Kelompok 4
PEMICU 4
FASILITATOR KELOMPOK 4 SAKINAH, SKM
THYRISTER NINA ASARYA S. AHMAD MUHAJIRIN KRISMEIKESARI IDA YOSOPA YULIET IMAN MEGA SITI SAUDAH ADAWIYAH FARIDAH ANNA MARTHEA VERONICHA NITA MARTA HARDIANTY CHARLES PATRICE ISAUPU
TRIGGER (1)
Seorang anak perempuan berusia 13 tahun dibawa orangtuanya ke Puskesmas dengan keluhan utama biru di bibir, ujung jari dan kuku sejak beberapa bulan terakhir. Dari aloanamnesis diketahui bahwa pasien lahir cukup bulan dengan berat badan 3.000 gram dengan nilai APGAR 9/10. Saat lahir dikatakan dokter bayinya sehat. Pada usia 3 bulan anak mulai sesak napas, terutama saat menyusu sehingga berat badannya sulit naik. Pasien dirujuk ke poliklinik kardiologi anak RSCM dan dikatakan bahwa anak menderita penyakit jantung bawaan. Saat itu dokter menganjurkan untuk dioperasi, akan tetapi orangtua menolak, dan pasien hanya mendapat obat-obatan saja
Trigger (2)
Mendekati usia 9-10 tahun orangtua melihat keluhan sesak napas berkurang dan anak tampak lebih baik dari sebelumnya. Sejak beberapa bulan terakhir anak tampak cepat lelah kembali dan mulai tampak biru terutama di mulut,ujung jari dan kuku.
Kata Kunci
Perempuan, 13 tahun Biru di bibir, ujung jari dan kuku Aloanamnesis Sesak napas Penyakit jantung bawaan Menolak operasi
Identifikasi masalah
Seorang anak 13 tahun mengalami cepat lelah dan mulai tampak biru, terutama di mulut, ujung jari dan kuku Pada usia 3 tahun anak mulai sesak napas terutama saat menyusui, sehingga berat badan tidak bisa naik
Analisis masalah
13 th
3 bulan Sesak nafas saat menyusu & BB sulit Tidak di operasi, hanya obat obulin
Usia 9-10 th, sesak berkurang, beberapa bulan terakhir cepat lelah & terdapat biru pada jari, mulut dan kuku
Patogenesis
Patofisiologi
Faktor Resiko
Pemeriksaan
Penatalaksanaan
Hipotesis
Berdasarkan tanda dan gejala yang dialami pasien mengalami Penyakit Jantung Bawaan tidak sianosis.
Pertanyaan terjaring
1. 2. 3. 4. 5. 6. Definisi penyakit jantung bawaan ? Etiologi penyakit jantung bawaan ? Mengapa saat lahir tidak terdeteksi ? Hubungan penyakit jantung bawaan dengan biru di bibir, ujung jari dan kuku ? Apa pengaruh jika tidak dioperasi dan konsumsi obat obatan yang meyebabkan keluhan berkurang ? Interpretasi hasil pemeriksaan ?
BBLR
< 2500 gr
BBLN
> 2500 4000 gr
BBLB
> 4000 gr
Keadaan struktural ataupun fungsional penyakit jantung yang ada sejak lahir
epidemiologi
Insidens penyakit jantung bawaan (PJB) berkisar antara 6 sampai 10 per 1.000 kelahiran hidup (rata-rata 8 per 1.000 kelahiran hidup).
Penyakit Jantung Bawaan Penyakit Jantung Bawaan dengan Sianostik Penyakit Jantung Bawaan Non Sianostik
Ibu menderita penyakit infeksi Ibu alkoholisme. Umur ibu lebih dari 60 tahun. Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) meminum obat-obatan penenang Terpajan radiasi Gizi ibu yang buruk Kecanduan
Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan. Kelainan kromosom seperti Sindrom Down. Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
Etiologi
Adanya penyempitan Stenosis Adanya lubang sekat pembatas antar ruang jantung
Pembuluh darah utama jantung keluar darlam posisi tertukar
PJB,Kelainan Anatomis
4/19/2013
18
paru2
Jantung kiri
Stenosis Pulmonal
Pada saat di dalam kandungan, peredaran darah masih dibantu oleh plasenta
Pada saat lahir, aktivitas peredaran darah sudah mulai bekerja sendiri
PJB baru dapat didiagnosa setelah bayi tersebut lahir dan sudah menjadi 1 pribadi yang mandiri
Komplikasi
Sindrom eisenmenger Serangan sianotik
Abses Otak
Pemeriksaan
Gambar 5. Proses pemeriksaan secara stress echocardiography Gambar 6. Proses pemeriksaan secara fetal echocardiography
Deteksi Ekokardiografi
Stress Echocardiography
standar echocardiography, tdk nyeri, tanpa efek radiasi dan non invasif(tdk ada operasi/alat)
Management
Treatment options: No treatment Medical Surgical Transcatheter Conservative
Istirahat
Penatalaksanaan Penunjang
Digitalisasi
Penatalaksanaan
Diet
Diuretikum
mempertahankan keterbukaan saluran penghubung antara aorta dan pembuluh darah paru mengurangi kelebihan cairan di tubuh
Goal
Rangkuman
Daftar Pustaka
1. Dr. Iska. Bahan Kuliah :Congenital Heart Disease. Jakarta: FKUI,2013. 2. Djer,Mulyadi M, Bambang Madiyono. Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan. Jakaeta:FKUI RSCM. Vol. 2, No. 3, Desember 2000: 155 162. 3. Siregar,Farida Linda Sari. Bayi Dengan Resiko Tinggi: Kelainan Jantung Kongenital. 4. Mohamad,Kusdiantoro. Perkembangan