setelah termakan belalang- IH II Dalam tubuh siput terjadi perkembangan dua generasi sporokista-Sporokista II menghasilkan cercaria
Siklus hidup lengkap stl belalang yang mengandung metacercaria infektif termakan bersama rumput oleh ruminansia Manusia tertular karena tertelannya belalang yg terinfeksi metacercaria
KLASIFIKASI/TAXONOMI
Phyllum Class Ordo Family Genus : : : : : Platyhelminthes Trematoda Digenea Paramphistomatidae
Famili: Paramphistomatidae
Ciri-ciri: Tubuh tebal dan sirkuler pada potongan melintang Ventral sucker terletak di ujung posterior tubuh Kantong ventral berukuran besar Oral sucker kadang mempunyai kantong Faring , esofagus Intestinal caecal sederhana Kutikula tidak berduri
Habitat: rumen dan retikulum Inang definitif: kambing, domba dan sapi Penyebaran : kosmopolitan Merupakan Conical Fluke
Morfologi:
Ukuran cacing dewasa: 5-13X2-5 mm Warna merah muda pd wkt masih hidup Bentuk seperti buah pear Bag ventral concaf & dorsal sedikit
tandem Ovarium di bag anterior testes Vittelaria terletak ant faring dan ventral sucker Genital pore terletak 1/3 bag anterior
Genus: Cotylophoron Spesies: Cotylophoron cotylophorum Cacing dewasa mirip dengan P.cervi tapi genital sucker mengelilingi genital pore Ukuran < P cervi Ukuran telur: 123-135 X 61-88 mikron
Habitat: rumen dan retikulum Inang definitif: kambing, domba, sapi dan ruminansia lain Berbeda dengan genus lain: Kantong ventral berukuran besar, terbuka di bagian anterior dan meluas di seluruh permukaan ventral sampai posterior sucker.
Morfologi : Cc dws berwarna merah muda wkt masih hidup, memanjang circular pd pot transversal Ukuran cc dewasa: 9 18 X 15 mm Caecum terletak pd tepi anterior testes Testes berlobi dan horizontal Ovari di sbl posterior caecum dan testes Uterus terletak pd pertengahan tubuh Ukuran telur: 115-135X 60-70 mikron
Planorbis planorbis C. cotylophorum : Bulinus spp, Indoplanorbis exustus dan Fossaria spp G. aegyptiacus : Cleopatra spp
KLASIFIKASI/TAXONOMI
Phyllum Class Ordo Family Genus Species : : : : : : Platyhelminthes Trematoda Digenea Paragonimidae
Habitat: paru-paru ~ lung fluke, kadang-kadang pada otak, spinal cord dan organ lain
Induk semang definitif: babi, anjing, kucing, kambing, sapi, karnivora liar, bangsa musang dan manusia
Spesies-spesies lain: P. kellicotti: pada anjing, kucing & babi di USA & harimau di Malaysia & kucing di Afrika Selatan
Morfologi :
CC dewasa berwarna merah kecoklatan, ukuran: 7,5-16X4-8 mikron Bentuk spt biji kopi Kutikula berduri Vittelaria berlimpah, kecoklatan Uterus berkelok-kelok, di sbl kanan ovarium
O S sedikit > V S Caecum memanjang keujung posterior tubuh Testes berlobi, ant VS dan posterior tubuh Ovarium besar, bentuk tidak teratur, sbl kiri di belakang VS Ukuran telur : 75-118X42-67 mikron
KLASIFIKASI/TAXONOMI
: : : : : :
Famili: Schistosomatidae
Parasit pada pembuluh darah mamalia & burung Berjenis kelamin satu / terpisah (dioecious) Cacing celah perut (canalis gynecophore) yg panjang Serkaria = type furcoserkaria (ekornya bercabang) Tidak mempunyai fase metaserkaria, tanpa fase redia.
Inang perantara:
Oncomelania hupensis lindoensis: Sulawesi
O. nosophora: Jepang
Morfologi:
Panj cc jantan: 15-22 mm, diam 0,5-0,6 mm Panj cc betina: rata-rata 26 mm, diameter 0,3 mm Canal gynecophore jantan bentuk spt sepasang sayap di bag lateral tbhnya & memp 10 bh testes CC betina berwarna lbh tua & bertaut saat kopulasi.
Ovarium di bag tengah tbh cc betina Uterus spt tabung panjang, berisi 50 telur Bentuk telur ovoid + kait/duri pd sl satu ujungnya Ukuran telur:70-100X50-80m
Spesies: S. spindale
Habitat: vena mesenterica
Inang definitif : sapi, domba, kambing, dan anjing.
Spesies: S. bovis
Habitat: vena mesenterica & v. porta
Inang definitif: sapi, domba, kambing, kadang kuda.
Spesies: S. nasale
Habitat: vena di mukosa nasalis
Inang definitif: sapi, domba, kambing, & kuda.
Schistosoma sp