Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Umur Jenis Kelamin No. RM Alamat : Tn. S : 60 tahun : Laki-laki : 465923 : Kolaka, Sulawesi Tenggara
Ruangan
ANAMNESIS
Anamnesis: Autoanamnesis
ANAMNESIS
Sesak (-), nyeri dada (-). Demam (-). Riw. demam (-). Sakit kepala (-). Riw. kadang merasa tegang pada leher bagian belakang (+).
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sebelumnya:
PEMERIKSAAN FISIS
STATUS PRESENT
Sakit sedang Gizi Cukup
Berat badan : 76 kg
Tinggi badan : 165 cm. IMT : 28 kg/m2 Kesadaran Composmentis
PEMERIKSAAN FISIS
STATUS VITAL
TD : 180/100 mmHg N : 120x/menit
P
S
: 24x/menit
: 36,5 0C
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala:
Ekspressi : Normal
Deformitas
Rambut
: (-)
: hitam, tidak mudah dicabut.
PEMERIKSAAN FISIS
Mata: Eksoptalmus/ Enoptalmus : (-) Kelopak mata kelainan. Konjungtiva Sklera Kornea Pupil : Normal, tidak ditemukan : anemis (+) : ikterus (+), warna kuning tua. : reflex cahaya (+)/(+). : isokor, diameter 2,5 mm / 2,5 mm.
PEMERIKSAAN FISIS
Telinga:
Tophi Pendengaran : (-) : normal
: (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Mulut:
Oral ulcer : (-) Gigi geligi : caries (-)
Gusi
: Perdarahan (-)
Hipertrofi (-)
Tonsil Pharynx
Pemeriksaan fisis
Leher:
Kelenjar getah bening Kelenjar gondok : tanpa pembesaran : tanpa pembesaran
DVS
Pembuluh darah Kaku kuduk Tumor
: R +2 cmH2O
: pulsasi (+), dilatasi (-) : tidak ada : tidak ditemukan
Pemeriksaan fisis
Dada:
Inspeksi Bentuk : simetris kiri dan kanan. : normmochest
Pemeriksaan fisis
Paru:
Palpasi
Perkusi
: Paru kiri
: sonor
: vertebra thoracal XI
Pemeriksaan fisis
Jantung:
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Perkusi : pekak, batas jantung kesan normal (batas jantung kanan terletak pada linea sternalis kanan, batas jantung kiri sesuai dengan ictus cordis terletak pada sela iga 5-6 linea medioclavikularis kiri) Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular
Bunyi tambahan : (-).
Pemeriksaan fisis
Abdomen:
Inspeksi : cembung, ikut gerak napas
Palpasi : MT (-), NT (+) di regio hipochondrium dextra. Hepar/lien tidak teraba. Perkusi : tympani, ascites (-), shifting dullness (-)
Pemeriksaan fisis
Punggung:
Inspeksi Palpasi : simetris kiri kanan : MT (-), NT (-)
Ekstremitas:
Ikterus (+)/(+)
Edema (-)/(-)
DIAGNOSIS SEMENTARA:
Ikterus pro.evaluasi ec.susp.cholecystitis Anemia normositik hipokrom pro.evaluasi Peningkatan enzim transaminase Hepatitis B akut Hipertensi Stg. II
PENATALAKSANAAN
Diet lunak, diet rendah lemak IVFD asering : Dextrose 5% = 1:1 24 tpm
RENCANA PEMERIKSAAN
Bil. I/II, profil lipid, ALP, as.urat,GGT, alb/glob, PT, APTT, urinalisa Foto Thorax PA USG Abdomen
HASIL LABORATORIUM
HASIL LABORATORIUM
HASIL LABORATORIUM
HASIL LABORATORIUM
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG ABDOMEN (6 Mei 2011) Hepar : Bentuk, ukuran dan echoparenkim normal. Tidak tampak dilatasi vaskuler maupun bile duct intra-ekstrahepatik. Tidak tampak mass/cyst. GB Pankreas Lien : Dinding menebal, mukosa irregular, tampak echo batu ukuran 7mm : Bentuk, ukuran dan echo normal : Bentuk, ukuran dan echo dalam batas normal. Tidak tampak mass.
Kedua ginjal : Bentuk, ukuran dan echo parenchym dalam batas normal. Tampak dilatasi pelvocalyceal system. Tidak tampak echo batu maupun mass. Vesica urinaria: Dinding tidak menebal, mukosa licin, tidak tampak batu maupun mass. Kesan : -Cholelith disertai cholelithiasis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RESUME
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan
sclera ikterus yang disadari sejak 1 bulan yang lalu. Gejala disertai rasa gatal dan
warna kekuningan di seluruh badan. Nyeri perut kanan (+) atas dirasakan sejak 4 hari yang lalu terutama saat ditekan. Nyeri biasanya berlangsung >15 menit dan hilang dengan istirahat. Batuk (+) dialami sejak 4 hari yang lalu, lender (+), warna putih. Riwayat kadang merasa tegang pada leher bagian belakang (+). Vertigo (+), terutama saat perubahan posisi. Lemah (+), riwayat pingsan 3x dalam 1 minggu terakhir, pasien tidak sadarkan diri. Riwayat berat badan turun (+), tapi tidak terlalu banyak dalam jangka waktu yang lama. BAB (-) sejak 3 hari yang lalu. BAK (+), lancar, warna kuning. Riwayat HT (+) sejak 1 tahun terakhir tapi berobat tidak teratur. Riwayat DM (+), riwayat minum air ubi (+), riwayat merokok (+) 1
RESUME
Dari pemeriksaan fisis, pasien sakit sedang, gizi cukup, composmentis. Tanda vital tensi: 110/80 mmHg, nadi: 120x/menit, pernapasan: 24x/menit, suhu: 36.5oC. Konjungtiva anemis, sclera icterus warna kuning tua. DVS R+2cmH2O. Thorax dalam batas normal. Jantung dalam batas normal. Pada abdomen didapatkan nyeri tekan di region hipochondrium kanan, massa tumor tidak ada. Hepar dan lien tidak teraba. Ekstremitas inferior tampak icterus di kedua kaki. Dari pemeriksaan hasil
laboratorium WBC 60.1x103, HGB 9.7 g/dl, MCV 81.3, MCH 25.9, PLT 587x103/ul,
GDS 100 mg/dl, ureum 29 mg/dl, kreatinin 0.7 mg/dl, SGOT 106 u/l, SGPT 156 u/l, HBsAg (+), anti HCV (-), PT 12.0 control 15.0, APTT 17.1 control 26.7, bilirubin direk 1.66, bilirubin total 2.89, protein total 5.7, albumin 3.3, asam urat 4.2, FE serum 24, T1BC 289, alkali fosfatase 264.
RESUME
Hasil foto thorax PA: Cardiomegaly disertai dilatatio et
elongatio aortae. Hasil USG abdomen: cholelith disertai cholelithiasis
DISKUSI
Pasien tersebut didiagnosis dengan colelithiasis karena berdasarkan hasil anamnesa diketahui bahwa pasien mengalami nyeri perut kanan atas sejak 4 hari yang lalu yang biasanya berlangsung >30 menit dan hilang dengan istirahat. Nyeri
DISKUSI
Dari pemeriksaan fisis ditemukan konjuctiva anemis, sclera warna kuning tua, dan pada abdomen didapatkan nyeri tekan di hipochondrium kanan tanpa massa tumor. Ekstremitas bawah tampak berwarna kuning kiri dan kanan. Setelah anamnesis dan pemeriksaan fisis kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium, foto thorax PA dan USG abdomen untuk menegakkan diagnosis sementara dan didapatkan hasil sebagai berikut : Laboratorium : trombositosis, leukositosis, anemia micrositik hipokrom, peningkatan bilirubin total, penurunan FE serum, peningkatan fungsi enzim hati. Radiologi :
DISKUSI
Berdasarkan hasil laboratorium dapat disimpulkan bahwa ada kemungkinan batu dalam kandung empedu tersebut terlepas dan menetap di common bile duct yang mengakibatkan obstruksi sehingga terjadi peningkatan bilirubin II di hepar sehingga terjadi nekrosis hepatosit yang menyebabkan peningkatan SGOT/SGPT. Bilirubin yang meningkat di hati masuk di aliran darah dan menyebabkan sclera icterus dan warna kuning pada kulit. Adapun kemungkinan batu yang masih menetap di kandung empedu menyebabkan radang pada dinding kandung sehingga terjadi peningkatan
DISKUSI
Pengobatan pada pasien dilakukan dengan terapi diet rendah lemak untuk mencegah nyeri perut bertambah parah karena adanya kolesterol yang tinggi. Pemberian infus asering : Dextrose 5% = 1:1 24 tpm sebagai penyeimbang elektrolit. Pada pemberian antibiotik diberikan cephalosforin gen.III yaitu,
ceftriaxone 1 gr/12 jam/ IV sebagai antibiotik spektrum luas untuk kuman gram negatif dan untuk coccus gram positif. Ada pun captopril 25 mg 2x1 sebagai ACE-I dan amlodipine 10 mg 1x1 sebagai CCB dikombinasikan untuk obat hipertensi stg.II. HP pro 3x1 untuk proteksi hepar karena didapatkan peningkatan fungsi enzim hati. Urdalfalk 3x1 berfungsi melindungi sel-sel epitel kandung empedu. Ozid 1amp/12jam/iv karena dicurigai gastropati NSAID karena ada riwayat minum air ubi.
WASSALAM.
ANY QUESTIONS??