Anda di halaman 1dari 8

BAB II Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

1. Mikroskop dan penemuan dunia jasad renik :

Antony Van Leeuwenhoek (1632 1723), seorang warga Belanda gemar membuat mikroskop mendapatkan seribu makhluk hidup dalam setetes air yang diamatinya melalui mikroskop buatannya. Kemudian dikembangkan penelitiannya dengan mengamati air liur, cuka serta substansi lain.
Antony mengirimkan hasil temuannya kepada sahabat-sahabatnya pada : Royal Society of London dan French academy of Sciences (Lembaga Ilmu Pengetahuan di London dan Perancis) menimbulkan perdebatan hebat mengenai asal-usul kehidupan Dari manakah datangnya jasad renik.

2. Generasi Spontan
Berpendapat : jasad renik berasal dari bahan mati yang mengalami penghancuran disebut generasi Spontan atau abiogenesis ( abio tidak hidup, genesis asal) Contoh : Seorang Yunani kuno mengatakan bahwa daging yang membusuk menghasilkan belatung terjadi Pro dan kontra 3. John Needham (1713 1781) mendukung teori generasi spontan dengan menunjukkan bahwa kaldu yang dipanaskan dalam labu dan kemudian ditutup masih dapat memunculkan mikroorganisme.

4. Lazzaro Spallanzani (1729-1799) Pada waktu yang sama, Lazzaro melakukan suatu pecobaan untuk membuktikan bahwa konsep abiogenesis itu tidak benar dengan menunjukkan bahwa labu yang ditutup dan kemudian dididihkan tidak ada mikroorganisme yang tumbuh, dan menyatakan bahwa udara yang masuk ke labu medium membawa benih, dan udara mungkin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan organisme yang sudah ada di medium. 5. Franz Schulze (1815-1873), Theodor Schwann (1810-1882) Percobaan untuk menumbangkan teori generasi spontan dilanjutkan oleh Franz Schulze dan Theodor Schwann. Schulze melalukan udara melewati larutan asam pekat ke dalam labu berisi kaldu daging yang didihkan, sedang Schwann melalukan udara melalui tabung membara ke dalam labu berisi kaldu daging yang didihkan, ternyata didalam masing-masing labu tidak terdapat mikroba, karena terbunuh oleh asam dan panas

Sketsa alat-alat yang dipergunakan dalam serangkaianpercobaan untuk membuktikan ketidak benaran generasi spontan. Anggapan yang dibuat dalam setiap percobaan ialah bahwa mikrooganisme terbawa oleh partikel-partikel debu yang tersuspensi di udara. Bila udara diberi perlakuan sedemikian sehingga mikroorganisme tersingkirkan atau terbunuh sebelum udara tersebut memasuki larutan nutrien itu. (A) Jasad renik di udara dimusnahkan oleh asam keras. (B) jasad-jasad renik di udara dimusnahkan oleh panas

6. Louis Pasteur (1822-1895)

Salah seorang penentang teori generatio spontanae, mampu membuktikan bahwa sejumlah mikroorganisme dapat melakukan fermentasi. Menurutnya mikroorganisme dapat melakukan perubahan kimiawi pada makanan dan minuman. Pada awal tahun 1860 ia membuktikan bahwa ada tidaknya oksigen dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ragi pada sari buah. Bila terdapat cukup oksigen pertumbuhan ragi akan lebih cepat dibandingkan terhadap jumlah oksigen yang terbatas. Dinyatakannya pula bahwa pada kadar oksigen rendah akan terbentuk etanol. Berdasarkan penelitiannya perubahan glukose oleh mikroorganisme pada kadar oksigen lebih rendah lebih lambat bila dibandingkan dengan apabila tersedia cukup oksigen. Laju pengubahan glukose yang lambat oleh mikroorganisme pada kadar oksigen rendah, rendahnya pembentukan alkohol dan bila terjadi proses aerobik dikenal dengan sebagai efek pasteur.

Pasteur menjelaskan pula bahwa keberadaan mikroorganisme pada sebuah media disebabkan oleh kontaminasi dari udara. Ia juga membuktikan bahwa mikroorganisme dapat dikendalikan dengan pendidihan. Sari buah yang didihkan akan tetap steril selama tidak terjadi kontaminasi. Ia menemukan teknik pencegahan rusaknya anggur, bir dan susu, dengan memanaskannya pada suhu dibawah titik didih setelah dibotolkan. Teknik yang kemudian dikenal dengan pasteurisasi ini mampu membunuh bakteri pembusuk dan penyebab penyakit. Meskipun pasteur banyak memberikan kontribusi pada perkembangan mikrobiologi, pendapatnya kerap ditentang oleh banyak ahli. .

Diantaranya adalah John Tyndall, seorang dokter berkebangsaan Inggris yang pada tahun 1877 membuktikan bahwa media yang terkontaminasi bakteri yang tahan terhadap panas tidak dapat disterilkan dengan pendidihan. Pada saat yang sama Ferdinand Cohn, seorang ahli botani Jerman membuktikan bahwa bakteri yang tahan panas dapat membentuk endospora. Endospora adalah bagian dari bakteri yang tahan terhadap suhu tinggi. John Tyndall kemudian mengembangkan metode sederhana untuk mensterilisasi media yang mengandung bakteri tahan panas. Ia memanaskan media selama 1- 2menit kemudian didinginkan selama beberapa jam. Setelah itu media dipanaskan kembali. Teknik sterilisasi Tyndall yang kemudian populer disebut sebagai Tyndalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut : Selama pendinginan terjadi pembentukan sel baru dari endospora. Sel sel baru yang peka terhadap panas akan terbunuh pada saat pemanasan ulang dilakukan. Jika proses pemanasan dan pendinginan dilakukan berulang ulang maka tujuan sterilisasi dapat tercapai. Sterilisasi dengan teknik tyndalisasi hanya dilakukan terhadap media tertentu yang mudah rusak bila dipanaskan. Teknik sterilisasi yang kini lazim digunakan adalah pemanasan pada suhu 121 C selama 15 25 menit.

Louis Pasteur dan Rober Kockh ( 1843 1910 ) merupaka tokoh yang banyak menymbangkan teori penyebab timbulnya penyakit, pertumbuhan dan menyembuhkannya. Keduanya menemukan vaksin yang dapat melindungi manusia dan hewan peliharaan dari serangan penyakit anthrax, rabies dan lain lainnya. Periode tahun 1875 -1915 selanjutbya dikenal sebagai zamn keemasan mikrobiologi . Pada masa itu ditemukan 25 jenis mikroorganisme patogen ( penyebab timbulnya penyakit ). Contohnya malaria, jenis patogennya plasmodium malariae; TBC, jenis patogennya mycobacterium tuberculosis; Tifus, jenis patogennya salmonella typhii; Cacar, jenis patogennya virus cacar, Infeksi kandung kemih, jenis patogennya Escherichia coli

Anda mungkin juga menyukai